Anda di halaman 1dari 10

METODE

FONIK
PENGERTIAN
Halvorson (1992) :
Metode fonik  pengajaran
membaca yg menghubungkan huruf
(grafem) dan bunyi (fonem).

Ekwall & Shanker (1993) :


Metode fonik  metode pengajaran
membaca dan menghafal huruf
serta suara secara terpisah.
Mengapa anak Disleksia memiliki
permasalahan membaca?
Otak kiri pada penyandang Disleksia memiliki permasalahan
tepatnya di bagian peri dan extra sylvian. Terdapat abnormalitas
yang terjadi di bagian kortex.

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya permasalahan


mencakup kesulitan dalam mengidentifikasi informasi
verbal, sulit mengidentifikasi kata hingga mengalami
permasalahan untuk membaca.
Komponen
Pembelajaran dalam
Metode
Pembelajaran Fonik
kosakata sebelum
kalimat (Rima memakan sebuah roti)
Pembelajaran suku kata sebelum
kosakata (ro-ti)

Pembelajaran huruf awal dan


akhir kata (gitar, getar)
Pembelajaran fonem (roti =
r/o/t/i)
Rangkaian Penerapan
Metode Fonik
Word Segmentation : membedakan
kosakata dalam satu kalimat
Rhyme Recognition : mengajarkan
kosakata dengan rima sama (kursi, dasi,
nasi)
Rhyme Production : instruksikan anak
untuk mencari 2 kosakata berima sama.
Syllable Blending : memadukan suku kata
(pin-tu = pintu)
Syllable Deletion : Ge-las-ku = Gelas
Syllable Substitution :
Ge-las-ku  Ge-las-ku  Ge-las
 Ge-las + mu  Ge-las-mu.
Phoneme Diskrimination : “Lembab”
b/p
Phoneme Imitation : ikuti setelah ini
“fff...” (Satu, dua, tiga ...)
Phoneme Isolation : Apa yang kamu
dengar dari “Buka”
Phoneme Blending : “Sss iii aaa ppp, apa
yang Ibu katakan?”
Phoneme Segmentation : “Aappaa, a/p/a”
Phoneme Manipulation (adding, deleting,
substituting, transposing) :
“Jika akhir pada kata apa ditambah huruf
m maka dibaca?”
“Jika huruf r pada kata rapi dihilangkan
maka dibaca?”

“Jika huruf i pada kata api diganti dengan


huruf a maka menjadi?”

“Jika kata pot dibaca terbalik menjadi?”

Anda mungkin juga menyukai