Anda di halaman 1dari 46

PELAKSANAAN PEREKAHAN

HIDRAULIK DI LAPANGAN
 Perekahan hidraulik terdiri dari 3 tahapan, yaitu
disain, pelaksanaan, dan evaluasi. Di sini akan
dibicarakan mengenai pelaksanaan perekahan di
lapangan.
1. Alat-Alat Di Lapangan
2. Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
3. Pertimbangan Sebelum Pekerjaan Dilakukan
4. Disain Optimum dan Praktis
5. Komunikasi
6. Issue Utama
7.Persiapan di Sekitar Sumur
8.Setelah Fluida Dijadikan Gel
9.Pemasangan Alat-alat (rig up)
10.Sesaat Sebelum Pemompaan
11.Pertemuan Sebelum Pelaksanaan
12.Selama Pemompaan
13.Persiapan di sekitar Sumur
14.Flushing
1.Alat-Alat Di Lapangan
 Untuk fluida - tanki-tanki dapat dipindah-pindah (mobil) 500 bbl
 tanki-tanki vertikal 400 bbl 
 Untuk proppant - Dump trucks (400 ft3)
 Bulk Storage (conveyor atau gravity silos)
 2000 sampai 4000 ft3
 4 sampai 6 kompartment dengan pintu yang bisa di atur untuk
10,000 sampai 30,000 lb/menit
 Blender (pencampur) - Screw atau auger-dengan graviti atau tertutup
 Kapasitas
 25,000 lb/menit
 22 lb/gal
 0 - 100 bpm
 Alat-alat lain
Kit untuk dry additive (1 per unit) FLA dan gellant,Kit untuk liquid additive (6 per
unit) crosslinker, surfactant.
 Unit Pompa
 7000 sampai 20000 hhp
 0 sampai 10000 psi
 0 sampai 20 bbl/menit (ukuran plugernya bervariasi) 
 Intersifyer (Halliburton) atau Pressure Multipliers (Dowel)
 1000 sampai 5000 hhp
 10000 sampai 20000 psi
 0 sampai 15 bbl/menit 
 Manifold/headers/missile trailers
 Wellhead isolation Toll (sampai 20,000 pai)
 Liquefied gas transports
 N2 vaporization units
 CO2 boaster pumps
Gambar 1 – 9 memperlihatkan beberapa cara penempatan alat-alat perekahan
hidraulik. Gambar 1A memperlihatkan sistem alat BJ di Rig DF - 134. Gambar
10 menunjukkan suatu blender.

Gambar 1
Skematik Peralatan Perekahan Hidraulik Umumnya
(R. Keck)
Gambar 2
Contoh Skematik Peralatan dengan RIG (R. Keck
Gambar 3
Skematik Peralatan Perekahan + Cadangan 100 % Berukuran kecil
(R. Keck)
Gambar 4
Skematik Peralatan Perekahan Medium + Cadangan 100 % (R. Keck)
Gambar 5
Skematik Peralatan Perekahan Besar + Cadangan 100 %
(R. Keck)
Gambar 6
Skematik Peralatan Perekahan dengan CO2 Foam (R. Keck)
Gambar 7
Skematik Peralatan Perekahan Intensifyer Halliburton + Cadangan
(R. Keck)
Gambar 8
Skematik Peralatan Perekahan Multiplier Dowell + Cadangan (R. Keck)
Gambar 9
Tree Saver (Alat Pencegah Kerusakan Kepala Sumur) (R. Keck)
Gambar 10
Blender (Alat Pencampur Proppant dengan Fluida Perekah
(R. Keck)
2.Pelaksanaan Pekerjaan di
Lapangan
A. Sebelum pekerjaan dilakukan
B. Pelaksanaan di sekitar sumur
C. Selama pemompaan
D. Flushing
E. Setelah perekahan
F. Shut - in
G. Aliran balik (flow back)
3.Pertimbangan Sebelum
Pekerjaan Dilakukan
 Hitung tekanan injeksi yang diharapkan dan
berapakah maksimum tekanan yang diinginkan.
 Cek file sumur untuk data informasi penyemenan
sumur dari CBL dan CET.
 Hitung kapasitas rate hole (lubang tikus, kedalaman
sumur di bawah perforasi)
 Hal-hal yang klain tergantung dari parameter sumur
dan disainnya. Kalu di log terdapat zone air atau gas
yang berdekatan, maka harus diawasi perkembangan
rekahannya dengan kontrol net pressure (<) atau
viskositas (<)
4. Disain Optimum dan Praktis
 Kapasitas Pompa (P, Q, dan HP)
 Tekanan injeksi dan laju injeksi
 Type unit
 Pemipaannya
 Blenders (penyampur)
 Ukuran pipa
 Batas injeksi
 Laju proppant
 Flowmeter dan tachometer (pengukur kecepatan)
 Integral hopper
 Densimeter
 Type pekerjaan
 Keperluan tanki
 Ukuran pekerjaan
 Melalui tubing atau casing (dasar tanki)
 Manifold
 Fluid transfer
 Ukuran tiap tingkat (prepad, pad, flushing) dan waktunya
 Volume displacingnya
 Kecepatan meningkatnya pemasukkan proppant 
 Lain-lain
 Waktu pemompaan
 Temperatur dasar sumur (BHT) 
 Type fluida dan sifat-sifatnya
 Kepercayaan terhadap harga-harga yang diperkirakan
 Tentukan rangenya
5.Komunikasi
Laksanakan pertemuan sebelum pelaksanaan
pekerjaan (pre frac meeting) dan bicarakan detail
pekerjaan dengan kontraktor dan orang-orang
perusahaan.
6.Isu Utama
 Laju/volume dan proppant schedule
 Limit waktu dapat diinjeksikannya fluida perekahan
 Sumber air
 Keperluan tanki dan letaknya
 Type additive dan fungsinya
 Tekanan injeksi permukaan
 Tekanan-tekanan lain
 Waktu dan statusnya
 Persiapan lokasi
 Persediaan alat-alat kalau diperlukan (stand by)
 Rencana kalau ada hal-hal yang tak terduga dan waktunya
 Pertimbangan keselamatan kerja
 Cek lapangan dan prosedur sampling
 Kemungkinan lain dan pertanyaan-pertanyaan

 Tabel 1 mempeliahatkan foam untuk kwalitas proppant


 Tabel 2 untuk foam isi tanki dan karakteristik fluida di situ.
 Tabel 3 mengenai waktu dan inspeksinya serta pemompaannya
 Tabel 4 menunjukkan suatu contoh material untuk pekerjaan
dan tahap-tahapnya.
7.Persiapan di Sekitar Sumur
 Persiapan tempat untuk tanki-tanki untuk projek
perekahan
 Kwalitas dan kebersihan harus dijaga pada tanki untuk
fluida/ proppant/additive dan air. Bactericide (anti
bakteri) harus ditambahkan pada tanki-tanki tersebut.
 Jaga kebersihan air yang dipakai. Campuran air harus
dianalisa effeknya.
 Dapatkan sample proppant dari yang diterima dan cek
untuk fines, kwalitas, distribusi butiran dan turbidity.
Simpan untuk evaluasi setelah pekerjaan selesai
nantinya.
 Hitung jumlah proppant dan typenya
 Minta kontraktor untuk mentest tiap tanki
selama pencampuran dan catat hasilnya.
 Test fluidanya dengan crosslinker yang akan
dipakai pada di pekerjaan perekahan
tersebut.
 Test pipa-pipa/maniflold/hose dan lain-lain
kebocoran.
8.Setelah Fluida Dijadikan Gel
 Naik ke atas tanki dan cek volume, consistensi, dll.
 Setelah proppant dimasukkan tanki, lihat di tanki
jumlah proppant jumlahnya dan lokasinya.
 Lihat persiapan keperluan material dan bandingkan
dengan yang ada.
 Selama pengamatan, lihat juga pemasangan alat-
alat.
9.Pemasangan Alat-alat (rig up)
 Setiap pompa harus terisolasi dan mempunyai check valve.
 Pastikan kemampuan HHP pompa.
 Pipa untuk perekahan harus disusun dan mempunyai check
valve.
 Semua ball injektor harus paling tidak 40 ft dari kepala sumur
 Periksa pipa bleed-off (pelepasan tekanan(
 Gunakan T saja pada hilir dari check-valve tidak mengarah ke
personel; disusun setiap 5 ft.
 Backside - gunakan pipa-pipa 2 T (transducer dan Pop - off
valve)
 Pencekan pompa
 Cek pemipaan blender (-blender) dan lokasinya
- Untuk additive
- Jumlah pipa hose
 Cek tempat untuk alat tambahan/pengganti kalau
diperlukan (stand by) dan mudah untuk dioperasikan.
 Cek lokasi-lokasi Densimeter
10.Sesaat Sebelum Pemompaan
 Tanki-tanki fluida perekah harus diaduk
 Catat volume pengukuran di tanki-tanki
 Cek densimeter untuk ketelitian
 Kalibrasi flowmeter
 Test treesaver (pipa yang digunakan agar kepala sumur
terisolasi dari tekanan)
 Cek pompa-pompa
 Semua alat harus terpasang benar dan mesin sudah
dipananskan
 Cek komunikasi radio
 Cek apakah ada perubahan pH, viskositas gel dan waktu
crosslink.
11.Pertemuan Sebelum Pelaksanaan
 Diskusikan tugas masing-masing
 Operator blender dan pompa
 Pengatur klep
 Tanki pengecek volume fluida dan transfernya
 Bins (tempat proppant) - monitor proppant
 Operator bin proppant
 Teknisi fluida - jaga kwalitas fluida dan ambil contoh
 Mekanik
 Detail schedule pelaksanaan
 Test tekanan dan harga maksimumnya selama
pekerjaan
 Cek backside pressure (test pop-off valve = klep
pengaman)
 Cek bahan bakar (untuk pekerjaan dengan waktu yang
lama)
 Cek volume flush
 Cek alat pengganti (stand-by) dan persiapannya
 urutan fluida yang akan diambil dari tanki dan dari tanki
mana
 Urutan pengambilan proppant dari tempat-tempatnya
 Prosedur keamanan dan emergensi
 Tampung setiap pertanyaan
12.Selama Pemompaan
 Buat catatan detail periodik selama fasa-fasa injeksi perekahan
tersebut
 Ambil sample dari setiap tingkat peleksanaan kerja
 Buat catatan persediaan material selama pemompaan
 Secara periodik, cek tanki perekah, bahan bakar, dst. dan
bandingkan dengan catatan tally (perjalanan pekerjaan) anda
 Tuntaskan perbedaan besar kalau ada
 Cek laju additive
 100 mesh, silika flour, crosslinker, breaker, dll.
 Monitor
 Laju injeksi
 Volume
 Tekanan injeksi permukaan
 Tekanan annulus
13.Persiapan di sekitar Sumur
 Deviasi dan fluktuasi tekanan injeksi bisa merupakan tanda-
tanda kritis
 Sumber
 Mekanis
-Pompa/blender
-Klep-klep
-Tubing, packer dan casing
-Restriksi di perforasi 
 Fluida/proppant
-Crosslinking salah
-Tanki kosong
-Proppant menggumpal (slug)
 Reaksi formasi
 Barier ditembus
 Rekahan mengembung (balooning) atau mencapai rekahan
alamiah
 Kombinasi laju pompa, lebar rekahan dan fluida
 Tip screen out (proppant macet di ujung rekahan)
 Macet di sumurnya (wellbore screen out)
 Setiap kenaikkan tekanan dapat merupakan kenaikkan dini
 Harus dideteksi dan dilakukan tindakan kalau perlu
 Cari sumbernya.
 Kalau tekanan abnormal tingginya :
- Cek perhitungan tekanan
- Ambil ISIP, tentukan gradient rekahan dan jumlah serta
diameter perforasinya.
- Kalau tekanan berfluktuasi atau mendadak naik
- Berhubungan dengan fluida, misalnya penurunan viskositas,
terlalu banyak polymer, persoaalan dalam konsentrasi
proppant.
- Tahanan perforasi
- Macet (screen out) dekat sumur
 Tentukan waktu pada mana terjadi perubahan
tekanan
 Menaikkan laju injeksi bisa menghilangkan restriksi

 Cek dengan supervisor pelaksana mengenai kesulitan

operasi
 Penutupan dan buka tutup atau surging (dinaikkan

mendadak) mungkin bisa memperbaiki keadaan. 


 Tekanan terus menerus naik pelan-pelan

Extrapolasikan tekanan vs. waktu dan tentukan


tekanan maksimum kapan akan dicapai.
 Extrapolasikan tekanan vs. waktu dan tentukan
tekanan maksimum kapan akan dicapai.
 Ini bisa karena:
 Pad menurun

 Tip screen out

 Viskositas berlebihan

 Lebar rekahan tak cukup

 dan lain-lain
 Kecenderungan tekanan naik ini mungkin akan dipercepat
waktu rekahan terpenuhi oleh proppant (kecuali menembus
barier)
 Tergantung dari situasinya dan berapa lama waktu
pelaksanaan injeksi akan berakhir menentukan langkah yang
harus diambil.
Kemungkinan
- Biarkan
- Flush (tekan tanpa proppant)
- Naikkan tekanan
- Turunkan laju injeksi, biarkan laju proppant
- Turunkan lajunya
- Biarkan lajunya tetapi konsentrasi proppant dikurangi
- Turunkan konsentrasi crosslinker
 Apakah yang bisa menurunkan kembali ?
- Laju injeksi, viskositas dan lebar rekahan
meningkat.
 Gambar 11, 12, 13, dan 14 menunjukkan grafik-grafik
tekanan vs. waktu.
14.Flushing
Flushing adalah menginjeksikan fluida biasa agar
mendesak slurry masuk ke formasi, overf lushing
sehingga semua proppant masuk ke formasi adalah
berbahaya, karena bisa-bisa menyebabkan choke di
dekat sumur, yaitu menutupnya rekahan di situ
karena proppantnya lewat dan terdesak oleh over
flushing tersebut.
 Jangan biarkan semua proppant masuk ke rekahan, sisakan
sebagian di sumur
 Jangan pressure up (tekan) proppantnya untuk over flush
 Flush volume = kapasitas pipa minus 100 ft atau kapasitas pipa
minus 2 - 3 bbl.
 Monitor konsentrasi proppant (lebih baik dengan densimeter di
kepala sumur), jika konsentrasi proppant sudah menurun, itu
artinya flushing sudah mulai dihitung.
 Flush volume harus dimonitor dengan benar
 dengan bypass tub di blender
 dengan flush blender
 tempat pebuh dengan flush volume
Postfrac (Setelah Pelaksanaan
Perekahan)
 Catat ISIP, 5, 10, 15 menit setelah shut - in
 Backside dilepaskan tekanannya (bleed - off)
 Lihat tanki frac dan tempat proppant. Bandingakan
dengan tally terakhir dan tally mula-mula dan
tentukan volume yang terpompakan
 Tahan sample untuk dites kalau perlu
 Dapatkan copy grafik pompa, tekanan, volume, dll.
 Evaluasi kontraktor dan berikan saran perbaikan
kalau perlu
Periode Shut-in
 Minta kontraktor mengambil contoh gel pada fase
pemompaan terakhir dan tentukan waktu pecahnya
gel tsb. (gunakan BHST minus 25 atau 50oF)
 ini adalah periode shut-in minimum, walaupun kadang-
kadang periode ini ditentukan dari waktu closure agar tak
terlalu lama. 
 Tekanan penutupa rekahan dapat diperkirakan dari
suatu shut-in pressure dengan SIP dari grafiknya.
 Plot tekanan vs. akar dari waktu (dari shut-innya). 
Gambar 11
Grafik Tekanan Injeksi Permukaan vs Waktu, Screen Out Normal
(R. Keck)
Gambar 12
Seperti Gambar 11 tetapi dengan Screen Out Lebih Awal
(R. Keck)
Gambar 13
Screen Out Karena Menembus Barier-Barier (R. Keck)
Gambar 14
Effek Kenaikan Tekanan Diimbangi dengan Penurunan Laju Injeksi. Ada tiga kemungkinan :
P naik kalau Q masih besar
P turun kalau Q agak kecil
P datar kalau Q tepat (R. Keck)

Anda mungkin juga menyukai