Anda di halaman 1dari 6

Busana Jawa Tengah (Purworejo)

Nama : Pandu Imam Nugroho


M. Fawwaz Abiyyu p.
M. Galuh
Kelas : IX.3
Busana Sehari-Hari Wanita Jawa Tengah
 Untuk busana sehari-hari umumnya wanita Jawa
cukup memakai kemben yang dipadukan dengan
stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk
menutupi payudara, ketiak dan punggung, sebab kain
kemben ini cukup lebar dan panjang. Sedangkan
stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat
tapihan pinjung agar kuat dan tidak mudah lepas.
 Baju kebaya pada umumnya hanya dipakai pada hari-
hari tertentu saja, seperti pada upacara adat misalnya.
Baju kebaya di sini adalah berupa blus berlengan
panjang yang dipakai di luar kain panjang bercorak
atau sarung yang menutupi bagian bawah dari badan
(dari mata kaki sampai pinggang). Panjangnya
kebaya bervariasi, mulai dari yang berukuran di
sekitar pinggul atas sampai dengan ukuran yang di
atas lutut. Oleh karena itu, wanita Jawa mengenal dua
macam kebaya, yaitu kebaya pendek yang berukuran
Busana Tradisional Wanita Jawa Tengah
 Untuk acara-acara resmi, wanita Jawa
menggunakan pakaian adat Jawa Tengah yang
menggunakan peniti renteng, dipadukan dengan kain
batik sebagai bawahannya. Rambut wanita Jawa yang
panjang digelung atau dikonde, dan dilengkapi dengan
tusuk rambut yang sesuai macamnya dengan perhiasan
lain yang dia kenakan, seperti kalung, gelang, cincin,
tak lupa juga kipas sebagai pelengkap aksesoris yang
mereka pakai.
 Pada pakaian adat Jawa Tengah bagi wanita, baju
kebaya dipakai dengan kain jarik yang diwiru atau
dilipat kecil-kecil dan dililitkan ke kiri dan ke kanan.
Jarik lalu ditutup dengan menggunakan stagen atau
kain yang dililit di perut agar jarik tidak mudah lepas.
Untuk menutup stagen, wanita Jawa Tengah memakai
selendang berwarna pelangi dari kain tenun berwarna
semarak/cerah. Pakaian mereka biasanya dilengkapi
Busana Tradisional Pria Jawa Tengah
Bagi priyayi keraton, baju beskap bermotif bunga
merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang harus mereka
pakai dalam kesehariannya. Di kepala, mereka memakai
blangkon atau biasa disebut destar, dan bawahan yang
kurang lebih bermodel sama seperti pakaian adat bagi
wanita: kain jarik yang pemakaiannya dilapisi stagen
agar tidak mudah terlepas. Mereka juga menggunakan
alas kaki yang disebut cemila dana membawa keris yang
disematkan pada stagen mereka di bagian punggung atau
belakang di stagen. Pakaian pria Jawa yang seperti ini
disebut sebagai pakaian Jawi Jangkep, atau pakaian adat
Jawa lengkap dengan kerisnya.
Sedangkan di kalangan rakyat selain para priyayi, para
lelaki menggunakan celana pendek selutut atau celana
kolor yang berwarna hitam dengan baju atasan lengan
panjang. Di samping itu mereka juga mengenakan ikat
pinggang yang berukuran besar, ikat di kepala, dan kain
sarung.
Busana Penganti Jawa Tengah
Upacara Midodareni Pada upacara midodareni,
pakaian pengantin pria adalah baju Jawi
Jangkep yang terdiri atas baju atela, sikepan,
udeng,sabuk timang, kain jarik untuk bawahan,
keris, dan selop. Sementara wanitanya
menggunakan busana sawitan. Busana tersebut
terdiri dari kebaya berlengan panjang, stagen,
dan kain jarik bercorak batik. 
Upacara Ijab Saat upacara ijab, busana yang
dipakai pengantin wanita adalah baju kebaya
dan kain jarik, sedangkan pengantin pria
memakai busana basahan. Busana basahan
pengantin pria disini terdiri dari dodot bangun
tulak, kuluk matak petak, sabuk dengan timang
dan cinde, stagen, celana panjang berwarna
putih, keris warangka ladrang, dan selop. 
Upacara Panggih Dalam upacara panggih, kedua
mempelai menggunakan pakaian adat Jawa Tengah
bernama busana basahan.  Busana ini terdiri dari
kemben, dodot bangun tulak (kampuh), selendang
sekar cinde abrit (sampur), dan kain jarik bermotif
cinde sekar merah. Selain itu, beberapa perhiasan juga
dilekatkan pada tubuh pengantin. Untuk pria, perhiasan
tersebut adalah kalung ulur, cincin, timang/epek, bros,
dan buntal, sementara untuk pengantin wanita yaitu
cunduk mentul, centung, jungkat,kalung, cincin,
gelang, bros, subang, dan timang. 

Dalam upacara setelah panggih, kedua mempelai


menggunakan busana kanigaran (wanita) dan busana
kapangeranan (pria). Busana kanigara terdiri dari baju
kebaya sebagai atasan, kain jarik, stagen, dan selop.
Sedangkan busana kapangeranan terdiri dari stagen,
kuluk kanigoro, sabuk timang, kain jarik, baju takwo,
keris warangka ladrang, dan selop.

Anda mungkin juga menyukai