PELAKSANAAN PENEGAKAN HUKUM

OLEH BAKAMLA RI
TUGAS,FUNGSI
TUGAS, FUNGSIDAN
DAN
WEWENANG
WEWENANG
 INSTRUMEN PENEGAKAN HUKUM DILINGKUNGAN BAKAMLA
(PERPRES 178/2014 TTG BAKAMLA)

ORGANISASI TUGAS TANGGUNGJAWAB

KEDEPUTIAN OPS LAT PENINDAKAN, UNSUR PELAKSANA BID
PENGEJARAN, OPERASI
PENGAWASAN, PEMBINA
TEKNIS OPERASI
UPH PENINDAKAN, UNSUR PENYELIDIKAN,
(REPRESENTASI PENYELIDIKAN DAN PENINDAKAN &
PERSONIL INSTANSI PENYIDIKAN AWAL ADMINISTRASI
TERKAIT) PENANGANAN
PERKARA
KEDEPUTIAN ADVOKASI, ASITENSI, UNSUR PENDUKUNG
INHUKER PEMBERIAN PENDAPAT &
PERTIMBANGAN HUKUM
SERTA PENYAMPAIAN
DATIN
 PELAKSANAA PENEGAKAN HUKUM
OLEH BAKAMLA

NO PERMASALAHAN KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN

1. Apakah Operasi sudah dilaksanakan Terbagi menjadi 2 yaitu Ops Rutin & Khusus
secara ideal?
a KODAL - Ops Rutin Kodal dibawah Dept Ops; Mendasari pd PERPRES 178/2014
- Ops Khsus Kodal dibawah UPH Dimana Kedept Ops merupakan
Unsur Pelaksana Ops maka dlm hal
Ops Kodal dibwah kedept Ops,
namun dlm pelaks bersinergi dg Unit
kerja terkait lainnya
b Aspek Sumber Daya
1. Sarana dan Prasarana 1. Operasi Rutin : menggunakan sarana prasarana
berdasarkan sektor operasi dan pangkalan
2. Operasi Khusus : pada saat penyelidikan
menggunakan kapal nelayan, HSC, dll dan saat
penindakan menggunakan unsur operasi
  KN/Cat/RHIB  
2. Personel Baik operasi rutin maupun khusus menggunakan
personel Ditopsla dan Personel UPH serta
melibatkan personel dari unit kerja lain yang dinilai
cakap dan memiliki kompetensi untuk melaksanakan
kegiatan operasi rutin/khusus
3. Logistik 1. Operasi Rutin : menggunakan logistik cair maupun
perbekalan pada unsur KN/Cat/RHIB
2. Operasi Khusus : pada saat penyelidikan
menggunakan logistik anggaran UPH dan saat
penindakan menggunakan unsur operasi
  KN/Cat/RHIB dengan logistik anggaran Dit Opsla
 PELAKSANAA PENEGAKAN HUKUM
OLEH BAKAMLA

NO PERMASALAHAN KONDISI SAAT INI KONDISI YANG

DIHARAPKAN
1. Apakah Operasi sudah Terbagi menjadi 2 yaitu Ops Rutin & Khusus
dilaksanakan secara ideal?
4. Anggaran 1. Operasi Rutin : menggunakan anggaran Dit Opsla
2. Operasi Khusus : pada saat penyelidikan
menggunakan anggaran UPH dan saat penindakan
menggunakan unsur operasi KN/Cat/RHIB dengan
  anggaran Dit Opsla
2. Siapa yang berwenang Terbagi menjadi 2 yaitu Ops Rutin & Khusus Mendasari pd PERPRES 178/2014
melaksanakan operasi? Dimana Kedept Ops merupakan
- Ops Rutin Kodal dibawah Dept Ops; Unsur Pelaksana Ops maka dlm
- Ops Khsus Kodal dibawah UPH hal Ops Kodal dibwah kedept Ops,
namun dlm pelaks bersinergi dg
Unit kerja terkait lainnya

3. Bagaimana pelaksanaan Perlu dilakukan pensinergian

penegakan hukum di Bakamla? Terdapatnya 2 Unit Kerja yang memiliki Fungsi antara Kedep Opslat & UPH serta
Penindakan (Ops Rutin & Ops Sus), maka terkesan
terdapat dualisme Pelaksana Penegakan hukum yang melibatkan Peran Kedeputian
dilaksAnakan oleh Bakamla Inhuker, melalui sistem yang
terintegrasi
4. Bagaimana pola kerja Mendasari dg terdapat 3 instrumen
Instrumen Gakkum di Gakum di Bakamla, maka
Bakamla? diharapkan agar masing2
Instrumen Gakum dapat saling
Belum adanya pola kerja yang ideal antara instrumen bekerjasama, mendukung dan
gakum di Bakamla (Dept Opslat, Depinhuker dan UPH saling melengkapi
 OPERASI KAMKESLA, OPS RUTIN & OPS SUS

• OPERASI KEAMANAN DAN KESELAMATAN LAUT ADALAH SERANGKAIAN TINDAKAN DALAM

RANGKA PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENINDAKAN TERHADAP GANGGUAN
KEAMANAN DAN KESELAMATAN LAUT YANG DISELENGGARAKAN DALAM KURUN WAKTU
DAN SASARAN TERTENTU YANG MELIPUTI KEGIATAN PEMANTAUAN, PERINGATAN DINI
DAN PATROLI LAUT (RPP TATA KELOLA KAMLA)
• OPS RUTIN ADALAH KEGIATAN RUTIN DALAM RANGKA MELAKUKAN PENGAWASAN, YANG
DILAKSANAKAN SECARA TERENCANA DAN TERUS MENERUS SEPANJANG TAHUN DI
WILAYAH LAUT YANG MELIBATKAN KAPAL PATROLI, PESAWAT UDARA DAN SISTEM
INFORMASI, DALAM RANGKA MENCEGAH TERJADINYA GANGGUAN KEAMANAN,
KESELAMATAN LAUT SERTA PENINDAKAN HUKUM ATAS PELANGGARAN HUKUM GUNA
MENJAMIN TERWUJUDNYA KEPATUHAN HUKUM (RPP TATA KELOLA KAMLA);
• OPS KHUSUS ADALAH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SECARA TERENCANA DENGAN
TARGET DAN / ATAU KONDISI TERTENTU DI WILAYAH LAUT YANG MELIBATKAN KAPAL
PATROLI, PESAWAT UDARA DAN SISTEM INFORMASI, DALAM RANGKA MENCEGAH
TERJADINYA GANGGUAN KEAMANAN, KESELAMATAN LAUT SERTA PENINDAKAN HUKUM
ATAS PELANGGARAN HUKUM GUNA MENJAMIN TERWUJUDNYA KEPATUHAN HUKUM
 PENINDAKAN HUKUM

PENINDAKAN HUKUM ADALAH SUATU PERLAKUAN YANG DILAKUKAN

OLEH APARAT PENEGAK HUKUM DALAM HAL MENGURANGI,
MEMBATASI, MENGHALANGI, MENCABUT, MENGHILANGKAN DAN
MENGABAIKAN HAK SESEORANG ATAU SUATU KELOMPOK
MASYARAKAT YANG DIDUGA DAN/ATAU TELAH MELANGGAR UNDANG-
UNDANG DAN HUKUM YANG BERLAKU DI MANA PELANGGARANNYA
DAPAT DIKENAKAN SANKSI.
 KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN
1. Bahwa terdapat dualisme dalam hal peran penindakan hukum di lingkungan Bakamla;
2. Bahwa terdapat dualisme kodal dalam pelaksanaan operasi penegakan hukum dilingkungan
Bakamla;
3. Bahwa telah disusun mekanisme/SOP Laks P’tindak namun dipandang belum ideal khususnya
pd aspek hubungan kelembagaan antara Kedept Opslat, Kedept Inhuker, UPH & Kantor Zona
dalam hal pelaksanaan Gakum di Bakamla;
4. ....
5. .....
SARAN
6. Disarankan agar UPH dapat mengoptimalkan fungsi Lidik dg melibatkan Kedept Inhuker sblm
dilaks penindakan, selain itu terkait optimalisai peran penindakan oleh UPH maka dapat dilakukan
sbg Pers Onboard / sbg pengedali TO;
7. Perlu dilakukan evaluasi pd mekanisme/SOP Laks P’tindak yang ada saat ini
TERIMA KASIH

DIREKTORAT HUKUM
BAKAMLA
 KONSEP
MEKANISME PEMBERIAN SARAN DAN PENDAPAT HUKUM UNTUK
MENDUKUNG OPERASI KHUSUS BAKAMLA RI

PENYELIDIKAN PAPARAN HASIL TIM PERTIMBANGAN HUKUM

SATGASSUS PENYELIDIKAN DIREKTORAT HUKUM

PENYELIDIKAN
TIDAK LANJUTAN
CUKUP
BUKTI AWAL
PERTIMBANGAN HENTIKAN
Direktorat Hukum HUKUM

Unit Penindakan Hukum CUKUP

PENINDAKAN
Ditkum, UPH, & SATGASSUS BUKTI AWAL
Stakeholders
/UPH KONSTRUKSI
DUGAAN
PELANGGARAN
GELAR PERKARA PERTIMBANGAN
PENYERAHAN DENGAN
HUKUM
HASIL INSTANSI
PENINDAKAN PENERIMA

INSTANSI PENERIMA
TIM
PERTIMBANGAN