Anda di halaman 1dari 15

JARINGAN KOLENKIM

Jaringan kolenkim adalah jaringan hidup


sebagai penyokong dalam organel muda.
Bentuknya prisma pendek atau bulat
memanjang. Bersifat plastis dan tersusun
atas sel-sel hidup dengan protoplasma yang
aktif serta sel kolenkim dapat mengandung
kloroplas. Dapat ditemukan pada batang,
daun serta pada bagian bunga dan buah.
Biasanya kolenkim terdapat langsung
dibawah epidermis. Menurut penebalan
dinding, kolenkim dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu kolenkim sudut, kolenkim papan,
dan kolenkim lakuner.
Ciri Ciri Jaringan Kolenkim
• Sel-selnya hidup dengan protoplasma aktif, bentuk
sel sedikit memanjang
• Umumnya memiliki dinding dengan penebalan tidak
teratur
• Tidak memiliki dinding sel sekunder tetapi memiliki
dinding primer yang lebih tebal daripada sel-sel
parenkim
• Lunak, lentur dan tidak berlignin.
• Isi sel dapat mengandung kloroplas makin
sederhana diferensiasinya semakin banyak
kloroplasnya, sehingga menyerupai parenkim, juga
dapat mengandung tanin.
Fungsi Kolenkim
1. Kolenkim menjadi jaringan mekanik yang disesuaikan
teristimewa untuk memperkuat, menunjang atau
menyokong organ muda yang sedang tumbuh maupun
pada herba agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
Dinding yang tebal dan erat membuatnya menjadi
penyokong yang kuat. Keistimewaan pertumbuhan dan
strukturnya dindingnya menyebabkan mampu
menyesuaikan terhadap pemanjangan organ tanpa
kehilangan kekuatan.
sel kolenkim mempunyai kemampuan dalam peningkatan
permukaan dan ketebalan dindingnya, oleh karena itu
dapat mengembangkan dinding tebal sementara organ
tempat kolenkim berada sedang memanjang.
2.Kolenkim dapat menjadi pengganti sklerenkim
jika tumbuhan tempat kolenkim berada tidak
berdifirensiasi menjadi sklerenkim. Penebalan
dinding sel kolenkim yang lebih tebal
terpengaruh oleh tekanan mekanik (angin, dan
beban pada ranting).
Jenis Atau Macam Macam Kolenkim

1.Kolenkim sudut (angular)


Penebalan berlangsung pada bagian-bagian
sudutnya, dan memanjang mengikuti sumbu sel.
Contohnya, pada tangkai daun Vitis sp, Begonia sp,
Solanum tuberosum.
2.Kolenkim papan (lamellar)
Penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial
(sejajar permukaan organ), sehingga pada irisan
melintang terlihat seperti papan yang berderet-deret.
Contohnya, pada korteks batang Sambucus javanica.
3.Kolenkim tubular (lakuna)
Terdapat pada kolenkim yang mempunyai ruang-
ruang antarsel dan penebalan-penebalannya terjadi
pada permukaan ruangruang antara sel tersebut.
Contohnya, pada tangkai daun Salvina, Malva, dan
Althaea.

4.Kolenkim tipe cincin


Pada penampang lintang lumen sel berbentuk
lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat
bahwa karena pada tipe sudut penebalan
bersambungan pada dinding sel, maka lumen tidak
menyudut lagi.
Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penyokong yang
dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi
mengalami pertumbuhan dan perkembangan atau
pada tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan
sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat
sklerenkim) dan sklereid (sel-sel batu).

Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala


tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan
yang lebih lemah.
Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga
sel-selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena
berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang
terdiri atas zat lignin.
Ciri ciri sel pada jaringan sklerenkim

• Sel-selnya telah mati dengan dinding sel yang tebal


• Dinding sekunder yang tebal, umumnya terdiri dari
zat lignin
• Bersifat kenyal, pada umumnya tidak lagi
mengandung kloroplas
• Sel-selnya lebih kaku daripada kolenkim, sel
sklerekim tidak dapat memanjang
Jenis Jaringan sklerenkim
A. Serat-Serat Sklerenkim (Fibers)
Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang
berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang ujungnya
runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang
sudah mati. Dinding selnya mengalami penebalan dari
zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa
sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk
poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-
noktahnya sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran
sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-
tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat
terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian
yang terpisah-pisah atau dalam bentuk lingkaran di
dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok
yang tersebar dalam xilem dan floem. Pada
Gramineae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam
suatu sistem berbentuk lingkaran berlekuk-lekuk yang
dihubungkan dengan epidermis.
Ada dua macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai
berikut.
(1) Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari)
Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula
yang tidak. Serat ini dapat digunakan untuk membuat
tali, karung goni, dan bahan dasar tekstil untuk
pakaian.
(2) Serat Xilem (Xilari)
Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu
karena dindingnya mengandung lignin yang
menyebabkan dindingnya keras dan kaku.
B. Sel-Sel Batu (Sklereid)
Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di
dalam korteks, floem, buah, dan biji. Dinding sklereid
tersusun atas selulosa yang mengandung zat lignin yang
tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan, kadangkadang
ditemukan pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya mempunyai
noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk
saluran yang disebut saluran noktah. Lumen sel sangat
sempit karena adanya penebalan-penebalan dinding sel.

Sklereid mungkin bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau


kelompok kecil di antara sel-sel, misalnya butiran seperti
pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa
sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras.

Anda mungkin juga menyukai