Anda di halaman 1dari 72

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
• Psikologi
• Psychology
• Psychologie
dari kata psyche (jiwa)
dan logos (ilmu)
Psikologi: ilmu yg mempelajari gejala-gejala jiwa
Gejala Jiwa:
• Gejala pengenalan/kognisi
• Gejala kehendak/konasi  motif (ekstrinsik dan
intrinsik)
• Gejala perasaan (perasaan jasmaniah/perasaan
rendah dan perasaan rohaniah/perasaan luhur)
• Gejala campuran
Psikologi pendidikan  mata kuliah
 disiplin ilmu
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan:
1. The science of educational psychology
2. Heredity
3. Physical structure
4. Growth
5. Behavior processes
6. Nature and scope of learning
7. Factors that condition learning
Ruang lingkup Psikologi Pendidikan (lanjutan):
8. Laws and theories of learning
9. Transfer of training – subject matter
10. Measurement: Basic principles and definitions
11. Practical aspect of measurement
12. Element of statistics
13. Mental hygiene
14. Character education
15. Psychology of elementary school subject
16. Psychology of secondary school subject
Pembawaan, Keturunan, Lingkungan

• Pembawaan: segala sesuatu yang telah dibawa sejak


lahir.
• Keturunan: segala sesuatu yang telah dibawa sejak
lahir melalui perantaraan sel benih.
• Lingkungan: segala sesuatu yag berada di luar individu.
Macam-macam pembawaan:
1. Pembawaan jenis
2. Pembawaan ras
3. Pembawaan jenis kelamin
4. Pembawaan individual/perseorangan
Lingkungan:
Sumadi Suryabrata:
1. Lingkungan sosial.
2. Ligkungan nonsosial (alami dan buatan).
Sartain:
3. Lingkungan alam/luar (external or physical
environment).
4. Lingkungan dalam (internal environment).
5. Lingkungan sosial (social environment).
Mengapa Manusia Berinteraksi dengan
Dunia Luar?
Di dalam diri manusia terdapat dorongan nafsu
(driften)  kekuatan pendorong maju yang
memaksa dan mengejar kepuasan dengan jalan
mencari, mencapai sesuatu yang berupa benda-
benda atau nilai-nilai tertentu.
Macam-macam dorongan nafsu:
1. Dorongan nafsu mempertahankan diri.
2. Dorongan nafsu mengembangkan diri.
3. Dorongan nafsu mempertahankan jenis.
Penggolongan yang lain:
1. Dorongan nafsu vital (hayati): daya pendorong pada manusia
yang diarahkan pada tercapainya nilai-nilai atau benda-benda
yang bermanfaat bagi organisme (jasad).
2. Dorongan nafsu egois: mendorong manusia pada penghayatan
terhadap kepercayaan pada diri sendiri, menghargai diri,
kemerdekaan batin dan perasaan tanggung jawab. Bertujuan
mempertinggi aku, artinya tertuju pada perkembangan dan
kesempurnaan diri.
3. Dorongan nafsu sosial: menyatakan akan kebutuhan
sosial/pergaulan di dalam hidup bersama, penyesuaian diri
dengan dan pengabdian diri kepada masyarakat.
4. Dorongan nafsu supra sosial: diarahkan kepada penghayatan
dan hubungan dengan Yang Maha Kuasa sebagai asal segala
sesuatu yang ada.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN INDIVIDU
MENURUT BERBAGAI ALIRAN
1. Aliran Nativisme:
• Yang mempengaruhi perkembangan: pembawaan.
• Tidak mengakui peran lingkungan, termasuk pendidikan. Jadi
pendidikan itu tidak penting.
• Pandangannya: pesimisme paedagogiek (pedagogik).
• Tokoh, a.l.: Schopenhauer.
2. Aliran Empirisme:
• Yang mempengaruhi perkembangan: lingkungan, termasuk
pendidikan.
• Tidak mengakui peran pembawaan.
• Pandangannya: optimisme paedagogiek.
• Tokoh, a.l.: John Locke (terkenal dg teori Tabularasa: anak yg lahir
bagaikan kertas yg masih putih bersih).
3. Aliran Konvergensi:
• Yang mempengaruhi perkembangan: pembawaan
dan lingkungan.
• Tokoh, a.l.: William Stern.
4. Aliran Naturalisme:
• Semua anak yang lahir memiliki pembawaan baik;
dapat menjadi jahat karena pengaruh kebudayaan.
• Tokoh, a.l.: J.J. Rousseau.
• Berlaku hukuman alam.
Bandingkan No. 1 dan No. 4!
Apa kesimpulannya?
Aliran/konsep konvergensi yang
disempurnakan oleh Langeveld (Belanda):

Ia tidak berusaha menentukan faktor-faktor apa


yang mempengaruhi perkembangan, tetapi
berusaha menemukan hal-hal apa yang
memungkinkan terjadinya perkembangan.
Ia menemukan 4 macam kenyataan yang
dipandang memungkinkan terjadinya
perkembangan pada peserta didik/manusia.
Keempat kenyataan tersebut adalah:
1. Suatu kenyataan bahwa anak manusia adalah makhluk hidup 
asas biologik.
2. Suatu kenyataan bahwa pada waktu lahir anak manusia sangat
tidak berdaya, jauh tidak berdaya jika dibandingkan dengan
anak binatang  asas ketidakberdayaan.
3. Suatu kenyataan bahwa karena keadaannya yang sangat tidak
berdaya itu anak manusia membutuhkan
perlindungan/keamanan  asas perlindungan dan keamanan.
4. Suatu kenyataan bahwa dalam perkembangannya anak
manusia tidak hanya pasif tetapi aktif melakukan penjelajahan-
penjelajahan dan dengan penjelajahan itu akan ditemukan hal-
hal yang baru  asas penjelajahan dan penemuan.
SEJARAH
• Psikologi pendidikan merupakan cabang dari
ilmu psikologi yang mengkaji pemahaman
mengenai pembelajaran dalam pendidikan
• Bidang ini dibentuk oleh beberapa ahli
psikologi pada akhir abad ke – 19 tepat
sebelum abad ke-20
D. TOKOH-TOKOH YANG BERJASA THD
PERKEMB. PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1. DEMOCRITUS
2. PLATO & ARISTOTELES
3. JOHN AMOS COMENICUS
4. ROUSSEAU
5. JOHN H. PESTALOZZI
6. FRANCIS GALTON
7. STANLEY HALL
8. WILLIAM JAMES
9. ALFRED BINET
03/09/2021 15
1. DEMOCRITUS
 In the fifth century B.C., Democritus, for
example, wrote on the advantages conferred by
schooling and the influence of the home on
learning (Watson, 1961).
 (Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai
contoh, Democritus menulis tentang man-faat -
manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh
lingkungan rumah pada keberha-silan belajar
individu)

03/09/2021 16
2. PLATO & ARISTOTELES
A century later, Plato and Aristotle discussed the
following educational psychology topics (Adler, 1952;
Watson, 196 1 ) : the kinds of education appropriate to
different kinds of people; the training of the body and the
cultivation of psychomotor skills; the formation of good
character; the possibilities and limits of moral education;
the effects of music, poetry, and the other arts on the
development of the individual; the role of the teacher;
the relations between teacher and student; the means
and methods of teaching; the nature of learning; the
order of learning; affect and learning; and learning apart
from a teacher.

03/09/2021 17
2.PLATO & ARISTOTELES
Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and
Aristoteles berdikusi tentang topik-topik psikologi
pendidikan :
a. Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasar-
kan perbedaan-perbedaan peserta didik;
b. Latihan-latihan jasmani dan pengembangan
keterampilan psikomotor;
c. Bentuk-bentuk karakter yang baik;
d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterba-
tasan- keterbatasan pendidikan moral;

03/09/2021 18
e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada
perkembangan individu;
f. Peranan guru;
g. Relasi antara guru dengan siswa;
h. Alat-alat dan metoda mengajar;
i. Jenis-jenis aktivitas belajar;
j. Prinsip-prinsip belajar;
k. Afeksi dan belajar;
l. Belajar terlepas dari guru.

03/09/2021 19
3. JOHN AMOS COMENIUS (1592-1671,
Seorang ahli pendidikan dari Cekho.)
 Anak jangan dianggap sbg miniatur orang
dewasa;
 Pembelajaran hendaknya dapat menarik
perhatian anak, lakukanlah dg menggunakan alat
peraga sehingga anak dapat mengamati,
mengalami, dan menyelidiki.

03/09/2021 20
4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778, seorang
pemikir dari Perancis).
 “Segala-galanya baik ketika datang dari tangan Sang
Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan
manusia.
 Campur tangan orang tua/orang dewasa thd.
Perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika
hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati.
 Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan
pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik.

03/09/2021 21
5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang pendidik dari
Swiss)
 Ia berusaha meningkatkan pendidikan di masyarakat dgn
cara mengutamakan pendidikan bagi anak-anak.
 Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak disesuaikan
dgn perkembangan jiwa anak.
 Ia menyarankan agar proses pembelajaran didasarkan
pada pengalaman, dimulai dari yang paling mudah
meningkat ke yang lebih sulit, sulit, dst.

03/09/2021 22
6. FRIDRICH FROBEL (1782 – 1852, seorang
pendidik dari Jerman)
 Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak-
kanak).
 Menurut Frobel, taman kanak-kanak merupa-
kan tempat bagi anak-anak untuk bermain,
bernyanyi, melatih daya cipta, dan menger-jakan
pekerjaan tangan secara bersama.

03/09/2021 23
7. JOHANN FRIEDRICH HERBART ( 1776-1841).
He not only may be
considered the first voice of the modern era of
psychoeducational thought, but his disciples, the
Herbartians, played a crucial role in preparing the
way for the scientific study of education. They
wrote about what we now call schema theory,
advocating a cognitive psychology featuring the
role of past experience and schemata in learning
and retention.

03/09/2021 24
HERBARTIANS
• Herbartians promoted teaching by means of a logical
progression of learning, a revolutionary idea at the
end of the 19th century. They promoted the five
formal steps for teaching virtually any subject matter:
(1) preparation (of the mind of the student), (2)
presentation (of the material to be learned), (3)
comparison, (4) generalization, and (5) application.
It was the Herbartians who first made
pedagogical technique the focus of scientific study,
pointing the way, eventually, to the field of research
on teaching, a very fruitful area of research in
educational psychology.

03/09/2021 25
• Herbartians (para murid herbart) mengu-
sulkan konsep mengajar dengan mema-kai
kemajuan logis proses belajar. Mere-ka
mengemukakan 5 langkah mengajar materi
apa saja :
1) Persiapan;
2) Menyajikan materi;
3) Perbandingan;
4) Generalisasi;
5) Aplikasi.

03/09/2021 26
William James
• Observasi pengajaran dan pembelajaran di
dalam kelas untuk meningkatkan
pembelajaran
• Memulai pelajaran tepat di titik luar tingkat
pengetahuan dan pemahaman anak untuk
memperluas pikiran si anak.
John Dewey
• Anak merupakan pembelajar aktif
• Anak seharusnya tidak hanya
dididik dalam mata pelajaran
akademis saja, namun seharusnya
juga mempelajari cara-cara
beradaptasi dengan dunia luar
• Semua anak pantas mendapatkan
pendidikan yang sesuai dengan
keadaan dirinya.
Edward Lee Thorndike
• Fokus pandangan Thorndike
adalah pada assesmen dan
penilaian serta
mempromosikan tiang fondasi
belajar yang ilmiah
• Tugas yang paling penting dari
pendidikan yang diterima di
sekolah adalah untuk mengasah
ketrampilan pemikiran anak-
anak
Mamie dan Kenneth Clark
• Meneliti tentang gambaran diri dan identitas
anak-anak Amerika Afrika.
George Sanchez
• Meneliti tes kecerdasan biasanya bisa
terhadap anak-anak etnis minoritas
DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Definisi Awam
Suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan
sikap-sikap yang yang bertujuan untuk mengembangkan atau
mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang agar ia menjadi
warga negara yang baik.
Definisi Psikologi
1. Proses
Segala sesuatu yang mencakup segala bentuk aktivitas yang akan
memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat
2. Hasil
Segala sesuatu yang mencakup segala perubahan yang terjadi
sebagai konsekuensi atau akibat dari partisipasi individu dalam
kegiatan belajar.
PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN
• Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan kita dalam memberikan pengajaran.
Misalnya: stres, temperamen, situasi
lingkungan dan lain sebagainya.
• Mengetahui bagaimana perkembangan anak,
perkembangan kognitif, teori belajar dan yang
tidak kalah penting adalah psikologi sosial,
sebab hubungan siswa dan guru merupakan
masalah sosial (Djiwandono,2006)
PENGAJAR
• Trik/ cara-cara untuk mengatasi permasalahan
psikologis siswa
• Misalnya :
Aspek-Aspek Pendidikan
• Pendidikan Informal
Proses belajar yang relatif tak disadari yang kemudian
menjadi kecapakan dan sikap hidup sehari-hari
• Pendidikan Formal
Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja dengan
tujuan dan bahan ajar yang dirumuskan secara jelas dan
diklasifikasikan secara tegas.
• Pendidikan Non Formal
Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja tetapi
tidak memenuhi syarat untuk termasuk dalam jenjang
pendidikan formal.
D. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM

PENGEMBANGAN
PROGRAM PEND.
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
SISTEM
PEMBELAJARAN

SISTEM
EVALUASI
03/09/2021 36
1. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM

• Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang


direncanakan dan dilaksanakan baik di dalam maupun di luar
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
• Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek : (1) karakteristiik psikologis
peserta didik; (2) kemampuan peserta didik untuk melakukan
sesuatu dalam berbagai konteks; (2) penga-laman belajar
siswa; (3) hasil belajar (learning outcomes), dan (4)
standarisasi kemampuan siswa.
• Penyusunan buku ajar didasarkan pada segi-segi psikologis
peserta didik.

03/09/2021 37
2. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMB. PROGRAM PEND.
antara lain dalam hal ;

• Pengembangan program pendidikan, misalnya


penyusunan jadwal pelajaran, jadwal ujian, dst. tidak
bisa lepas dari aspek psikologis peserta didik;
• Penentuan jurusan atau program;
• Pengembangan program harus mengacu pada upaya
pengembangan kemampuan potensial peserta didik.

03/09/2021 38
3. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN, a.l. dalam hal :

• Pemilihan teori belajar yang akan


diaplikasikan;
• Pemilihan model-model pembelajaran;
• Pemilihan media dan alat bantu
pembelajaran;
• Penentuan alokasi waktu belajar dan
pembelajaran.
03/09/2021 39
4. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI SISTEM EVALUASI
antara lain dalam :

• Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau


teknik non tes);
• Penentuan jenis tes (lisan, tulis, dan
perbuatan, serta objektif atau subjektif);
• Penentuan mengenai waktu pelaksanaan
evaluasi;

03/09/2021 40
E. TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI PERILAKU DAN
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

TEKNIK TES
TEKNIK MEMAHAMI
PERILAKU &
KARAKTERISTIK
PESERTA DIDIK

TEKNIK NON TES

03/09/2021 41
1. TEKNIK TES

• Dilakukan dengan alat yang valid dan reliabel;


• Dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu;
• Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai
kemampuan akademik, bakat, minat,
kecerdasan;

03/09/2021 42
2. TEKNIK NON TES

• Dilakukan dengan alat tertentu, misalnya


kuesioner, pedoman wawancara, pedoman
observasi dst;
• Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai
fakta ataupun opini;
• Teknik non tes terdiri dari : observasi,
wawancara, kuesioner, sosiometri, analisis
karya, biografi, dst.

03/09/2021 43
TIPOLOGI MANUSIA

Tipologi manusia:
• Tipologi berdasar keadaan fisik  tipologi
konstitusi
• Tipologi berdasar psikis  tipologi
temperamen
1. Tipologi Hippocrates-Galenus

Sebelum Hippocrates mengemukakan tipologi,


sdh ada pandangan bahwa alam semesta
beserta isinya tersusun dari 4 unsur yg
masing2 mendukung sifat tertentu:
• Tanah  mendukung sifat kering
• Air  basah
• Udara  dingin
• Api  panas
Terpengaruh oleh pendapat tersebut Hippocrates
menyatakan bahwa di dlm tubuh manusia juga terdapat
sifat2 tersebut yang didukung oleh cairan2 tertentu:
• Kering  didukung oleh chole
• Basah  melanchole
• Dingin  phlegma
• Panas  sanguis

Galenus menyatakan bahwa cairan2 itu ada di dalam


tubuh manusia dlm jml yg tidak seimbang, ada yg
dominan, sehingga menimbulkan sifat khas/tipe2
tertentu.
Tipologi Hippocrates-Galenus:
Cairan yg Prinsip Tipe Sifat Khas
Dominan
Chole Tension Choleris -hidup -hatinya mu-
(tegangan) -besar semangat dah terbakar
-keras -optimistis
-daya juang besar
Melan- Regidity Melan- -mudah kecewa -muram
chole (penegaran) cholis -daya juang kecil -pesimistis
-tak suka terburu-buru
Phlegma Plastisitas Plegmatis (tenang/kalem)
-tak mudah dipengaruhi
-setia
Sanguis Ekspansivi- Sanguinis -hidup
tas -mudah berganti haluan
-ramah
-lekas bertindak tetapi juga lekas
berhenti
2. Tipologi Mazhab Italia dan Mazhab Perancis
a. Tipologi mazhab Italia:
1) Microsplachnis: ukuran tinggi badan relatif
dominan.
2) Macrosplanchnis: ukuran besar badan relatif
domian.
3) Normosplanchnis: ukuran tinggi badan dan
besar badan seimbang.
Tipologi ini dipengaruhi oleh keturunan.
b. Tipologi mazhab Perancis:
Tipologi ini dipengaruhi oleh lingkungan. Ada 4
macam lingkungan yg masing2 akan
mempengaruhi reaksi tertentu.
1) Lingk yg berupa keadaan alam yg sukar 
menimbulkan reaksi muskuler.

2) Lingk yg berwujud makanan  menimbulkan


reaksi digestif.
3) Lingk yg berwujud udara  reaksi respiratoris
4) Lingk yg berwujud keadaan sosial  reaksi
cerebral.
Tipologi mazhab Perancis
Fungsi yang Dominan Tipe Keadaan Jasmani yg Khas
Motorik Muskuler Muka penuh, anggota badan kokoh, otot2
tumbuh dg baik, organ2 berkembang scr
selaras
Pencernaan Digestif Thorax pendek besar, pinggang besar,
rahang besar, mata kecil, lebih pendek
Pernafasan Respiratoris Thorax dan leher lebih besar daripada tipe
yang lain
Susunan saraf sentral Cerebral Dahi menonjol ke depan dengan rambut di
tengah, mata bersinar, daun telinga lebar,
tangan dan kaki kecil.
3. Tipologi Kretschmer
a. Menurut keadaan jasmani: (1) piknis/stenis,
(2) leptosom/astenis, (3) atletis, (4) displastis.
Sifat2 khasnya:
1) Tipe piknis/stenis (ukuran mendatar melebihi
ukuran biasa):
- badan agak pendek
- dada membulat, perut besar, bahu tdk lebar
- leher pendek dan kuat
- lengan dan kaki lemah
- kepala agak “merosot” ke muka
- banyak lemak sehingga urat2 dan tulang2
tdk kelihatan nyata.
2) Tipe leptosom/astenis (ukuran tinggi badan melebihi
ukuran biasa):

- badan langsing/kurus, jangkung


- rongga dada kecil-sempit,pipih, rusuknya mudah
dihitung
- perut kecil, bahu sempit
- lengan dan kaki kurus
- tengkorak agak kecil, tulang2 di bagian muka
kelihatan jelas
- muka bulat telur
- berat relatif kurang
3) Tipe atletis: ukuran besar badan dan tinggi
badan seimbang
- tulang, otot, dan kulit kuat
- badan kokoh dan tegap
- tinggi cukupan/sedang
- bahu lebar dan kuat
- perut kuat
- panggul dan kaki kuat
- te ngkorak cukup besar dan kuat
- muka bulat telur
- lebih pendek dari tipe leptosom
4) Tipe displastis: penyimpangan dari ketiga tipe di
atas.
b. Keadaan psikis:
1) Schizothym:
- sukar mengadakan kontak dg dunia luar
- suka mengasingkan diri
- cenderung autisme: menutup diri sendiri,
hidup dg dirinya sendiri
2) Cyklothym:
- mudah mengadakan kontak dg dunia luar
- mudah bergaul
- mudah mendapatkan teman
- ramah
- dlm pergaulan biasanya menyenangkan
c. Hubungan antara konstitusi dan temperamen:

 Piknis  cyklothym

 Leptosom
 Atletis  schizothym
 Displastis
4. Tipologi Sheldon
a. Komp Jasmani:
1) Primer:
a) endomorphy  tipe endomorph (1)
b) mesomorphy  tipe mesomorph (2)
c) ectomorphy  tipe ectomorph (3)
2) Sekunder:
a) dysplasia (4)
b) gynandromorphy (5)
c) texture (6)
b. Komp Temperamen:
1) viscerotonia  tipe viscerotonis (7)
2) cerebrotonia  tipe cerebrotonis (8)
3) somatotonia  tipe somatotonis (9)
c. Komp Psikiatris: 1) Affective, 2) Paranoid , 3) Heboid
1) Tipe endomorph:
- Kulit lembut
- Gemuk, tetapi berat badan relatif kurang
2) Tipe mesomorph:
- Kokoh
- Keras
- Otot kelihatan bersegi-segi
- Tahan sakit
3) Tipe ectomorph:
- Jangkung
- Dada pipih
- Lemah
- Otot hampir tdk tampak berkembang
4) Tipe Tipe dysplasia:
Menunjukkan ketidaktetapan dan ketidaklengkapan ketiga komponen
primer
5) Gynandromorphy:
sifat2 fisik yg biasanya dimiliki oleh lawan jenis
6) Texture: keadaan fisik scr keseluruhan yg nampak
dari luar (Jw: dedeg-piyadeg).
7) Viscerotonis:
- sikapnya tdk tegang (relaxed)
- suka hiburan
- gemar makan2
- besar kebutuhan akan resonansi orang lain
- tidurnya nyenyak
- bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang
lain
8. Somatotonis

- sikapnya gagah
- perkasa (energetik)
- kebutuhan bergerak besar
- suka berterus terang
- suaranya lantang
- nampak lbh dewasa dari usia sebenarnya
9. Cerebrotonis:

- sikapnya kurang gagah, ragu2


- reaksinya cepat
- kurang berani bergaul dg orang banyak
- kurang berani berbicara di depan orang banyak
- kebiasaan2nya tetap
- suaranya kurang bebas
- tidur kurang nyenyak
- nampak lbh muda dari usia sebenarnya
- jika menghadapi kesulitan butuh
mengasingkan diri
10. Affective: penderita psikosis jenis manis
depresif (seperti ciklothym)
11. Paranoid: banyak angan2, gambaran2 yg
jauh dari kenyataan.
12. Heboid: asosial dan antisosial.
THE SELF DAN FRUSTRASI
The self: penghayatan, anggapan, sikap, dan perasaan2
baik yg disadari atau tdk disadari yg ada pada diri
seseorang tentang dirinya sendiri.
The self bisa benar dan bisa salah.
Kegunaan the self: the self yg tepat akan memudahkan
interaksi dg orang lain lain.
Cara2 mempertahankan/melindungi the self:
1. Menyerang sumber2 yg menyebabkan frustrasi.
2. Menghidarkan diri dari situasinya.
3. Memperbaharui/mengubah lingkungan sekitar.
4. Membangun kembali (mengubah) the self.
Frustrasi/frustasi
Penyebab frustrasi:
1. Rintangan yg bukan manusia.
2. Rintangan yg disebabkan oleh orang lain.
3. Adanya pertentangan motif2 positif dlm diri
seseorang.
4. Adanya pertentangan antara motif positif dan
negatif dlm diri seseorang.
Reaksi yg mungkin timbul karena adanya
frustrasi
1) Agresi
2) Mengundurkan diri
3) Regresi: tingkah laku kemunduran
4) Fiksasi: terjebak dlm tingkah laku yg tetap (itu-itu saja)
5) Represi: terjadi pendesakan dlm ingatan
6) Gangguan psikosomatis
7) Rasionalisasi
8) Proyeksi: menimpakan kesalahan pada orang lain
9) Sublimasi: penyaluran ke hal-hal lain
10)Kompensasi
11)Berkhayal/melamun. (Bandingkan antara berkhayal dengan
fantasi!).
KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
Sikap, sifat, temperamen, dan watak
(ada pada uraian tersendiri).
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERPENGARUH
TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR

Faktor2 yg berpengaruh terhadap proses & hasil belajar:


1. F.Eksternal:
– F. Sosial (manusianya ada/hadir atau representasinya).
– F. Nonsosial (alami & buatan).
2. F.Internal
-- F. Fisiologis (kead. jasmani scr. umum / kead
fungsi-fungsi tertentu.
-- F. Psikologis: perhatian, pengamatan, tanggapan,
fantasi, ingatan, berpikir, kecerdasan, bakat, minat,
perasaan, sugesti, motif, dll.
FAKTOR PSIKOLOGIS (lanjutan)
A. PERHATIAN
 Pemusatan energi psikis thd suatu objek.
Cth: Seorang siswa sedang memperhatikan contoh yg
sedang diberikan oleh gurunya.
 Banyak sedikitnya kesadaran yg menyertai suatu
aktivitas.
Cth: Seorang mhs mengikuti kuliah dg penuh perhatian.
Macam2 perhatian:
a. Bds cara timbulnya:
1) P spontan (tdk sekehendak)
2) P sekehendak (disengaja)
b. Bds intensitasnya:
1) P intensif
2) P tak intensif
c. Bds luasnya objek yg dikenai perhatian:
1) P terpusat
2) P terpencar
Berikan contohnya masing2
Hal2 yg menarik perhatian:
a. Ditinjau dari objek yg diperhatikan
b. Ditinjau dari subjek yg memperhatikan: ada
persangkutpautan antara subjek dan objek dalam hal: (1)
pekerjaan, (2) kebutuhan, (3) hobi/kegemaran, (4) sejarah
hidup.
B. PENGAMATAN
Mengenal dunia riil dg menggunakan alat indera
Dlm pengamatan dilukiskan mnr aspek pengaturan
ttt agar subjek dpt melakukan orientasi.
1. Aspek pengaturan menurut sudut pandang
ruang
2. A.p.m.s.p. waktu
3. A.p.m.s.p. Gestalt
4. A.p.m.s.p. arti
Modalitas pengamatan
1. Penglihatan
a. Melihat bentuk  melihat objek berdimensi dua.
Hubungan antara objek pokok dan latar belakang:
1) Objek pokok lbh berbentuk, latar blk kurang
berbentuk.
2) Objek pokok di depan, latar belakang di belakang.
3) Latar belakang cenderung meluas di belakang objek
pokok.
4) Batas-batas (contour) termasuk pada daerah objek
pokok.
5) Objek pokok lbh berkesan, lbh mudah diingat, &
cenderung punya arti.
 Hukum2 Gestalt penglihatan
a. Hukum kesamaan
b. Hukum keterdekatan
c. Hukum ketertutupan
d. Hukum pragnanz
 Peranan sikap batin subjek sikap batin
berperan menentukan Gestalt thd objek yg
belum jelas strukturnya (keinginan utk
menjadikan yg mana yg merupakan Gestalt)
 Konstansi bentuk
b. Melihat dalam
Konstansi besar
c. Melihat warna
1) Nilai afektif warna: warna dapat mempengaruhi
perilaku pemakai
2) Nilai lambang warna
- hitam (kegelapan, kesedihan)
- putih (kesucian, bercahaya)
- merah (ekspansif, dominan, vital, berani)
- kuning (bercahaya, riang, ringan)
- biru (dalam, tenang, kesosialan)
- hijau ( keseimbangan, keselarasan, ketenangan,
harapan
- abu-abu (sabar, ragu-ragu), dll.

Anda mungkin juga menyukai