Anda di halaman 1dari 48

PSIKOLOGI

PENDIDIKAN

1
LITERATUR

McCOWN, R., DRISCOLL, M., GIEGER ROOP, P.


1993. Educational Psychology. A Learning-Centered
Approach to Classroom Practice. Massachusetts:
Allyn & Bacon

Gage, N.L ; David C Berliner. 1998. EDUCATIONAL


PSYCHOLOGY. 6th Edition. New York : Houghton
Mifflin Co.

Woolfolk, Anita.2004. Educational Psychology 9th


Edition. Boston: Allyn and Bacon.

2
Pengantar Psikologi Pendidikan

 Psikologi studi tentang keterkaitan pikiran dan tindakan


individu & kelompok
 Psikologi Pendidikan : studi tentang keterkaitan pikiran dan
tindakan tersebut dengan bagaimana kita mengajar & belajar,
khususnya pada setting sekolah.
 Membantu pengajar untuk penjelasan :
 Perkembangan pelajar mengenai tanggung jawab dan
partisipasinya sebagai warga masyarakat
 Dapat memekakan diri dan menjadi pribadi yang kreatif
dan produktif (Gage & Berliner, 84)

3
JALUR PENDIDIKAN
Pendidikan formal
 Pendidikan yang diselenggarakan di institusi
sekolah“Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja
dengan tujuan dan bahan ajar yang dirumuskan secara jelas
dan diklasifikasikan secara tegas”.
 Contoh: jenjang pendidikan sekolah (TK, SD, SMP, SMA, PT)
 Secara berjenjang dan berkesinambungan
 Dengan tujuan rasional dan ideal
* Akademik : penguasaan IPTEK
* Profesional : kesiapan penerapan keahlian

Yang akan menjadi fokus dalam Psikologi Pendidikan.


4
Pendidikan Nonformal

 Pendidikan yang diselenggarakan di


institusi luar sekolah melalui kegiatan
belajar mengajar yang tidak harus
berjenjang dan berkesinambungan.
“Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja tetapi tidak
memenuhi syarat untuk termasuk dalam jenjang pendidikan
formal”.
Contoh: kursus menjahit, memasak, bahasa, musik, dsb.

5
Pendidikan Informal

 “Proses belajar yang relatif tak disadari yang


kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-
hari”
 Contoh: pendidikan di rumah, tempat ibadah,
lapangan permainan, perpustakaan, radio, televisi,
dsb.

 bersifat komplementer maupun kompensatoris


bagi institusi sekolah dan keluarga
Pendidikan Sebagai Suatu Bentuk
Sosialisasi
Secara tradisional dibedakan antara :
a. Sosialisasi primer di keluarga

b. Sosialisasi sekunder di sekolah

c. Sosialisasi tertier di pekerjaan dan masyarakat

7
 Secara sosiologis tampak ada pergeseran
Sosialisasi primer
 Fungsi sosialisasi dalam keluarga tidak
semuanya bisa dipenuhi oleh keluarga
sebagai agen sosialisasi
 Berakhir lebih dini
 Bagaimana penanganannya agar anak tetap
dapat disiapkan menjadi generasi penerus
yang sesuai dengan harapan / ideal

8
Hasrat Psikologi Pendidikan

 Mengubah kelas yang “membosankan” menjadi


kelas yang bersemangat.

 Mengubah dari kelas yang “gagal” menjadi


sukses.

 Mengubah dari institusi yang mengabaikan peran


orangtua menjadi institusi yang melibatkan
orangtua sebagai partner pendidikan.

9
KONSEP-KONSEP DASAR
PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN


B. HUBUNGAN PSIKOLOGI DG. PENDIDIKAN
C. SEJARAH PARA TOKOH-TOKOH PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
D. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI
TEORI & PRAKTEK PENDIDIKAN
E. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
09/26/21 10
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
 Psikologi pendidikan merupakan cabang
dari psikologi yang khusus mempelajari
perilaku manusia dalam konteks
pendidikan.
 Psikologi pendidikan merupakan psikologi
khusus.
 Psikologi pendidikan merupakan psikologi
terapan, diterapkan untuk memecahkan
masalah-masalah psikolgis dalam praktik
pendidikan.
09/26/21 11
B. HUBUNGAN PSIKOLOGI
DENGAN PENDIDIKAN

 Mendidik berarti membantu peserta didik agar mereka


dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tujuan
pendidikan
 Peserta didik merupakan makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
 Aspek psikologis tidak dapat diabaikan dalam proses
pendidikan.
 Pendidikan dilakanakan berdasarkan : landasan filosofis,
psikologis, sosio-kutural, & teknologis

09/26/21 12
C. DEFINISI PENDIDIKAN
1. Definisi Awam
“Suatu cara untuk mengembangkan
ketrampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang
diharapkan dapat membuat seseorang
menjadi warga negara yang baik”.
“Tujuannya untuk mengembangkan atau
mengubah kognisi, afeksi dan konasi
seseorang”.
DEFINISI PENDIDIKAN
2. Definisi Psikologi
• PROSES

“Mencakup segala bentuk aktivitas


yang akan memudahkan dalam
kehidupan bermasyarakat”
• HASIL

“Mencakup segala perubahan yang


terjadi sebagai konsekuensi atau
akibat dari partisipasi individu dalam
kegiatan belajar
DEFINISI & TUJUAN PENDIDIKAN

 Menurut F.H. Phenix


“Education is the process whereby persons
intentianally guide the development of persons”
 Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntunan segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak2, agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.

09/26/21 15
 Menurut TAP MPR NO. V/MPR/1973
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam
dan di luar sekolah

 Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.

09/26/21 16
KESIMPULAN
 Pendidikan adalah tuntunan, pimpinan, bimbingan yang
dilakukan secara sadar (sengaja) oleh seseorang atau
sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok
orang.
 Tuntunan, pimpinan, dan bimbingan tersebut dilakukan
dengan maksud membantu perkembangan si terdidik ke
arah tujuan tertentu.
 Bahwa kegiatan pendidikan (interaksi pendidik dengan
peserta didik) dapat terjadi di dalam maupun di luar
sekolah

09/26/21 17
D. TOKOH-TOKOH YANG BERJASA THD
PERKEMB. PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1.DEMOCRITUS
2. PLATO & ARISTOTELES
3. JOHN AMOS COMENICUS
4. ROUSSEAU
5. JOHN H. PESTALOZZI
6. FRANCIS GALTON
7. STANLEY HALL
8. WILLIAM JAMES
9. ALFRED BINET
09/26/21 18
1. DEMOCRITUS
 In the fifth century B.C., Democritus, for
example, wrote on the advantages conferred by
schooling and the influence of the home on
learning (Watson, 1961).
 (Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh,
Democritus menulis tentang manfaat - manfaat
tindakan oleh sekolah dan pengaruh
lingkungan rumah pada keberhasilan belajar
individu)

09/26/21 19
2. PLATO & ARISTOTELES
A century later, Plato and Aristotle discussed the
following educational psychology topics (Adler, 1952;
Watson, 196 1 ) : the kinds of education appropriate to
different kinds of people; the training of the body and the
cultivation of psychomotor skills; the formation of good
character; the possibilities and limits of moral education;
the effects of music, poetry, and the other arts on the
development of the individual; the role of the teacher; the
relations between teacher and student; the means and
methods of teaching; the nature of learning; the order of
learning; affect and learning; and learning apart from a
teacher.

09/26/21 20
2.PLATO & ARISTOTELES

Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and


Aristoteles berdikusi tentang topik-topik psikologi
pendidikan :
a. Jenis-jenis
pendidikan yang sesuai berdasarkan
perbedaan-perbedaan peserta didik;
b. Latihan-latihan jasmani dan pengembangan
keterampilan psikomotor;
c. Bentuk-bentuk karakter yang baik;
d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterba- tasan-
keterbatasan pendidikan moral;
09/26/21 21
e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya
pada perkembangan individu;
f. Peranan guru;
g. Relasi antara guru dengan siswa;
h. Alat-alat dan metoda mengajar;
i. Jenis-jenis aktivitas belajar;
j. Prinsip-prinsip belajar;
k. Afeksi dan belajar;
l. Belajar terlepas dari guru.

09/26/21 22
3. JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671, Seorang
ahli pendidikan dari Cekho.)
 Anak jangan dianggap sbg miniatur orang
dewasa;
 Pembelajaran hendaknya dapat menarik
perhatian anak, lakukanlah dg menggunakan alat
peraga sehingga anak dapat mengamati,
mengalami, dan menyelidiki.

09/26/21 23
4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778, seorang
pemikir dari Perancis).
 “Segala-galanya baik ketika datang dari tangan Sang
Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan
manusia.
 Campur tangan orang tua/orang dewasa thd.
Perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika hal
itu tidak dilakukan dengan hati-hati.
 Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan
pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik.

09/26/21 24
5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang
pendidik dari Swiss)
 Ia berusaha meningkatkan pendidikan di masyarakat dgn
cara mengutamakan pendidikan bagi anak-anak.
 Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak disesuaikan
dgn perkembangan jiwa anak.
 Ia menyarankan agar proses pembelajaran didasarkan
pada pengalaman, dimulai dari yang paling mudah
meningkat ke yang lebih sulit, sulit, dst.

09/26/21 25
6. FRIDRICH FROBEL (1782 – 1852, seorang pendidik
dari Jerman)
 Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak-kanak).
 Menurut Frobel, taman kanak-kanak merupa-kan tempat
bagi anak-anak untuk bermain, bernyanyi, melatih daya
cipta, dan menger-jakan pekerjaan tangan secara
bersama.

09/26/21 26
7. JOHANN FRIEDRICH HERBART ( 1776-1841).
He not only may
be considered the first voice of the modern era of
psychoeducational thought, but his disciples, the
Herbartians, played a crucial role in preparing the
way for the scientific study of education. They
wrote about what we now call schema theory,
advocating a cognitive psychology featuring the
role of past experience and schemata in learning
and retention.

09/26/21 27
HERBARTIANS
 Herbartians promoted teaching by means of a logical
progression of learning, a revolutionary idea at the end
of the 19th century. They promoted the five formal steps
for teaching virtually any subject matter: (1) preparation
(of the mind of the student), (2) presentation (of the
material to be learned), (3) comparison, (4)
generalization, and (5) application. It was
the Herbartians who first made pedagogical technique
the focus of scientific study, pointing the way, eventually,
to the field of research on teaching, a very fruitful area of
research in educational psychology.

09/26/21 28
Teori Piaget

• PERKEMBANGAN KOGNITIF ---


• Adalah jaringan kerja jiwa anak yang tercipta
berdasarkan kegiatan yang dilakukan dan
pengalamannya
• Kognitif akan berubah melalui proses adaptasi
dan organisasi
• Adaptasi : proses penerimaan dan penyesuaian
yang terjadi dalam kognisi anak karena adanya
informasi baru
• Oraganisasi : proses penyusunan kembali semua
informasi yang telah dimiliki di dalam skema
Tahapan Perkembangan - Piaget

1. Tahap Sensori Motor (0-2 th) – gerak reflek,


menyadari ada sesuatu di dekatnya
2. Tahap Pra Operasional (2-7 th) – egosentris,
mengasosiasi sesuatu dengan dirinya
3. Tahap Operasional Kongkrit (7 th-18 th) –
urutan hirarki
4. Tahap Formal Operasional (18 th >) – berpikir
proporsional, berpikir deduktif
 Herbartians (para murid herbart) mengusulkan
konsep mengajar dengan memakai kemajuan logis
proses belajar. Mereka mengemukakan 5 langkah
mengajar materi apa saja :
1) Persiapan;
2) Menyajikan materi;
3) Perbandingan;
4) Generalisasi;
5) Aplikasi.

09/26/21 31
D. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI
PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN
KURIKULUM

PENGEMBANGAN
PROGRAM PEND.
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
SISTEM
PEMBELAJARAN

SISTEM
EVALUASI
09/26/21 32
1. KONTRIBUSI PSIKOLOGI
PENDIDIKAN BAGI
PENGEMBANGAN KURIKULUM
 Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang
direncanakan dan dilaksanakan baik di dalam maupun di luar
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek : (1) karakteristiik psikologis
peserta didik; (2) kemampuan peserta didik untuk melakukan
sesuatu dalam berbagai konteks; (2) penga-laman belajar
siswa; (3) hasil belajar (learning outcomes), dan (4)
standarisasi kemampuan siswa.
 Penyusunan buku ajar didasarkan pada segi-segi psikologis
peserta didik.

09/26/21 33
2. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMB. PROGRAM PEND.
antara lain dalam hal ;
 Pengembangan program pendidikan, misalnya
penyusunan jadwal pelajaran, jadwal ujian, dst. tidak
bisa lepas dari aspek psikologis peserta didik;
 Penentuan jurusan atau program;
 Pengembangan program harus mengacu pada upaya
pengembangan kemampuan potensial peserta didik.

09/26/21 34
3. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN, a.l.
dalam hal :
 Pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan;
 Pemilihan model-model pembelajaran;
 Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran;
 Penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran.

09/26/21 35
4. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI SISTEM EVALUASI
antara lain dalam :
 Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau
teknik non tes);
 Penentuan jenis tes (lisan, tulis, dan
perbuatan, serta objektif atau subjektif);
 Penentuan mengenai waktu pelaksanaan
evaluasi;

09/26/21 36
E. TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI PERILAKU DAN
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

TEKNIK TES
TEKNIK MEMAHAMI
PERILAKU &
KARAKTERISTIK
PESERTA DIDIK

TEKNIK NON TES

09/26/21 37
1. TEKNIK TES

 Dilakukan dengan alat yang valid dan


reliabel;
 Dilakukan dengan mengikuti aturan
tertentu;
 Dipilih untuk mengumpulkan data
mengenai kemampuan akademik, bakat,
minat, kecerdasan;

09/26/21 38
2. TEKNIK NON TES

 Dilakukan dengan alat tertentu, misalnya


kuesioner, pedoman wawancara, pedoman
observasi dst;
 Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai
fakta ataupun opini;
 Teknik non tes terdiri dari : observasi,
wawancara, kuesioner, sosiometri, analisis karya,
biografi, dst.

09/26/21 39
Konsep & Prinsip dalam
Psikologi Pendidikan
 Konsep: mengacu pada karakteristik individu,
tingkah laku, proses mental & lingkungan yang
terlibat dalam aktivitas pendidikan.
 Contoh: cognitive ability, student’s learning style,
constructivist learning, test reliability, attention,
memory, classroom climate
 Konsep dapat berupa variabel  yaitu atribut yang
bervariasi antara individu atau kejadian.

40
Konsep & Prinsip dalam
Psikologi Pendidikan
 Prinsip: mengambarkan hubungan/
korelasi antara 2 variabel
 Contoh: cognitive ability berkorelasi
positif dengan school achievement.
Cooperative learning environments
improve student attention.

41
Explanation, Prediction & Control
 Tujuan akhir dari Psikologi Pendidikan adalah untuk
menjelaskan, memprediksi & mengontrol fenomena yang
menjadi perhatian.

 Menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip:


1. To explain  menghitung hubungan 2 variabel secara logis,
masuk akal.
 Contoh: Prestasi belajar yang berbeda-beda antara 1 kelas
dengan kelas lainnya  guru yang mengalokasikan waktu
lebih efisien sehingga siswa lebih fokus pada pelajaran
yang diberikan sehingga siswa dapat menunjukkan
prestasi yang baik.
42
Explanation, Prediction & Control

2. To predict  menetapkan bahwa ada variabel lain yang


lebih tepat untuk menjelaskan hubungan antar variabel
pada waktu tertentu.
 Contoh: waktu belajar yang digunakan dapat
digunakan untuk memprediksikan prestasi belajar
yang dapat dicapai.

3. To control  mengubah pengadministrasian suatu


variabel sebagai suatu cara untuk mengubah
(meningkatkan) nilai/ value variabel yang lain.
 Contoh: mengubah metode mengajar akan
meningkatkan prestasi kelas.

43
Jasa Psikologi di
Bidang Pendidikan
1.Problem solving  memberikan pelayanan terhadap
keluhan-keluhan/ masalah :
Prestasi akademik :
Disiplin belajar; tidak membuat tugas atau tugasnya salah.

Emosi tidak stabil s.d. mogok sekolah.

Keluhan dari orang tua tentang tuntutan terhadap


anaknya.

44
2. Promoting
- Membuat program untuk peningkatan kualitas :
Karena persaingan, NEM yang lebih kecil, anak
lulusannya tidak bisa diterima di sekolah-sekolah
favorit

Tujuan Pendidikan (Dasar)


 Aspek intelektual-info
Pendidikan harus
 Aspek fisik/ motorik
memberikan kemampuan
 Aspek emosional mengolah, menemukan
 Aspek sosial bentuk baru, kreativitas.
 Aspek perilaku

45
Psikologi Pendidikan
 Memanfaatkan pengetahuan Psikologi di bidang
pendidikan untuk tujuan:
 Mencegah munculnya masalah (prevention)
 Memecahkan masalah (problem solving)
 Meningkatkan kemampuan / potensi (enhancement)
 Memperbaiki keadaan (amelioration)
 Behavior modification (intervention)

 Sifatnya bisa:
 Konsultatif
 Pelasanaan praktek

46
Bantuan Psikologi Pendidikan
dapat dilakukan pada:

 Tahap sebelum proses pendidikan dilakukan  merumuskan tujuan

 Tahap selama proses pendidikan dilakukan  Mengetahui sifat proses belajar

 Tahap sesudah proses pendidikan dilakukan  Evaluasi seluruh komponen

47
Mari diskusi...
Terima Kasih

48

Anda mungkin juga menyukai