Anda di halaman 1dari 47

DARA ROSITA, M.

Ed
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
B. HUBUNGAN PSIKOLOGI DG. PENDIDIKAN
C. SEJARAH PARA TOKOH-TOKOH PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
D. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI
TEORI & PRAKTEK PENDIDIKAN
E. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 2
 Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi yang
khusus mempelajari perilaku manusia dalam konteks
pendidikan.
 Psikologi pendidikan merupakan psikologi khusus.
 Psikologi pendidikan merupakan psikologi terapan, diterapkan
untuk memecahkan masalah-masalah psikolgis dalam praktik
pendidikan.
 psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia sebagai
individu dan anggota kelompok serta pengaruh
yang muncul dari hubungan individu tersebut
dengan lingkungan sekitarnya.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 3


 Menurut Menurut Sugihartono dkk. (2007:3-4),
pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengubah tingkah laku manusia, baik secara
individu maupun kelompok untuk
mendewasakan manusia tersebut melalui proses
pengajaran dan pelatihan.
 Menurut Ki Hajar Dewantara
 Pendidikanadalah tuntunan segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak2, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 4


1. Pengertian Psikologi
 Psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno, psyche yang berarti
jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah berarti
ilmu jiwa.

 Dari berbagai definisi dapat kita ambil kesimpulan, bahwa


psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku manusia sebagai individu dan anggota kelompok
serta pengaruh yang muncul dari hubungan individu tersebut
dengan lingkungan sekitarnya.
 Pendidikan berasal dari kata “didik” yang mendapat awalan
“me” lalu menjadi “mendidik” artinya memelihara dan
memberi latihan.

 Menurut Sugihartono dkk. (2007:3-4), pendidikan merupakan


usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengubah tingkah laku manusia, baik secara individu maupun
kelompok untuk mendewasakan manusia tersebut melalui
proses pengajaran dan pelatihan.
 Whiteringtone mendefinisikan psikologi pendidikan
sebagai sebuah studi yang sistematis tentang faktor-
faktor dan proses kejiwaan yang berhubungan dengan
pendidikan manusia.

 Dakir (1993), ilmu yang membahas tingkah laku manusia


dalam hubungannya dengan lingkungan

 Muhibbinsyah (2001), ilmu pengetahuan yang


mempelajari tl terbuka & tertutup pada manusia baik
selaku individu maupun kelompok dalam hubungannya
dengan lingkungan

Sumber : pdf psikologi pendidikan,www.google.co.id


 Sumadi Suryabrata (1984), pengetahuan psikologi
mengenai anak didik dalam situasi pendidikan

 Elliot dkk (1999), penerapan teori-teori psikologi


untuk mempelajari perkembangan, belajar,
motivasi, pengajaran dan permasalahan yang
muncul dalam dunia pendidikan
 Mengutip berbagai pendapat mengenai
pengertian psikologi maka pada dasarnya
psikologi pendidikan dapat dipahami sebagai
cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari
tentang penerapan berbagai teori-teori psikologi
dalam dunia pendidikan terhadap siswa sebagai
peserta didik dan guru sebagai pendidik serta
hubungan keduanya dengan lingkungan dalam
proses belajar mengajar.


 Menurut TAP MPR NO. V/MPR/1973
 Pendidikan
pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah
 Menurut UU RI No. 2 Tahun 2003
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 10


 Pendidikan  proses belajar mengajar pada manusia, juga lingkungan
yang menjadi tempat terlibatnya individu yang sering berinteraksi.
Sedangkan Psikologi  mempelajari tingkah laku manusia.
 Pentingnya psikologi pendidikan karena :

a. Psikologi dan pendidikan berhubungan erat karena Terjadi interaksi


dan komunikasi antara individu baik guru dengan siswa, atau siswa
dengan siswa.
b. Untuk dapat mendidik siswa melalui proses belajar mengajar yang
berdaya guna dan hasil guna.
c. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan kita dalam
memberikan pengajaran. Misalnya: stres, temperamen, situasi
lingkungan dan lain sebagainya.
d. Mengetahui bagaimana perkembangan anak,perkembangan
kognitif,teori belajar dan yang tidak kalah penting adalah psikologi
sosial, sebab hubungan siswa dan guru merupakan masalah sosial
(Djiwandono,2006)
 Di Indonesia psikologi pada umumnya dan psikologi
pendidikan pada khususnya sedang dalam proses
perkembangan yang cepat.
Setelah merdeka dan dengan berdirinya Fakultas Psikologi
di beberapa Universitas serta berdirinya FKIP atau IKIP di
berbagai kota, maka psikologi pada umumnya atau psikolog
pendidikan khususnya, tidak hanya dipelajari sebagai mata
kuliah, melainkan juga diteliti sebagai ilmu pengetahuan.
 Mendidik berarti memelihara, memberi latihan,
mengarahkan dan membantu peserta didik agar
mereka dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan tujuan pendidikan
 Peserta didik merupakan makhluk bio-psiko-
sosio-spiritual.
 Aspek psikologis tidak dapat diabaikan dalam
proses pendidikan.
 Pendidikan dilakanakan berdasarkan : landasan
filosofis, psikologis, sosio-kutural, & teknologis

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 13


 Mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang
terlibat dalam proses pendidikan
 Yang terlibat adalah guru dan siswa
 Objek utama adalah masalah belajar dan
pembelajaran
 Proses pembelajaran akan disesuaikan
dengan karakteristik siswa.
 Pemahaman alami aktivitas belajar di
dalam kelas.
 Pembelajaran akan bervariasi karena
adanya pemahaman perbedaan individual
 Memahami metode mengajar yang efektif
digunakan sebagai pendidik & pengajar
 Guru mampu memahami problem anak
didik dan sebab-sebab timbulnya
problem
 Memahami faktor yang menjadi
penyebab timbulnya mental tidak sehat
& membantu memecahkan
 Penyusunan kurikulum, harus
memperhatikan prinsip-prinsip psikologi
 Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of
Student)
 Untuk Memilih Strategi dan Metode
Pembelajaran
 Untuk menciptakan Iklim Belajar yang
Kondusif di dalam Kelas
 Memberikan Bimbingan dan Pengarahan
kepada Siswa
 Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
 Praktik penanaman aturan dan kedisiplinan
 Penggunaan audio visual atau alat belajar
 Pembuatan jadwal
 Penanganan administrasi sekolah dan kelas
 pertama berkembang di Eropa.
 Pernah di teliti oleh beberapa ahli pada mulanya, seperti :
Boring dan Murphy (1929), Burt (1957) terbatas psikologi
pendidikan yang berkembangan di Inggris.
 Berkembangnya Sains dan Teknologi, lahir dan berkembanglah
sebuah cabang khusus psikologi Pendidikan.
 Menurut David (1972) menobatkan Johan Frederich Herbat
sebagai bapak Psikologi pendidikan.
 Psikologi pendidikan berkembang lebih pesat di Amerika lalu
menyebar ke seluruh Benua sampai Indonesia.
 Sekarang psikologi pendidikan terus berkembang yaitu dengan
banyak fakultas psikologi dan pendidikan di universitas
terkenal di dunia dengan fasilitas belajar yang lengkap dan
modern.
RENSTRA DEPDIKNAS
RENSTRA DEPDIKNAS
VISI
 VISI DEPDIKNAS:
DEPDIKNAS:
INSAN INDONESIA
INSAN INDONESIA CERDAS
CERDAS DAN
DAN
KOMPETITIF
KOMPETITIF

MISI
 MISI DEPDIKNAS:
DEPDIKNAS:
MEWUJUDKANPENDIDIKAN
MEWUJUDKAN PENDIDIKANYANG
YANGMAMPU
MAMPU
MEMBANGUNINSAN
MEMBANGUN INSANINDONESIA
INDONESIACERDAS
CERDAS
DANKOMPETITIF
DAN KOMPETITIFDENGAN
DENGANADIL,
ADIL,BERMUTU,
BERMUTU,
DANRELEVAN
DAN RELEVANUNTUK
UNTUKKEBUTUHAN
KEBUTUHAN
MASYARAKATGlOBAL
MASYARAKAT GlOBAL

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 20


1. DEMOCRITUS
2. PLATO & ARISTOTELES
3. JOHN AMOS COMENICUS
4. ROUSSEAU
5. JOHN H. PESTALOZZI
6. FRANCIS GALTON
7. STANLEY HALL
8. WILLIAM JAMES
9. ALFRED BINET

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 21


1. DEMOCRITUS
 In the fifth century B.C., Democritus, for example,
wrote on the advantages conferred by schooling and
the influence of the home on learning (Watson,
1961).
 (Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh,
Democritus menulis tentang man-faat - manfaat
tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan
rumah pada keberha-silan belajar individu)

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 22


2. PLATO & ARISTOTELES
A century later, Plato and Aristotle discussed the
following educational psychology topics (Adler,
1952; Watson, 196 1 ) : the kinds of education
appropriate to different kinds of people; the
training of the body and the cultivation of
psychomotor skills; the formation of good
character; the possibilities and limits of moral
education; the effects of music, poetry, and the
other arts on the development of the individual;
the role of the teacher; the relations between
teacher and student; the means and methods of
teaching; the nature of learning; the order of
learning; affect and learning; and learning apart
from a teacher.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 23


2.PLATO & ARISTOTELES
Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles
berdikusi tentang topik-topik psikologi pendidikan :
a. Jenis-jenis pendidikan yang sesuaiberdasar-
kan perbedaan-perbedaan peserta didik;
b. Latihan-latihan jasmani dan pengembangan
keterampilan psikomotor;
c. Bentuk-bentuk karakter yang baik;
d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterba-
tasan- keterbatasan pendidikan moral;

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 24


e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya
pada perkembangan individu;
f. Peranan guru;
g. Relasi antara guru dengan siswa;
h. Alat-alat dan metoda mengajar;
i. Jenis-jenis aktivitas belajar;
j. Prinsip-prinsip belajar;
k. Afeksi dan belajar;
l. Belajar terlepas dari guru.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 25


3. JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671, Seorang ahli
pendidikan dari Cekho.)
 Anak jangan dianggap sbg miniatur orang dewasa;
 Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian
anak, lakukanlah dg menggunakan alat peraga
sehingga anak dapat mengamati, mengalami, dan
menyelidiki.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 26


4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778, seorang
pemikir dari Perancis).
 “Segala-galanya baik ketika datang dari tangan
Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam
tangan manusia.
 Campur tangan orang tua/orang dewasa thd.
Perkembangan anak dapat menimbulkan masalah
jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati.
 Para pendidik hendaknya membekali dirinya
dengan pengetahuan tentang kejiwaan peserta
didik.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 27


5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang
pendidik dari Swiss)
 Ia berusaha meningkatkan pendidikan di
masyarakat dgn cara mengutamakan pendidikan
bagi anak-anak.
 Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak
disesuaikan dgn perkembangan jiwa anak.
 Ia menyarankan agar proses pembelajaran
didasarkan pada pengalaman, dimulai dari yang
paling mudah meningkat ke yang lebih sulit, sulit,
dst.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 28


6. FRIDRICH FROBEL (1782 – 1852, seorang pendidik
dari Jerman)
 Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak-kanak).
 Menurut Frobel, taman kanak-kanak merupa-kan
tempat bagi anak-anak untuk bermain, bernyanyi,
melatih daya cipta, dan menger-jakan pekerjaan
tangan secara bersama.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 29


7. JOHANN FRIEDRICH HERBART ( 1776-1841).
He not
only may be considered the first voice of the
modern era of psychoeducational thought, but
his disciples, the Herbartians, played a crucial
role in preparing the way for the scientific
study of education. They wrote about what
we now call schema theory, advocating a
cognitive psychology featuring the role of past
experience and schemata in learning and
retention.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 30


 Herbartians promoted teaching by means of a
logical progression of learning, a revolutionary
idea at the end of the 19th century. They
promoted the five formal steps for teaching
virtually any subject matter: (1) preparation (of
the mind of the student), (2) presentation (of
the material to be learned), (3) comparison, (4)
generalization, and (5) application.
It was the Herbartians who first made
pedagogical technique the focus of scientific
study, pointing the way, eventually, to the field
of research on teaching, a very fruitful area of
research in educational psychology.
Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 31
 Herbartians (para murid herbart) mengu-sulkan
konsep mengajar dengan mema-kai kemajuan
logis proses belajar. Mere-ka mengemukakan 5
langkah mengajar materi apa saja :
1) Persiapan;
2) Menyajikan materi;
3) Perbandingan;
4) Generalisasi;
5) Aplikasi.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 32


PENGEMBANGAN
KURIKULUM

PENGEMBANGAN
PROGRAM PEND.
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
SISTEM
PEMBELAJARAN

SISTEM
EVALUASI

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 33


 Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang
direncanakan dan dilaksanakan baik di dalam maupun di
luar sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek : (1) karakteristiik
psikologis peserta didik; (2) kemampuan peserta didik
untuk melakukan sesuatu dalam berbagai konteks; (2)
penga-laman belajar siswa; (3) hasil belajar (learning
outcomes), dan (4) standarisasi kemampuan siswa.
 Penyusunan buku ajar didasarkan pada segi-segi
psikologis peserta didik.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 34


 Pengembangan program pendidikan, misalnya
penyusunan jadwal pelajaran, jadwal ujian, dst.
tidak bisa lepas dari aspek psikologis peserta
didik;
 Penentuan jurusan atau program;
 Pengembangan program harus mengacu pada
upaya pengembangan kemampuan potensial
peserta didik.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 35


 Pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan;
 Pemilihan model-model pembelajaran;
 Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran;
 Penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 36


 Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau teknik non tes);
 Penentuan jenis tes (lisan, tulis, dan perbuatan, serta
objektif atau subjektif);
 Penentuan mengenai waktu pelaksanaan evaluasi;

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 37


Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok
bahasan psikologi pendidikan menjadi 3 macam :
Pokok bahasan mengenai “belajar”,
Pokok bahasan mengenai “proses belajar”,
Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”.
Sementara itu, Samuel Smith sebagaimana yang dikutip
suryabrata (1984), menetapkan 16 topik bahasan sebagai
berikut :
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the sciense of
educational psycology).
Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure).
 Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of
learning).
 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that
condition leraning).
 Hukum-hukum dan teori-teori belajar (law and theory of
learning).
 Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-
batasan pengukuran/evaluasi (measurement: basic
principles and definitions).
 Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of
learning: subject matters).
 Sudut pandang praktis mengenai pengukuran (pratical
aspects of measurements).
 Ilmu statistik dasar (element of statistic).
 Kesehatan rohani (mental hygiene).
 Pendidikan membentuk watak (character
education).
 Pengetahuan pikologi tentang mata pelajaran
sekolah menengah (psycology of secondary school
subject).
 Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran
sekilah dasar (psycology of elementary school
subject).
 Perkembangan siswa (growth).
 Proses-proses tingkah laku (behavior proces).
 Metode Eksperimen,
 Metode Kuesioner,
 Metode Studi Kasus,
 Metode Penyelidikan Klinis, dan
 Metode observasi Naturalistik.
 Pendidikan menurut UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I pasal I adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses
pembelajaran agar secara aktif mengembangkan potensi
dirinya.
 Jika pendidik memiliki kemampuan psikologis pendidikan
yang memenuhi syarat psikologi dan dapat di
pertanggungjawabkan walaupun usianya masih muda ia
tetap diakui sebagai pendidik.
TEKNIK TES
TEKNIK MEMAHAMI
PERILAKU &
KARAKTERISTIK
PESERTA DIDIK

TEKNIK NON TES

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 43


 Dilakukan dengan alat yang valid dan
reliabel;
 Dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu;
 Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai
kemampuan akademik, bakat, minat,
kecerdasan;

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 44


 Dilakukan dengan alat tertentu, misalnya
kuesioner, pedoman wawancara, pedoman
observasi dst;
 Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai
fakta ataupun opini;
 Teknik non tes terdiri dari : observasi,
wawancara, kuesioner, sosiometri, analisis
karya, biografi, dst.

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 45


 Pendidikan adalah tuntunan, pimpinan,
bimbingan yang dilakukan secara sadar
(sengaja) oleh seseorang atau sekelompok
orang kepada seseorang atau sekelompok
orang.
 Tuntunan, pimpinan, dan bimbingan tersebut
dilakukan dengan maksud membantu
perkembangan si terdidik ke arah tujuan
tertentu.
 Bahwa kegiatan pendidikan (interaksi
pendidik dengan peserta didik) dapat terjadi di
dalam maupun di luar sekolah

Designed by Dara Rosita, Unsyiah 06/23/21 46


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai