Anda di halaman 1dari 64

TEKNIK PENYUSUNAN

PROPOSAL PENELITIAN

PENELITIAN KOMPETITIF NASIONAL

Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SKEMA PENELITIAN DASAR

PENDAHULUAN
 Sasaran
Teori
Metode
Prinsip kebijakan untuk pengembangan keilmuan

 Orientasi :
Penjelasan atau
Penemuan fenomena, kaidah, model, atau postulat
Mendukung penelitian terapan.
TUJUAN PENELITIAN

 Meningkatkan percepatan investasi (metode,


teori, prinsip kebijakan baru) yang belum
pernah ada sebelumnya
 Meningkatkan mutu dan kompetensi peneliti
 Meningkatkan publikasi ilmiah internasional
bereputasi
 Meningkatkan kerjasama dengan mitra di dalam
& diluar negeri
LUARAN PENELITIAN

 (1) artikel jurnal internasional terindeks database


bereputasi
 (1) Buku hasil penelitian ber ISBN
 (3) Artikel di prosiding terindeks database bereputasi
 (3) Book chapter terindeks pada database bereputasi
atau ber-ISBN
KRITERIA
PENELITIAN

 Penelitian bersifat multitahun, jangka waktu


penelitian 2-3 tahun dan luaranya akan dievaluasi
setiap tahun

 Pembiayaan penelitian untuk setiap tahunya


mengikuti ketentuan pendanaan berdasarkan
bidang fokus mengacu SBK Penelitian Dasar
PERSYARATAN PENGUSUL

 Berpendidikan S3 dengan minimal jabatan fungsional


Asisten Ahli, atau berpendidikan S2 dengan jabatan
fungsional sekurang-kurangnya Lektor
 ketua pengusul memiliki rekam jejak publikasi minimal dua
artikel di database terindeks bereputasi dan/atau jurnal
nasional terakreditasi sebagai penulis pertama atau
corresponding author dibuktikan dengan mencantumkan
URL artikel dimaksud; dan
 anggota pengusul 1-2 orang.
SKEMA PENELITIAN TERAPAN

PENDAHULUAN

 Penelitian Terapan merupakan penelitian yang ditujukan


untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah yang ada di
masyarakat, industri, pemerintahan sebagai kelanjutan dari
riset dasar

 Penelitian Terapan adalah model penelitian yang lebih


diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan
ipteks
TUJUAN PENELITIAN

 meningkatkan kemampuan peneliti di lingkungan perguruan


tinggi untuk menghasilkan produk ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya;
 memperkuat peta jalan penelitian yang bersifat multidisiplin;
 membangun kolaborasi antara perguruan tinggi dan mitra
pengguna hasil penelitian;
 meningkatkan dan mendorong kemampuan peneliti di
perguruan tinggi untuk bekerjasama dengan institusi mitra di
dalam negeri atau di luar negeri; dan
 mendapatkan kepemilikan KI produk ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya.
LUARAN PENELITIAN

 Produk iptek-sosbud (Th 1)


metode,
blue print,
purwarupa,
sistem,
kebijakan,
model, atau
teknologi tepat guna yang dilindungi olehKI; dan

 Dokumentasi hasil uji coba produk, purwarupa, kebijakan atau pertunjukan


karya seni pada tahun ke-2 dan selanjutnya.
KRITERIA
PENELITIAN
 Penelitian bersifat multitahun, jangka waktu
penelitian 2–3 tahun dan luaran akan dievaluasi
setiap tahun; dan

 Pembiayaan penelitian mengikuti ketentuan


pendanaan berdasarkan bidang fokus mengacu
SBK Penelitian Terapan.
PERSYARATAN PENGUSUL

S3 asisten ahli, atau S2 lektor;


(2) artikel terindeks bereputasi /terakreditasi
penulis pertama/corresponding author dibuktikan
dengan mencantumkan URL artikel dimaksud,
atau satu KI status terdaftar;
memiliki mitra
anggota pengusul 1-2 orang
SKEMA PENELITIAN PENGEMBANGAN

PENDAHULUAN

 Penelitian Pengembangan ditujukan untuk mencapai


pengembangan lebih lanjut pada tahapan
model/produk/purwarupa yang telah di uji coba dalam
lingkungan yang sebenarnya
 Penelitian pengembangan adalah model
penelitian yang lebih diarahkan untuk
mengembangkan produk komersial
TUJUAN PENELITIAN

menghasilkan produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan


budaya yang siap diterapkan yang dicirikan dengan TKT 7-9
Merealisasikan peta jalan teknologi atau hasil riset yang
bersifat multidisiplin yang menghasilkan produk komersial
Membangun kemitraan Academic, Bussiness, Government,
dan Community (ABGC)
Meningkatkan dan mendorong kemampuan peneliti di
perguruan tinggi untuk bekerjasama dengan institusi mitra di
dalam negeri atau di luar negeri.
LUARAN PENELITIAN

 Tahun kesatu :
1. Purwarupa laik industri dari ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
yang ber-KI
2. Dokumen feasibility study
 Tahun kedua hasil uji laik industri
 Tahun ketiga business plan.
KRITERIA
PENELITIAN

 Penelitian Pengembangan bersifat multitahun


dengan jangka waktu penelitian 3 tahun.
 Luaran akan dievaluasi setiap tahun; dan
 Pembiayaan penelitian untuk setiap tahunnya
mengikuti ketentuan pendanaan berdasarkan
bidang fokus mengacu SBK Penelitian
Pengembangan.
PERSYARATAN PENGUSUL

S3 minimal asisten ahli, atau S2 lektor


Lima artikel terindeks bereputasi sebagai penulis
pertama atau corresponding author dibuktikan dengan
mencantumkan URL, atau satu KI status granted;
Memiliki mitra investor dana mitra in cash minimal
10% dari dana yang diajukan
Anggota pengusul 1-2 orang.
Bidang Fokus, Tema, dan Fokus Riset

No Bidang Fokus Tema Topik

1 Sosial Humaniora - Pembangunan Kearifan lokal


Seni Budaya - dan Indigenous studies
Pendidikan penguatan
sosial budaya Global village

Identitas, mobilitas, diversity, dan multikulturalisme

Budaya dalam upaya mencegah dan menangani akibat dari


kekerasan, radikalisme, kekerasan berbasis gender, anak,
etnisitas, agama, dan identitas lainnya, serta dalam upaya
mengembangkan kesejahteraan dan keunggulan prestasi

Soft power diplomacy

Komunikasi publik di era revolusi teknologi informasi dan


komunikasi

Tatakelola dan pemerintahan

Demokrasi, politik, dan pemilihan umum

Hubungan internasional
No Bidang Fokus Tema Topik

2 Sosial Seni, identitas, Seni tradisi dan pewarisan

Humaniora - kebudayaan, dan Seni ritual


Seni Budaya - karakter bangsa Konservasi seni
Pendidikan
Revitalisasi seni

Seni dan daya saing bangsa

Seni dan kesetaraan gender

Seni dan ideologi bangsa

Digital ekonomi/smart ekonomi/ekonomi kreatif

Diaspora dan tenaga kerja migran internasional Indonesia

Pembudayaan nilai-nilai karakter utama

Kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal

Peningkatan kualitas guru dalam penguatan pendidikan karakter

Integrasi karakter bangsa dalam proses pembelajaran

Jejaring kemitraan lembaga penyelenggara pendidikan


No Bidang Fokus Tema Topik
3 Sosial Seni Eksplorasi dan difusi teknologi seni
Humaniora -
Seni Budaya - Seni dan lingkungan
Pendidikan Seni dan pendidikan
Seni dan kehidupan masyarakat
Seni dan pengembangan ekonomi
Teknologi dan media seni
No Bidang Fokus Tema Topik
4 Sosial Humaniora Pendidikan Teknologi pendidikan dan pembelajaran
- Seni Budaya -
Pendidikan Manajemen pendidikan
Sumber daya pendidikan (tenaga pendidik
dan kependidikan)
Kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam
pendidikan
Hasil pendidikan dan pembentukan
karakter bangsa
Keolahragaan dan pendidikan khusus
Skema penelitian pada Skema penelitian pada Skema penelitian pada
Panduan Edisi X Panduan Edisi XI Panduan Edisi XII

PenelitianKerja Sama Luar Negeri PenelitianKerja Sama Luar Negeri


(PKLN) (PKLN)
Penelitian Dasar (PD)
Penelitian Berbasis Kompetensi
(PBK) Penelitian Berbasis Kompetensi
(PBK)
Penelitian Fundamental (PF)

Penelitian Produk Terapan (PPT)


Penelitian Strategis
Penelitian Strategis Nasional (STRANAS) Nasional (PSN)
Penelitian Terapan (PT)
Penelitian Sosial, Humaniora, dan
Pendidikan (PSHP)
Penelitian Prioritas Nasional Master Plan Percepatan Penelitian Penciptan dan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Penyajian Seni (P3S)
Penelitian Penciptan dan Penyajian Seni
(P3S)

Riset Andalan Perguruan Tinggi dan


Industri (RAPID)
Penelitian Unggulan Penelitian
Strategis Nasional (PUSN) Pengembangan (PP)
Penelitian Unggulan Strategis Nasional
(PUSNAS)
Penilaian Usulan Penelitian

Rekam Jejak Pengusul :


• Kualitas dan kuantitas publikasi artikel di jurnal
ilmiah
• Kualitas dan kuantitas publikasi dalam
prosiding
• Kualitas dan kuantitas buku ber ISBN
• Kuantitas dan status perolehan KI
• Rekam jejak anggota pengusul (menyangkut
poin a sampai d)
Usulan Penelitian
• Relevansi usulan penelitian terhadap bidang fokus, tema, dan
topik
• Relevansi Usulan Penelitian terhadap Resntra PT
• Kualitas dan relevansi tujuan, permasalahan, state of the art,
metode, dan kebaruan penelitian
• Keterkaitan ususlan penelitian terhadap hasil penelitian yang
didapat sebelumnya dan rencana kedepan (roadmap penelitian)
• Kesesuaian penugasan peneliti dan pembagian tugas
• Kualitas luaran wajib penelitian yang dijanjikan
• Kewajaran tahapan target capaian luaran wajib penelitian
• Kewajaran target TKT
• Kesesuaian jadwal penelitian
• Kewajaran RAB usulan
• Kekinian dan sumber primer pengacuan pustaka
• Dukungan mitra kerjasama penelitian
• Dukungan pendanaan mitra
TKT Jenis Seni
1. Prinsip dasar dari seni telah diobservasi dan dilaporkan
2. Konsep dan/atau penerapan bentuk seni diformulasikan dan telah dieksplorasi;
3. Metodologi Penelitian/Perancangan/ Penciptaan/penayangan tersusun secara
lengkap.

4. Implementasi proses kreatif kerja studio atau lingkungan laboratorium dalam


pengembangan prototipe karya seni.
5. Validasi prototipe/produk/karya seni skala studio (Studio Scale Prototype).
6. Pengujian Lapangan Prototipe/produk/karya seni Skala Studio

7. Pengujian Lapangan Prototipe/produk/karya seni yang sudah terimplementasi di


publik.
8. Hasil produk/karya seni telah lengkap teruji pada lingkungan sesungguhnya.
9. Hasil produk/karya seni Teruji dan Tersertifikasi.
Indikator TKT 1
• Latar belakang dan rumusan masalah telah diidentifikasi;
• Pertanyaan litbang (research/creative question) yang sudah diketahui atau
dijawab untuk mendapatkan temuan;
• Tujuan litbang telah didefinisikan dengan melihat rumusan masalah
litbang;
• Identifikasi masalah telah dilakukan untuk mendapatkan landasan
pemikiran sebagai pendekatan;
• Pendekatan penelitian/ perancangan/ penciptaan/ penayangan telah
ditetapkan;
• Fakta empiris dan argumen dasar yang relevan dan mendukung perlunya
telah dilakukan litbang;
• Telah ada studi literatur, teori/empiris riset terdahulu menjadi dasar
litbang;
• Telah ada cara/metode/proses yang diteliti/dicipta/ diaplikasikan dan akan
dikembangkan serta memiliki peluang keberhasilan.
Indikator TKT 2

• Prinsip dasar litbang telah tereksplorasi;


• Telah ada prinsip dasar litbang yang bersifat kualitatif, unik, partikularism (fakta,
keterangan), interpretasi makna, dan narasi-deskriptif;
• Desain litbang (research design) telah dikomunikasikan dengan focus group
discussion (FGD) (khusus penciptaan seni dan topik penelitian tertentu) yang
mengacu pada bagan alir kreatif, produktif, dan distributif;
• Elemen-elemen dasar seni, yaitu wujud (appearance), bobot (content), dan
penampilan telah ditetapkan;
• Karakteristik unsur-unsur estetika telah dikuasai dan dipahami;
• Alternatif metodologi, prosedur dan tahapan yang akan dilakukan telah ditelusuri;
• Telah ada model dan simulasi proses kreatif untuk penciptaan seni yang dapat
menentukan hasil;
• Telah dilakukan analisis untuk menguji kebenaran prinsip dasar penciptaan;
Indikator TKT 3
• Metodologi penelitian /perancangan /penciptaan/ penayangan yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan penelitian dan pertanyaan kreatif perancangan /penciptaan
/penayangan telah disusun, dan menggunakan metode SMART:S (specific/spesifik), M
(measurable/terukur), A(achievable/dapat dijangkau), R (reasonable/wajar), dan T
(timeable/ terjadwal);
• Telah disusun argumentasi terhadap pertanyaan penelitian dan pertanyaan kreatif
perancangan/ penciptaan/ penayangan yang dirancang sesuai dengan sumber penciptaan
senidan/atau pengumpulan kebutuhan dan teknik pengumpulan data;
• Identifikasi masalah penelitian/perancangan/penciptaan /penayangan telah ditetapkan
untuk menentukan landasan teori atau landasan pemikiran;
• Pendekatan penelitian/ perancangan/ penciptaan/ penayangan telah dikuasai dan
dipahami;
• Karakterisasi komponen estetis dan unsur-unsur budaya yang akan dikembangkan telah
dikuasai dan dipahami;
• Data cukup dan lengkap;
• Evaluasi teknis proses kreatif penelitian/ perancangan/ penciptaan/penayangan;
• Desain penelitian/perancangan/penciptaan/penayangan secara teoritis dan empiris telah
teridentifikasi dan ditetapkan.
Indikator TKT 4
• Komponen dasar metode dan proses penciptaan
terintegrasi bekerja secara bersama-sama dan
berkesinambungan;
• Orisinalitas dan keunikan produk seni memperkaya
identitas kepribadian nasional;
• Prototipe yang dihasilkan dalam skala studio;
• Sudah dilakukan uji coba untuk mendapatkan evaluasi
atau kritik dari kalangan pengamat yang berkompeten.
Indikator TKT 5
• Telah ditentukan kategori prototype karya seni
berdasarkan kesetaraan dengan karya seni sejenis;
• Telah dilakukan pengembangan prototipe skala
studio sebagai bagian dari inovasi dan aktualisasi
gaya seni.
• Telah dilakukan pengujian tingkat representasi
prototipe skala studio berdasarkan standar yang
berlaku secara nasional dan internasional.
• Telah dilakukan pengujian validasi prototipe skala
studio menggunakan estetika yang berlaku pada saat
itu.
Indikator TKT 6
• Pengujian validasi prototipe skala studio menjadi bagian strategis
sosialisasi produk seni budaya terkait dengan kekuatan daya saing.
• Pengujian prototipe skala studio untuk mengetahui tingkat
kepercayaan atau kepuasan publik terhadap kualitas produk.
• Pembuktian tingkat kepercayaan atau kepuasan publik dan
efektivitas prototipe skala komersial pada jumlah terbatas.
• Prototipe telah teruji dengan akurasi/fidelitas studio /laboratorium
yang tinggi pada simulasi publik sebagai basis sosialnya.
• Telah dilakukan uji coba studio yang menganalisa kelayakan secara
teknis dan finansial dalam bisnis kreatif.
Indikator TKT 7
• Pengujian validasi prototipe pada sebuah
pameran/pertunjukan/penayangan bertaraf
nasional diikuti minimal 3 provinsi.
• Telah dilakukan pengujian prototipe untuk
memastikan tingkat efektivitas pada jumlah lebih
besar tingkat nasional.
• Spesifikasi karya seni telah memiliki keunggulan
komparatif dan kompetitif.
Indikator TKT 8
• Pengujian validasi hasil karya seni pada sebuah
pameran/pertunjukan/penayangan bertaraf
internasional (yang diikuti minimal 3 negara);
• Telah dilakukan analisis kelayakan ekonomi;
• Telah mulai dilakukan proses sertifikasi dan standarisasi
untuk menjaga kualitas serta program
pameran/pertunjukan/penayangan yang diperlukan; dan
• Telah dilakukan pembuktian tingkat popularitas dan
efektivitas hasil karya seni pada
pameran/pertunjukan/penayangan.
Indikator TKT 9

• Hasil karya seni telah diterima secara


nasional dan internasional melalui
proses kuratorial;
• Dokumen sertifikasi sudah lengkap
• Estismasi harga karya seni sudah
ditentukan
Indikator Kinerja Penelitian

Internasional Indikator Capaian


No Jenis Luaran
TS** TS+1 TS+2 TS+3 TS+4

- Internasional
1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal - Nasional Terakreditasi
- Tidak Terakreditasi

- Internasional
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding - Nasional
- Lokal

- Internasional
3 (Kynote Speaker/Invited) dalam temu ilmiah - Nasional
- Lokal

- Internasional
4 Pembicara kunci/tamu (Visiting Lecturer)

- Paten
- Paten sederhana
- Hak cipta
- Merek dagang
5 Kekayaan Intelektual (KI) - Rahasia dagang
- Desain produk industri
Internasional Indikator Capaian
No Jenis Luaran
TS+
TS** TS+1 TS+2 TS+3 4
- Indikasi geografis
- Perlindungan varietas
tanaman
- Perlindungan topografi
sirkuit terpadu

6 Teknologi Tepat Guna


7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial
8 Buku (ISBN)
9 Book-chapter (ISBN)
- Internasional
10 Jumlah Dana Kerja Sama Penelitian - Nasional
- Regional

11 Angka Partisipasi Dosen*


12 Dokumen feasibility study
13 Business Plan

14 Naskah Akademik (Policy brief, rekomendasi kebijakan, atau model


kebijakan strategis)
Yang beda Panduan Edisi XII
1. Mengakomodasi isu gender equity and social inclusion (GESI)
2. Capaian TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi)
3. Ada penggunaan web SINTA
4. Skema lebih sedikit
5. Penelitian Dasar, Terapan, Pengembangan, Dosen Pemula,
Kerjasama Anar Perguruan Tinggi dan Pascasarjana
6. Tahapan seleksi CV /administrasi sistem gugur
7. Skema penelitian mencakup: Kompetitif Nasional,
Desentralisasi dan Penugasan
8. Tahapan pembahasan proposal dan kunjungan lapangan
hanya penelitian pengembangan selebihnya desk evaluasi
9. Ada penugasan top down
10.Tidak mengunggah proposal tapi mengisi di Simlitabmas
Contoh Judul

1.MONOLOG WAYANG SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN


PERTUNJUKAN SENI TRADISIONAL

2.KOMPOSISI MUSIK GAMAT SEBAGAI BENTUK


PENGEMBANGAN KESENIAN MELAYU MINANGKABAU

3.LELANGEN BEKSA BANJARANSARI: TRANSFORMASI NILAI-


NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DARI BABAD SEGALUH
4.PENCIPTAAN TARI SRIMPI MENAK LARE
Contoh URL
Contoh Pembagian Tugas
Yang harus diketahui
• Abstrak max 500 kata
• Latar belakang max 500 kata
• Kajian pustaka max 1000 kata
• Metode max 600 kata
Contoh Abstrak
Kondisi sosial budaya, termasuk di Madura sekarang ini sangat
memprihatinkan karena krisis mental karakter kebangsan. Hal ini ditandai
dengan beberapa fakta yang terjadi di Madura. Para pelajar di Madura
melakukan penghormatan pada sang saka merah putih dengan tangan kiri.
Radikalisme juga tampak dalam aksi bentrokan antar pelajar. Primordialisme
dan radikalisasi juga merambah dunia pesantren yang ditandai konflik yang
melibatkan antara warga NU dan pengikut Syiah di di Kecamatan Omben,
Sampang.Selain konflik, munculnya beberapa aliran sesat, tidak lagi sesuai
dengan nilai-nilai kebangsaan. Beberapa aliran sesat tersebut tumbuh subur di
Madura. Salah satu aliran tersebut berada di desa Sopeng, Sumenep, Madura.
Di desa tersebut terdapat masjid yang disebut asjid Anti Pancasila. Selain di
Sumenep, terdapat aliran lain yang berkembang di Kecamatan Omben,
Sampang disebut Ajaran Islam Tajul Muluk. Ajaran ini sesat karena tidak
percaya salat Tarawih dan juga tidak mempercayai Alquran yang ada sekarang.
Abdul Karim, sosok dari Pamekasan, juga mengajarkan aliran sesat. Dia
mengaku-aku sebagai waliyullah (wali Allah) Salah satu ajarannya adalah
menghapus dosa dengan bersetubuh dengan perempuan lain
Lebih lanjut, beberapa pelajar dan mahasiswa di Madura
terlibat budaya seks bebas yang berakibat MBA(married by
accident).Di sisi yang lain, muncul pula gerakan yang mengarah
pada fundamentalisme (NII, Khilafah Islamiah dll).
Promordialisme dan semangat kesukuan juga menjadi sumber
konflik yang ada di Madura, diantaranya yaitu konflik antara
etnis Madura dengan etnis lain. Berdasar permasalahan
tersebut, maka diperlukan langkah yang strategis untuk kembali
meneguhkan karakter bangsa. Salah satu media yang efektif
adalah melalui seni. Sehingga penelitian tentang internalisasi
nilai-nilai karakter bangsa dan budaya damai melalui
penciptaan dan penyajian seni tradisional madura dan industri
kreatif berbasis nilai lokal Madura penting untuk dilakukan
Tujuan penelitian tahun pertama adalah (1) menggali
kognisi, afeksi pelajar terhadap nilai-nilai karakter
kebangsaan radikalisme, fundamentalisme (2) menggali
kognisi, afeksi kyai (kalangan pondok pesantren, kyai)
terhadap nilai-nilai karakter kebangsaan, radikalisme,
fundamentalisme, (3) mengevaluasi proses internalisasi
nilai-nilai karakter kebangsaan di sekolah dan pondok
pesantren, (4) menganalisis program internalisasi karakter
kebangsaan yang sudah dilakukan dinas terkait (5)
Menganalisis hambatan yang dihadapi Dinas terkait (6)
Mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai budaya
Madura dan seni tradisional Madura (tari, musik) yang
mengandung nilai-nilai karakter kebangsaan (7) Model
internalisasi karakter kebangsaan dan budaya damai
melalui penciptaan seni berbasis nilai lokal Madura.
Pada tahun kedua bertujuan untuk (1) Menciptakan seni tari
tradisional Madura yang mengandung nilai-nilai karakter
kebangsaan (2) menciptakan lagu tradisional Madura yang
mengandung nilai-nilai karakter kebangsaaan (3) Menciptakan
film dokumenter tentang sejarah Madura .Pada tahun ketiga
bertujuan untuk (1) Menyajikan seni tari tradisional Madura yang
mengandung nilai-nilai karakter kebangsaan dalam forum
nasional (2) menyajikan lagu tradisional Madura yang
mengandung nilai-nilai karakter kebangsaan dalam forum
nasional (3) menyajikan film dokumenter yang mengandung nilai-
nilai karakter kebangsaan di sekolah dan pondok pesantren.(4)
Diseminasi dan internalisasi seni tari, lagu dan film dokumenter
ke media sosial (web, blog), instansi pendidikan dan pondok
pesantren (5)Mengevaluasi proses penyajian seni dan diseminasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1)
observasi, (2) quesioner (3) wawancara mendalam (4)
triangulasi di tahun pertama. Tahun kedua dan ketiga action
research, FGD dan wawancara mendalam. Lokasi penelitian di 4
Kabupaten di Madura. Populasi di lokasi ini adalah pelajar,
ulama (pondok Pesantren) , Dinas terkait dengan teknik
pemilihan purposive sampling.

Keywords: Model Internalisasi, Karakter Kebangsaan, Seni


Tradisional Madura, Nilai Lokal Madura
Latar Belakang
• Gab / kesenjangan harapan dan kenyataan
• Sajikan data-data (laporan hasil riset, kutipan dll)
• Rumuskan masalah yang jelas
Contoh Latar Belakang
Kondisi sosial budaya saat ini dalam kondisi yang keprihatinan karena
menurunnya nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan serta martabat
bangsa. Nilai-nilai masyarakat yang terkandung dalam Karakter
Kebangsaan mulai memudar, terutama di kalangan pemuda dan
mahasiswa. Hal ini ditandai dengan beberapa fakta yang terjadi di
Madura. Para mahasiswa di Madura melakukan penghormatan pada
sang saka merah putih dengan tangan kiri, dan dilanjutkan dengan
pembacaan teks Pancasila oleh salah satu mahasiswa yang isinya
diplesetkan . Radikalisme dalam jiwa generasi muda Madura juga
tampak dalam aksi bentrokan antar pelajar. Primordialisme dan
radikalisasi juga merambah dunia pesantren. Saat ini telah terjadi konflik
di Pesantren Madura dan tren penurunan toleransi antar umat
beragama.
Selain konflik, munculnya beberapa aliran sesat, menyimpang dan tidak lagi sesuai
dengan nilai-nilai kebangsaan. Beberapa aliran sesat tersebut tumbuh subur di
Madura. Salah satu aliran tersebut berada di desa Sopeng, Sumenep, Madura. Di
desa tersebut terdapat seorang kyai yang cukup terkenal bernama Kyai Ahmad
Munib. Yang membuatnya dikenal salah satunya adalah kegigihannya menentang
Pancasila sejak Pancasila tersebut berdiri di Indonesia. Dalam komplek rumahnya
terdapat sebuah masjid yang cukup besar, nama masjid tersebut adalah Masjid Anti
Pancasila. Sebelum pengajian ustad Abu dimulai di masjid Anti Pancasila tersebut
dimulai, kyai Ahmad Munib membacakan semacam ikrar atau pernyataan yang
kembali menegaskan bahwa ia menolak Pancasila dan fahamnya. Salah satu isinya
menyatakan bahwa Pancasila itu kafir, Pancasila itu sama dengan hukum Fir'aun.
[muslimdaily.net]. Selain di Sumenep, terdapat aliran lain yang berkembang di
Kecamatan Omben, Sampang. Ajaran ini disebut Ajaran Islam Tajul Muluk. Ajaran ini
sesat karena tidak percaya salat Tarawih 1 dan menganggap bahwa salat Tarawih itu
tidak ada di zaman Nabi Muhammad ASW. Selain itu, ajaran ini juga tidak
mempercayai Alquran yang ada sekarang ini karena dianggap tidak asli, mengingat
telah terjadi penambahan dan pengurangan. (www.antarajatim.com).
Promordialisme dan semangat kesukuan juga menjadi
sumber konflik yang ada di Madura, diantaranya yaitu
konflik antara etnis Madura dengan etnis lain. Adanya
konflik di pertengahan, antara Forum Komunikasi Anak
Betawi (Forkabi) dan kelompok Madura. Konflik ini
menyebabkan Ketua Forkabi Cipondoh Tangerang, Ednit
Mawardi, tewas di lokasi kejadian akibat dibacok dari
belakang. Sebelumnya, konflik yang besar juga terjadi
antara etnis Madura –Dayak. Konflik antar etnis ini
diperkirakan menewaskan 500 orang dan menyebabkan
80.000 orang terpaksa meninggalkan rumah.
Secara keseluruhan persoalan radikalisme, konflik etnis,
primordialisme dan tawuran massal merupakan persoalan yang
bersifat kompleks dan menyangkut peran berbagai pihak untuk
mengurai persoalan tersebut. Berdasar permasalahan dan
kompleksitas tersebut, maka diperlukan langkah yang strategis
untuk kembali meneguhkan karakter bangsa. Nilai-nilai yang
menjadi karakter bangsa seperti gotong royong, kejujuran,
toleransi, budaya damai dll perlu ditumbuhkan lagi. Salah satu
media yang efektif untuk kembali meneguhkan nilai-nilai
karakter bangsa tersebut adalah melalui seni. Sehingga
penelitian tentang Internalisasi nilai-nilai karakter bangsa dan
budaya damai melalui penciptaan dan penyajian seni tradisional
madura dan industri kreatif berbasis nilai lokal Madura penting
untuk dilakukan.
Contoh Rumusan Masalah
• Permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah
Model Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa
dan Budaya Damai Melalui Penciptaan dan
Penyajian Seni Tari Tradisional Madura dan
Industri Kreatif Berbasis Nilai Lokal Madura ?
Road Map
• Ada tahun dan capaian
• Capaian yang sudah dilakukan
• Ada target yang akan dicapai
• Dibuat dengan skema tulang ikan agar jelas
Model peta jalan Penelitian
Mode Mode
Pengembangan
Mode Mode
l1 l6
l2 l3
Riset

Mode
l5
Terapan
Riset

Mode
l4
Dasar
Riset

TAHUN (Multi Tahun) 53


Metode
• Detail
• Jelas dan sistematis tahapan setiap tahunnya
• Terukur luarannya
• Dibuatkan alur penelitian untuk memperjelas
Contoh Alur Penelitian
Daftar Pustaka
• Gunakan jurnal hasil penelitian yang relevan dan
mutakhir
• Tuliskan yang benar dengan tata urut alphabet
Contoh Daftar Pustaka Jurnal
• Suhartinah. 2011. KI Sugito Hadiwaristo Pelestari
wayang topeng Yogyakarta. Jurnal Patrawidya: Sejarah
dan Budaya, 12 (3), 571-588.
• Ratnaningrum, I. 2011. Makna Peranan Tari Topeng
Endel. Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran
Seni, 11 (2), 125-129.
• Astrini, W., dkk. 2013. Semiotika Rupa Topeng Malang
(Studi kasus: Dusun Kedungmonggo, Kecamatan
Pakisaji, Kabupaten Malang. Jurnal Ruas, 11 (2), 89-98.
Jadwal
• Dibuat setiap tahun
• Sistematis
• Sesuai dengan metode
• Urutan waktu logis
Contoh Jadwal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai