Anda di halaman 1dari 15

Perancangan dan Pengukuran

Rantai Pasok dengan (SCOR)

Kelompok 4 
Aldy Setyo (063002000088)
Gina Almas (063002000089)
Ryan Fernando (063002000090)
Ilham Putra (063002000091)
Mira Nesya (063002000092)
Latar Belakang 

Salah satu aspek fundamental dalam Manajemen


Rantai Pasok adalah 
“Manajemen kinerja dan perbaikan secara
berkelanjutan”
Untuk menciptakan manajemen kinerja yg efektif
diperlukan sistem pengukuran yg mampu
mengevaluasi kinerja rantai pasokan yg
holistik integral.
Point Penting Dalam Sistem
Pengukuran Kinerja
• Menentukan apa yg akan diukur dan dimonitor untuk menciptakan kesesuaian strategi SCM
dengan matrik pengukuran (berapa periode pengukuran dilakukan).
• Seberapa penting ukuran yang satu dengan yang lain.
• Siapa yang bertanggung jawab terhadap suatu ukuran tertentu.
• Membuat alat ukur untuk memonitor kinerja secara bersama-sama.
Pendekatan Dalam
Pengukuran SCM

• Pendekatan berdasarkan proses   


     process – based – approach
• Untuk mendorong terwujudnya
integrasi antar fungsi didalam
SCM
Langkah :
• Mengidentifkasi dan
menghubungkan semua proses
yang terlibat.
• Mendefinisikan dan membatasi
proses inti.
Model Pengukuran
Kinerja SCM

1) POA (Performances Of
Activities)
2) SCOR (Supply Chain
Operation Reference)
3) LSCM (Lean Supply Chain
Management)
4) GSCM (Green Supply Chain
Management)
SCOR (definisi)
• Suatu model acuan dari operasi supply chain. 
• SCOR pada dasarnya merupakan model yang berdasakan proses. Model ini mengintegrasikan tiga
elemen utama dalam manajemen yaitu business process reengineering, benchmarking, dan process
measurement ke dalam kerangka lintas fungsi dalam supply chain.
3 Element Penting
dalam SCOR
1. Business process reeingineering pada hakekatnya menangkap
proses kompleks yang terjadi saaat ini (as is ) dan
mendefinisikan proses yang diinginkan (to be) 
2. Benchmarking adalah kegiatan untuk mendapatkan data kinerja
operasional dari perusahaan sejenis. Target Internal kemudian
ditentukan berdasarkan kinerja best in class yang diperoleh.
3. Proses measurement berfunsi untuk mengukur, mengendalikan,
dan memperbaiki proses-proses supply chain.
5 Proses Inti 

1. Plan 
2. Souce 
3. Make
4. Deliver 
5. Return 
3 Hirarki Proses
• Level 1 : Level tertinggi yang memberikan definisi umur dari lima
proses (plan,source,make,deliver,dan return) 
• Level 2 : Konfigurasi level dimana supply chain perusahaan bisa
dikonfigurasi berdasarkan sekitar 30 proses inti. Perusahaan bisa
membentuk konfigurasi saat ini (as is) maupun yang diinginkan (to be) 
• Level 3 : Proses element level, mengandung definisi elemen proses
referensi (benchmark dan best practice). Dengan melakukan analisi dan
dekomposisi proses, SCOR bisa mengukur kinerja supply chain secara
obyrktif berdasarkan data yang ada serta bisa mengidentifikasi dimana
perbaikan perlu dilakukan untuk menciptakan keunggulan bersaing.
Dimensi

1. Reliability
2. Responsiveness
3. Flexibility
4. Cost 
5. Asset
• Pada tahun 2019 PT. Pasir Alam Persadamempunyai KPI
Contoh Kasus (ukuran) dari proses 5 supply chain sebagai berikut :
PLAN
KPI
Selisih percencanaan dengan realisasi (aktual) 0,5%
Presentase plan yang dapat dilakukan/direalisasikan 100%

SOURCE
KPI
Presentase kelambatan dari supplier  0%
Kualitas produk dari supplier  2%
Lead time dari supplier (waktu pemesanan – barang datang) 1-4 hari
Perbandingan harga beli antara supplier 0-6%
MAKE
KPI
Presentase jumlah produksi terhadap kapasitas  103 % 
Presentasi barang didalam proses produksi  25 %
Presentase barang yang cacat  0,02%
Presentase inventory raw material  32%
Presentase inventory finished produk  15%
Presentase turn over produk (barang keluar masuk)/ recycle 0,5 %

DELIVER
KPI
Presentase keterlambatan pengiriman  0,6%
Presentase produk yang rusak/cacat saat pengiriman  0,02%
Presentase cost pengiriman barang  16%
Presentase service level  86%
RETURN
KPI
Jumlah komplain  25 
Jumlah produk yang kembali  0,01%
Jumlah pendapatan yang hilang akibat return barang (diskon yang <0,01%
diberikan 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai