UGD Ns. Arlies Zenitha Victoria, M.Kep arlies@stikestelogorejo.ac.id arlies_googlekelas@stikestelogorejo.ac.id Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan adalah metode
sistematis untuk mengidentifikasi masalah klien, merencanakan, mengimplementasi strategi pemecahan masalah mengevaluasi efektifitas dari tindakan keperawatan yang telah diberikan Catatan medis harus mendeskripsikan tentang status dan kebutuhan klien yang komprehensif, juga layanan yang diberikan untuk perawatan klien
Dokumentasi yang baik mencerminkan
tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan. POR (Problem Oriented Record)
Model ini diperkenalkan oleh Dr. LAWRENCE dengan
nama Problem Oriented Medical Record (POMR)
Kemudian diadopsi oleh dunia kebidanan
dan keperawatan dengan bentuk Problem Oriented Record (POR)
Kemudian dikembangkan menjadi SOAP
(Subjektif Information, Objektif Information, Assesment and Planning) SOR (Source Oriented Record)
Model ini menempatkan catatan atas
dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan. Catatan berorientasi pada sumber yang terdiri dari 5 komponen: – Lembar penerimaan berisi biodata – Lembar order dokter – Lembar riwayat medic – Catatan perawat – Laporan khusus Progress Note Harus ditulis oleh perawat tiap 24 jam, meliputi berbagai
Tindakan yg dilakukan oleh dr tetapi mempengaruhi tindakan
keperawatan Kunjungan berbagai team kesehatan misalnya ; visite dokter,
pekerja sosial dan lain lain.
Lembar alur ( Flowsheet )
Flowsheet merupakan cara paling
efektif dan efisien untuk mencatat informasi. Selain itu tenaga kesehatan dapat dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat grafik yang ada di Flowsheet. Oleh karena itu Flowsheet lebih sering digunakan di IGD, terutama data fisiologis. Discharge Notes ( Catatan Pemulangan dan ringkasan rujukan )
Dipersiapkan ketika pasien akan
dipulangkan atau dipindahkan pada tempat perawatan lain guna perawatan lanjutan. Discharge Notes ditujukan untuk tenaga kesehatan yang akan meneruskan homecare dan juga informasi pada klien. CBE (Charting By Exception)
Charting by exception adalah sistem
dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar. Format naratif merupakan format yang dipakai untuk mencatat perkembangan pasien dari hari ke hari dalam bentuk narasi. Problem Intervention & Evaluation ( PIE ) PIE adalah suatu singkatan dari (Identifikasi Problem, Intervention dan Evaluation). Sistem pencatatan adalah suatu pendekatan orientasi – proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosa keperawatan. FOCUS ( Process Oriented System ) Pencatatan Focus adalah suatu proses orientasi dan klien fokus. Hal ini digunakan proses keperawatan untuk mengorganisir dokumentasi asuhan. Jika menuliskan catatan perkembangan, format DAR ( Data – Action – Response ) dengan 3 kolum. • Data : Berisi tentang data subyektif dean obyektif yang mengandung dokumentasi fokus. • Action : Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan pengkajian / evaluasi keadaan klien. • Response : Menyediakan keadaan respon klien terhadap tindakan medis atau keperawatan. Dokumentasi Keperawatan Gawat Darurat Keperawatan gawat darurat bersifat cepat dan perlu tindakan yang tepat, serta memerlukan pemikiran kritis tingkat tinggi. Perawat gawat darurat harus mengkaji pasien meraka dengan cepat dan merencanakan intervensi sambil berkolaborasi dengan dokter gawat darurat. Dokumentasi Keperawatan Gawat Darurat Perawat harus mengimplementasikan rencana pengobatan, mengevaluasi efektivitas pengobatan, dan merevisi perencanaan dalam parameter waktu yang sangat sempit Hal tersebut merupakan tantangan besar bagi perawat, yang juga harus membuat catatan perawatan yang akurat melalui pendokumentasian. Standar Keperawatan di UGD
Pada tahun 1983, Emergency Nurses
Association (ENA) membuat standar keperawatan untuk semua perawat profesional yang bekerja di lingkungan gawat darurat. Selanjutnya standar tersebut berfungsi sebagai rujukan untuk menentukan apakah kelalaian perawat gawat darurat menyebabkan atau berperan terhadap hasil pasien yang merugikan. Manfaat Dokumen Rekam Medis di UGD – Rekam medis gawat darurat adalah catatan penting informasi pasien yang berguna untuk diagnosis dan pengobatan – Rekam medis digunakan untuk mempermudah pengantian biaya untuk institusi – Rekam medis merupakan catatan legal tentang pasien. Beberapa informasi mungkin saja diperlukan tidak dalam kaitannya dengan perjalan klinis, seperti untuk investigasi forensik yang melibatkan pernyataan korban, mekanisme cedera, pola luka dan sebagainya. Pentingnya Dokumentasi Melakukan dokumentasi secara akurat dalam rekam medis adalah salah satu cara terbaik bagi perawat klinis untuk membela diri dari tuntutan hukum karena kelalaian dalam pemberian perawatan Pentingnya Dokumentasi Pencatatan baik dengan computer, catatan naratif, atau lembar alur (FlowSheet) harus menunjukkan bahwa perawat gawat darurat telah melakukan pengkajian dan komunikasi, perancanaan dan kolaborasi, implementasi dan evaluasi perawatan yang diberikan. Dokumentasi pada Proses Triase
• Proses Triase mencakup dokumentasi
hal-hal berikut : – Waktu dan datangnya alat transportasi – Keluhan utama – Pengkodean prioritas atau keakutan perawatan – Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat – Penempatan di area pengobatan yang tepat Contoh Dokumentasi dgn Flowsheet dan Format DAR
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional