MANAJEMEN OPERASIONAL
Pertemuan Ke: XIV
Topik Bahasan:
Pemeliharaan dan Keandalan
Dosen Pengampu:
Dr. Budijanto, SE., MM.
Pendahuluan
Banyak perusahaan menyadari bahwa pemeliharaan (maintenace) yang buruk
dapat menciptakan gangguan, ketidaknyamanan, pemborosan, dan
berbiaya sangat mahal. Saling keterkaitan antara operator, mesin, dan
mekanik merupakan ciri khas keberhasilan dalam pemeliharaan dan
keandalan.
Manajemen pemeliharaan dan keandalan yang tepat memerlukan keterlibatan
dari seluruh karyawan dan perosedur yang tepat; dan, memberi dampak
pada peningkatan kinerja perusahaan dan melindungi investasi. Adapun
tujuan dari pemeliharaan dan keandalan adalah mempertahankan
kapabilitas sistem pemeliharaan, yaitu aktivitas pemeliharaan perlengkapan
berjalan sesuai dengan yang dikehendaki; dan, keandalan, yaitu suku
cadang mesin atau produk dapat berfungsi dengan baik untuk suatu waktu
yang ditentukan berdasarkan pada keadaan yang dinyatakan.
Topik bahan ini, secara garis besar, akan membahas pemeliharaan dan
keandalan, yaitu Cara bagaimana mengimplementasikan atau
meningkatkan pemeliharaan dan pencegahan dan cara bagaimana
mengingkatkan keandalan proses atau sistem dan produk.
Strategi Pemeliharaan dan Keandalan
KERTELIBATAN KARYAWAN
Bekerja sama dengan personel
bagian pemeliharaan.
Pelatihan ketrampilan
Sistem pemberian reward DAMPAK
Pemberdayaan karyawan
Menurunkan persediaan
IMPLE Meningkatkan kualitas
IMP
MEN Meningkatkan kapasitas
TASI Menghilangkan Pemborosan
SISTEM DAN PROSEDUR Menghilangkan Variaboiltas
Peningkatan berkelanjutan
Membersihkan dan melumasi
Monitoring dan Adjusment
Perbaikan inkremental
Mencatat scr komputerasisasi
Pemeliharaan
(Maintenance)
Breakdown Maintenance
Preventive Maintenance
Predictive Maintenance
Corrective Maintenance
Productive Maintenance
Total Productive Maintenance
Jenis-Jenis Maintenance , lanjutan (2)
Breackdown maintenance, adalah pemeliharaan yang bersifat
perbaikan yang terjadi ketika aset atau peralatan mengalami
kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau prioritas.
Preventive mantenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan
dalam periode waktu yang tetap atau dengan kreteria terten-tu
pada berbagai tahapan proses produksi. Tujuannya agar pro -duk
yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya,
maupun ketepatan waktu.
pemeliharaan pencegahan tidak hanya sekedar memantau mesin
dan perlengkapan berfungsi dengan baik, tatapi juga merancang
sistem teknis dan sistem manual yang akan menjaga proses
bekerja secara produktif dalam batas yang dapat ditoleransi .
Predictive maintenance atau disebut juga sebagai perawatan
berdasarkan kondisi, adalah pemeliharaan dimana pelaksana-
anya didasarkan pada kondisi aset/peralatan.
Jenis-Jenis Maintenance , lanjutan (3)
• Corrective maintenance, adalah pemeliharaan yang dilaksanakan
karena adanya hasil produk (barang setengah jadi atau barang
jadi) yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tindakan ini ditempuh dengan melaksanakan improvement pada
perlatan, agar: (1) peralatan tidak susak; (2) memudahkan inspeksi
, perbaikan, dan pemakaian; dan (3) memastikan keselamatan
• Productive Maintenance, Sasaran nya adalah “profitable preven-
tive maintenance”. Hal ini mensyaratkan kepada kita untuk tidak
hanya mencegah breackdown dan defect, tetapi juga harus beker-
ja dengan efisien dan ekonomies.
Untuk mencapai “profitable preventive maintenance” tersebut,
kita perlu melakukan 4 perawatan dengan baik dan tuntas, yakni:
breackdown maintenance, preventive maintenance, corrective
maintemance, dan maintenance preventive.
Total Production Maintenace
(TPM)
Dalam praktik pelaksanaan pemeliharaan pencegahan dengan
sua-tu pendekatan yang dikenal Total Prodactive Mantenance
(TPM), dimana pendekatan ini mencakup konsep penurunan
variabilitas melalui pemeliharaan yang otonom dan
pemeliharaan terpadu.
Lima Pokok Definisi
Total Production Maintenance
1. Bermaksud mendapatkan manfaat yang paling efektif
dari peralatan.
2. Membangun sistem Productive Mantenance yang
menyeluruh.
3. Mengikut sertakan semua orang yang berkaitan dengan
peralatan/mesin.
4. Mensyaratkan dukungan dan kerja sama setiap orang
mulai dari manaje ke bawah.
5. Mempromosikan dan menerapkan kegiatan Productive
Maintenance dengan dasar kegiatan kelompok kecil
yang mndiri.
The Five Pillars of Total Production Maintenace
Zero ABCD:
Zero Accident
Zero Breackdown
Zero Crisis
Zero Defect
TQC and TPM
SYATEM
MANAGENT RESPECT TO
TQC STANDARD
TECHNOLOGY QUALITY
&PROCEDURE
Management
System
+ + +
REALIZE MINUTE
EQUIPMENT
OPTIMAL THOROUGH
TQC TCHNOLOGY
CONDITIONS PRACTICE
Education
Production Production
(P) Control
Quality Quality
(Q) Control
Cost Cost
(C) Control
Delivery Delivery
(D) Control
Safety Safety &
(S) Pollution
Morale Human
(M) Relations
Manpower Plant Engineering Inventory Productivity
Allocation & Maintenance Control
Kreteria Pengukuran Efektivitas TPM
Total Effectiveness.
Total Maintenance System:
Maintenence prevention (MP)
Maintenanability Improvement (MI)
Preventive Maintenance (PM)
Total Partisipation of All Employees.
Keandalan
(Reliability)
Tugas Mahasiswa: → Jika proses yang keandalannya diganti dengn proses baru
dengan keandalan 0,95, berapakah keandalan baru yang diharapkan ? (jawab:
0,846).
Penetapan MTBF
Untuk ukuran yang mendasar bagi keandalan adalah tingkat kega-
galan produk (FR; failure rate).
Tingkat kegagalan, mengukur persentasi kegagalan diantara total
jumlah produk yang diuji (FR%) atau jumlah kegagalan selama peri-
ode waktu , FR(N).
FR % = (Juml. Kegagalan /Juml. Unit Yang Diuji) X 100 % (2)
FR(N) = (Juml. Kegagalan / Juml. Unit-Jam opersional) (3)
Kemungkinan istilah yang paling umum dalam analiais keandalan
adalah Waktu Rata-Rata Diantara Kegagalan (MTBF ; mean time
between failure),
• MBTF merupakan kebalikan dari FR(N) atau
MTBF = 1/FR(N) (4)
CONTOH 2: Penetapan MTBF
Masalah: Sistem pendingin udara ,Twenty, dirancang untuk digunakan oleh pa-
ra astronot di pesawat Soyuz, yang dioperasikan selama 1000 jam di fasilitas pe-
ngujian di Rusia. Dari 20 Unit sistem pendingin udara yang diuji, dua unit gagal
dalam pengujian – satu setelah 200 jam dan yang lainnya setelah 600 Jam.
Pendekatan: Untuk menentukan Persentage Kegagalan ,FR% ; Jumlah Kegagal
-an Per Unit Waktu, FR(N) ; dan Waktu Rata-Rata Diantara Kegagalan , MTBF,
dapat digunakan persamaan (1), (2), dan (3).
Solusi:
● FR % =(Juml. Kegagalan/Juml. Unit yang diUji) X (100) = (2/20)(100) = 10 %
● FR(N)= (juml. Kegagalan/Waktu Operasional)
Dimana,
▪ Total waktu = 1000 jam X 20 Unit = 20.000 unit-jam.
▪ Waktu non-operasional = (1000–200) + (1000–600)=800 + 400= 1200.
● FR(N) = 2/(20.000 –1.200)= 2/18.800 = 0,000106 kegagalan/ Unit-Jam
● MTBF = 1/FR(N) = 1/0,000106 = 9,434 Jam.
CONTOH 2: Penetapan MTBF , lanjutan 1
Jika pesawat luar angkasa Soyuz mengadakan perjalanan ke
International Space Station, yang berlangsung selama 6 hari; Rusia
dapat menghitung jumlah tingkat kegagalan perjalanan, sebagai
berikut:
Tingkat Kegagalan
= {[FR(N)] X [(6)(24)]} =(0,000106)X(144) = 0,0153 Kegagalan /perjalanan.
Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Komponen
R3 = Komponen
Kerja Utama
+ Komponen
Kerja Kedua
X Kerja Kedua =
yg diperlukan
R2 0,975 0,975 R3 Rs
0,95
R4
Pendekatan: → Identifikasi masing-masing keandalan dari masing-
masing jalur, kemudian hitung probabilitas jalur tambahan yang
diperlukan (probabilitas kegagalan), dan kurangi produk yang
mengakibatkan kegagalan dari 1.
CONTOH 4: Keandalan dengan Redundancy Paralel, (2)
Solusi:
● Keandalan untuk jalur tengah: R2 X R3 = 0,975 X 0,975 = 0,9506.
● Probabilitas kegagalan untuk keseluruhan tiga jalur, adalah :
(1- 0,95)X(1- 0,9506)X(1- 0,95) = (0.05)X(0,0494)X(0,05) = 0,00012.
Oleh karena itu, keandalan dari desain yang baru,adalah: 1 dikurangi
probabilitas kegagalan = 1 – 0,00012 = 0,99988.
Kesimpulan:
Pada dasarnya, jalur paralel dapat menanbah keandalan. Bahkan dalam
suatu sistem saat tidak ada komponen yng memiliki keandalan di atas
0,975 , desain paralel dapat meningkatkan keandalan hingga lebih dari
0,999.
CONTOH 5: Membandingkan Biaya Pemeliharaan
Pencegahan dan Pemeliharaan Kerusakan (1)
Masalah: → PT. ABC, adalah perusahan konsultan manajemen , yang te-
lah berhasil dalam otomatisasi sebagian besar pekerjaannya. Pekerjaan
yang terkomputerisasi memiliki permasalahan Lebih dari 20 bulan mesin
pencetak mengalami kerusakan pada tingkat yang telah diidentifikasi
sebagaimana tampak dalam Tabel berikut:
Jumlah Jumlah bulan saat
Kerusakan kerusakan terjadi
0 2
1 8
2 6
3 4
Total 20
CONTOH 5: Membandingkan biaya..........(2)
Perusahaan mengestimasi bahwa kerusakan tersebut akan mengakibat
kan kerugian rata-rata se nilai $300 dalam waktu produksi dan biaya per-
baikan. Salah satu alternatif adalah dengan membeli kontrak perbaikan
untuk pemeliharaan pencegahan , karena tetap akan terjadi kerusakan
tiap bulan. Biaya perbaikan jika terjadi kerusakan adalah $150 per bulan.
Pendekatan: → Untuk memastikan bahwa PT ABC mengikuti kebijakan
“pengerjaan hingga terjadi kerusakan atau kontrak pemeliharaan , kita
akan mengikuti 4 langkah berikut:
Langkah 1: Menghitung perkiraan jumlah kerusakan , berdasar pada
data historis.
Langkah 2: Menghitung perkiraan biaya kerusakan per bulan, tanpa
kontrak perbaikan.
Langkah 3: Menghitung biaya pemeliharaan pencegahan.
Langkah 4: Membanding 2 opsi , dan pilih salah satu yang
membuthkan biaya yang paling murah.
CONTOH5: Membandingkan.......(3)
SOLUSI:
• Langkah 1:
Jumlah Kerusakan Frekuensi
0 2/20 = 0,1
1 8/20 = 0,4
2 6/20 = 0,3
3 4/20 = 0,2
Perkiraan
Perkiraan Jumlah
Jumlah
Jumlah
Kerusakan
= ∑ Kerusakan x Frekuensi
Kerusakan
Equipment Failure
Loading Time Availability
Setup &
Adjusment
Down time
Losses
Operating
Time
Defect in process
Valuable Rate of Quality
Losses
Defect
Operating Product
Reduced Yeald
Time
Formula Perhitungan OEE
Availability:
Loading Time – Downtime
Availability = Loading Time X 100 %
Performance Effisiency
Performance Theretical Cycle Time – Processed Amount
Efficiency = Operating Time X 100 %