Anda di halaman 1dari 6

Sistem kekerabatan

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK XI ( SEBELAS )
PIRDAYAN : 2020.12.1346
HERMAWATI : 2020.12.1354
SITI NURJANAH : 2020.12.1362
MAULIDA : 2020.12.1391
M.SAPRIANSYAH : 2020.12.1301
MIRNA SARI : 2020.12.1413

DOSEN PENGAMPU
SITI HARYAWATI S.PD., M.PD
Sistem Kekerabatan Suku Banjar

 Pada masyarakat Banjar, system organisasi dikenal


dengan istilah bubuhan. Bubuhan(Banjar), Bubohan
(Melayu Kayung), Bubuan (Tidung) adalah unit
kesatuan famili atau kekerabatan biasanya sampai
derajat sepupu dua atau tiga kali, bersama para suami
atau kadang-kadang dengan para istri mereka.
 Pemukiman bubuhan ditandai dengan tinggalnya
sekelompok kekerabatan di sekitar rumah tua yang
merupakan rumah bubuhan. Rumah bubuhan
biasanya ditinggali oleh garis keturunan perempuan.
PENGISLAMAN BUBUHAN

 Dengan masuk Islam-nya para bubuhan, kelompok demi


kelompok, maka dalam waktu relatif singkat Islam
akhirnya telah menjadi identitas orang Banjar dan
merupakan cirinya yang pokok, meskipun pada mulanya
ketaatan menjalankan ajaran Islam tidak merata.
 Dapat dikatakan bahwa pada tahapan permulaan
berkembangnya Islam tersebut, kebudayaan Banjar
telah memberi bingkai dan Islam telah terintegrasikan
ke dalamnya; dengan masuk Islamnya bubuhan secara
berkelompok, kepercayaan Islam diterima sebagai
bagian dari kepercayaan bubuhan.
Pemerintahan bubuhan tempo dulu

 Kelompok bubuhan dipimpin oleh warganya yang berwibawa. Sama halnya


dengan masyarakat balai saat ini, kepala bubuhan yang pada masa kesultanan
sering disebut sebagai asli, berfungsi sebagai tokoh yang berwibawa, sebagai
tabib, sebagai kepala pemerintahan dan mewakili bubuhan bila berhubungan
dengan pihak luar, sama halnya seperti kepala balai yang biasanya seorang
balian, bagi masyarakat Dayak Bukit sampai belum lama ini.
 Ketika terbentuk pusat kekuasaan, kelompok masyarakat bubuhan
diintegrasikan ke dalam ke dalamnya; kewibawaan kepala bubuhan terhadap
warganya diakui. Biasanya sebuah kelompok bubuhan membentuk sebuah
'anak kampung', gabungan beberapa masyarakat bubuhan membentuk sebuah
kampung, dan salah satu kepala bubuhan yang paling berwibawa diakui sebagai
kepala kampung itu.
 Untuk mengkoordinasikan beberapa buah kampung ditetapkan seorang lurah,
suatu jabatan Kesultanan di daerah yang dahulu disebut banua, yaitu biasanya
seorang kepala bubuhan yang berwibawa pula.
Istilah-istilah Kekerabatan orang Banjar
Minantu (/istri dari anak ULUN)
Pawarangan (ayah / ibu dari menantu )
Mintuha ( ayah/ ibu dari suami /istri ULUN )
Mintuha lambung (saudara mintuha dari ULUN)
Mamarina (sebutan umum untuk saudara ayah / ibu dari ULUN )
Kamanakan ( anaknyab kakak/adik dari ULUN )
Sapupu sekali ( anak mamarina dari ULUN )
Ipar ( saudara dari istri/suami dari ULUN)
Panjulaknya ( saudara tertua dari ULUN)
Pambusunnya (saudara terkecil dari ULUN)
Badangsanak (saudara kandung)
Kesimpulan

 Kekerabatan adalah unit – unit sosial yang terdiri


dari beberapa keluarga yang memiiki hubugan darah
atau hubungan perkawinan.
 Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak,
menantu,cucu,kaka,adik,paman,bibi,kake,nenek dan
seterusnya. Sistem kekerabatan merupakan bagian
yang sangat penting dalam struktur sosial.

Anda mungkin juga menyukai