Anda di halaman 1dari 2

Nama:Elsa Maulida

Nim:2020.12.1398

Prodi:PBSI

Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang berusaha menyelidiki perkembangan sastra dari mulai
pertumbuhannya sampai pada perkembangannya yang sekarang. Sejarah perkembangan sastra nasional
sebenarnya terletak pada adanya kesinambungan antara satu periode dengan periode lain dalam
sejarahnya.

Perkembangan Sastra Awal

Perubahan sastra tradisional Indonesia menjadi sastra modern tidak terjadi dalam waktu satu atau dua
tahun. Sastra tradisional Indonesia yang berpusat di istana dan kalangan bangsawan kebanyakan
diungkapkan dalam bentuk puisi yang keras aturannya dan hanya berbahasa daerah. Sedangkan sastra
modern lebih menekankan pada kebebasan dalam mengungkap daya tarik pada masalah-masalah
zamannya sendiri yang berlaku di lingkungan masyarakat,yang terdidik secara barat. Sastra Indonesia
modern tumbuh dalam berbagai macam bahasa daerah. Ada tiga macam bahasa daerah yang
memegang peranan penting dalam munculnya sastra Indonesia modern, yakni bahasa Jawa, Melayu,
dan Sunda.

 Sastra Embrional
Masa embrional berlangsung dari tahun 1870 sampai dengan 1900. Gejala munculnya sastra
Indonesia modern terlihat dalam bahasa Jawa, Sunda, dan Melayu Rendah. Karena ketiga
golongan masyarakat tersebut paling dahulu berkenalan dengan Pendidikan Barat. Tahun 1844
seorang ahli bahasa Jawa yaitu T.Roorda menulis buku berbentuk prosa berbahasa Jawa yang
berjudul Raja Pinangon. Hampir 10 tahun kemudian muncul penulisan prosa kedua dalam
bahasa Jawa yakni Angling Darma pada tahun1853 yang pengarangnya tidak diketahui.
 Sastra Melayu Rendah bukan Tionghoa
Rintisan sastra Melayu Rendah yang dimulai orang-orang Tionghoa pada tahun 1870. Pada
tahun 1900 muncul roman-roman pendek dari para penulis F.D.J Pangemanan, H.Komaz,dan
F.Wigger yang memceritakan kisah-kisah yang terjadi di Indonesia dalam lingkungan Belanda,
Tionghoa, dan Indonesia. Kisah itu bercerita tentang perampokam, pembunahan, dan kejahatan.
Sastra Melayu Rendah yang ditulis oleh orang-orang Indonesia berkembang sampai tahun1924.
 Sastra Melayu Rendah Tionghoa
Ragam sastra ini berkembang sejak tahun 1870-an sampai tahun 1960-an di Indonesia,jadi
usianya usianya sudah hampir 100 juta tahun. Menurut penyelidikan sarjana Claudine Salmon
jumlah karya yang telah dihasilkan oleh ragam sastra ini lebih dari 3000 buah berupa karya-
karya drama, novel, cerpen, syair, dan terjemahan sastra Cina serta Barat.
Periodisasi perkembangan sastra ini adalah sebagai berikut.
1. Masa Lie Kim Hok(884-1910)
2. Masa Perkembangan(1911-1923
3. Masa Cerita Bulanan(1924-1945)
4. Masa Akhir(1945-1960)

Anda mungkin juga menyukai