Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MORFOLOGI BAHASA BANJAR

Dosen Pembimbing : Siti Haryawati,S.Pd.,M.Pd.

Di Susun Oleh :

KELOMPOK TIGA

Irma Jumayanti : 2020.12.13.70

Milasari : 2020.12.13.71

Mu’awana : 2020.12.1374

Aqsa Alfiandi Nur Kahpi : 2021.12.1385

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN


DAN ILMU PENDIDIKAN

PARIS BARANTAI KOTABARU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kami sehingga kami, dapat menyelesaikan makalah tentang pancasila sebagai
ideologi negara.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal, terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca untuk ke depannya supaya kami dapat
memperbaiki dalam segi bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.

Harapan kami semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik. Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Kotabaru, 2 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................2

Daftar isi........................................................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan........................................................................................................4

1. Latar Belakang…....................................................................................................4

2. Rumusan Masalah...................................................................................................4

3. Tujuan….................................................................................................................5

Bab 2 Pembahasan.........................................................................................................6

1 . Pengertian Pengertian Morfologi Bahasa Banjar.…….......................................7

2. Morfem………………………………………….................................................8

3. Alomorf…………………………………............................................................9

4. Afikasi…………………………………………………………………………..9

Bab 3 penutup………..................................................................................................11

1. Kesimpulan.........................................................................................................11

2. Saran……….......................................................................................................11

3. Daftar Pustaka…….............................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa sangat penting dalam komunikasi baik tertulis maupun tak tertulis. Sehingga
penggunaannya harus berdasar pada kebahasaan dan perbendaharaan kata yang kaya dan lengkap.
Begitu juga dengan bahasa Indonesia yang merupakan milik bangsa Indonesia merupakan alat
komunikasi yang efektif dan efisien dalam pemersatu bangsa ini.
Tata bahasa harus berlangsung sesuai dengan kelaziman penggunaannya sehingga dapat
diterima oleh semua penggunanya yaitu tata bahasa yang baku. Tata bahasa baku merupakan
bahasa yang menjadi kelancaran dalam penggunaannya dan tidak bersifat mengekang bagi bahasa
yang bersangkutan. Bahasa mempunyai struktur dan bentuk yang menyusun sebuah kata. Oleh
karena itu ilmu morfologi bahasa yang mempelajari tentang struktur dan bentuk kata sangat
penting dipelajari oleh bangsa ini baik dari jenjang bawah sampai jenjang atas.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Morfologi Bahasa Banjar ?


2. Apa itu Morfem ?
3. Apa itu Alomorf ?
4. Apa itu Afikasi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Morfologi Bahasa Banjar


2. Dan memahami apa itu Morfem, Alomorf, dan Afikasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa itu Morfologi Bahasa Banjar


Kata Morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie berasal dari
bahasa Yunani morphe yang digabungkan dengan logos. Morphe berarti bentuk dan
logos berarti ilmu. Bunyi yang terdapat diantara morphe dan logos ialah bunyi yang
biasa muncul diantara dua kata yang digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-
unsur pembentukannya itu, kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk.
Morfologi merupakan salah satu dari cabang ilmu bidang bahasa yang
menerangkan tentang awal terbentuk sebuah kata. Morfologi bahasa tidak hanya
mempelajari tentang awal terbentuk kata, namun juga mempelajari pergeseran
makna. Dalam bahasa Banjar terdapat tiga cara pembentukan kata dari kata dasar,
yaitu melalui afiksasi atau penambahan imbuhan, reduplikasi atau perulangan dan
melalui komposisi atau pemajemukan (Hapip et al., 1981). Dalam kaitannya dengan
kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu,
perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata
yang disebabkan perubahan bentuk kata itu, juga menjadi objek pembicaraan dalam
morfologi. Dengan kata lain, secara struktural objek pembicaraan dalam morfologi
adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat tertinggi.
Itulah sebabnya, dikatakan bahwa morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk
beluk kata (struktur kata) serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata
terhadap makna (arti) dan kelas kata.
B. Apa itu Morfem
Morfem adalah satuan bahasa yang turut serta dalam pembentukan kata dan
dapat dibedakan artinya. Morfem dapat juga dikatakan unsur terkecil dari
pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Ada dua jenis
morfem diantaranya morfem bebas dan morfem terikat.
 Morfem bebas, nang ‘yang’, gin ‘juga’.
 Morfem terikat, kuciakan ‘berteriak’, jamba ‘sergap’

C. Apa itu Alomorf


Alomorf adalah anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi yang
mempunyai fungsi dan makna yang sama yaitu merupakan unsur yang membentuk
verba aktif (Hasan Alwi, dkk, 2003: 28). Sama halnya dengan ber- dalam bahasa
Indonesia, prefiks ba- dalam bahasa Banjar juga
berfungsi untuk membentuk kata kerja. Contoh kata kerja yang berprefiks ba-
sebagai berikut.
ba- + tampar → batampar ‘saling menampar’
ba- + gawi → bagawi ‘melakukan suatu pekerjaan’
ba- + igut → baigut ‘saling menggigit’
ba- + tanam → batanam ‘melaukan pekerjaan menanam’
ba- + ambung → baambung ‘melakukan pekerjaan berambung’

D. Apa itu Afikasi


Afiksasi sering pula disinonimkan dengan proses pembubuhan afiks (imbuhan).
Afiksasi atau proses pembubuhan imbuhan ialah pembentukan kata dengan cara
melekatkan afiks pada bentuk dasar. Hasil afiksasi disebut kata berafiks atau kata
berimbuhan. Penelitian sebelumnya telah ditemukan afiks bahasa Banjar. afiks
dapat dibagi menjadi empat macam yaitu prefiks atau awalan, infiks atau sisipan,
sufiks atau akhiran, dan konfiks atau imbuhan gabungan.
a. Prefiks, terdiri atas maN-, di-, ba-, ta-, sa-, paN-, dan ka-.
b. Infiks, terdiri atas –ar-, -ur-, -al-, dan –ul-.
c. Sufiks, terdiri atas –an, -i, -akan, dan –nya.
d. Konfiks, terdiri atas ka-an, ba-an, dan paN-an.
Semua afiks itu secara potensial dapat melekat pada kata yang menjadi komponen
kata majemuk. Dengan demikian, ada sejumlah komponen kata majemuk yang
berafiks.
Berdasarkan deskripsi dan analisis data. secara morfologis kata majemuk bahasa
Banjar menunjukkan ciri-ciri seperti yang berikut.
1) Ditinjau dari komponennya, kata majemuk bahasa Banjar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
a. Ada sejumlah kata majemuk yang dimiliki dua komponen langsung, namun
akibat memiliki derajad kevokalan yang tinggi maka kedua komponen itu terasa
satu, seperti kata matahari dalam bahasa Indonesia.
Misalnya:
mak 'ibu'
acil 'saudara muda ayah/ibu/mertua'
makacil 'saudara perempuan muda ayah/ibu/mertua.
pa 'bapak'
acil 'saudara muda ayablibu/mertua'
pakacil 'saudara laki-Iaki muda ayah/ibu/mertua'
mak 'ibu'
tuha 'tua'
matuha 'saudara perempuan tua ayahlibu/mertua'
pak 'bapak'
tuha 'tua'
b. Ada kata majemuk yang terdiri atas dua komponen dan realisasi nya komponen
itu tetap terpisah. Kata majemuk dengan konstruksi ini paling produktif dalam
bahasa Banjar.
Misalnya:
Anak 'anak'
Kampang 'BT'
Anak Kampang 'anak haram'
Apam 'nama kue'
Barabai 'ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah'
Apam Barabai 'jenis kue (apem)'
Banyu 'air'
Didih '(men-) didih'
Banyu Didih 'air beras yang direbus/ditanak
Butuh ‘kemaluan laki-laki’
Rakungan ‘kerongkongan’
Balimbing ‘belimbing’
Tunjuk ‘(jari-jari) tunjuk’
Balimbing Tunjuk ‘jenis belimbing’

c. Kata majemuk yang terdiri atas riga komponen.


Misalnya:
maling ‘pencuri’
kapala ‘kepala’
hirang ‘hitam’
mating kapala hirang ‘pencuri manusia’
wadai ‘kue’
hamparan ‘hamparan’
tarak ‘potong’
wadai hamparan tatak ‘nama kue’
iwak ‘ikan’
biji ‘biji’
nangka ‘nangka’
iwak biji nangka ‘jenis ikan’
inlalo ‘telur’
mata ‘mata’
intalo mala sapi ‘jenis telur dadar’
bisul ‘bisul’
maangkat ‘mengangkat’
tanah ‘tanah’
bisul maangkat tanah ‘saat bisul sangat sakit’

d. Kata majemuk yang terdiri atas empat komponen.


Misalnya:
Wadai 'kue'
Pacah 'pecah'
Di 'kata tugas (KT)'
ilat 'lidah'
wadai pacah di ilat 'kue yang rasanya sangat lezat'
rumah 'rumah'
sakit 'sakit'
ulin 'jenis kayu'
Banjarmasin 'nama kota'
rumah sakit ulin Banjarmasin 'nama rumah sakit di Banjarmasin'
haluss 'kecil'
sasak 'sesak'
di 'KT'
lawang 'pintu'
halus sasak di lawang 'orang gemuk dan besar'
waja 'besi baja'
sampai 'sampai'
ka 'KT'
puting 'ujung'
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam hal di atas kita sudah mengetahui sebagian kecil tentang Morfem, Alomorf, dan Afikasi
yang dimana tiga unsur tersebut sangatlah mempengaruhi kejelasan – kejelasan maupun perubahan
– perubahan setiap kata dari berbagai bahasa yang berbeda – beda namun bisa saja memiliki makna
yang sama.

SARAN

Penelitian tentang bahasa – bahasa daerah dan unsur – unsurnya harus tetap berlanjut agar kita
semua dapat mengetahui ciri khas atau identitas setiap daerah juga hasil penelitian sangatlah
bermanfaat bagi generasi – generasi selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

- https://yunawati.wordpress.com/2009/04/11/bahasa-banjar-kuala/
- http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/55576
- http://bfdisconnect.blogspot.com/2011/02/perbandingan-prefiks-ber-dalam-bahasa.html
- http://repository.upi.edu/34034/4/T_LING_1402168_Chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai