Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN

KEPRIBADIAN
NARSISISTIK
DENGAN
KECANDUAN
MEDIA SOSIAL
PADA REMAJA
Oleh :  
REZKHA TIARA
14.E1.0112  

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2017
LATAR BELAKANG MASALAH
1
Internet dan smarthphone
memudahkan segala
aktivitas manusia 2
MEDIA SOSIAL
3
7 APJII ,2016
Salah satu faktor Indonesia
yang mempengaruhi
kecanduan media
sosial adalah
kepribadian 4
narsisistik Semua orang dapat
6
menggunakan, tidak
KECANDUAN MEDIA
SOSIAL terkecuali seorang
5. GAP
remaja
Dampak buruk penggunaan
media sosial yg tinggi > 1 (masa adolescene)
Faktor : inet terjangkau, jam (kecanduan media 18-21 tahun
mengatasi kesepian, sosial) bagi remaja.
memperluas relasi sosial, Nilai turun gara-gara
mencari perhatian menghabiskan waktu setiap
sebanyak mungkin hari untuk membuka medsos
dan game
BACK

MEMPUNYAI
RENCANA DAN SANGAT
PILIHAN HIDUP MEMIKIRKAN
SENDIRI PENDAPAT ORANG
LAIN MENGENAI
DIRINYA

MENEMUKAN
IDENTITAS DIRI BERUSAHA DAPAT
PERAN DI
MASYARAKAT (eksis,
unik, hebat,
cantik/tampan)

Untuk mengatasi kesulitan


MENEMUKAN tsb, pengunaan intermet
BANYAKKESULITA menjadi sangat penting
N DALAM FASE INI karna dpt memperluas dan
(fisik, sosial dll) memperkuat jaringan sosial
mereka
(mengunggah story, status,
mengunggah foto, video dll)
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti
melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan
antara kepribadian narsisistik dengan kecanduan media
sosial pada remaja.
KECANDUAN MEDIA SOSIAL

Kecanduan media sosial adalah ketagihan


akan penggunaan media online yang
menjadi suatu ketergantungan dan lupa
akan hal-hal lain yang berada di sekitarnya
• Greenfield (dalam
sehingga menimbulkan berbagai dampak

Young, 2007)
KBBI Daring (2016)
fisik dan psikis.
• Babington (dalam
Chandra, 2015)
• Wisnubrata (2018)
• Herlanti (2014)
• Andreassen, Pallesen
dan Griffiths (2017)
KARAKTERISTIK
KECANDUAN MEDIA SOSIAL
1. Peningkatan intensitas waktu penggunaan media sosial
(tolerance)
2. Penggunaan media sosial menjadi aktivitas yang penting
dari kehidupan individu (salience)
3. Menggunakan media sosial untuk memodifikasi suasana
hati atau perasaan (mood modification)
4. Bermasalah dengan relasi sosial dan aktivitas sehari-hari
(conflict)
5. Mencoba untuk mengurangi atau menghilangkan
pemakaian media sosial tapi tidak mampu (relapse)
Griffiths (dalam
6. Adanya perasaan gelisah, cemas dan kesusahan saat tidak •
Cabral, 2011)
menggunakan objek (withdrawal symptoms) • Young (2007)
• Weaver (dalam
Chandra, 2015)
FAKTOR YANG MENYEBABKANSEORANG
REMAJA KECANDUAN MEDIA SOSIAL

1. Fasilitas internet yang terjangkau


2. Mengatasi rasa kesepian
3. Memperbaiki hubungan sosial dan
4. Ingin mendapatkan perhatian
sebanyak mungkin.

• Ackerman
(dalam
Chandra,2015)
• Griffiths (dalam
Karapetsas, dkk,
2015)
KEPRIBADIAN
Kriteria Diagnostik
NARSISISTIK Kepribadian Narsisitik DSM-V

• Suatu gangguan kepribadian yang ditandai dengan perasaan mencintai 1. Perasaan hebat (Grandiosa)
diri sendiri secara berlebihan, mempunyai fantasi atau perilaku yang 2. Merasa bahwa dirinya orang penting (membesar-besarkan
mengganggap dirinya lebih dari berbagai segi seperti kecantikan atau talentanya, menuntut untuk dikenali sebagai seseorang yang
ketampanan, kekuasaan dan kesusksesan, mereka selalu ingin superior)
mendapatkan suatu perhatian dari orang lain dengan selalu ingin 3. Kebutuhan untuk dipuji.
dianggap berbeda dari yang lainnya dan merasa iri jika dibandingan 4. Terpreokupasi dengan khayalan atau fantasi tentang kesuksesan,
dengan orang lain yang lebih dari dirinya. kepintaran, kecantikan, atau cinta ideal yang tak terbatas.
5. Keyakinan bahwa dirinya “khusus” dan unik, hanya dapat
dipahami oleh orang yang sepadan, dan merasa seharusnya
berhubungan dengan orang-orang istimewa atau orang-orang yang
berstatus tinggi.
6. Memiliki kebutuhan untuk dikagumi, diperlakukan dan
diperhatikan secara berlebihan
7. Eksploitatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan
dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri.
8. Tidak memiliki empati, tidak mau mengenali atau mengetahui
• Quamila (2017) perasaan dan kebutuhan orang lain.
• Sigmund Freud 9. Sering iri hati terhadap orang lain atau percaya bahwa orang lain
• American Psychiatric
Association (2013) iri kepadanya
• Kaplan & Sadock 10. Menunjukkan perilaku atau sikap yang congkak atau sombong
(2010)
• APJII (2016)
Dinamika Hubungan
• (Ahmadi & Sholeh
2005)
• Erikson (dalam
Martaniah, 2008),
• Smahel (dalam Soliha,
2015)
• Cabral (2011)
• Karapetsas dkk (2015)
• Young (dalam Chandra,
2015)
• Kartono (1990)
• Andreassen dkk (2017)
• Casale dan Fioravanti
(2018)
• Davenport dkk (dalam
Casale & Fioravanti,
2018)
• Morf dan Rhodewalt
( dalam Casale &
Fioravanti, 2018)
• Liu dan Baumeister
(2016),
• Buffardi dan Campbell
(2008)
1 2

Medsos menimbulkan
berbagai dampak + & - Menyelesaikan masalah menggunakan
Semua orang dapat mengakses media sosial tidak medsos, 1 hari > 1jam
terkecuali seorang remaja.
CIRI SEORANG REMAJA? 3

Memenuhi kebutuhan narsis


menggunakan sarana medsos
(memberi makan ego)

Salah satu yang mempengaruhi KECANDUAN MEDSOS


seseorang menjadi kecanduan medsos Tolerance, salience,
adalah perasaan cinta diri sendiri yang 4 withdrawal symptom,
ekstrim confflict, salience, relapse,
(KEPRIBADIAN NARSISISTIK) mood modificantions
HIPOTESIS
Ada korelasi positif antara kepribadian narsisistik dengan
kecanduan media sosial pada remaja. Semakin seorang
remaja memiliki kepribadian narsissistik, maka semakin
tinggi pula kecanduannya pada media sosial.
METODE PENELITIAN
• Metode penelitian yang digunakan : kuantitatif • Teknik pengambilan sampel : Incidental
• Identifikasi var. penelitian Sampling
Var. tergantung : Kecanduan Media Sosial • Alat pengumpulan data : Skala model Likert
Var. Bebas : Kepribadian Narsisistik • Menggunakan Skala Kecanduan Media
Subjek penelitian : Sosial dan Skala Kepribadian Narsisistik
• Usia 18-21 tahun
• Memiliki gadget atau smartphone untuk mengakses media
sosial
• Aktif membuka atau menggunakan media sosial setiap hari
• Menggunakan media sosial dalam sehari lebih dari satu jam
• Pernah menggunggah story, status, foto dan video dalam
media sosial.
UJI COBA ALAT UKUR
• VALIDITAS : menggunakan validitas konstruk dengan teknik
validitas menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson
dan korelasi Part-whole
• RELIABILITAS : Menggunakan teknik Alpha Cronbach, karena
teknik ini memberikan harga a lebih kecil atau sama besar dengan
reliabilitas lain
METODE ANALISIS
• Menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson
ORIENTASI KANCAH PENELITIAN
• Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan
antara Kepribadian Narsisistik dengan Kecanduan Media Sosial pada
Remaja
• Subjek yang akan dijadikan sampel penelitian adalah beberapa
mahasiswa di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dengan
rentang usia 18 hingga 21 tahun, memiliki gadget atau smartphone,
aktif menggunakan media sosial setiap hari, menggunakan media
sosial lebih dari satu jam dan pernah menggunggah foto, video,
status dan story di media sosial.
• Universitas Katolik Soegijapranata Semarang merupakan perguruan
tinggi swasta yang terletak di Jalan Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan
Duwur Semarang
• Ada delapan fakultas di Universitas Katolik Soegijapranata yaitu
Fakultas Arsitektur dan Desain, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum
dan Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Psikologi,
Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Pertanian, serta
Fakultas Bahasa dan Seni.
Tabel 3. Blue print Sebaran Item Skala Kecanduan Media Sosial
Karakteristik Nomor Item
Kecanduan
Media Sosial Favourable Unfavourabele Jumlah

Intensitas waktu
penggunaan yang 1, 2, 3 4 4
Media
semakin tinggi
Sosial
(tolerance)

Penggunaan media
5, 6, 7, 8, 9, 10 11,12 8
sosial menjadi
aktivitas yang penting
di kehidupan
(salience)
Konflik yang muncul
13, 14, 15, 16 17, 18 6
akibat penggunaan
media sosial (conflict)

Media sosial
19, 20, 21 22 4
digunakan untuk
memodifikasi
suasana hati(mood
modification)
Berusaha mengurangi
atau menghilangkan 23, 24, 25 26, 27 5
penggunaan media sosial
tapi gagal (relapse)
Adanya perasaan cemas,
stress dan rasa yang tidak
menyenangkan ketika 28, 29, 30, 31 32 5
penggunaan media sosial
dihentikan atau ditarik
(withdrawal symptoms)

Jumlah 23 9 32
Tabel 4. Blue print Sebararan Item Skala Kepribadian Narsisistik
Karakteristik Nomor Item Jumlah
Gangguan Narsisistik
Media Sosial Favourable Unfavourabele

Meyakini bahwa dirinya 1, 2, 3,4, 5 6 6


adalah terpenting
(grandiosa)

Memiliki kebutuhan 7, 8, 9 10 4
dipuji
11, 12, 13
Memiliki keyakinan 14, 15, 16 6
bahwa dirinya berbeda
dengan orang lain (unik
atau khusus)

Memiliki kebutuhan 17,18,19 20, 21 5


untuk dikagumi dan
diperlakukan secara
berlebihan

Eksploitatif secara 22, 23, 24, - 3


interpersonal ( mengambil
keuntungan dari orang
lain untukmencapai
tujuannya sendri)

Tidak memiliki empati 25, 26 27, 28 4

Sering iri hati terhadap


orang lain atau percaya
19, 30, 31 32, 33 5
bahwa orang lain iri
kepadanya

Mempunyai perilaku
congkak atau sikap yang
34 35 2
sombong

Jumlah 23 12 35
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR

Skala Kecanduan Media Sosial Skala Kepribadian Narsisistik


Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas Berdasarkan hasiluji coba validitas kecanduan
Kecanduan Media Sosial, diperoleh hasil media sosial, diperoleh hasil bahwa dari seluruh
seluruh item yaitu 32 item valid dengan item yaitu 35 item dinyatakan valid. Item yang
koefisien validitas antara 0,454 sampai valid tersebut memiliki koefisien validitas antara
dengan 0,922 dengan taraf signifikansi 0,459 hingga 0,900 dengan taraf signifikansi
sebesar 0.05. Hasil perhitungan uji reliabilitas 0,05. Hasil perhitungan uji reliabilitas
menggunakan teknik Alpha Cronbach menggunakan teknik Alpha Cronbach
diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,973 diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,975.
Hasil perhitungan uji coba dapat dilihat pada
Hasil perhitungan uji coba dapat dilihat pada
C-2
C-1
PELAKSANAAN PENELITIAN
Tabel 5. Tabel Jumlah Responden

No Hari/Tanggal Waktu Lokasi Jumlah Subjek


(WIB)
1 Senin/7 Mei 2018 10.00-13.00 Gedung Antonius 12
dan PPT
2 Selasa/ 8 Mei 2018 11.00-13.00 Gedung Albertus 10
3 Rabu/ 9 Mei 2018 10.00-13.00 Selasar Thomas 7
Aquinas
4 Rabu/ 9 Mei 2018 10.00-13.00 Perpustakaan 13
5 Jumat/ 11 Mei 2018 13.00-15.00 Gedung Henricus 8
Constant
Total 50
HASIL PENELITIAN
UJI NORMALITAS UJI LINIERITAS
• KECANDUAN MEDSOS
Uji normalitas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Menunjukan adanya hubungan yang linear
Z ( K-S-Z ) sebesar 0.912 dengan p > 0,05. antara variabel X dan Y, yaitu antara
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan variabel kecanduan media sosial dan
bahwa skor kecanduan media sosial berdistribusi
normal
kepribadian narsisistik. Hal tersebut dapat
• KPERIBADIAN NASISISTIK dilihat dari tingkat signifikansi dari Flinear
Uji normalitas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 112.469 (p < 0,05) yang berarti
Z ( K-S-Z ) sebesar 1,231 dengan p > 0,05. bahwa hubungan antara kecanduan media
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan sosial dengan kepribadian narsisistik pada
bahwa skor kepribadian narsisistik berdistribusi
normal. remaja adalah hubungan linear.
UJI HIPOTESIS
Untuk menguji hubungan Kepribadian Narsisistik dengan Kecanduan Media Sosial pada
remaja, digunakan teknik korelasi product moment dengan menggunakan program Statiscal
Packages for Social Sciences (SPSS) v.16.0 for windows.
Hasil uji korelasi product moment adalah sebesar rxy = 0,848 (p < 0,01). Hasil tersebut
menunjukan bahwa adanya korelasi positif dan sangat signifikan antara kepribadian
narsisistik dengan kecanduan media sosial pada remaja.
Semakin seorang remaja memiliki kepribadian narsisistik, maka semakin tinggi pula
kecanduannya pada media sosial dan sebaliknya. Dengan demikian hal ini menunjukan
hipotesis penelitian diterima.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik sebuah kesimpulan
bahwa hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif dan sangat
signifikan antara kepribadian narsisistik dengan kecanduan media
sosial pada remaja diterima. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
seseorang memiliki kepribadian narsisistik maka semakin tinggi
ketergantungannya pada media sosial dan begitu pula sebaliknya.
Saran
Seorang remaja sebaiknya jika ingin terhindar dari sebuah kecanduan
media sosial sebaiknya mampu mengendalikan ego dalam dirinya
dalam hal ini yaitu sifat narsisistik.
pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan subjek
yang berbeda umurnya atau pekerjaannya seperti orang dewasa yang
berkerja dan dapat mengaitkan kecanduan media sosial dengan
variabel lainnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai