Anda di halaman 1dari 16

ETIKA DAN HUKUM

PERIKLANAN DAN
PEMASARAN
Week 13
Hukum Periklanan dan Pemasaran
Beberapa di antaranya:
•UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
•UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
•UU No. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran
•UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
•PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
•PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
•UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
•Kepmenkes No.368/MEN.KES/SK/IV/1994 Tentang Pedoman Periklanan   Obat   Bebas,   Obat  
Tradisional,   Alat   Kesehatan, Kosmetik, Perbekalan Kesehatan, Rumah Tangga, Makanan, dan Minuman.
Etika Periklanan dan Pemasaran
Acuan untuk etika:
•Etika Pariwara Indonesia
•SUPI/Standar Usaha Periklanan Indonesia
•Ethics Statement American Marketing Association
Bagaimana iklan ini
menurut pendapatmu?
Swakrama = Self Regulation
•Fungsi Self regulation (Belch & Belch, 2007:678):
•Sangat penting untuk memelihara trust & confidence dari konsumen bagi pihak Biro
Iklan, Pengiklan, dan media
•Pengiklan juga melihat self regulation adalah cara untuk mengurangi intervensi dari
pemerintah
•Self regulation dan kontrol pada periklanan dapat berasal dari semua segmen dari
industri periklanan termasuk periklanan individual dan agensinya, bisnis dan asosiasi
periklanan, dan media
Swakrama Industri Periklanan
Indonesia
EPI/Etika Pariwara Indonesia, 26 Agustus 2005 digagas oleh
DPI
Anggota DPI:
1. AMLI : Asosiasi Perusahaan Media Luar-griya Indonesia
2. APPINA : Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia
3. ASPINDO: Asosiasi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia
4. ATVLI : Asosiasi Televisi Lokal Indonesia
5. ATVSI : Asosiasi Televisi Swasta Indonesia
6. GPBSI : Gabungan Perusahaan Bioskop Indonesia
7. PPPI : Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
8. PRSSNI : Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia
9. SPS : Serikat Penerbit Suratkabar
10. TVRI : Televisi Republik Indonesia

SUPI/Standar Usaha Periklanan Indonesia, digagas oleh


PPPI
Ethical Norms & Values dalam
Pemasaran
Dalam ethical norms, seorang pemasar harus:
•Do no harm.
•Foster trust in the marketing system.
•Embrace ethical values  membangun hubungan baik dan mendapatkan kepercayaan konsumen dengan
mengedepankan integritas.

Ethical Values
1.Honesty – jujur dalam berhadapan dengan konsumen dan stakeholders.
2.Responsibility – menerima konsekuensi dari keputusan dan strategi marketing yang dijalankan
3.Fairness – untuk menyeimbangan kebutuhan pembeli dan juga keinginan penjual
4.Respect – untuk menghormati kebutuhan yang bersifat manusiawi dari semua stakeholdersn
5.Transparency – untuk menciptakan semangat keterbukaan
6.Citizenship – untuk memenuhi tanggung jawab ekonomi, legal, philanthropic and sosial semua stakeholders
Asosiasi Pemasaran
Perkumpulan/Asosiasi Pemasar Indonesia:
•Indonesia Marketing Association (IMA)
•Internet Marketing Association (IMA)
•Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA)
•Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
•Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia
•GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia)
•Dst.
Contoh kasus:
Tiga iklan mengiklankan tentang kegunaan dari shampoo, meskipun menggunakan manekin, tetapi iklan
tersebut tidak layak karena melanggar EPI pasal 3.2. “Iklan tidak boleh melecehkan, mengekspoitasi,
mengobyekkan atau mengornamenkan perempuan sehingga memberi kesan”
Estetika:placement, pengaturan oleh pemerintah
terkait
Clutter Iklan di pertigaan Jl. Gejayan Iklan luar ruang Bank (menutupi monumen
'pacak suji' jumenengan HB IX di Kota Gede,

Foto: Sumbo Tinarbuko


Contoh kasus:

Iklan 3: https://www.youtube.com/watch?v=zYFpq8hXjIU
Pelanggaran:
•Etika Pariwara Iklan bab 3.1.1: Anak tidak boleh digunakan untuk mengiklankan produk yang tidak
layak dikonsumsi oleh anak, tanpa didampingi orang dewasa.
•Etika Pariwara Iklan Bab 3 bagian 3.1.3 : Iklan tidak boleh menampilkan anak sebagai penganjur
sesuatu produk yang bukan untuk anak.
Contoh kasus:

Pompa air Shimizu: https://www.youtube.com/watch?v=lxoLTIDOF3k


• Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia Bab 3a No 1.26: menyatakan bahwa:
Pornografi dan Pornoaksi Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas
dengan cara apa pun, dan untuk tujuan atau alasan apa pun.
Contoh Kasus: Samsung

Iklan Samsung Galaxy – Versi Growing Up: https://www.youtube.com/watch?v=s8AmkizQ39s


UU No. 8/1999, Pasal 9 (1) Pelaku usaha dilarang menawarkan, memproduksikan,
mengiklankan suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah­-olah:
(i) secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa lain;
Contoh Kasus: Nissan March
• Setelah satu bulan pemakaian, Milla menemukan kenyataan butuh satu liter
bensin untuk pemakaian mobil pada jarak 7,9 hingga 8,2 kilometer (km). Rute
yang sering dilalui Milla adalah Buncit–Kuningan-Buncit. Semuanya di
Jakarta Selatan. Hasil deteksi mandiri itu ditunjukkan ke Nissan cabang
Warung Buncit dan Nissan cabang Halim.

Berdasarkan iklan yang dipampang di media online detik dan Kompas, Nissan


March mengkonsumsi satu liter bensin untuk jarak bensin 21,8 km.

• Kasus ini akhirnya masuk ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen


(BPSK) Jakarta. Putusan BPSK 16 Februari lalu memenangkan Milla. BPSK
menyatakan NMI melanggar Pasal 9 ayat (1) huruf k dan Pasal 10
huruf c Undang-Undang Perlindungan Konsumen. NMI diminta membatalkan
transaksi, dan karenanya mengembalikan uang pembelian Rp150 juta.
Contoh Kasus: First Travel

UU No. 8/1999 , Pasal 16


Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang
untuk: a. tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai
dengan yang dijanjikan; b. tidak menepati janji atas suatu pelayanan dan/atau prestasi
Thanks.

Anda mungkin juga menyukai