Anda di halaman 1dari 6

KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN BURU
Latar
Belakang Kebijakan Reforma Agraria merupakan upaya untuk menata
kembali hubungan antara masyarakat dengan tanah, yaitu
menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan.

Kesadaran akan pentingnya menata kembali kehidupan


bersama yang berkeadilan sosial melalui reforma agraria
mencapai puncaknya dengan dikeluarnya Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) Nomor IX/MPR/2001
tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam yang mengharuskan dilakukannya reforma agraria.
Latar
Belakang
Selanjutnya Program kerja pemerintah Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dirumuskan sebagai
Nawacita salah satunya menyebutkan Cita ke-5 yaitu “…
Program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan
mendorong landreform dan program kepemilikan tanah seluas
9 Juta Hektar” yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional, adalah target program
kepemilikan tanah seluas 9 Juta Hektar, yang akan dilakukan
melalui Redistribusi Tanah Obyek Landreform 4,5 juta hektar
dan Legalisasi aset lainnya 4,5 juta hektar.
Penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan,
Reforma penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih
Agraria berkeadilan melalui penataan aset dan disertai
dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat
Indonesia

Penataan kembali penguasaan, pemilikan,


Penataan
penggunaan dan pemanfaatan tanah dalam rangka
Aset menciptakan keadilan di bidang penguasaan dan
pemilikan tanah
Pemberian kesempatan akses permodalan maupun
bantuan lain kepada Subjek Reforma Agraria dalam
Penataan rangka meningkatkan kesejahteraan yang berbasis
Akses pada pemanfaatan tanah, yang disebut juga
pemberdayaan masyarakat

Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) merupakan


TORA tanah yang dikuasai oleh negara dan/atau tanah yang
telah dimiliki oleh masyarakat untuk diredistribusi atau
dilegalisasi
a. mengurangi ketimpangan penguasaan dan
TUJUAN pemilikan tanah dalam rangka menciptakan
keadilan;
b. menangani Sengketa dan Konflik Agraria
c. menciptakan sumber kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria
melalui pengaturan penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah;
d. menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi
kemiskinan;
e. memperbaiki akses masyarakat kepada sumber
ekonomi;
f. meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan;
dan
g. memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan
hidup

Anda mungkin juga menyukai