Jika ditinjau, arsitektur merupakan karya seni, jadi arsiteknya adalah seniman
tanggapan emosional dalam diri si pengamat. Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara,
yaitu dengan menimbulkan asosiasi (mengambil rujukan dari bentuk-bentuk alam, dan
masa lalu yang akan menggugah emosi pengamat) atau melalui pernyataan yang
dilebih-lebihkan (penggunaan kontras, ukuran, bentuk yang tidak biasa yang mampu
Richardo Porro
Analogi romantik sebagai gambaran, diolah jauh sekali dari yang ada.
Attoe dan Porro berbicara makna apa yang ada dari suatu benda.
Collins berbicara apa yang dilihatnya (melihat secara fisik/bendaa) tidak
melihat arti yang ada di dalamnya. Tapi ketiganya: Porro, Attoe dan
Collins berbicara dalam rangka menjelaskan benda yang ada (arsitektur).
Kelompok romantis mencoba untuk menggugah perasaan manusia,
bahwa sesuatu yang rutin tidak memberikan gairah hidup. Batas lazim
adalah kemampuan menyadarkan pengamatan bahwa kerutinan itu
membosankan.
BANGUNAN DENGAN ANALOGI ROMANTIK