Anda di halaman 1dari 4

Hukum

Pidana
Sebab AkibatOleh
- Teori Kausalitas
Prof. Dr. Rodliyah, SH.MH
SEBAB – AKIBAT
(CAUSALITEIT)
Sebab – akibat ditentukan untuk mengetahui dan menentukan hubungan
sebab – akibat yang berarti untuk menentukan ada/ tidaknya telah
terjadi suatu tindak pidana dan dapat dipidana serta menentukan siapa
yang bertanggung jawab atas suatu akibat tertentu berupa tindak
pidana.
 keadaan sebab – akibat tersebut dengan kausalitas.
 khususnya terhadap delik materiil dan delik yang dikualisir.

2
TEORI-TEORI
1. KAUSALITAS
Teori Conditio Sine Quanon : Teori Ekivalensi oleh VON BURI:
 bahwa tiap syarat adalah sebab dan semua syarat nilainya sama,
yang akan menimbulkan akibat yang dilarang oleh undang-undang
(tidak ada syarat yang dapat dihilangkan untuk timbulnya akibat)

2. Teori yang Menggeneralisir : Teori Adeguat oleh VON KREIS :


 musabab dari suatu kejadian adalah syarat yang pada
umumnya, menurut jalannya keadaan yang normal, dapat atau
mampu menimbulkan akibat atau kejadian tersebut.
(ante factum  fakta sebelum delik terjadi)

3
TEORI YANG
 di dalam rangkaian syarat-syarat yang tidak dapat
MENGINDIVIDUALISIR
Oleh Bickmeyer
dihilangkan untuk timbulya akibat dan syarat yang paling banyak
membantu untuk terjadinya akibat.
- Dianut oleh BINDING dan SCHEPPER, yaitu :
1. Hubungan kausal letaknya di lapangan Sein/ lahir  harus
dipisahkan dari pertanggungjawaban yang ada pada lapangan
Sollen (bathin).
Musabab
2. adalah kelakuan yang mengadakan faktor perubahan
dalam suasana keseimbangan yang menuju kepada akibat.
Dapat
3. ditarik batas yang pasti dari positif ke negatif untuk
timbulnya akibat.

 Teori ini titik beratnya adalah manakah syarat-syarat tersebut yang


paling dekat (khusus) untuk cenderung menimbulkan akibat.
(Post Factum  penelitian kepada fakta setelah terjadi delik).

Anda mungkin juga menyukai