Disusun oleh :
Muhammad Ihsanul Faqih 221110010
Azhar Rohman 221110025
Ira Intan Aulia 221110035
HKI A
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2023
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Karena itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, ataupun
adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Kami
pun menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan .................................................................................................................................... 4
B. Saran ............................................................................................................................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Teori kausalitas menurut KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) menjadi dasar
formulasi pasal-pasal hukum yang mengandung unsur kausalitas. Sedangkan dalam konteks
perbuatan pasif, seperti yang disebutkan, ketidakaktifan atau tidak berbuat aktif dapat menjadi
penyebab kausal terhadap suatu peristiwa atau akibat. Maka secara keseluruhan, pemahaman
teori kausalitas memberikan dasar untuk analisis sebab-akibat, baik dalam ranah filosofis
maupun praktis, seperti dalam hukum pidana.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kausalitas adalah suatu hubungan atau proses antara dua atau lebih kejadian dan keadaan
dari peristiwa di mana satu faktor menimbulkan faktor lainnya. Adapun contoh sederhana suatu
pernyataan kausalitas seperti bila tombol lampu di klik maka lampu menyala. Dapat dikatakan
bahwa satu hubungan kausal ada antara dua kejadian tersebut. 1
Selain itu, ada teori menurut ahli, salah satunya adalah Daniel E. little yang terdiri dari tiga
golongan diantaranya, yaitu:
Ajaran Kausalitas adalah istialah hukum keniscayaan bagi alam semesta, dan
merupakan fitrah manusia untuk memahaminya, serta menjelaskan hubungan tatanan norma
perilaku manusia yang terdiri dari objek hukum dan norma hukum. Sebagai contoh jika seorang
individu melakukan kejahatan, maka dia harus dihukum2.
2
Merupakan proses penalaran yang membentuk kesimpulan secara umum melalui suatu
kejadian, yang membatasi peristiwa dianggap sebagai sebab didasarkan kepada fakta.
c. Kausalitas individualisasi
Berusaha mencari faktor penyebab dari timbulnya suatu akibat dengan hanya melihat
pada faktor yang ada.
d. Kausalitas relevansi
Kausalitas yang tidak dimulai dengan mengadakan perbedaan antara musabab dan
syarat, tetapi dimulai dengan menginterpretasi rumusan delik yang bersangkutan.3
Dalam KUHP ditemukan sekitar 66 pasal yang perumusannya memiliki element causal
verband, yaitu ajaran yang digunakan pada tindak pidana materil atau tindak pidana yang
dikualifikasi oleh akibatnya, serta tindak pidana omisi yang tidak murni.
Tindak pidana yang terwujud oleh sebab perbuatan pasif atau tidak berbuat aktif, yang
dimana melanggar suatu kewajiban hukum untuk melakukan sesuatu.4
Sebagai contoh, jika seseorang tidak melakukan perawatan rutin pada kendaraannya,
kemungkinan kendaraan tersebut akan mengalami kerusakan lebih cepat. Dalam hal ini, ketidak
aktifan untuk merawat kendaraan menjadi penyebab kausal.
3 Flora Dianti, Macam-macam Teori Kausalitas Dalam R KUHP, Institute for criminal justice, reform 2-6
4 https://www.situshukum.com/2021/03/ajaran-kausalitas-dalam-hukum-pidana.html
3
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
kausalitas, atau hubungan sebab-akibat, merupakan aspek penting dalam pemahaman
berbagai fenomena, termasuk dalam konteks hukum. Teori kausalitas menyoroti kompleksitas
hubungan antar kejadian dan memberikan landasan bagi penalaran hukum. Dalam KUHP,
konsep kausalitas mer permeate perumusan pasal-pasal yang menghubungkan perbuatan
dengan akibatnya. Selain itu, pemahaman kausalitas juga relevan dalam konteks perbuatan
pasif, di mana kelalaian atau ketidakaktifan dapat menjadi pemicu konsekuensi hukum.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang dimiliki, baik dari tulisan maupun
bahasa yang disajikan. Oleh karena itu, dari kami berharap bahwa pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk kami, demi sempurnanya makalah ini menjadi lebih
baik lagi. Dan semoga dengan makalah ini bisa bermanfaat terkhusus bagi kami dan juga
pembaca.
4
DAFTAR PUSTAKA