Anda di halaman 1dari 17

PERCEPTUAL

Perceptual adalah kemampuan


menggabungankan informasi yang masuk
melalui indera (modalitas sensorik) menjadi
informasi yang mempunyai arti.
BODY SCHEME
an internal awareness of the body and the relationship of body parts to
one another

Problem:
Tidak menyadari bagian dari tubuh, posisi tubuh atau bagian tubuh
dalam hubungannya dengan dirinya dan benda pada suatu lingkungan.

Meliputi:
• Finger agnosia
• R/L discrimination
• Body part identification
Finger agnosia
• Kesulitan menyebutkan nama jari atau menyebutkan jari
yang disentuh

• Evaluasi:
Identifikasi nama jari, imitasi

• Problem aktifitas:
Kesulitan deksteritas

• Terapi:
Sensorimotor dan transfer of training approach
Anosognosia tidak menyadari
sisi yang hemiplegia
Right/Left discrimination
• Tidak mengetahui konsep kanan/kiri.
(Kerusakan otak kanan diperkirakan karena kerusakan visuospatial; Kerusakan
otak kiri karena gangguan bicara)

• Evaluasi:
Point to body parts on command, orientation of right and left.

• Problem aktifitas:
Gangguan berpakaian, tidak mengetahui perintah arah kanan atau
kiri.

• Terapi:
Menekankan pada konsep kanan/kiri
Body part identification
• Tidak mampu mengidentifikasi bagian-
bagian tubuhnya sendiri atau orang lain.

• Evaluasi:
Sama R/L Discrimination

• Problem aktifitas:
Berpakaian, makan

• Terapi: menyebutkan nama bagian tubuh


yang disentuh
UNILATERAL NEGLECT
• Hemi inattention, hemispatial neglect, unilateral spatial
amnesia

• Evaluasi:
line bisection, cancellation sheet, …

• Problem aktifitas
tidak melakukan aktifitas pada sisi neglect, hanya baca
satu sisi

• Terapi
Sama spt visual neglect
POSITION IN SPACE
• Kesulitan dengan konsep atas, bawah, samping, depan,
belakang

• Evaluasi:
Letakkan benda di atas benda lain, pasien diminta
menyebutkan letak benda tsb thd benda yang ditumpangi;
lanjutkan…di bawah, samping kanan, samping kiri

• Problem aktifitas
tidak melakukan aktifitas yang melibatkan perintah menyusun,
meletakkan sebelah….

• Terapi
Bermacam-macam table-top activities
TOPOGRAPHICAL ORIENTATION
• Kesulitan menemukan jalan dari tempat satu ke tempat
lainnya

• Evaluasi:
Laporan dari keluarga, team

• Problem:
Sering bingung tidak menemukan tempat yang dicari,
hilang

• Terapi
Mempraktekkan menemukan lokasi/tempat dengan
petunjuk (peta)
Figure-ground
• Kesulitan membedakan foreground dari background

• Evaluasi:
Overlapping design

• Problem
Kesulitan menemukan piring warna putih di atas meja yang
bertaplak putih; kesulitan menemukan rem kursi roda

• Terapi
Menemukan gambar benda tertentu pada gambar, gunakan warna
yang sangat beda antara foreground dan background
Apraxia
• Tidak dapat melakukan gerak bertujuan
padahal tidak ada gangguan koordinasi,
sensorik.

• Pasien kesulitan mengerjakan aktifitas


karena pasien tidak mengetahui
bagaimana menggunakan alat tsb,
menggunakan alat tidak sesuai dengan
keperuntukannya, kesulitan menulis,....
• Constructional apraxia (Kesulitan menyusun/mendesain
benda)
• Dressing apraxia (Tidak dapat berpakaian sendiri karena
probel body scheme dan atau spatial relations.
• Motor apraxia
• Ideomotor apraxia
• Ideational apraxia
Treatment
• Dressing apraxia
– Posisikan baju siap pakai
– Beri tanda: belakang/depan, luar/belakang
– Kesulitan mengancingkan: latihan dari yang paling
udah dijangkau (misal paling bawah)

• Ideamotor apraxia
– Gunakan multisensorik
– Perintah hubungkan langsung dengan jenis aktifitas.
Misal: Lihat di atas meja ini….ada alat untuk makan…
apa saja..
• Unilateral neglect
– Berikan aktifitas yang melibatkan:
• Mengusap affected side (pasien melihat apa yang
dikerjakan)
• Banyak melihat affected side
• Banyak melibatkan affected side

– Figure-ground
• Meletakkan bermacam2 benda menyebar di atas meja,
pasien diminta untuk menunjuk/menyebutkan benda2 tsb
• Adaptive environment
– Warna foreground dan background beda
– Meletakkan benda2 pada satu tempat sedikit mungkin
Alat Evaluasi
• Ontario Society Occupational Therapy
(OSOT)
– was designed 1972 to assist in the detection
of perceptual impairment in adults who have
experienced brain damage caused by
traumatic brain injury or stroke.
– assesses perceptual dysfunction in areas
related to basic living skills.

Anda mungkin juga menyukai