MINGGU KE -1

KONSTRUKSI MESIN PENANGANAN

PASCAPANEN
(THP 014032 : 1-1)

DOSEN :
DR. ENRICO SYAEFULLAH,
DR. MARDISON
 Capaian pembelajaran pada mata kuliah ini
Sikap
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukan
sikap relijius
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral dan etika.
Pengetahuan:
Mahasiswa mampu menguasai konstruksi mesin penanganan
pascapanen
Keterampilan Khusus :
Mahasiswa dapat menjelaskan konstruksi mesin penanganan
pascapanen yang banyak dipakai oleh masyarakat.
Waktu Kuliah

• Hari : Senin
• Pukul :
• 08.00-09.50 teori
• 09.50-10.40 praktek
• 10.40-10.50 istirahat
• 10.50-11.40 praktek
 Nilai
Penilaian Total Nilai
Huruf Bobot

86-100 A 4,00
No Aspek Jenis Nilai Bobot
80-85 A- 3,70

1. Kemampuan Tugas-tugas 0 – 100 30% 75-79 B+ 3,30

kognitif dan UTS 0 – 100 30%
71-74 B 3,00
efektif UAS 0 - 100 30%
2. Kehadiran Hadir 100% 100 10% 66-70 B- 2,70
Tidak hadir 1 kali 90
Tidak hadir 2 kali 80 61-65 C+ 2,30
Tidak hadir 3 kali 70
Tidak hadir 4 kali 60 56-60 C 2,00

51-55 C- 1,70

40-50 D 1,00

Poin di bawah E 0
40
Jadwal Kuliah
No Minggu Materi
1 1 Pendahuluan, definisi mesin dan jenis-jenis mesin penanganan pascapanen
2 2-3 Mesin Perontok bermotor/manual (padi, jagung dan kedelai)

3 4-5 Mesin combine harvester

4 6-7 Mesin Rice milling unit (RMU), pengemasan, silo

5 8 UTS
6 9 Mesin Perajang
7 10-11 Mesin Pengering : lantai jemur, bed dryer, sirkulasi dryer, dll (padi, jagung dan
kedelai)
8 12-13 Mesin Penanganan Pascapanen Hortikultura : mesin pencuci, sortasi, waxing,
sterilisasi hingga pengemasan (buah dan sayur : cabe, kentang, dll)
9 14-15 Mesin penanganan pascapanen perkebunan (kopi, kakao, kelapa)
10 16 UAS
Definisi
• Mesin (bahasa Inggris: machine) adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau
mengubah energi untuk melakukan atau alat membantu mempermudah pekerjaan
manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pemicu, mengirim energi
yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel.
Mesin dalam bahasa Indonesia sering pula disebut dengan sebutan pesawat, contoh
pesawat telepon untuk tejemahan bahasa Inggris telephone machine. Namun
belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.
• Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan
tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat
sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah
mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja.
Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah gaya,
atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.
 Pascapanen dan Pengolahan

• Pascapanen adalah tahap penanganan hasil tanaman

pertanian segera setelah pemanenan.
• Penanganan pascapanen berbeda dengan pengolahan
karena tidak mengubah struktur fisik dan susunan
kimiawi primer dari hasil pertanian secara signifikan
• Pengolahan adalah semua aktivitas yang merubah
bentuk, ukuran dan sifat-sifat dari hasil pertanian untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Teknologi Pasca Panen
Bahan Baku
Teknologi
Sejak Pemanenan
Penanganan Produk
Produk Akhir
Penanganan Primer/
Pascapanen
Komoditas Bahan Baku
Terjadi
Perubahan fisik
Penanganan Sekunder/
Pengolahan
Hasil Penanganan
Produk Akhir
Primer
Terjadi
Perubahan fisik & Kimiawi
 TAHAPAN PASCAPANEN MANGGA
1. Pemanenan  mengacu pada indeks ketuaan buah, dilakukan saat tingkat
ketuaan mangga (tergantung dari varietas mangga, arumanis 75-80%) yaitu
sekitar 110-120 hari semenjak bunga mekar, dipanen dengan menyisakan
tangkai sepanjang 10-15 mm
2. Pencucian  dapat disertai dengan pra-pendinginan (pre-cooling) untuk
menunkan suhu panas lapangan setelah proses pemanenan. Selanjutnya
perlakuan dengan CA(OH)2 untuk menghilangkan getah dan
menghilangkan bakteri, dan direndam dalam fungisida benomyl serta air
panas suhu 52-55oC selama 5 menit
3. Sortasi  Proses pemisahan mangga yang berkualitas kurang baik (cacat,
luka, busuk, bentuk tidak normal) dari buah yang berkualitas baik
4. Grading  Proses pengkelasan atau pemilahan mangga berdasarkan
ukuran berat, bentuk/rupa, bobot, warna
 lanjutan

5. Perlakuan khusus  pelilinan/waxing, untuk menekan laju respirasi

dan transpirasi buah, serta mengurangi kehilangan air, dengan
pencelupan atau penyemprotan menggunakan emulsi lilin lebah selama
10-30 detik. Konsentrasi lilin optimal untuk mangga adalah 6 %.
6. Pengemasan
7. Adaptasi
8. Penyimpanan  dengan penyimpanan di suhu dingin maka akan
menunda kematangan buah dan mempengaruhi respon jaringan
terhadap etilen
9. Pengangkutan
 Gabah Kering Panen
(GKP) Ka. 14%

Uji Coba Scale-up Proses pemecahan kulit

(Husker)

Penyosohan Enzimatis Pada

Pengayakan
Penggilingan Padi Kecil (Ppk) (Separator)

Gabah Beras Pecah Kulit

(Beras PK)

Perlakuan
Penyosohan Pertama
enzimatis

Tempering

Penyosohan Kedua
(Kecepatan, tekanan)

Beras Sosoh
Enzimatis

Tahapan Yang Dilakukan Pada Saat Uji Coba Scale-up

 PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI
Perkiraan Susut %
Kagiatan Pasca Panen
Tercecer Mutu
Panen 1.0 1.0 Perkiraan Susut Pasca
(Kadar Air 17 – 20 %)
Penjemuran di Lahan 2.0 0.5
Panen Dengan Cara
Onggokan 4 – 6 Jam Tradisional Untuk
(Kadar Air 14 – 17 %)
Perontokan Dengan Tenaga 7.0 0.1 Kedelai
Manusia
(Kadar Air 14 – 17 %) yang Dipanen Pada
Pengangkutan Dalam Karung
(Kadar Air 14 – 17 %)
- - Kadar Air Rendah
Jumlah Susut 10.0 2.5
Diagram Alir Penanganan Panen Dan Kedelai
Pascapanen Kedelai umur optimum

1 2 Panen dan Pengangkutan

Kedelai Brangkasan

3 Pengeringan Brangkasan

Kedelai Brangkasan Kering

4
Perontokan / pembijian

Kedelai Ose Basah

Pengeringan Ose Lanjutan

Ose Kering
Ka. 12 % (utk konsumsi)
Ka. 9-10% (utk benih))
PENGERINGAN

• Brangkasan kedelai sangat

voluminous
• Efisiensi penjemuran tergantung
cuaca
• Laju penurunan kadar air 0.5-
1% /jam (penjemuran)
• Susut tercecer 1-2 %
 PERONTOKAN

• Kadar air kedelai saat perontokan

berkisar 15-17%
• Perontokan manual : Kapasitas 15-20
org hr/ton  susut 7%
• Perontokan mesin : Kapasitas 1.5 org
hr/ton  susut ½%
TUGAS
Terimakasih