Anda di halaman 1dari 12

REVIEW JURNAL SAPONIN

Oleh:
Farid Maulana
31119083
Farmasi 2B
SAPONIN
Judul Saponin : Dampak terhadap Ternak
Penulis Yanuartono, H. Purnamaningsih, A. Nururrozi, & S.
Indarjulianto
Tahun 2017
Volume & halaman Vol. 6 Hal 79-90.
Latar Belakang Saponin yang banyak terkandung dalam tanaman telah lama
digunakan untuk pengobatan tradisional (Deore et al., 2009;
Wink, 2015). Saponin merupakan senyawa dalam bentuk
glikosida yang tersebar luas pada tanaman tingkat tinggi serta
beberapa hewan laut dan merupakan kelompok senyawa yang
beragam dalam struktur, sifat fisikokimia dan efek biologisnya
(Patra and Saxena, 2009; Addisu and Assefa, 2016). Pada
awalnya, para ahli nutrisi ternak secara umum sependapat
bahwa saponin merupakan senyawa yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan kesehatan ternak (Khalil and El-Adawy,
1994). Namun dengan, semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan, saat ini saponin telah diketahui juga memiliki
dampak positif baik pada hewan ternak maupun manusia.
Struktur Saponin
1. Saponin
Saponin merupakan glikosida yang
memiliki aglikon berupa steroid dan
triterpenoid. Saponin memiliki berbagai
kelompok glikosil yang terikat pada posisi
C3, tetapi beberapa saponin memiliki dua
rantai gula yang menempel pada posisi
C3 dan C17. Struktur saponin tersebut
menyebabkan saponin bersifat seperti
sabun atau deterjen sehingga saponin
disebut sebagai surfaktan alami Saponin
steroid tersusun atas inti steroid (C 27)
dengan molekul karbohidrat dan jika
terhidrolisis menghasilkan suatu aglikon
yang dikenal saraponin.
Sifat Fisiko Kimia Saponin
Ada beberapa sifat fisika saponin, yaitu:
• Larut dalam air dan etanol
• Beracun bagi hewan berdarah dingin
• Tidak beracun bagi hewan berdarah panas
• Anti eksudatif
• Aktivitas haemolisis merusak sel darah merah

Ada beberapa sifat kimia saponin, diantaranya:


• Berbusa dalam air
• Rasanya pahit
Sifat Biologis Saponin
Saponin memiliki berbagai macam sifat biologis
seperti :
• kemampuan hemolitik
• aktivitas antibakterial
• Antimolluska
• aktivitas antivirus
• aktivitas sitotoksik atau anti kanker
• efek hipokolesterolemia
• antiprotozoa
Klasifikasi Saponin
1. Saponin Steroid
Tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponindihidrolisis
menghasilkan satu aglikon yang dikenal sebagai sapogenin. Tipe saponin inimemiliki efek anti
jamur. Pada binatang menunjukkan penghambatan aktifitas otot polos.Saponin steroid
dieksresikan setelah koagulasi dengan asam glukotonida dan digunakansebagai bahan baku
pada proses biosintesis obat kortikosteroid. Saponin jenis ini memilikiaglikon berupa steroid
yang diperoleh dari metabolisme sekunder tumbuhan. Jembatan
ini juga sering disebut dengan glikosida jantung, hal ini disebabkan karena memiliki efek kuatt
erhadap jantung
2. Saponin Tritetpenoid
Tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkansuatu
aglikon yang disebut sapogenin ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkanlewat
asetilasi sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan amyrine
• Lebih dari 11 macam saponin telah teridentifikasi seperti dammaranes, tirucallanes, lupanes,
hopanes, oleananes, taraxasteranes, ursanes, cycloartanes, lanostanes, cucurbitanes dan
steroid. Sedangkan saponin yang umum ditemukan dalam hijauan tanaman pakan ternak
adalah soyasapogenin, soyasapogenol, diosgenin, dioscin/protodioscin dan yamogenin
Klasifikasi Saponin
• Dammaranes • Tirucallanes

• Lupanes • Cycloartanes

• Hopanes • Lanostanes
• Oleananes • Cucurbitanes

• Taraxasteranes • Steroid

• Ursanes
Sumber Saponin
• Saponins terdapat pada sejumlah besar
tanaman dan beberapa hewan laut seperti
teripangatau timun laut Ophiuroidea (brittle
star /bintang ular).
• Pada tanaman, saponin tersebar merata
dalam bagian-bagiannya seperti akar, batang,
umbi, daun, bijian dan buah.
Sumber Tanaman
1. Saponin triterpenoid 2. Saponin steroid banyak terkandung
teridentifikasi pada lebih dari dalam tanaman tanaman bernilai
500 spesies tanaman seperti : ekonomis seperti:
• Kedelai (Glycine max) • Kentang (Solanum tuberosum)
• Alfalfa (Medicago sativa) • Tomat (Lycopersicon esculentum)
• Teh (Camellia sinensis) • Terong-terongan (Solanum
• Soap bark (Quillajasaponaria), eleagnifolium)
• Chickpeas (Cicer arietinum),
• Oats (Avena sativa)
• Bayam (Spinacia oleracea),
• Tebu (Beta vulgaris L)
• Bunga matahari (Helianthus annuus
L.)
• Ginseng (Panax genus)
• Kacang tanah (Arachis hypogaea )
• Kacang ginjal (Phaseolus vulgaris)
Efek Farmakologis
DAMPAK NEGATIF
• Pengamatan pada ternak dan hewan percobaan dengan
pemberian pakan alfalfa yang mengandung saponin
menunjukkan adanya hambatan pertumbuhan pada hewan
hewan tersebut. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh rasa
pahit pada saponin sehingga menurunkan palatabilitas dan
konsumsi pakan (Sen et al., 1998). Saponin dapat mengiritasi
selaput mulut dan saluran pencernaan sehingga dapat
mempengaruhi absorbsi nutrisi
• Dampak negatif saponin pada kemampuan reproduksi hewan
telah lama diketahui karena dapat mengakibatkan abortus,
kegagalan pembentukan zygot dan kegagalan implantasi
DAMPAK POSITIF
• Sejumlah penelitian telah menunjukkan
bahwa saponin dan tanaman yang banyak
mengandung saponin memiliki efek toksik
pada protozoa dengan cara membentuk
sebuah kompleks ireversibel dengan steroid
dalam dinding sel protozoa

Anda mungkin juga menyukai