SAPONIN
KELOMPOK 3
Sesi 02 kelompok 8
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat
dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai Saponin.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi
sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal
ini Karena keterbatasan kemampuan dari kami. Oleh karena itu, kami senantiasa menanti
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah
ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita
dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penyusun kelompok 8
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………….4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definsi dari saponin.
2. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari saponin
3. Untuk mengetahui ciri- ciri adanya saponin
4. Untuk mengetahui tanaman yang mengandung saponin.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Saponin memberikan rasa pahit pada bahan pangan nabati.Sumber utama
saponin adalah biji-bijian khususnya kedele. Saponin dapat menghambat
pertumbuhan kanker kolon dan membantu kadar kolesterol menjadi normal.
Tergantung pada jenis bahan makanan yang dikonsumsi, seharinya dapat
mengkonsumsi saponin sebesar 10-200 mg (Arnelia, 2011).
2.4 Ekstraksi Saponin dari Camellia oleifera Abel Cake oleh Metode Kombinasi
Larutan Alkali dan Isolasi Asam
a. Camellia oleifera
Ada sekitar 5 juta hektar hutan Abel Camelia oleifera di Cina. Sekitar
202 juta ton biji minyak matang, 40 juta ton minyak Abel Camellia oleifera,
dan 162 juta ton tepung kue benih dapat diproduksi setiap tahunnya. Saat ini,
Cina adalah produsen biji Camelia oleifera Abel terbesar di dunia.
Saponin, yang merupakan kandungan terpenting yang terdapat pada
bungkil benih Camellia oleifera yaitu sekitar 15% hingga 20%. Saponin
6
merupakan surfaktan nonionik alami dan menunjukkan kinerja yang baik
dalam emulsifikasi, pembusaaan, pendispersian, pelumasan, dan
dekontaminasi. Oleh karena itu, ini dapat diterapkan secara luas pada industri
kimia, industri farmasi dan kesehatan, dan sebagainya
7
- pelarut ekstraksi yang berlebihan dapat menyebabkan kesulitandalam
konsentrasi saponin setelah ekstraksi
8
pengaruh rasio cair-padatan terhadap ekstraksi saponin yaitu dilakukan
pada larutan alkali pH 10, suhu ekstraksi 60∘C, waktu ekstraksi 60 menit,
dan pH presipitasi asam 3. Tingkat ekstraksi saponin naik dari 31,8%
menjadi 55,9% dengan cairan-padatan rasio dari 5: 1 menjadi 15: 1
Namun, ketika rasio liquid-solid lebih dari 15: 1, saponin tingkat ekstraksi
menurun sedikit. Selain itu, pelarut ekstraksi yang berlebihan dapat
menyebabkan kesulitan dalam konsentrasi saponin setelah ekstraksi.
Karena itu, rasio cairan terhadap padat (mL / g) yang tepat adalah sekitar
15: 1.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses ekstraksi saponin dari Camellia adalah dapat dilakukan melalui
metode menggabungkan larutan alkali dan isolasi asam, menggunakan
campuran natrium hidroksida dan larutan natrium tetraborat sebagai larutan
buffer alkali. Metode ini secara efektif dapat meningkatkan ekstraksi tingkat
saponin dan mempersingkat waktu ekstraksi. Khususnya, tidak ada pelarut
organik yang digunakan dalam proses alkali larutan dan isolasi asam.
10
DAFTAR PUSTAKA
Jaya, Ara Miko. 2010. Isolasi dan UjiEfektivitas Antibakteri SenyawaSaponin dari Akar
Putri Malu(Mimosa pudica)
Jurnal Ekstraksi Saponin dari Camellia oleifera Abel Cake oleh Metode Kombinasi Larutan
Alkali dan Isolasi Asam, Yongjun Liu, Zhifeng Li, Hongbo Xu, and Yuanyuan Han College
of Chemical Engineering, Huaqiao University, Xiamen 361021, China
11