Oleh
YENNI SIPAYUNG
NPM.1610013221017
E-mail: y.sipayung@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based
Learning pada materi animalia yang valid dan praktis. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan
menggunakan tiga tahap dari 4-D model, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design),
tahap Pengembangan (Develop). Media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning divalidasi
oleh dua orang dosendan praktikalitas dilakukan oleh tiga orang guru mata pelajaran biologi dan 65 orang
siswa kelas X SMA Negeri 1 Bukittinggi. Instrumen yang digunakan adalah angket validitas dan angket
praktikalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based
Learning yang dihasilkan dinyatakan sangat valid 91,07% dengan komponen penilaian berdasarkan aspek
kelayakan isi 89,28% (valid), kebahasaan 89,28% (valid), penyajian 94,64% (sangat valid). Media
pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning yang dihasilkan dinyatakan sangat praktis oleh
guru 91,07% dengan komponen penilaian berdasarkan aspek kemudahan penggunaan 89,58% (praktis),
efesiensi waktu pembelajaran 89,58% (praktis), manfaat 91,67% (sangat praktis) dan dinyatakan praktis oleh
siswa 88,24% dengan komponen penilaian berdasarkan aspek kemudahan penggunaan 88,46% (praktis),
efesiensi waktu pembelajaran 87,30% (praktis), manfaat 88,24% (praktis). Disimpulkan bahwa media
pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning sangat valid dan praktis, sehingga layak untuk
digunakan dalam proses pembelajaran sebagai media pembelajaran pada materi animalia.
Kata kunci : Media pembelajaran interaktif, Problem Based Learning, Animalia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan dari pengalaman magang 3 pada 23 September 2019 sampai 19 Oktober 2019
pada semester ganjil 2019 dan dari hasil observasi berupa wawancara pada 16 November
2019 guru kelas X IPA mengatakan menggunakan media pembelajaran biologi berbasis
Power Point yang masih sederhana, karena belum adanya slide pada Power Point yang
dihyperlinkkan, gambar-gambar yang bergerak atau animasi flash dan belum dilengkapi
dengan video pembelajaran. Hasil belajar biologi siswa pada semester ganjil 2019 kelas X
IPA SMA Negeri 1 Bukittinggi pada bidang kognitif tidak mencapai target Ketuntusan
Kriteria Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah dengan nilai 83 untuk mata pelajaran
biologi. Sedangkan dengan nilai rata-rata keseluruhan hasil belajar biologi siswa kelas X
IPA SMA Negeri 1 Bukittinggi yaitu 81,57.
Tabel 1. Daftar nilai rata-rata ulangan harian siswa X IPA di semester ganjil 2019
Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa masih ada yang dibawah
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan. Materi animalia perlu
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning pada
materi animalia kelas X SMAN 1 Bukittinggi.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik mengembangkan media pembelajaran
interaktif berbasisProblem Based Learning pada materi animalia kelas X SMAN 1
Bukittinggi.Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan
media pembelajaran interaktif berbasisProblem Based Learning pada materi
animalia kelas X SMAN 1 Bukittinggi”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Menggunakan media pembelajaran biologi berbasis Power Point yang masih sederhana,
karena belum adanya slide pada Power Point yang dihyperlinkkan, gambar-gambar yang
bergerak atau animasi flash dan belum dilengkapi dengan video pembelajaran.
2. Hasil belajar biologi siswa pada semester ganjil 2019 kelas X IPA SMA Negeri 1 Bukittinggi
pada bidang kognitif tidak mencapai target Ketuntusan Kriteria Minimal (KKM).
1.3 Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan tersebut peneliti difokuskan kepada
pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning pada materi
animalia Kelas X SMAN 1 Bukittinggi.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
bagaimanakah validitas dan praktikalitas media pembelajaran interaktif berbasis Problem
Based Learning pada materi animalia kelas X SMAN 1 Bukittinggi.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif
berbasis Problem Based Learning pada materi animalia yang valid dengan kriteria (90%-
100%), dan praktis dengan kriteria (90%-100%).
1.6 Manfaat Penelitian
1.Bagi guru, sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah dalam penyampaian informasi
pada saat proses belajar mengajar biologi.
2.Bagi peserta didik, dapat membantu peserta didik dalam memahami materi animalia melalui media
pembelajaran yang telah dikembangkan oleh guru.
3.Bagi peneliti, dapat memberikan tambahan pengetahuan, wawasan dan pengalaman dan
mempersiapkan diri sebagai calon guru nantinya yang siap memanfaatkan teknologi modern
(komputer) dalam proses pembelajaran biologi dimasa yang akan datang.
1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam
rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Mempercepat proses belajar.
4. Meningkatkan kuallitas proses belajar mengajar.
5. Mengkongkritkaan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.
2.2.4 Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Anitah (2007) media pembelajaran memiliki manfaat sebagai berikut:
Nurbiyanto Hafiq (2016:37) ada beberapa alasan mengapa memilih flash sebagai media presentasi,
yaitu karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Hasil akhir file memiliki ukuran yang lebih kecil.
2. Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file audio sehingga presentasi dengan
flash dapat lebih hidup.
3. Animasi Flash dapat dbentuk, dijalankan, dan lebih hidup.
4. Flash mampu membuat file execuable (.exe) sehingga dapat dijalankan dengan komputer tanpa harus
menginstal terlebih dahulu program flash
1. Font Flash tidak akan berubah meskipun komputer yang digunakan tidak memiliki font
tersebut.
2. Gambar Flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pecah meskipun di zoom berkali-
kali.
3. Flash mampu dijalankan pada sistem operasi windows maupun macintosh
4. Hasil akihr dapat disimpan dalam berbagai bentuk, seperti avi, gif, mov, atau pun file dengan
format lain.
2.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning
Menurut Nafiah (2014) PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebaagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara
berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Menurut kurniawan (2018) Tujuan pembelajaran berdasarkan masalah ada tiga, yaitu
mambantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan penyelidikan dan pemecaahan
masalah, memberi kesempatan kepada siswa mempelajari pengalaman pengalaman dam peran-
peran oraang dewasa, dan memungkinkan siswa meningkatkan sendiri kemampuan berpikir
mereka dan menjadi siswa mandiri.
Janah mengemukakan(2018) model Promblem Based Learning memiliki beberapa kelebihan,
antara lain adalah : (1) Promblem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran dan (2) model Promblem Based Learning dapat memberikan kesempatan
siswa untuk menerapkan pengetahuan yang mereka miliki kedalam dunia nyata.
2.6 Penelitian Relevan
1. Penelitian relevan dalam penelitian ini yang dilakukan oleh tambunan kartini (2016)
Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Multimedia Interaktif dengan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Pada Kelas V SD Swasta Islam An-Nizam Medan
Denai T.P 2016/2017dengan hasil Media Interaktif berbasis problem based learning yang
dipergunakan pada pembelajaran tematik di SD Swasta Islam An-Nizam Kecamatan Medan
Denai layak digunakan. Media interaktif berbasis problem based learning pada
pembelajaran tematik di SD Swasta Islam An-Nizam Kecamatan Medan Denai efektif
digunakan.
2. Penelitian relevan dalam penelitian ini yang dilakukan Islamawati Kurnila Putri (2019)
Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Multimedia Interaktif dengan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (Studi Kasus : Di SMK Negeri 3 Malang) dengan
hasil ahli media I dan ahli media II dengan masing- masingnilai 78,7% dan masuk kategori
valid. hasil penilaian ahli materi I dan ahli materi II masing- masingnilai 92% dan 91%
masuk kategori sangat valid. Hasil penilaian siswa 86,8 % dan masuk kategori praktis.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMAN 1 Bukittinggi.Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah
pada semester genap tahun ajaran 2020.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah pengembangan.Model yang digunakan adalah 4-D models.
Model ini melalui 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate,
atau diadaptasi menjadi model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan,
dan penyebaran yang dikembangkan oleh Trianto (2014:232). Mengingat akan
keterbatasan waktu penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop
(Pengembangan), sedangkan tahap dessiminate (Penyebaran) tidak dilakukan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3 .1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bukittinggi pada
semester genap tahun ajaran 2020 dengan jumlah 322 siswa yang terdiri dari 9 kelas
dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:
Sumber data : Guru kelas X IPA 1, X IPA 2, dan X IPA 3 SMA N 1 Bukittinggi)
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2010:174), untuk menentukan jumlah populasi dimana sampel kurang dari
100, maka lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya jika populasi besar dari 100 maka sampel
dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
sampel sebanyak 30 % dari jumlah populasi 322 peserta didik yang tersebar ke dalam 9
kelas.Setiap kelas diambil secara random sebanyak 7 sampai 8 siswa perkelasnya.Yang dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Sampel penelitian
Prosedur Penelitian
Memberikan penilaian validitas dengan kriteria seperti yang dikemukakan oleh Purwanto
(2010)
Kriteria tersebut kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan penilaian validitas, yakni menjadi
sebagai berikut ini.
90 - 100 = sangat valid
80 - 89 = valid
60 - 79 = cukup valid
0 - 59 = tidak valid
3.8.2 Analisis Praktikalitas Media
Data angket praktikalitas pengunaan media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based
Learning dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus berikut ini.
Setelah dilakukan revisi berdasarkan saran dari validator ahli media, maka dilakukan
validasi tahap kedua, hingga media yang dikembangkan layak untuk diuji cobakan. Data
analisis data validasi media pembelajaran oleh validator dapat secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 8, dan hasil secara ringkas di tampilkan pada tabel 9.
Tabel 9. Hasil validasi media pembelajaran oleh validator
4.2 Pembahasan
4.2.1 Validitas Media Pembelajaran
Analisis hasil angket validitasmedia pembelajaran interaktif berbasisProblem Based Learning
pada materi animalia kelas X SMAN 1 Bukittinggi dinyatakan bahwa media pembelajaran
diperoleh nilai rata-rata hasil validitasnya sebesar91,07 % dengan kriteriasangat valid. Menurut
Haviz (2013:33) produk pembelajaran disimpulkan valid jika dikembangkan dengan teori yang
memadai, disebut dengan validitas isi.
Dilihat dari aspek kelayakan isi dengan nilai sebesar 89,28 % kriteria valid. Hal ini menunjukkan
bahwa media pembelajaran yang dikembangkansesuai dengan kurikulum 2013, kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran, sehingga media dapat membuat siswa lebih
efektif dalam pemahaman materi animalia.
Ditinjau dari aspek kebahasaan dengan nilai sebesar89,28 % kriteria valid. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan berkenaan dengan bahasa,
kalimat yang jelas dan tidak menimbulkan kerancuan sehingga dapat dimengerti oleh siswa.
Dilihat dari aspek penyajian dengan nilaisebesar 94,64 % kriteria sangat valid. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memberikan dayatarik bagi siswa
untuk lebih memahami pelajaran dengan mudah dan mengingatnya dalam waktu yang
lama.Rusman (2012: 179) media pembelajaran yang berbasisvisual seperti video, CD interaktif
pembelajaran maupun pembelajaran berbasis web dan animasi gambar lebih berkembang, karena
lebih menarik, menyenangkan dan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Khamzawi (2015) dengan judul Pengembangan Multimedia
Interaktif Berbasis Model Pembelajaran Interaktif Berbasis Model Pembelajaran Problem Based
Learning Pada Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Fluida Dinamis Untuk SMA Kelas XI, yang
menunjukkan hasil bahwa multimedia interaktif berbasis model pembelajaran problem based
learning pada mata pelajaran fisika pokok bahasan fluida dinamis untuk SMA kelas XI yang
dikembangkan menujukkan hasil bahwa validasi penilaian ahli pada aspek penyajian sebesar
85,37 % dalam kriteria sangat valid.
Hasil penelitian Khasanah (2017) dengan judul Pengembangan multimedia pembelajaran
matematika interaktif berorientasi problem based learning pada materi faktorisasi bentuk aljabar
untuk siswa SMP kelas VIII, yang menunjukkan hasil bahwa Penilaian multimedia oleh validator
dengan rata-rata 4,54dalam kriteria sangat valid, hasil analisis angket respon guru denganrata-rata
4,8 dalam sangat baik, dan hasil analisis angket respon siswa dengan rata-rata 3,91 dalam baik.
Dari ketiga aspek validitas media pembelajaran dapat diketahui bahwa aspek penyajian
merupakan yang memiliki nilai validitas tertinggi. Secara keseluruhan, nilai rata-rata hasil uji
validitas media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learningadalah91,07 % dengan
kriteria sangat valid. Dari hasil uji validitas media pembelajaran interaktif berbasisProblem Based
Learning pada materi animalia yang dikembangkantelah sangat valid.
4.2.2 Praktikalitas Media Pembelajaran
Media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning pada materi animalia
sudah melalui tahap validitas dan dinyatakan sangat valid oleh validator. Selanjutnya
dilakukannya uji praktikalitas kepada guru dan siswa dengan melalui angket prakikalitas.
Angket uji praktikalitas oleh guru diisi sebanyak 3 guru yang mengajar mata pelajaran
biologi di kelas X SMA Negeri Bukittinggi dan uji praktikalitas oleh siswa diisi sebanyak
65 siswa kelas X di SMA Negeri Bukittinggi. Hasil uji angket praktikalitas oleh guru dapat
diketahui nilai rata-rata praktikalitas diperoleh dengan nilai sebesar 91,07 kriteria sangat
praktis dan hasil uji angket praktikalitas oleh siswa diperoleh dengan nilai sebesar 88,24
kriteria praktis.Media pembelajaran dikatakan memenuhi kriteria kepraktisan jika 50% dari
siswa memberikan respon positif terhadap beberapa aspek yang ditanyakan dalam lembar
respon siswa (Jusniar, 2014:40).
Dilihat dari aspek kemudahan guru memberikan nilai pada media pembelajaran
sebesar89,28 dengan kriteria praktis, Sedangkan siswa memberikan nilaisebesar 88,46
dengan kriteria praktis.Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang
dikembangkandapat mudah digunakan baik oleh guru maupun siswa.
Ditinjau dari aspek efesiensi waktu pembelajaran guru memberikan nilai pada media
pembelajaran sebesar yaitu 89,28 dengan kriteria praktis, Sedangkan siswa memberikan
nilai sebesar 87,30 dengan kriteria praktis. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
menggunakan media pembelajaran interaktif
Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis
Problem Based Learning yang dikembangkan dapat membantu dalam waktu pembelajaran
menjadi efisien dan siswa dapat belajar dengan mandiri melalui uraian materi, latihan serta
tampilan evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran interaktif yang dikembangkan.
Rusman (2012: 162) media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis karna dapat
memperjelas, mempermudah, mempercepat penyampaian pesan atau materi kepada para siswa,
sehingga siswa paham terhadap materi yang sedang disampaikan.
Dilihat dari manfaat guru memberikan nilai pada media pembelajaran sebesar88,94 dengan
kriteria praktis Sedangkan siswa memberikan nilai sebesar 94,64 % kriteria sangat valid. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkandapat mendukung peran guru
sebagai fasilitator.
Hal ini sesuai dengan penelitian Isnaneny (2018) dengan judul Pengembangan Multimedia
Interaktif berbasis Problem Based Learning(PBL) pada muatan pelajaran IPA kelas IV, yang
menunjukkan hasil bahwa Multimedia Interaktif berbasis PBL pada pembelajaran IPA materi
sumber energi yang telah dikembangkan dinyatakan layak digunakan oleh pakar materi, media
dan guru kelas IV. Dengan perolehan skor penilaian guru dengan skor 87,5% pada uji pemakaian
produk.
Dari ketiga aspek praktikalitas media pembelajaran dapat diketahui bahwa aspek manfaat
merupakan yang memiliki nilai praktikalitas tertinggi. Secara keseluruhan, nilai rata-rata hasil uji
angket praktikalitasoleh guru pada media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based
Learning sebesar 91,07 dengan kriteria sangat praktis dan hasil uji angket praktikalitas oleh
siswa sebesar 88,24 kriteria praktis. Dari hasil uji praktikalitas media pembelajaran interaktif
berbasis Problem Based Learning pada materi animalia yang dikembangkan telah praktis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning yang dihasilkan
dinyatakan sangat valid 91,07% dengan komponen penilaian berdasarkan aspek
kelayakan isi 89,28% (valid), kebahasaan 89,28% (valid), penyajian 94,64% (sangat
valid).
2. Media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning yang dihasilkan
dinyatakan sangat praktis oleh guru 91,07% dengan komponen penilaian berdasarkan
aspek kemudahan penggunaan 89,58% (praktis), efesiensi waktu pembelajaran 89,58%
(praktis), manfaat 91,67% (sangat praktis) dan dinyatakan praktis oleh siswa 88,24%
dengan komponen penilaian berdasarkan aspek kemudahan penggunaan 88,46%
(praktis), efesiensi waktu pembelajaran 87,30% (praktis), manfaat 88,24% (praktis).
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
3. Guru dan siswa dapat menjadikan media pembelajaran interaktif berbasisProblem Based
Learning pada materi animalia kelas X SMA sebagai bahan ajar bagi guru dan sebagai
sumber belajar bagi siswa.
4. Penelitian lain dapat menggunakan atau melanjutkan penelitian ini sebagai bahan ajar
dalam proses belajar mengajar.