Anda di halaman 1dari 53

SEKKAU A-91

MANTIKA
MANTIKA
ANANG HADI SUNARTO, S.Pd., M.Pd.
MAYOR SUS/522915
Arahan Dankodikau Buka Dik Sekkau 91

Relationship Good
Expert
Communicator

Untuk menjadi Profesional…??

Good
Excellent Balance of Life Strong Value
Looking

Sekkau A-91
RENUNGAN
“Apakah manusia itu dan apakah yang merupakan
kebaikan tertinggi bagi manusia” (Socrates)

“…. Filasafat memang tidak lain daripada usaha


mencari kejelasan dan kecermatan secara gigih yang
dilakukan secara kontinyu (Plato)

“Saya berpikir, karena itu saya ada” (Descartes)

Sekkau A-91
RUANG LINGKUP

PENDAHULUAN

PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN

PREDIKAT

TERM

DEFINISI & PROPOSISI

Sekkau A-91
PENDAHULUAN

MANTIKA adalah
salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari
asas-asas atau aturan-aturan penalaran, agar dapat
diperoleh kesimpulan yang benar

Sekkau A-91
PENDAHULUAN
ARGUMEN KOMPETENSI PEMBELAJARAN MANTIKA:

– SBG DASAR PEMBELAJARAN MP LAIN.

– MEMAHAMI PENGGUNAAN PENALARAN DLM MENGAMBIL


KEPUTUSAN.

– DIHARAPKAN SETELAH SELESAI DIK SEKKAU, PASIS MAMPU


MENGIDENTIFIKASI PERSOALAN, MASALAH MENJADI BBRP
ALTERNATIF SOLUSI PIMPINAN.

Sekkau A-91
PENDAHULUAN
• DARI DEFENISI DI DEPAN, TELAH DIKETAHUI MANTIKA ADALAH CABANG
DARI ILMU FILSAFAT.
• PELOPOR FILSUF DI BIDANG ILMU MANTIKA INI ADALAH ARISTOTELES.
• BUKU ARISTOTELES YANG BERJUDUL ORGANON, MENYEBUT MANTIKA
DENGAN DIALEKTIKA. (kecabangan ilmu bahasa yang mendalami tentang
cara berbicara)
• SELANJUTNYA, ARISTOTELES BERANGGAPAN BAHWA DIALEKTIKA (atau
mantika) BUKAN KECABANGAN ILMU, NAMUN BELIAU MELETAKKAN
DIALEKTIKA SEBAGAI EMPU ILMU PENGETAHUAN ( sejenis ilmu filsafat
yang dikenal sekarang ini).
• ILMU DIALEKTIKA atau ILMU MANTIKA PADA ZAMAN ARISTOTELES, PADA
PERKEMBANGAN SELANJUTNYA DIKENAL SEBAGAI LOGIKA TRADISIONAL.
• LEIBNITZ, PEMIKIR SESUDAH ARISTOTELES. HASIL PEMIKIRANNYA
DIKENAL SEBAGAI LOGIKA MODERN.

Sekkau A-91
PENDAHULUAN
Ciri2 berpikir filsafat adalah
1. Suatu bagan konseptual
2. Bersifat koheren (consistent &
inconsistent/contradictory)
3. Rasional
4. Menyeluruh (komprehensif)
5. Suatu pandangan dunia
6. Suatu definisi pendahuluan

Sekkau A-91
PENDAHULUAN

METODE

SINTESIS
ANALISIS

Melakukan pemeriksaan Mengumpulkan semua


konsepsional atas makna pengetahuan untuk menyusun
terkandung oleh istilah yg suatu pendangan
digunakn & pernyataan yg
dibuat

Sekkau A-91
Perangkat-Perangkat Metodologi

L. DEDUKTIF
A. LOGIKA
L. INDUKTIF

Perangkat
Metodologi B. KOMPARASI

C. ANALOGI

Sekkau A-91
LOGIKA

LOGIKA :
Pengetahuan mengenai penyimpulan yg
lurus (mengurai ttg aturan2 serta cara2
untuk mencapai kesimpulan, setelah
didahului suatu perangkat premis).

Sekkau A-91
LOGIKA DEDUKTIF
LOGIKA DEDUKTIF:
Cara untuk mencapai kesimpulan2 dimana selalu merupakan akibat
yang bersifat keharusan dari pernyataan2 yg lebih dulu diajukan.

BENTUK KATEGORIK (Aristoteles):


Setiap S adalah P
Setiap S bukan/tidaklah P
Sementara S adalah P
Sementara S bukan/tidaklah P

Sekkau A-91
SILOGISME : Cara penarikan kesimpulan dr dua preposisi (Premis)

ATURAN SILOGISME :
1. Tiap2 silogisme mengandung tiga term (Mayor,
Minor dn Menengah)
2. Term menengah tersebar dalam premis2
3. Bila konklusi distributed (menunjuk
keseluruhan, maka premis juga distributed)
4. Bila dua premis positif, Konklusi positif
5. Bila premis positif dan negatif, Konklusi negatif
Sekkau A-91
6. Bila kedua premis negatif, tdk dpt ditarik konklusi
7. Bila kedua premis partukular, tdk dpt ditarik konklusi
dan bila salah satu premis khusus, konklusi khusus pula.

POLA SILOGISME, ditentukan term


menengah (M) dlm premis2

Sekkau A-91
POLA SILOGISME

1. Semua M adalah P MP
S adalah M SM
S adalah P SP

2. Semua P adalah M PM
Sebagian S tidaklah M SM
Sebagian S tidaklah P SP

3. Semua M adalah P MP
Semua M adalah S MS
Semua S adalah P SP

4. Tak satupun P adalah M PM


Semua M adalah S MS
Sebagian S tidaklah P SP

Sekkau A-91
CONTOH POLA SILOGISME
1. MP Semua Pasis Sekkau adalah perwira terpilih
SM Manusia Cerdas adalah Pasis Sekkau
SP Manusia Cerdas adalah Perwira terpilih

2. PM Semua Perwira terpilih adalah Pasis Sekkau


SM Sebagian Manusia pintar tidaklah Pasis Sekkau
SP Sebagian Manusia pintar tidaklah Perwira terpilih

3. MP Semua Pasis Sekkau adalah Perwira terpilih


MS Semua Pasis Sekkau adalah manusia cerdas
SP Semua manusia cerdas adalah Perwira terpilih

4. PM Tak satupun perwira terpilih adalah Pasis Sekkau


MS Semua Pasis Sekkau adalah manusia cerdas
SP Sebagian manusia cerdas tidaklah perwira terpilih

Sekkau A-91
POLA SILOGISME

Pasis Jajaran
Kodik, angkat
tangan…!!! Silahkan
buat contoh
salah satu
pola
silogisme

Sekkau A-91
LOGIKA INDUKTIF

Adalah penarikan kesimpulan dari pernyataan2


yang khusus

Jenis adalah:
1. Penyimpulan secara kausal yaitu menemukan sebab2
dari hal2 yang terjadi (dicari aturan dan hukum)

2. Penalaran berdasarkan probabilitas dan statistik yaitu


penarikan kesimpulan dari bangun matematis yg tepat (teori
probabilitas) untuk melakukan penaksiran.

Sekkau A-91
ANALOGI & KOMPARASI

Adalah usaha mencapai kesimpulan dengan


menggantikan apa yg akan dibuktikan dengan
sesuatu yg sejenis.

Contoh:
Keberadaan Alam semesta pasti ada pencipta
Jam yg bersistem rumit jg ada pencipta

Sekkau A-91
METODE VERIFIKASI
Untuk menetapkan
sahnya penalaran
verifikasi

kontradiksi observasi

Dgn menunjukkan kesesatan


pernyataan yg dipersoalkan Diuji dengan
krn bertentangan atau berakibat pengalaman yg diulang
bertentangan dg pernytaan lain
Sekkau A-91
CARA PERENUNGAN
Menarik
Kesimpulan

Menguji
Konsekuensi

Sarankan hipotesa

Periksa
penyelesaian terdahulu

Meragukan & uji scr


rasional dg anggapan2

Adanya masalah

Sekkau A-91
BAHASA
1. Hakekat Bahasa
(Perangkat tanda yg digabungkan dg cara tertentu)
2. Simbol dan Perkataan
(merupakan simbol yg sdh terbiasa untuk menunjukkan
maksud dibalik istilah2)
3. Makna Perkataan
(Hubungan perkataan dg pikiran)
4. Kalimat dan Pernyataan
(Penyatuan kata dg gunakan aturan2 sintaksis menjadi
kalimat)
5. Penggunaan Pernyataan
(Pernyataan memuat pengetahuan)
Sekkau A-91
BAHASA
HUBUNGAN LOGIKA DAN BAHASA?

Bahasa merupakan alat/instrumen dr teknik


berpikir, shg guna bhs adalah :
1. Menyampaikan pikiran / perasaan
2. Merumuskan pikiran
3. Menyederhanakan pandangan

Sekkau A-91
BAHASA
Aturan2 terpokok suatu bahasa, yaitu:

1. Bersifat Semantik
(menerangkan hubungan antara ungkapan bahasa dgn yg ditunjukkan)

2. Barsifat Pragmatis
(menerangkan latar istilah/pernyataan bersifat kejiwaan, emosional,
goegrafik, dsb)

3. Bersifat Sintaksis
(menerangkan cara2 menyimpulkan berdasarkn ungkapan lain dgn jalan
perubahan bentuk)

Sekkau A-91
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN
• PERTANYAANNYA, APA HUBUNGAN MANTIKA DGN
PEMBAGIAN DAN PENGGOLONGAN?
JAWABNYA, AGAR TERBIASA DALAM MELIHAT
PROPOSISI/PREMIS SELALU DIURAI MENJADI BAGIAN YG
LEBIH KECIL.

• ILUSTRASINYA, BILA MELIHAT SUATU OBJEK, MISALNYA SE-


BUAH RUMAH.
DALAM KERANGKA ALUR PIKIR, SDH LSG MELIHAT RUMAH
SEBAGAI BAGUNAN YANG TERSUSUN DARI KERAMIK LANTAI,
DINDING BATA, RANGKA BESI BETON, DAN ATAP GENTENG.

Sekkau A-91
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN

DIKENALKAN 3 MACAM PEMBAGIAN, YAITU


– PEMBAGIAN SECARA LOGIS
– PEMBAGIAN DIKOTOMI
– PEMBAGIAN KLASIFIKASI/PENGGOLONGAN

Sekkau A-91
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN

• PEMB SCR LOGIS : Pembagian satu himpunan besar


menjadi kelompok kecil dgn prinsip tertentu (misalnya,
warna kulit)
Syarat; tuntas, boleh lebih dr satu prinsip, anggota hrs
terpisah.
• PEMB DIKOTOMI : Pembagian dgn memakai hukum
penyisihan jln tengah (mis; positif dn negatif)
• PEMB KLASIFIKASI (Dgn memulai dr kelompok kecil ke
kelompok besar)
Sekkau A-91
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN
PRINSIP PEMBAGIAN SECARA LOGIS, ADALAH:
1. Harus lengkap
o anggota himpunan tdk boleh ada yg tdk disebut
o bila ada yg tdk di sbt, artinya penggolongan tdk sahih
o menyebutkan yg tdk dlm golongan, juga tdk sahih
contoh: Penggolongan manusia b’dasarkan warna kulit, tdk
boleh hanya b’warna kulit putih dan hitam saja
2. Memakai dasar dan prinsip sama
contoh: Pembagian ranmor b’dasar prinsip penggunaan bahan
bakar dan daya muat
3. Harus sungguh-sungguh memisahkan
o bagian yg satu tidak boleh memuat bagian yg lain
o bila memuat yg lain, t’jadi ”overlapping”.
contoh: Pembagian manusia berdasarkan umur (Anak-
anak, Remaja, Dewasa, Orang tua)
4. Harus sesuai dengan tujuan yg mau dicapai
Sekkau A-91
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN

PEMBAGIAN DIKOTOMI
• TEKHNIK JENIS INI, RELATIF PALING SEDERHANA.
• DASARNYA ADALAH HUKUM PENYISIHAN JALAN
TENGAH
• SIFAT PEMBAGIANNYA MUTLAK.
• PENYISIHAN KEMUNGKINAN KETIGA.

Sekkau A-91
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN

PEMBAGIAN KLASIFIKASI/GOLONGAN
• TEKHNIK INI ADALAH KEBALIKAN DARI TEKHNIK PEMBAGIAN SECARA LOGIS.

• SAMPEL DIBERIKAN PEMBAGIAN KE ARAH ATAS , KEPADA GOL. YG LEBIH BESAR.


– CONTOH PEMBAGIAN MANUSIA BERDASARKAN GOL DARAH
– CONTOH PEMBAGIAN PENYAKIT PADA MANUSIA, MENJADI DEPARTEMEN ATAU BIDANG
SPESIALISTIK/ SUBSPESIALISTIK.

Sekkau A-91
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN
Pembagian

Pemb. Logis Pemb Klasifikasi

1. Harus Tuntas 1. Kbalikan Logis


Pemb. Dikotomi
2. Kulit = Hitam- 1. Jalan Tengah 2. Kecil - Besar
Putih
3. Sawo matang? 2. Sifat Mutlak 3. Positif - Negatif

3. Positif - Negatif

Sekkau A-91
PREDIKAT
PREDIKAT(arti lambang “ungkapan” “predikat”)
yaitu yang menerangkan tentang SUBJEK.

4 Macam Predikat

Accident
(atribut tambahan)

Propium
(sifat khas)

Differentia Genus-Species
(ciri pembeda) (2 pokok yg
berhubungan)

Sekkau A-91
PREDIKAT
Macam Predikat, adalah:
1. Genus dan Spesies : Dua kelompok yg
berhubungan. Genus tersusun dari beberapa
spesies
2. Differentia : Ciri pembeda, yang membedakan satu
spesies dgn spesies lainnya dalam satu genus
3. Proprium : Sifat khas yang dimiliki oleh spesies
4. Accident : Atribut tambahan (tidak menyebabkan
perbedaan pokok)

Sekkau A-91
PREDIKAT
Memiliki dua pengertian yg tdk dpt dipisahkan, yaitu:

1. Denotasi semua ciri yg melekat


 anjing semua jenis anjing
 manusia semua manusia
 hewan ternak semua hewan yg diternakan

2. Konotasi ciri melekat yg berbeda


 Sejati ssi dg definisi
hostess = nyonya rumah
 Subyektif muncul krn kesan/ pengalaman emosi
hostess = pramuria, . . .
 Obyektif ciri yg jumlahnya tdk terbatas
pemuda = orang muda, anak laki-laki

Sekkau A-91
Jenis Term, adalah: TERM

Arti Kata
Isi Kata
Luas Kata

Univok
Abstrak
Singular
Equivok
Kolektif
Plural
Analog
Sederhana
universal

Sekkau A-91
TERM
Contoh:

 b’dasarkn arti
• Anjing (univok)
• genting, bisa (equivok/samar)
• ada, ‘hamil tua’ (analog)

 b’dasarkn isi
• kemanusiaan, keindahan (abstrak)
• tentara, pasis sekkau (kolektif)
• batu, manusia (sederhana)

 b’dasarkn luas
• Raja, presiden (singular)
• bbrp manusia, banyak orang (plural)
• setiap dosen, seluruh siswa (universal)

Sekkau A-91
DEFINISI
DEFINISI
adalah penjelasan yang tepat ttg suatu term/kata

SYARAT DEFINISI VALID :


1. Definisi harus dpt dibolak-balik
2. Tidak boleh negatif (selama masih dapat dinyatakan
secara positif)
3. Penjelasan (Definiondum) tidak boleh masuk dlm
kalimat penjelas (Definiene)
4. Tidak boleh dgn bahasa kiasan/kabur

Sekkau A-91
DEFINISI
METODE MEMBUAT DEFINISI, adalah:

1. Eksplikasi menguraikan arti suatu istilah


2. Analisis membagi-bagikan objeknya, kemudian tiap
bagian diuraikan

3. Deskripsi menguraikan sifat-sifat fisik atau


menguraikan menjadi sejumlah

4. Ilustrasi melukiskan proses, mekanisme, organisasi dan


prosedur dg bagan/ lukisan

5. Perbandingan membandingkan pengertian benda


yang satu dengan yang lain (kontras, similarity )

Sekkau A-91
DEFINISI
METODE MEMBUAT DEFINISI, (lanjutan)

6. Analogi kiasan antara dua hal mengenai kualitasnya


akibatnya, dan efeknya

7. Eliminasi mengatakan apa yg tidak atau membetulkan


konsepsi yg salah dg jalan mengeliminasi paham yg salah utk
memperoleh pernyataan yg benar

8. Deskripsi asal, sebab, dan efek


contoh : Listrik adalah daya atau kekuatan yg
ditimbulkan melalui proses pergesekan atau
proses kimia

Sekkau A-91
DEFINISI
PETUNJUK PEMBUATAN DEFINISI, adalah:

UMUM DEDUKTIF INDUKTIF


1. Kerangka mantika 1. Mulai dari ilustrasi,
1. Dimuliai pernyataan perbandingan, analogi,
tak gunakan kata itu atau bbrp metode p’luasan
umum
sendiri lain
2. Hasil akhir definisi
2. Gunakan istilah yg 2. Dilanjutkan mantika sbg p’nyataan
lbh dikenal pernyataan khusus umum yg dapat diperoleh
  kemudian
3. Tidak gunakan
sinonim
4. Hindari kata2
abstrak
5. Jgn terlalu gunakan
kata yg dicari
definisinya

Sekkau A-91
PROPOSISI
PROPOSISI, adalah: pernyataan dalam mantika/logika/
kalimat (dalam bahasa)
 Kedudukannya sama dengan kalimat dalam ilmu bahasa.
 merupakan kegiatan mengakui atau memisahkan keputusan yg
satu dengan yg lain.
 merupakan perbuatan manusia secara formal dari perbuatan
akal budinya yg mengakui atau memungkiri kesatuan atau
hubungan antara dua hal.
Unsur proposisi
 perbuatan manusia
 mengakui atau memungkiri

Sekkau A-91
PROPOSISI

Proposisi terdiri dari


1. Pembilang
2. Subyek
3. Penghubung (kopula)
4. Predikat

Sekkau A-91
PROPOSISI
Contoh:

1. Setiap kuda adalah binatang berkaki empat.

• Pembilang setiap
• Subyek Kuda
• Kopula adalah
• Predikat binatang berkaki empat

2. Beberapa Pasis Sekkkau adalah perwira berpangkat mayor


Dalam Bhs Indonesia, kopula sering dihilangkan, menjadi:
“Setiap kuda binatang berkaki empat”
“Beberapa Pasis Sekkau perwira berpangkat mayor”

Sekkau A-91
• Tunggal JENIS PROPOSISI
Amir orang Indonesia
• Majemuk Amir seorang pelukis dan pemahat
• Kategoris Amir pandai/tidak bodoh/ cerdas/ mahasiswa
• Positif Amir orang Indonesia
• Negatif Tak seorangpun anak amir perempuan
• Alternatif Amir orang pribumi atau asing
• Kondisional Kalu tidak hujan kita pergi
• Analitik Rasa mangga adalah asam/ manis/ …..
• Posteriori bentuk air tergantung pada tempatnya
• Apriori Semua bunga berbau harum
• Konjungtif Ayah bekerja dikantor dan Ibu tinggal di rumah
• Universal Semua Raja adalah manusia
• Patikular Sebagian penduduk kota ini kaya
• Asertoris Semua burung bersayap
• Problematis Saya mungkin lulus
• Necessary Orang malas susah hidupnya
• Relasi Pak Amat ayah si Amir
• Eksklusif Hanya orang dewasa yang boleh melihat film …
• Ekseptif Kecuali anak-anak, dilarang melihat film …
Sekkau A-91
JENIS PROPOSISI
Tunggal
Majemuk
Kategor A
Positif
Negatif UNIVERSAL POSITIF
Alternatif
Kondisional E
Analitik
UNIVERSAL NEGATIF
Posteriori
Apriori
Konjungtif I
Universal PARTIKULAR POSITIF
Patikular
Asertoris
Problematis O
Necessary PARTIKULAR NEGATIF
Relasi
Eksklusif
Ekseptif
Sekkau A-91
JENIS PROPOSISI
- +

partikular O I

universal E A

1. Universal Positif A
2. Universal Negatif E
3. Partikular Positif I
4. Partikular negatif O Sekkau A-91
CONTOH PROPOSISI
“A”: UNIVERSAL POSITIF
“ Semua siswa Sekkau adalah Perwira”

“E” : UNIVERSAL NEGATIF


“Semua siswa Sekkau tidak berpangkat Letkol”

“I” : PARSIAL POSITIF


“ Sebagian siswa Sekkau adalah Wara”

“ O ” : PARSIAL NEGATIF
“ Sebagian siswa Sekkau tidak magister “

Sekkau A-91
KESALAHAN BERPIKIR
Tujuan belajar
 memperoleh sesuatu yang benar
 kebenaran yg didapat akan berguna
 berguna bagi kehidupan diri sendiri dan orang di
sekitar

Walaupun sudah belajar


 Bisa terjadi kesalahan dalam berpikir
 sebab-sebab kesalahan berpikir (sesat berpikir )
 Kajian thd kesalahan berpikir

Sekkau A-91
KESALAHAN BERPIKIR
1. Tdk 2. Kurang 3. Kurang
menguasai kesungguhan pengetahuan
teknik menggunakan ttg fakta
berpikir akal, (rendah
(mantika) kecerdasan, pendidikan &
dn kajian pengalaman)

4. Kurang 5. kesengajaan
menguasai untuk
bahasa dan menyesatkan
penggunaan orang lain

Sekkau A-91
SUMBER KESALAHAN BERPIKIR

Logical Verbal Material


Fallacy Fallacy Fallacy

 Kesalahan dlm  Ekuivikasi  Guna 2 pmecahn u/ 1 mslh


Pbagian/P-gol  Kesalahan Analogi
 Ambivalent  Ksimpuln tak dr premis
 Kesalahan  Ksalahan generalisasi
Penarikan  Kurang prtimbang/ref
 Komposisi
Kesimpulan  Ada prtanya yg sesat
 Ada hal tak relevan
 Tekanan 
 Kesalahan dlm Salah dlm hub sebab akibat
Penyimpulan
Langsung

Sekkau A-91
MENARIK KESIMPULAN
PATOKAN DASAR UNTUK TARIK KESIMPULAN :
• HUKUM IDENTITAS, SUATU BENDA ADALAH BENDA ITU SENDIRI.
(PENALARANNYA, dalam satu konteks BENDA “X”, ADALAH TETAP BENDA “X”).

• HUKUM KONTRADIKSI, SUATU BENDA TIDAK DAPAT MENJADI BENDA LAIN


DAN ATAU BENDA ITU SENDIRI DALAM WAKTU BERSAMAAN.

• HUKUM PENYISIHAN JALAN TENGAH, SUATU BENDA HANYA BISA MEMPUNYAI


SATU SIFAT DALAM SUATU WAKTU. (all or none)

• HUKUM CUKUP ALASAN, SUATU PROPOSISI/SITUASI HANYA DAPAT BERUBAH


BILA DAN HANYA JIKA CUKUP ALASAN UNTUK PERUBAHAN.

Sekkau A-91
KESIMPULAN

Mantik PESAN 5

Penarikan kesimpulan PESAN 4

Pgunaan Bahasa PESAN 3

Pgunaan Logika PESAN 2

Berfikir Filosofis PESAN 1

Sekkau A-91
Bingung itu Biasa

Sekkau A-91

Anda mungkin juga menyukai