Anda di halaman 1dari 7

U MALA

UNIVERSITAS MA'ARIF LAMPUNG

SIKAP ILMIAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum

Dosen pengampu: Sugiarto M. Psi

Disusun oleh:

Anisa Dwi Melani Putri (232130006)


Muhammad Arbi Hamdani (232130022)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI'AH

FAKULTAS SYARI'AH, HUKUM, EKONOMI, DAN BISNIS

UNIVERSITAS MA' ARIF LAMPUNG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S WT Yang telah memberikan rahmat dan
KaruniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

1
Penulisan makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas mengenai Sikap Ilmiah. Dalam
penulisan atas makalah ini kami mengalami beberapa kesulitan dalam menulis makalah tersebut,
akan tetapi berkat bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini .
Kami sebagai penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dalam penulisan. Maka dari itu kami membutuhkan klitik dan saran untuk kemajuan
penulis di masa yang akan datang.
Kami berharap adanya makalah ini dapat membantu para pembaca agar bisa mengetahui
pengetahuan dan penerapannya sehingga dapat di gunakan dalam proses pembelajaran.
Wassalamualaikum Wr.Wb

METRO, 15 NOVEMBER 2023


PENULIS
DAFTAR ısı
DAFTAR ISI. 3

BAB ı PENDAHULUAN. 4

1.1 Latar 4

1.2 Rumusan Masalah.. 4

1.3Tuj uan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
............................. 4
BAB 11 PENIBAHASAN. 5

Pengertian Sikap ilmiah.. 5

2.2 Macam-macam Sikap ilmiah.. 5

2.3 Keseimbangan Antara Scepticism dan Receptivity . 7

BAB 111 PENUTUP. 8

3.1 Kesimpulan. . 8

2
3.2Samn . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
................... 8
DAFTAR PUSTAKA.
BAB ı PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus, yang melibatkan pendapat dan
emosi orang yang bersangkutan. Sikap juga dapat didefinisikan sebagai kesiapan saraf sebelum
memberikan respons. respons tertutup seseorang terhadap stimulus, yang melibatkan pendapat
dan emosi orang yang bersangkutan. Sikap juga dapat didefinisikan sebagai kesiapan saraf sebelum
memberikan respons.

Sedangkan kata ilmiah dalam kamus beşar bahasa Indonesia, kata ilmiah adalah bersifat ilmu;
secara ilmu penngetahuan memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Kata- kata ilmiah biasa
digunakan oleh kaum terpelajar dan terutama dalam penulisan-penulisan karya ilmiah, pidato di
muka umum, pertemuan resmi serta diskusi-diskusi khusus.

Contoh Sikap ilmiah tersebut, antara lain teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, berani
dan şantun dalam mengajukan pertanyaan, kerja sama, berpendapat secara ilmiah dan kritis, serta
responsif dan proaktif dalam melakukan pengamatan dan percobaan.

1.2 Rumusan Masalah.


a. Apa pengertian sikap ilmiah?

b. Apa saja macam-macam sikap ilmiah?

c. Jelaskan mengenai Keseimbangan Antara Scepticism dan Receptivity?

1.3 Tujuan
a) Menjelaskan pengertian tentang sikap ilmiah, serta memberikan pemahaman tentang

pengertian sikap ilmiah

b) Mengetahui dan memberikan pemahaman tentang macam-macam sikap ilmiah.

c) Menjelaskan tentang keseimbangan antara scepticsm dan receptivity.


BAB 11
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sikap Ilmiah


Sikap ilmiah adalah suatu sikap menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar tanpa
mengenal putus asa dengan ketekunan dan keterbukaan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang
harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalanpersoalan
ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula. Rumusan di
atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen
afektif, dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek. Sikap
terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat

3
disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara
tertentu bilamana dihadapkan dengan suatu masalah atau obyek.

2.2 Macam-macam Sikap Ilmiah


Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan saat
mereka melakukan kegiatan ilmiah. Dengan perkataan lain, kecenderungan individu untuk
bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui
langkah-langkah ilmiah. Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah
pembentukan sikap ilmiah. Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk
sikap ilmiah yang antara lain adalah:\

1. Jujur
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya
dan apa adanya, tidak di tambahi ataupun tidak dikurangi. Sifat jujur ini harus dimiliki
oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap ini merupakan prinsip dasar dari cerminan
akhlak seseorang. Jujur juga dapat menjadi cerminan dari kepribadian seseorang bahkan
kepribadian bangsa. Oleh sebab itu, kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia.

Kejujuran merupakan bekal untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jika
seseorang telah memiliki kejujuran maka sesuatu yang wajar jika bila orang tersebut
dapat dipercaya dan diberi amanat oleh banyak orang.

2. Terbuka
Seorang ilmuwan harus mempunyai pandangan luas, terbuka, dan bebas dari praduga.
Seorang ilmuwan tidak akan berusaha memperoleh dugaan bagi buah pikirannya atas
dasar prasangka. la tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Seorang ilmuwan akan
menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum diterima atau ditolak. Dengan
kata lain, ia terbuka akan pendapat orang lain.

Keterbukaan berarti memberi peluang luar untuk masuk, dan menerima berbagai hal
untuk masuk, baik itu di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, ideologi,
paham dan aliran, ataupun ekonomi. Keterbukaan juga berarti menerima kritik, saran,
dan pendapat orang lain dalam pergaulan.

3. Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, ia bersedia mengakui
bahwa orang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia bersedia
belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, ia
memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi dan jauh dari sikap angkuh.
Toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan,
dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain
lakukan. Sikap toleransi sangat perlu dikembangkan karena manusai adalah makhluk
sosial dan akan menciptakan adanya kerukunan hidup.

4. Skeptis
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi. Namun,
skeptis bukan berarti sinis tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji dan

4
didukung oleh data fakta yang kuat. Tujuan dari skeptis yaitu tidak keliru dalam membuat
pernyataan, keputusan atau kesimpulan.

Seseorang yang mencari kebenaran akan bersikap hati-hati dan skeptis. Ia akan
menyelidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia tidak akan sinis
tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu kesimpulan itu. Ia tidak
akan menerima suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat. Sikap skeptis ini
perlu dikembangkan oleh ilmuwan dalam memecahkan masalah. Bila ilmuwan tidak kritis
mengenai setiap informasi yang ia peroleh, kemungkinan ada informasi yang salah
sehingga kesimpulan yang dihasilkan pun salah. Oleh karena itu, setiap informasi perlu
diuji kebenarannya.

Kata apatis diartikan sebagai sikap acuh tidak acuh, tidak peduli, dan masa bodoh.
Secara sepintas skeptis dan apatis memiliki kesamaan arti dan maksud. Skeptis berarti
sikap curiga, tidak mudah percaya, dan bersikap hati-hati atas tindakan orang lain.
Orang menjadi acuh tak acuh dan tidak peduli karena ia terlanjur tidak percaya. Kehati-
hatian dan curiga merupakan sikap dasar seseorang. Bagaimanakah sikap apatis dan
skeptis dipadukan sehingga menjadi sebuah sikap yang kreatif dan bersifat konstrukstif.
Seseorang harus apatis untuk sesuatu yang bukan merupakan wewenang dan
tanggungjawabnya. Selain itu orang harus bersikap skeptis untuk berbagai hal. Segala
sesuatu harus dipertanyakan, diklarifikasi, dan dijelaskan secara akurat. Dengan bersikap
skeptis dapat ditemukan titik terang, kepastian, dan kebenaran.

5. Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus
asa, dan selalu berkata ”Beri saya kesempatan unti.d< berpikir dan mencoba
mengerjakannya”. Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa
humor yang tinggi.

Sikap optimis berarti sikap yakin adanya kehidupan yang lebih baik dan keyakinan itu
dijadikan sebagai bekal untuk meraih hasil yang lebih baik. Jika seorang ilmuwan
mempunyai keinginan dan tujuan yang sangat besar dan juga mempunyai persiapan dan
pengetahuan yang diperlukan, ditambah dengan rasa optimis dan percaya diri, maka
segala tujuan pasti akan cepat tercapai/terwujud.

Percaya diri dan optimisme itu saling terkait satu sama lain. Percaya diri tanpa optimisme
tidak akan pernah ada artinya, karena sikap optimis merupakan daya yang besar untuk
mendorong apa yang dipikirkan dan akan dilakukan. Percaya diri sangat membutuhkan
sikap optimis.

6. Pemberani
Seorang ilmuwan harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi
ketidakbenaran, kepura-puraan, penipuan, dan kemunafikan yang akan menghambat
kemajuan. Sikap keberanian ini banyak dicontohkan oleh para ilmuan seperti Copernicus,
Galilleo, Socrates, dan Bruno. Galilleo diasingkan oleh penguasa karena dengan berani
menentang konsep bumi sebagai pusat tata surya, matahari dan benda lainnya berputar
mengelilingi bumi (Geosentris). Galilleo mendeklarasikan bahwa matahari adalah menjadi
pusat tata surya, dan bumi serta planet lainnya berputar mengitari matahari (Heliosentris).
Socrates memilih mati meminum racun daripada harus mengakui sesuatu yang salah.
Bruno tidak takut dihukum mati dengan cara dibakar demi mempertahankan kebenaran.
5
Kisah keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi tauladan adalah kisah Marie
Curie seorang fisikawan, kimiawan yang berhasil menemukan zat radio aktif, bertahun-
tahun ia menekuni dan meneliti zat radioaktif dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia, dengan perlahan radiasi unsur tersebut merambah ke dalam
tubuh Marie Curie. Marie Curie mengetahui bahwa ia mengindap penyakit kanker.
Namun, dalam setiap kuliahnya ia menjelaskan tentang radioaktif tanpa pernah
menunjukan ketakutan akan bahaya radiasi. Keadaan tersebut terus dirahasiahkan hingga
ia menjelaskan sendiri pada saat-saat ajalnya tiba.

7. Kreatif
Seseorang dalam mengembangkan ilmunya harus mempunyai sikap kreatif yang berfokus
pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif dan berkemampuan
untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Sifat-sifat yang tersebut di atas
menunjukkan kepada kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang yang hendak
menumbuhkan sikap ilmiah pada dirinya. Tidak seorang pun dilahirkan dengan memiliki
sikap ilmiah. Mereka yang telah memperoleh sikap itu telah berbuat dengan usaha yang
sungguh-sungguh.

8. Kritis
Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan
jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun
dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.

9. Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain


Sikap rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan
menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai karya
yang orisinal milik pengarangnya.

10. Sikap Menjangkau ke Depan


Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu berpandangan
jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu menyusun
suatu teori baru.

2.3 Keseimbangan Antara Scepticism dan Receptivity


Sikap kritis itu penting. Semua data dan interpretasi harus dievaluasi terlebih dahulu, bukan
langsung diterima mentah-mentah. Akan tetapi, yang lebih penting ialah mencapai
keseimbangan antara sikap skeptis dan penerimaan. Salah satunya kesedian untuk mengajukan
hipotesis yang mungkin terbukti salah, dibarengi dengan kemampuan untuk memilah hipotesis
yang tidak tepat. Seorang ilmuwan seharusnya menerima (dan kemudian mengkritisi) suatu
konsep atau hasil baru yang diajukan ketimbang menghadapinya dengan penolakan. Sikap
kritis yang menolak semua hal baru telah terbukti merampas baik kesenangan dalam sains
maupun bahan mentah bagi kemajuan sains.

BAB 111 PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Sikap ilmiah adalah suatu sikap mampu menerima pendapat orang lain dengan baik dan
benar, bertindak dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui

6
langkahlangkah ilmiah yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga
keterbukaan.

Macam-macam sikap ilmiah:


l . Jujur
2. Terbuka
3. Toleran
4. Skeptis
5. Optimis
6. Pemberani
7. Kreatif
8. Kritis
9. Sikap rela menghargai karya orang lain
10. Sikap menjangkau kedepan

Manfaat dari sikap ilmiah dalam penerapannya


l . mampu membedakan fakta dan opini
2. berani dan şantun dalam mengajukan pertanyaan dan argumen
3. mengembangkan keingintahuan
4. kepedulian terhadap lingkungan
5. berpendapat secara ilmiah dan kritis
6. berani mengusulkan perubahan suatu kondisi
7. berkerja sama
8. jujur terhadap fakta
9. tekun

3.2 Saran
Dengan demikian sebagai penulis makalah ini kami meminta saran dan kritik karena masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA

Ganjarsagoyo. 2015. Teori Ilmiah, Sikap Ilmiah, dan Hipotesis. Diakses tanggal
23 November 2015 dari https://ganjarsayogo.wordpress.com/2015/04/15/teori-
ilmiahsikap-ilmiah-dan-hipotesis/
Ikhsandi, dkk. 2014. Sikap Ilmiah. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala Darussalam.
Mamad Tamamadin. 2010. Ilmuwan (The Scientist). Diakses tanggal 23 November 2015 dari
https://mamadtama.wordpress.com/2010/04/09/ilmuwan-the-scientist/

Anda mungkin juga menyukai