Anda di halaman 1dari 28

Ekologi Akuakultur

Minggu ke-2
Pengertian

- Akuakultur adalah kegiatan memproduksi biomasa (pabrik


biologis) dengan berlandaskan kepada prinsip ekosistem
perairan.
- Akuakultur adalah proses ekologi
- Ekologi perairan: ilmu yang mempelajari interaksi komponen
biotik dengan abiotik dalam lingungan perairan.
- Ekosistem perairan: interaksi fungsional antar komponen biotik
dengan abiotik membentuk satu kesatuan hubungan yang
saling mempengaruhi.
- Komponen abiotik terdiri dari air dan tanah (fisika-kimia) yang
interaksi keduanya mempengaruhi komponen biotik dan
sebaliknya.
- Berdasarkan kepada peran dalam ekosistem komponen biotik
dalam ekosistem perairan dikelompokan kedalam: 1) produser,
2) konsumer dan 3) dekomposer.
Matahari

Produser Konsumer

Hara Dekomposer

Abiotik Biotik
• Produser: biota air dari golongan tumbuhan yang mampu mensintesis
bahan organik komplek dari unsur anorganik dengan menggunakan energi
matahari (fotosintesis)
• Konsumer: biota air yang mengkonsumsi produk produser dan saling
memakan (pemangsaan) antar mereka. Terdapat beberapa tingkat
pemangsaan (tingkat trofik) antar konsumer
• Dekomposer: biota air yang mampu menguraikan jasad mati produser dan
konsumer menjadi unsur anorganik sederhana yang kemudian bisa
dimanfaatkan oleh produser dalam proses fotosintesis
Dengan demikian di ekosistem perairan terdapat proses
atau fungsi ekologi yang mencakup:

1. Produksi
2. Konsumsi
3. Dekomposisi

- Mengingat akuakultur adalah proses ekologis, maka proses atau fungsi


tersebut juga berlangsung dalam sistem akuakultur
- Dalam sistem akuakultur terdapat sistem perairan tergenang (kolam,
tambak) dan air mengalir (kolam air deras) serta resirkulasi.
- Proses ekologis yang berlangsung pada sistem tersebut ternyata tidak
sama
Proses ekologis yang berlangsung di perairan kolam air
tergenang, kolam air mengalir dan sistem resirkulasi.

Ekosistem Proses Ekologi


perairan dan Produksi Konsumsi Dekomposisi
akuakultur

Air tergenang √ √ √
Air mengalir √
Resirkulasi √
Sistem produksi akuakultur vs proses ekologi perairan

Kolam air tenang (perairan tergenang)


- Sebagai ekosistem danau atau waduk
- Ketiga proses ekologi berjalan: produksi, konsumsi, deomposisi

Kolam air deras (perairan mengalir)


-Sebagai ekosistem sungai
-Hanya proses ekologi konsumsi, lainnya di luar sistem

Resikulasi
-Proses ekologi yang berlangsung: konsumsi, dikomposisi
-Teknologi: sedimentasi, filtrasi, biodegradasi, aerasi dan sterilisasi
Produktivitas ekosistem perairan bergantung kepada kapasitas untuk menangkap
energi matahari dan mentranspor energi tersebut ke tingkat trofik berikutnya

Manusia

Air

Bakteri

Tanah
Akuakultur, campur tangan manusia dalam ekosistem perairan: 1) stocking, 2)
pemberantasan hama, 3) pergantian air, 4) penggunaan probiotik, 5) pemupukan

Manusia

Bakteri 5
Produksi tanaman di lingkungan perairan
bergantung kepada:

• Radiasi matahari
• CO2
• Suhu
• Zat hara
- Primer : N, P, K
- Sekunder: Ca, Mg, S
- Mikro : Al, Ba, Bo, Cl, Co, Cu, Fe,
Mn, Mo, Si, Zn (Trace element)

Fitoplankton merupakan bentuk tanaman utama dan


merupakan sumber pakan dilingkungan perairan laut,
estuaria dan perairan tenang lainnya
Bahan Amoniak Nitrit Nitrat Nitrogen
organik NH3 NO2 NO3

Penguraian bahan organik oleh bakteri pengurai secara bertahap sebelum


menjadi hara bagi keperluan fotosintesi produsen primer.
Tingkat trofik

- Tingkat trofik tersebut menggambarkan aliran energi di suatu


perairan melalui setiap komponen ekosistem, sejak energi
matahari ditangkap dan diubah melalui aktivitas fotosintesis
oleh produser primer hingga pemangsa yang paling berkuasa
di perairan tersebut.
- Setiap perpindahan energi dari tingkat yang rendah ke tingkat
yang lebih tinggi selalu terjadi kehilangan energi.
- Di perairan, tingkat trofik bisa mencapai 4-6 tingkat, dan
demikian pula pada beberapa sistem akuakultur seperti dalam
kolam air tenang atau tambak.
Tingkat trofik

Proses (fungsi)
ekologis

Produser Konsumer Dekomposer

-Tingkat tropik bisa dilihat dari fungsi ekologis : produksi, konsumsi dan
dekomposisi
- Biota produsen memiliki tingkat produksi lebih rendah dibanding biota
konsumer
Tingkat trofik

Jenis makanan

Herbivor Omnivor Karnivor

- Tingkat tropik bisa dilihat dari jenis makanan : herbivor, omnivor dan karnivor
- Ikan Herbivor memiliki tingkat tropik yang lebh rendah dibanding ikan karnivor
Cahaya matahari
3,91x106

Tingkat 2,6x106 5,4x104


trofik
1,05x106 Makrofita

I
Bahan organik
allochtonous
P=113 Kehilangan
P=5275 Fitoplankton
P=2093
1004
energi selalu
1549 138 terjadi pada
Bakteri
planktonis 80
Bakteri
bentis P=251 setiap
P=1465
209
50
13 perpindahan
II (transfer) energi
Protozoa
planktonis
Rotatoria+Calan
oidea+Cladocera
Makro-
benthos
Protozoa
benthis
dari tingkat trofik
P=142 P=184 P=33 P=21
rendah ke
4 tingkat yang
III
Predator
planktonis
Predator
benthis
lebih tinggi.
8
P=26,8 P=1,7

Benih ikan Ikan Ikan


P=29 planktofagus benthofagus
P=46 P=11,3

IV
Ikan
predator
P=13,4
Manusia
Ikan predator
V P=13,4
Ikan
karnivora

Ikan
omnivora

Ikan
herbivora

Fitoplankton, alga,
makrofita

Dalam suatu ekosistem periaran yang seimbang struktur tingkat trofik


biota berbentuk piramida.
Akuakultur yang berkelanjutan

Ikan betutu,
ikan gabus

Ikan mas,
nila, patin,
bawal

Ikan mola, nilem, tambakan,


kowan, kijing Taiwan, gurame,
rotifera, Daphnia sp., Moina sp.

Fitoplankton, perifiton

Komposisi dan struktur spesies akuakultur yang


diusahakan (komoditas) sebaiknya berbentuk
piramida makanan seperti pada ekosistem alamiah
Akuakultur berbasis tingkat trofik
(trofik level-based aquaculture)

• Upaya menyeimbangkan struktur komoditas akuakultur


yang lebih mengarah kepada trophic level alamiah di
perairan
• Diversifikasi komoditas akuakultur diarahkan kepada
pengembangan komoditas yang bukan karnivora
(pemakan daging, tingkat trofik yang tinggi) saja,
melainkan komoditas dengan tingkat trofik yang rendah
(herbivora, phytoplankton feeder) bahkan yang bisa
memanfaatkan limbah (detritus feeder, menyerap N
perairan)
• Diharapkan bisa memperpanjang umur usaha akuakultur
(sustainable aquaculture), karena tercipta keseimbangan
ekosistem perairan dan akuakultur.
.
Pemberian pakan

Ikan pemakan Ikan Ikan


Ikan Ikan detritus dan pemakan Ikan pemakan
karnivora omnivora herbivora
bangkai bakteri plankton

Sisa Feses
Zooplankton
pakan

Makrofita Alga Fitoplankton


Bahan
organik

Bakteri Nitrogen
pengurai

Ikan karnivora dan omnivora lebih banyak membutuhkan


energi (protein) dari ikan herbivora, detrivora, bakterivora,
planton feeder,scavenger
Secara ekologis, lebih menguntungkan memproduksi ikan dengan tingkat
trofik yang rendah

Secara ekonomis, memproduksi ikan dengan tingkat trofik yang tinggi


(predatory speces) relatif mahal (konversi dari protein ke protein),
dibandingkan dengan yang bertingkat trofik rendah yang relatif lebih
murah (konversi dari karbohidrat ke protein)

Memproduksi abalone atau teripang yang bernilai tinggi dan


berorientasi pasar ekspor ternyata lebih murah, karena abalone bisa
memanfaatkan lumut dan perifiton, dan teripang bahkan bisa
memanfaatkan sedimen organik.
Produksi Konsumsi

Dekomposisi

Keseimbangan proses ekologis produksi, konsumsi dan dekomposisi


merupakan persyaratan produksi dalam sistem akuakultur dan perairan
alami.
Contoh ketidakseimbangan ekosistem
1. Kematian masal ikan mas dalam
- Proses konsumsi lebih banyak dibandingkan dengan dekomposisi
- Produk proses produksi tidak dikonsumsi sehingga terjadi eutrofikasi
2. Menurunnya produktivitas tambak udang windu di Pantura Jawa
- Proses konsumsi lebih banyak dibandingkan dengan dekomposisi
- Pencemaran perairan sehingga
Ekosistem
Perikanan Waduk
akuakultur dan Resevoir
berinterkasi
dengan
ekosistem Budidaya Perikanan Tangkap

perairan alamiah
Ikan Pakan Pemupukan Plankton Spesies Filter
Feeder

Positif Negatif Sisa Pakan Makrofita Spesies


Makrofagus

Spesies
Hara Terlarut Benthos Pemakan di
dasar

Buangan
Meningkatkan
produksi perikanan
tangkap Sedimen
Daya dukung perairan

Pengertian

1. Berhubungan dengan kurva tumbuh logistik, dan daya


dukung adalah asimptot atas dari kurva tersebut
2. Batasan teratas dari pertumbuhan populasi, ketika
pertumbuhan populasi tak dapat didukung lagi oleh
sumberdaya lingkungan yang ada
3. Jumlah individu dalam keadaan sehat dan kuat yang
dapat didukung oleh suatu habitat
4. Daya dukung merupakan populasi organisme akuatik
yang akan ditunjang oleh suatu kawasan/areal atau
volume perarian tertentu tanpa mengalami penurunan
mutu.
5. Kuantitas maksimum ikan yang dapat didukung oleh
suatu badan air selama jangka waktu panjang.
Daya dukung perairan

Faktor-faktor:
1. Biotik: genetik dan fisiologis, pathogen, predator
2. Abiotik:
- Komposisi kimia perairan dan tanah dasar
- Suhu air
- Cahaya
- Tingkat metabolit
- Ketersediaan oksigen
- Ketersediaan pakan

Berlaku Hukum Minimum Liebig:


Faktor minimal yang akan membatasi pertumbuhan biomasa, dari sekian banyak
faktor yang berperan dalam ekosisten (faktor pembatas, limiting factor)
CSC, critical standing crop
Pertumbuhan ikan CC, carrying capacity

CSC CSC

CC CC

Kepadatan ikan

Pemupukan saja

Pemupukan dan pemberian pakan tambahan


1. Carrying capacity (CC), daya dukung lingkungan tercapai
ketika pertumbuhan biomasa berhenti (tiak ada pertumbuhan)
2. Critical standing crop (CSC) ketika pertumbuhan biomasa
mulai menurun (berkurang)
3. CC dan CSC bersifat spesifik untuk setiap sistem dan teknologi
budidaya, atau CC dan CSC adalah tetap untuk sistem dan
teknologi tertentu
4. Pada CC dan CSC yang tetap, pada padat penebaran yang
rendah diperoleh pertumbuhan yang tinggi, dan sebaliknya
5. CC dan CSC dapat ditingkatkan dengan teknologi lingkungan,
pakan dan rekayasa genetik
Bagaimana akuakultur memperbesar daya dukung ekosistem
dalam memproduksi biomasa ikan

• Teknologi pemberian pakan:

Tingkat Feeding CSC (kg/ha) CC (kg/ha)

Tanpa pemberian 65 130


pakan
Pemupukan saja 120 480

Pemupukan dan 550 2000


pemberian dedak
Pemupukan dan 2400 -
pemberian pakan
buatan komplit (pelet)
Daya dukung
Daya dukung perairan
ekologis

Untuk ikan bukan predator, hasil yang terbesar dari suatu perairan
diperoleh dengan pemeliharaan kombinasi jenis ikan yang berbeda
(komplemeter) kebiasaan makannya, dan ruang hidupnya (niche):
polikultur

Pada populasi yang bereproduksi, keberadaan jenis predator mengurangi


hasil (biomasa) panen namun meningkatkan bobot rata-rata jenis
mangsa

Anda mungkin juga menyukai