Anda di halaman 1dari 9

AKUNTABILITAS KINERJA DIY 2016

Dasar Hukum:
1. UU No 25/2004 Tentang sistem perencanaan pembangunan nasional.
2. UU No 14/2008 Tentang keterbukaan informasi publik.
3. UU No 23/2014 Tentang pemerintah daerah.
4. Perpres RI No 29/ 2014 Tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
5. Permenpan RB No 53/ 2014 Tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,
pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintah.
6. Pergub DIY No 45/2014 Tentang tata cara evaluasi hasil rencana pembangunan
daerah dan pengendalian pelaksanaan pembangunan daerah.
7. Permenpan RB No 12/2015 Tentang pedoman evaluasi atas implementasi sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
8. Pergub DIY No 94 /2016 Tentang pedoman sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
ERA ADMINISTRASI
PUBLIK

Program-program pemerintah dimana


masyarakat bisa dengan leluasa mengakses
informasi yang terkait dengan perencanaan
program, pelaksanaan program dan evaluasi
program.
TUJUAN VIDEO INFORMASI
 Menyampaikan pada masyarakat tentang capaian
Pemerintah DIY dalam rangka membangun kinerja
pemerintahan yang akuntabel dan terukur melalui
pengembangan aplikasi yang terintegrasi sejak
perencaan, pelaksanaan, sampai evaluasi dalam
managemen pengelolaan pemerintah daerah.
NETWORK

Penerapan tehnologi informasi secara digital


sehingga sistem kinerja pemerintah bisa
dilakukan dengan cepat, akurat, transparan
efektif efisien dan transparan.
KELOMPOK 3
 MARTHA REGITA (29)
 WAHYU ARDIAN N (9)
 NUR ARI SUKARTININGSIH (4)
 TUTI SEPTI RAHAYU (25)
 RASHID PURNOMO (3)
 RIKA ZUNIASTUTI (10)
 CARISSA RISKIANANDA (2)
 HUDZAIFAH NOOR (21)
Partisipasi Masyarakat
 Masyarakat merupakan aktor penting dalam pembangunan
karena menjadi obyek sekaligus subyek pembangunan.
Masyarakat selama ini telah banyak dilibatkan dalam proses
pengambilan kebijakan khususnya dalam merencanakan
kebijakan program atau kegiatan dalam forum-forum resmi,
seperti Musrenbang, Public Hearing, dan forum sejenis
lainnya. Namun dalam proses implementasi kebijakan yang
ditetapkan melalui program atau kegiatan yang dilaksanakan,
partisipasi masyarakat masih minim. Masyarakat hanya
dilibatkan pada tahapan paling awal sebagai bentuk legitimasi,
tetapi sulit untuk memantau status aspirasi mereka di tingkat
berikutnya, termasuk ketika telah menjadi dokumen peraturan
daerah, perencanaan, implementasi, serta monitoring dan
evaluasi (monev) dalam rangka feedback untuk perencanaan
pembangunan berikutnya.
PEMERINTAHAN BERJENJANG

Guna menyusun Rencana Kerja Perangkat


Daerah (RKPD) yang berfungsi sebagai
dokumen perencanaan tahunan, maka dilakukan
sistem perencanaan yang dilakukan secara
berjenjang, misalnya melalui Musrenbang
Kelurahan atau Desa, Kecamatan, Kabupaten
atau kota, Provinsi dan Nasional.
Produk yang dihasilkan pemerintah
DIY:
 1. Dataku (e-Data)
 2. SI Penataan Ruang (e-Spatial)
 3. Metadata Spasial Daerah (e-Metadata)
 4. Jogjaplan (e-Planning)
 5. Jogja Kendali (e-monev APBD)
 6. Monitoring dan Evaluasi APBN (e-monev
APBN)
MANFAAT DAN KEGUNAAN PRODUK

 Memberi informasi profil daerah dan hasil pembangunan


dari tahun ke tahun ke berbagai pihak.
 Sebagai landasan dalam penyususnan perencanaan yang
berbasiskan pada data dan informasi yang akurat.
 Mewujudkan keterbukaan informasi kepada publik
dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
mendapatkan data yang mudah dan cepat tanpa melalui
birokrasi yang tidak efektif.
 Menjawab perkembangan teknologi dengan tersedianya
versi mobile apps yang lebih userfriendly pada pengguna.

Anda mungkin juga menyukai