Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

DI BIDANG JASA KONSELING KEPERAWATAN


Dosen Pengampu : Ade Ragil Agung Wibowo, S.Kep,.Ns

OLEH :
Kelompok VI

Kurnia Hasnawati Rorong


  Meylyana Irianty Yelemaken
Saipul Umar
Jenny Melian Orpalisa Nauseny
Cresensya Kanip Kurupat
Santi Sahara
Silvia Lamera
DEFINISI
• Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi
tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal
yang baik, dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya
diberikan dukungan emosional dan intelektual. ( Mubarak dan Nur Chayatin, 2009 ).

• Konseling dapat membantu dan memotivasi klien untuk lebih bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri dalam mengatasi masalahnya.
TUJUAN KONSELING
5 Tujuan Konseling Keperawatan Adalah Sebagai Berikut :
1. Membantu pasien memecahkan masalah
2. Membantu pemenuhan kebutuhan pasien
3. Mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif dan yang
merugikan klien.
4. Meningkatkan rasa percaya diri.
5. Menginformasikan pasien mengenai hak-hak dan pilihannya, serta
memberdayakan pasien untuk membuat keputusan.
FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
1. Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman yaitu, suatu fungsi yang membantu konseling agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya.

2. Fungsi Preventif

Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan cara konselor untuk
mengantisipasi berbagai masalah yang nantinya akan dihadapi dan berusaha
untuk mencegahnya.
3. Fungsi Pengembangan

Fungsi pengembangan yaitu, fungsi yang memiliki sifat yang lebih proaktif daripada
fungsi-fungsi yang lainnya. dalam hal ini konselor harus mampu menciptakan suasana
belajar yang kondusif yang mampu memfasilitasi konseli dalam proses perkembangan
belajar.

4. Fungsi Penyembuhan

Fungsi penyembuhan yaitu, fungsi yang memiliki sifat yang kuratif, fungsi ini biasanya
berkaitan dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang mengalami masalah,
baik itu menyangkut hal pribadi ataupun sosial.
5. Fungsi Penyaluran

Fungsi penyaluran yaitu, fungsi yang sifatnya membantu konseli dalam memilihkan
kegiatan ekstrakurikuler dan program study yang nantinya akan ditempuh.
JENIS KONSELING

Terdapat tiga jenis konseling yaitu :

1. Konseling jangka pendek

2. Konseling jangka panjang

3. Konseling Motivasi
TEKNIK KONSELING

1. Teknik authoritarian atau directif.

2. Teknik Nondirectif atau konseling centre

3. Teknik Edetik
PERAN PERAWAT DALAM KONSELING

1. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat


sakitnya.

2. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode


untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.

3. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau


keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman
yang lalu.

4. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan.


HASIL DARI WAWANCARA TERSEBUT
DIDAPATKAN JAWABAN :

1. Biografi Narasumber
• Nama : Winarti
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Perawat + Bidan di Puskesmas Mopah Baru
• Agama : Kristen Protestan
• Alamat : Jalan Brawijaya
Riwayat Pendidikan :

“Beliau menempuh pendidikan perawat tahun 1988-1991, beliau mengatakan dulu


belum ada Akademik Keperawatan seperti sekarang, kebetulan saat itu tenaga bidan
masih kurang jadi dari SPK beliau dikirimkan ke Jayapura untuk mengikuti pendidikan
D1 Kebidanan (selesai tahun 1992) istilahnya waktu itu bidan A, ia menempuh
pendidikan bidan selama 1 tahun setelah pendidikan perawat, selanjutnya beliau
ditugaskan di Puskesmas Mopah Baru tahun 1993 sambil menunggu SK, ia magang
di Rumah Sakit selama 1 tahun (SK turun tahun 1993), namun ia ditempatkan di
Puskesmas Pembantu Tomerau, di Tanah Miring SP3 (1994), selanjutnya di Jagebob,
lalu di Makassar (selama 4 tahun), lalu ia balik ke Jagebob lagi. Tahun 2012 beliau
mengikuti pendidikan Kebidanan Poltekes Jayapura di Merauke (selesai tahun 2014),
dan melanjutkan D4 di Kediri (selesai tahun 2018).”
2. Pendapat Perawat Mengenai Konseling Keperawatan ?

“Konseling Keperawatan itu sangat penting dalam keperawatan dan kebidanan serta
harus sejalan ketika kita melakukan suatu tindakan asuhan keperawatan pasti akan
ditentukan konseling, karena konseling itu sendiri adalah proses interaksi untuk
menolong seseorang (pasien) untuk memenuhi kebutuhannya. Terkadang ketika kita
ingin melakukan sesuatu, memberikan pelayanan jika kita tidak lakukan konseling
terlebih dahulu kadang pasien itu akan menolak atau tidak mau melakukannya,
karena kalau tidak melalui konseling kita tidak akan bisa menggali masalah pasien
dan kebutuhannya. Melalui konseling juga ketika kita sudah dapat menemukan
permasalahannya, kita bisa menentukan asuhan yang tepat, jadi dalam konseling
juga dibutuhkan keterbukaan dari pasien kita.”
3. Alasan Mengapa Selain Menjadi Perawat Mau Menjadi Seorang Yang
Melakukan Konseling Keperawatan ?

“Alasannya karena berkaitan dengan kepuasan pelayanan yang beliau berikan


kepada klien, dengan otomatis mereka akan menghargai itu, jadi ketika kita
melakukan konseling sekalipun kita tidak pasang tarif misalnya dari jasa kita tetapi
pasien itu akan merasa puas dan menghargai asuhan keperawatan yang diberikan.
Tujuan beliau ketika memberikan asuhan adalah kepuasan pasien dan keberhasilan
asuhan yang diberikan”
4. Berapakah Range Atau Rentang Usia Pasien Yang Sering Datang Konseling ?
“Semua usia yang dilayani konseling dari bayi, balita, ibu hamil, ibu melahirkan dan
ibu nifas, KB bahkan sampai lansia, karena lansia itu juga lingkup dari kegiatan
kesehatan keluarga”

5. Kebanyakan Pasien Dengan Penyakit Apa Yang Seringkali Dilakukan


Konseling ?
“Jasa konseling yang dilakukannya adalah pelayanan kesehatan klinik kebidanan
dengan memeriksa kondisi bayi, balita, ibu hamil yang memeriksa kehamilannya, ibu
melahirkan dan ibu masa nifas, KB bahkan sampai lansia yang memeriksakan diri
atau kondisi kesehatannya serta penyakit umum lainnya (seperti Penyakit Tanpa
Menular : Hipertensi, DM, dll).”
6. Tekhnik Atau Strategi Apa Yang Digunakan Selama Melakukan Konseling
Keperawatan ?
“Tekniknya harus pandai melihat latar belakang pasien, jadi tidak serta merta
konseling itu dilakukan, sehingga apa yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh
pasien. beliau juga melihat kebutuhan pasien, latar belakangnya yaitu sosial ekonomi,
pendidikan, dan agamanya, itu sangat menentukan tekhnik apa yang digunakan
karena konseling itu bertujuan untuk mendidik, merubah perilaku dan memotivasi
supaya pasien mau melakukan apa yang disampaikan setelah dilakukan konseling
tersebut.”

7. Seperti Apa Promosi Jasa Konseling Yang Digunakan ?


“Tidak ada promosi tentang jasa konseling, hanya saja jika melakukan pelayanan
kesehatan ada pasien yang ingin melakukan konseling bisa. seterusnya jika pasien
tersebut ingin melakukan konseling sebagai perawat yang mempunyai jasa bersedia.”
8. Saat melakukan usaha dibidang konseling ini apakah ada pembagian atau
patokan waktu antara dinas dipuskesmas dan melakukan konseling
keperawatan sehari-hari ? dan kira-kira berapa lama waktu yang digunakan saat
konseling dilakukan ?
“Untuk patokan waktu pada saat dinas dipuskesmas dan pelayanan di klinik untuk
saat ini dan saat yang lalu tidak ada hambatan dalam pembagian waktu karena dinas
di puskesmas hanya sampai jam 2 siang dan klinik dimasa pandemi ini hanya dibuka
dari jam 5 s.d 8.”

9. Apakah ada biaya selama melakukan konseling ? jika ya, berapa biaya
perbulan yang didapat ?
“Tidak ada patokan biaya dalam konseling hanya saja beberapa pasien seperti
menghargai jasa yang sudah diberikan.”
10. Apakah ada perbedaan biaya jika jenis konselingnya berbeda ?
“Seperti pertanyaan diatas tidak ada patokan biaya dan dalam melakukan konseling beliau
melihat latar belakang ekonomi pasien agar pasien tidak terbebani mengenai biaya konseling”.

11. Apakah ada hambatan, kelebihan serta kekurangan yang dialami selama melakukan
konseling keperawatan ini ?
“Hambatan dalam melakukan konseling adalah jika pasien tidak mengerti Bahasa Indonesia
dalam arti masih menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi contoh yang beliau alami
saat bertugas diMakassar yang mayoritas masyarakatnya masih menggunakan bahasa daerah
dan masyarakat atau pasien yang buta huruf, karena menimbulkan kesulitan dalam
berkomunikasi dan menjelaskan dalam tulisan.”

12. Adakah respon balik atau feedback dari hasil pasien, ketika sudah dilakukan
konseling terhadap pasien tersebut ?
“Pasien setelah melakukan konseling akan merasa puas dan merubah pola hidup yang lebih
sehat serta merasa mendapat pengetahuan dan informasi penting bagi kesehatan mereka.”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai