Disebabkan oleh :
a. Orang yang menangani atau mengolah makanan, tidak menjaga kebersihan ketika memasak/
mengolah makanan,sehingga makanan terkontaminasi.
b. Lingkungan atau area dan peralatan. Adanya debu diruangan tempat menyimpan bahan
makanan,peralatan masak kotor.
c. Bahan makanan yang mengandung bakteri penyebab keracunan pada saat dibawa ke dapur,
atau bakteri dapat masuk ke bahan makanan karena kegagalan pengolahan selama persiapan.
Diagnosis Keracunan
Makanan
◦ Diagnosis keracunan makanan dapat dilakukan berdasarkan gejala yang
muncul. Sehingga, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan,
sejak kapan gejala muncul, serta makanan apa yang telah dikonsumsi.
Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk
mendeteksi tanda yang berbahaya, misalkan tanda dehidrasi.
◦ Jika dibutuhkan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang,
di antaranya pemeriksaan feses dan pemeriksaan darah, untuk
mengetahui bakteri atau parasit yang menjadi penyebab dari kondisi
yang dialami.
◦ Foto Rontgen dan lumbal pungsi juga dapat dilakukan, namun hanya
jika dicurigai infeksi sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Komplikasi Keracunan Makanan
◦ Komplikasi yang paling sering terjadi akibat keracunan makanan adalah dehidrasi akibat
muntah dan diare yang dialami. Bayi, orang tua, dan penderita dengan sistem imun yang
lemah berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi ini.
◦ Selain itu, terdapat beberapa komplikasi yang bervariasi tergantung dari jenis kontaminannya
yaitu:
Keguguran, bayi lahir prematur, kerusakan saraf, atau pertumbuhan terhambat akibat
bakteri Listeria.
Sindrom hemolitik uremik karena infeksi bakteri coli jenis tertentu.
Sindrom Guillain-Barre akibat infeksi Campylobacter jejuni.
Botulisme akibat bakteri Clostridium botulinum.
Pengobatan Keracunan Makanan
Beberapa pertolongan pertama keracunan makanan sebelum dibawa
ke fasilitas kesehatab terdekat :
◦ Penuhi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan minum air sedikit demi
sedikit.
◦ Mulai konsumsi makanan secara perlahan dengan mengkonsumsi
makanan yang hambar (tidak berasa), rendah lemak, dan mudah
dicerna, seperti nasi, pisang, roti, atau biskuit.
◦ Hindari makanan dan minuman tertentu, seperti kafein, alkohol,
produk yang mengandung susu, makanan berlemak, makanan yang
terlalu manis, makanan pedas, dan makanan yang digoreng.
◦ Istirahat yang cukup.
◦ Jangan minum obat untuk muntah atau mencret tanpa anjuran dari
dokter.
◦ Cara mengatasi keracunan makanan yang lebih serius, dokter akan
memberikan beberapa jenis obat, di antaranya:
Paracetamol, untuk meredakan demam atau menangani sakit kepala.
Antibiotik, untuk mengatasi keracunan makanan disebabkan oleh bakteri.
Loperamide dan bismuth subsalicylate, untuk menangani diare dan
meredakan rasa mual.
Infus cairan, bila muntah atau diare tidak mereda.
Pencegahan
1. Mencuci buah dan sayur sebelum disajikan
2. Memisahkan makanan yang telah masak dari makanan mentah disetiap tahap pemrosesan; dari tempat
penyiapan, penyimpanan,hingga meja makan.
3. Masak makanan sampai matang dan merata
4. Mengambil makanan tidak dengan tangan, tetapi menggunakan alat (penjepit atau sendok)
5. Menutup makanan yang belum dikonsumsi
6. Mencegah serangga atau hewan memasuki ruangan tempatmakanan diproses
7. Menjaga kebersihan pribadi
8. Tidak bersin dan batuk di dekat makanan
9. Membersihkan seluruh peralatan dengan bersih
10. Segera membuang bahan makanan yang tidak segar dan telah membusuk