Anda di halaman 1dari 26

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

GRAND DESIGN PENINGKATAN MATURITAS


PENYELENGGARAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH (SPIP) TAHUN 2015-2019
DASAR HUKUM SPIP

– UU Keuangan Negara
– UU Perbendaharaan Negara UU SISTIM
No 1 Th 2004 PENGENDALIAN
INTERN

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna


Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN/D telah diselenggarakan
berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP).

Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah
mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah
secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
di INDONESIA

1. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983


tentang Pedoman Pelaksanaan
2. PP No. 60 Tahun 2008 tentang
Pengawasan dan Instruksi Presiden No. Sistem Pengendalian Intern
1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pemerintah (SPIP)
Pelaksanaan Pengawasan Melekat,
Keputusan Menteri PAN No. 30 Tahun
1994 tentang petunjuk Pelaksanaan
Pengawasan Melekat yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri PAN No. K
KEP/46/M.PAN/2004: E
K
PEMANTAUAN PENGENDALIAN E
G
Unsur-unsur Waskat: INTERN G
I
U A
I
a. Pengorganisasian INFORMASI DAN KOMUNIKASI U
N
A
T
I A
b. Personil N T
T N
I A
B 2
c. Kebijakan KEGIATAN PENGENDALIAN T
A
N
1
d. Perencanaan
e. Prosedur PENILAIAN RISIKO
f. Pencatatan
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
g. Pelaporan
h. Reviu Intern

GOVERNMENT INTERNAL CONTROL SYSTEM


MANAGEMENT CONTROL  8 UNSUR
(GICS)  5 UNSUR

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
di INDONESIA

SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan SPIP adalah SPI yang
kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh diselenggarakan secara
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan menyeluruh di lingkungan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan pemerintah pusat dan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, pemerintah daerah.
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset (PP 60/2008, Bab I Ps. 1
negara, dan ketaatan terhadap peraturan butir 2)
perundang-undangan.
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

ATURAN PENDUKUNG PENERAPAN SPIP

1. SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12


Tahun 2010 tentang Penerapan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan Instansi
Pemerintah
2. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2011 Tentang Percepatan Peningkatan Kualitas
Akuntabilitas Keuangan Negara
3. Instruksi Presiden No. 17 Tahun 2011 Tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2012.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


AKTOR DALAM KERANGKA PERSPEKTIF
PENYELENGGARA KENEGARAAN

 MK;
 MA;
 BPK;
 Kejaksaan;
Legal 

Polisi;
KPK;
 Presiden,
 DPR,
 KemenPPN/Bappenas
(perumus kebijakan)
Politic
 KSP
 Kantor Staf Presiden (KSP)  Kemen PPN/Bappenas
 Setneg  Kantor Kemenko;
 Setkab

Management 

BPKP
K/L teknis;

 K/L teknis,
 PEMDA,
 BUMN/D

Operational
1
DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
MENCAPAI VISI DAN MISI PRESIDEN
TERPILIH

VISI – MISI PRESIDEN

Pencapaian tujuan Instansi Pemerintah

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN :
• KEGIATAN YANG EFISIEN DAN EFEKTIF
• KEANDALAN LAPORAN KEUANGAN
• PENGAMANAN ASET
• KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SPIP

Amanat : UU No 1 Tahun 2004 dan PP No 8 Tahun 2006

• Mengutamakan hard control, soft control tidak tersentuh (integritas,


komitmen, kepemimpinan, nilai etika)
• KKN
STRATEGI IMPLEMENTASI PEMDA

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PEDOMAN SPIP RUJUKAN IMPLEMENTASI

Pedoman Maturitas
DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
TAHAPAN/ SIKLUS SPIP

Tujuan
Entitas
PRASYARAT INFORMASI

Diagnostic n Tujuan SPIP


ru nka
Assesment dit u
Proses SPIP
didukung

diu
kan kur
cana Aktivitas d eng
e n
ditr Kunci an

Pemantauan
ma
Desain SPIP tu r

outc
tau itas

a
pan

erj
di

o me
kin
dilaksanakan
Informasi
dilaporkan dilaporkan Indikator Ukuran Ukuran
RTP Komunikasi
Kinerja Outcome Maturitas

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TAHAPAN PENYELENGGARAAN SPIP

Tahap Implementasi
Tahap Persiapan dan Tahap Penilaian atas SPI Tahap Penyusunan Rencana
Rencana Tindak
Penanaman Kepedulian yang ada Tindak Pengendalian
Pengendalian

Tahap Persiapan Menyiapkan bahan-bahan


Perkada Penyelenggaraan
Merumuskan tindakan untuk Membangun infrastruktur
SPIP Tahap Pelaksanaan mengatasi kelemahan lingk.
Pengendalian
• Analisis tujuan
• Penilaian Lingk
Pembentukan Satgas mengkomunikasikan
Penyelenggaraan SPIP Pengendalian Merumuskan kegiatan Pengendalian
• Penilaian Risiko pengendalian yang dibutuhkan
• Penilaian atas pengendalian dlm rangka mengatasi risiko
terpasang
pelaksanaan kebijakan dan
Diklat SPIP Menyelaraskan Rencana Tindak
Perbaikan Pengendalian prosedur pengendalian

Menetapkan bagaimana
informasi mengenai Pemantauan atas
Sosialisasi SPIP pengendalian akan implementasi pengendalian
dikomunikasikan

Skor matuitas
DILAKUKAN PENILAIAN MATURITAS ATAS PENYELENGGARAAN SPIP SECARA PERIODIK
Rekomendasi
peningkatan level
LATAR BELAKANG PENYUSUNAN GRAND DESIGN
PENINGKATAN MATURITAS SPIP

Upaya pemerintah untuk memenuhi tahap-tahap proses governance


dalam menyelenggarakan SPIP

Pemenuhan maturitas penyelenggaraan SPIP yang memadai telah


dicanangkan dan ditargetkan untuk mencapai level 3 dalam Rencana
Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

Perlunya suatu acuan bersama bagi K/L, Pemda, serta Badan


Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku instansi
pembina SPIP untuk melakukan upaya-upaya kolektif yang diarahkan
pada peningkatan maturitas penyelenggaraan SPIP secara nasional

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TUJUAN GRAND DESIGN

Acuan bersama bagi K/L/P dan (BPKP) selaku instansi


pembina SPIP dalam melakukan upaya-upaya
peningkatan maturitas penyelenggaraan SPIP pada
instansi pemerintah.

Memberikan arahan bagi K/L/P dan BPKP untuk


menyusun rencana aksi dan melakukan koordinasi
serta sinergi dalam mendorong peningkatan maturitas
penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


KONDISI MATURITAS LEVEL SPIP PER
31 DESEMBER 2015

0
Optium

0
Uraian K/L Pemda Terkelola dan Terukur
A. Populasi 86 542
B. Dinilai 2 105 Terdefinisi
4

C. Hasil Penilaian Pemda


Belum ada - 5 Berkembang
36 K/L

Rintisan - 55
Berkembang 2 36 Rintisan
55
Terdefinisi - 4
Terkelola dan Terukur - - 5
Belum ada
Optium - -
0 10 20 30 40 50 60

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PERMASALAHAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP

• Sub-sub unsur dari unsur “Penilaian Risiko” secara keseluruhan menempati


posisi terbawah dari seluruh sub-unsur SPIP yang dinilai maturitasnya. Hal ini
menggambarkan bahwa penerapan unsur “Penilaian Risiko” sebagai bagian
dari SPIP pada Pemda masih minim sekali (belum ada).
• Secara rata-rata nasional (100 pemda dan 2 K/L), tingkat maturitas
penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah (K/L dan pemda) berada pada
skor 1,88 (Level 1) atau pada tingkat “Rintisan”.
• Karakteristik kematangan pada tingkat ini adalah telah terdapat praktik
pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang
diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa
komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi. Kondisi
ini masih jauh dari target maturitas penyelenggaraan SPIP yang ditetapkan
pada RPJMN 2015-2019, dimana maturitas penyelenggaraan SPIP pada instansi
pemerintah ditargetkan untuk mencapai level 3 (Terdefinisi) pada tahun 2019.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


KARAKTERISTIK TINGKAT MATURITAS SPIP

Tingkat Karakteristik SPIP


K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk
Belum Ada melaksanakan praktek-praktek pengendalian intern
Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan
Rintisan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan
sehingga kelemahan tidak diidentifikasi.
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi
dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan
Berkembang semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi
kelemahan yang belum ditangani secara memadai.
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik.
Terdefinisi
Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personel
Terkelola dan pelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu
Terukur sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi.
K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam
Optimum pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi
komputer

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


FOKUS PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP

Lingkungan Informasi &


Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Pemantauan
Pengendalian Komunikasi

Penegakan
Penegakan Pemantauan
Pemantauan
Identifikasi Risiko Reviu kinerja Informasi
Integritas dan
Integritas dan Etika
Etika berkelanjutan
berkelanjutan

Komitmen
Komitmen thd
thd Komunikasi
Kompetensi
Analisis
Analisis Risiko
Risiko Pembinaan SDM Komunikasi Efektif
Efektif Evaluasi
Evaluasi terpisah
terpisah

Kepemimpinan yg Pengendalian
Pengendalian
kondusif Sistem
Sistem Informasi
Informasi

Struktur
Struktur organisasi
organisasi Pengendalian
Pengendalian fisik
fisik
sesuai
sesuai kebutuhan
kebutuhan aset Fokus penilaian maturitas
Delegasi wewenang
& tanggung jwb
Penetapan & riviu
indikator
SPIP merupakan variabel
Kebijakan
yang digunakan untuk
Pemisahan
Pemisahan fungsi
fungsi
pembnaan SDM
pembnaan SDM
menunjukkan tingkat
Peran
Peran APIP
APIP yang
efektif
yang Otorisasi maturitas penyelenggaraan
Hubungan kerja yg
Pencatatan
SPIP. Variabel tersebut
baik
baik
merupakan sub-sub unsur
Pembatasan
Pembatasan akses
akses
SPIP di dalam PP Nomor 60
Akuntabilitas Tahun 2008
Dokumentasi
Dokumentasi SPI
SPI

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


STRATEGI PENINGKATAN
MATURITAS LEVEL SPIP
Penyiapan Perangkat • Grand Design Peningkatan Maturitas
Kebijakan Penyelenggaraan SPIP

Kesadaran dan komitmen • Membentuk tim kerja


instansi pemerintah • Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan

• Mengacu kepada Pedoman Penilaian dan Peningkatan Maturitas SPIP


Self Assessment • Self Assessment oleh K/L/P
• Mengetahui Area of Improvement

• Mengetahui kecukupan penyelenggaraan SPIP yg tercermin dari level


Quality Assurance oleh maturitas
• Gambaran umum permasalahan dan hambatan
BPKP • Meyakinkan pemenuhan bukti dan membantu tindakan perbaikan
• Rencana tindak perbaikan terhadap AoI
• Berkesinambungan
Self Improvement • Komitmen
• Pemantauan oleh Pimpinan K/L/P
• Peran BPKP: penyediaan panduan, konsultansi, asistensi, help desk

Pengembangan • Berkelanjutan
Berkelanjutan • Pemantauan dan evaluasi secara berkala oleh Pimpinan K/L/p

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TARGET PENINGKATAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP

TARGET TAHUNAN (UNIT K/L/D)

Kondisi s.d 2015 Target Tahunan Level 3


Me-
nuju Blm. Jum-
K/L/D L0 L1 L2 L3 Di-nilai Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 lah
K/L 0 0 0 2 84 86 2 21 21 21 21 86
Provinsi 0 1 3 1 29 34 1 8 9 8 8 34
Kab
Kota 5 54 26 10 413 508 10 93 85 86 99 373
Jumlah 5 55 29 13 526 628 13 122 115 115 128 493

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TARGET PENINGKATAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP (LANJUTAN)

TARGET KUMULATIF (UNIT K/L/D)

Kondisi s.d 2015 Target Tahunan Level 3


Me-
nuju Blm. Jum-
K/L/D L0 L1 L2 L3 Di-nilai Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 lah
K/L 0 0 0 2 84 86 2 23 44 65 86 86
Provinsi 0 1 3 1 29 34 1 9 18 26 34 34
Kab
Kota 5 54 26 10 413 508 10 103 188 274 373 373
Jumlah 5 55 29 13 526 628 13 135 250 365 493 493

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TARGET PENINGKATAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP (LANJUTAN)

PERSENTASE (%) TARGET TAHUNAN

Kondisi s.d 2015 Target Tahunan Level 3


Me-
nuju Blm. Jum-
K/L/D L0 L1 L2 L3 Di-nilai Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 lah
K/L 0 0 0 2 98 100 2 24 24 24 24 100
Provinsi 0 3 9 3 85 100 3 24 26 24 24 100
Kab
Kota 1 11 5 2 81 100 2 18 17 17 19 73

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


OPERASIONALISASI PENILAIAN
MATURITAS

Kedeputian Perwakilan

Strategi-PKP2T Strategi-PKP2T Tersedia dana


Kedeputian BPKP Perwakilan dalam PKPT

Strategi – Korsin BPKP Tidak tersedia


& K/L Strategi – Korsin
dana dalam PKPT
BPKP & Pemda

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


STRATEGI-PKP2T KEDEPUTIAN BPKP

– Pelaksanaan assessment oleh Kedeputian


• Eksekusi PP Fokuskan pada K/L yang punya peluang mencapai
level 3
• 1 PP untuk 1 K/L, dengan tahapan assessment sebagai berikut:
– Tahap 1: Pelaksanaan assessment oleh BPKP & APIP K/L
• Kedeputian melakukan penilaian Maturitas di K/L yang dipilih dengan melibatkan APIP
untuk mendapatkan baseline tingkat maturitas SPIP K/L
– Tahap 2: Pelaksanaan Self Improvement oleh K/L
• Kedeputian dapat memberikan bimtek untuk peningkatan Maturitas Level
– Tahap 3: Pelaksanaan Reassessment oleh BPKP & APIP K/L
• Kedeputian melakukan penilaian kembali Maturitas Level SPIP pada akhir tahun
(setelah ada upaya peningkatan).

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


STRATEGI-KORSIN BPKP & K/L

– Pelaksanaan assessment oleh K/L


• Kedeputian melakukan Bimtek Penilaian Maturitas terhadap APIP di masing-masing K/L
• APIP diminta untuk melakukan assessment dan validasinya untuk mendapatkan
baseline tingkat maturitas SPIP K/Lserta melaporkan hasilnya kepada Kedeputian BPKP
• Kedeputian BPKP melakukan QA
– Pelaksanaan Self Improvement oleh K/L
• Kedeputian dapat memberikan bimtek untuk peningkatan Maturitas Level
– Pelaksanaan Reassessment oleh K/L
• K/L atau Kedeputian melakukan penilaian kembali Maturitas Level pada akhir tahun
(setelah ada upaya peningkatan).
• Pelaksanaan reassessment dilakukan minimal 30%
• Perlu dilakukan monitoring atas pelaksanaan self improvement untuk
mengetahui kelayakan K/L.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


STRATEGI-PKPT PERWAKILAN BPKP

– Pelaksanaan assessment oleh Perwakilan


• Eksekusi 5 Pp/1 PP Fokuskan pada Pemda yang punya peluang
mencapai level 3
• 1 PP untuk 1 Pemda, dengan tahapan assessment sebagai
berikut:
– Tahap 1: Pelaksanaan assessment oleh BPKP & APIP Pemda
• Perwakilan melakukan penilaian Maturitas di Pemda yang dipilih dengan melibatkan
APIP untuk mendapatkan baseline tingkat maturitas SPIP Pemda.
– Tahap 2: Pelaksanaan Self Improvement oleh Pemda
• Perwakilan dapat memberikan bimtek untuk peningkatan Maturitas Level
– Tahap 3: Pelaksanaan Reassessment oleh BPKP & APIP Pemda
• Perwakilan melakukan penilaian kembali Maturitas Level SPIP pada akhir tahun
(setelah ada upaya peningkatan).

Untuk Pemda yang telah dilakukan penilaian Maturitas Level pada tahun
2014 dan 2015, maka perwakilan mulai dari Tahap 2.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


STRATEGI-KORSIN BPKP & PEMDA

– Pelaksanaan assessment oleh Pemda


• Perwakilan melakukan Bimtek Penilaian Maturitas terhadap APIP di masing-masing
perwakilan
• APIP diminta untuk melakukan assessment dan validasinya untuk mendapatkan
baseline tingkat maturitas SPIP Pemda serta melaporkan hasilnya kepada Perwakilan
BPKP
• Perwakilan BPKP melakukan QA (diarahkan bersifat Non PKPT)
– Pelaksanaan Self Improvement oleh Pemda
• Perwakilan dapat memberikan bimtek untuk peningkatan ML (diarahkan bersifat
Non PKPT)
– Pelaksanaan Reassessment oleh Pemda
• Pemda atau Perwakilan melakukan penilaian kembali ML pada akhir tahun (setelah ada
upaya peningkatan).
• Pelaksanaan reassessment dilakukan minimal 30%
• Perlu dilakukan monitoring atas pelaksanaan self improvement untuk
mengetahui kelayakan Pemda.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TERIMA KASIH

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP

Anda mungkin juga menyukai