Anda di halaman 1dari 79

MONITORING

PELAKSANAAN SPIP 2019

Oleh :
Sub Bagian Humas, RB, dan TI
Bagian Program dan Humas
Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.HH-02.03
Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 33 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.HH-02.03 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia
5. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.HH-
02.PR.03.01 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pelaporan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
Unsur-unsur SPIP

EN
G
ISI
F& N

KE N

N
TI YA

R A AN
A
EF

RA
LA AL

PE AAT
EK N

TU
D
EF ATA

AN

T
KE
P
GI

KE
K

KE
E
K G
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN E I
G A
U I T
N A
INFORMASI DAN KOMUNIKASI U I T
A
N
N T A 2
I B N
T 1
KEGIATAN PENGENDALIAN A

PENILAIAN RISIKO

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Penerapan unsur-unsur tersebut dilaksanakan menyatu dan menjadi


bagian integral dalam penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi
serta tergambar dalam pedoman, dan prosedur operasi standar (SOP)
yang telah ditetapkan dalam mengatur penyelenggaraan kegiatan dan
fungsi organisasi. 3
• Unsur Penilaian Risiko:
a. Identifikasi Risiko; dan
b. Analisis Risiko

• Unsur pengendalian
lingkungan; dan
• Unsur Kegiatan
Pengendalian
• Unsur Informasi dan
Komunikasi

• Merupakan Unsur
Pemantauan
sekaligus Hasil
penyatuan kesemua
Unsur SPIP 2019
Kanwil
Jatim
1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Penegakan Integritas dan Etika

Komitmen terhadap Kompetensi

Kepemimpinan yang Kondusif

Struktur Organisasi yang Sesuai


Lingkungan Kebutuhan
SPIP Pengendalian Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab yang Tepat
Kebijakan yang Sehat tentang
Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif

Hubungan Kerja yang Baik


UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM
PERATURAN PEMERINTAH

a. Lingkungan pengendalian
Kondisi dalam instansi pemerintah yang
mempengaruhi efektivitas pengendalian intern.
Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan
memelihara lingkungan pengendalian yang
menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
penerapan sistem pengendalian intern dalam
lingkungan kerjanya.
Lingkungan pengendalian merupakan fondasi bagi
efektifitas penerapan komponen SPIP lainnya.
Lingkungan Pengendalian
Pasal 4 PP No. 60 Th 2008

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara


lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif
untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya,
melalui:
a. penegakan integritas dan nilai etika;
b. komitmen terhadap kompetensi;
c. kepemimpinan yang kondusif;
d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan
sumber daya manusia;
g. perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif;
dan
h. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
Penegakan Integritas dan
Nilai Etika
Pasal 5

Antara lain,
a. Menerapkan aturan perilaku;
b. Memberi keteladanan;
c. Menegakkan tindakan disiplin;

Contoh: Kode Etik, SK atau jadwal Apel Rutin,


pimpinan yang selalu hadir tepat waktu, adanya
sanksi tertentu utk pegawai terlambat, penerapan
aturan kepegawaian, Hukdis dsb
Contoh Parameter Sub Unsur Penegakan
Integritas dan Nilai Etika
• Apakah Lapas Klas IIA Pamekasan telah menerapkan
aturan perilaku dan kode etik PNS;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA
Pamekasan telah memberikan penghargaan kepada
pegawai berdasarkan prestasi dan kinerja;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA
Pamekasan telah menerapkan tindakan disiplin yang
tepat terhadap penyimpangan kebijakan prosedur atau
pelanggaran aturan perilaku;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA
Pamekasan telah memberikan keteladanan
pelaksanaan aturan perilaku dan kode etik pada setiap
tingkatan pimpinan satker.
Komitmen pada Kompetensi
Pasal 6

Antara lain,
a. Identifikasi dan penetapan kegiatan untuk
penyelesaian tusi;
b. Adanya standar kompetensi;
c. Penyelenggaraan diklat;

Contoh: Sertifikasi SDM, Panitia PBJ, Diklat


Bendahara, Rencana Diklat Tahunan dsb
Contoh Parameter Sub unsur Komitmen pada Kompetensi
• Apakah Lapas Klas IIA Pamekasan telah
mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi
pada masing-masing posisi/jabatan;
• Apakah telah disusun standar kompetensi untuk
setiap tugas dan fungsi pada masing-masing
fungsi/jabatan.
• Apakah Lapas Klas IIA Pamekasan telah menyusun
rencana peningkatan kompetensi bagi pegawainya.
• Apakah pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA
Pamekasan telah memiliki kemampuan manajerial
dan pengalaman teknis yang cukup dalam
pengelolaan instansi pemerintah.
Kepemimpinan yang kondusif
Pasal 7

Antara lain,
a. Pertimbangan risiko dalam pengambilan
keputusan;
b. Penerapan manajemen berbasis kinerja;
c. Perlindungan atas aset dan informasi atas akses
yang tidak sah;
Contoh Parameter Kepemimpinan yang kondusif
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA Pamekasan
sudah mempertimbangkan faktor risiko dalam setiap
pengambilan keputusan;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA Pamekasan
telah menerapkan manajemen berbasis kinerja;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA Pamekasan
telah memberikan dukungan yang memadai dalam hal
penyusunan laporan keuangan, pengelolaan pegawai, dan
pengawasan;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA Pamekasan
melakukan interaksi yang cukup intensif dengan level di
bawahnya;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA Pamekasan
telah menetapkan mutasi pegawai berdasarkan pola mutasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Contoh Parameter Pendelegasian Wewenang dan
Tanggungjawab
• Apakah wewenang diberikan kepada pegawai yang
tepat sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya;
• Apakah pegawai yang diberi wewenang memahami
bahwa wewenang dan tanggung jawab yang
diterimanya itu terkait dengan pihak lain di dalam
instansinya, dan juga terkait dengan sistem
pengendalian;
• Apakah pimpinan telah melakukan pemantauan dan
evaluasi atas pelaksanaan pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab;
Contoh Parameter Pembentukan Struktur Organisasi yang sesuai
dengan Kebutuhan

• Apakah struktur organisasi telah disesuaikan dengan


ukuran dan sifat kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisasi;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA
Pamekasan berupaya agar pegawai memahami tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik, serta memahami
apa yang diharapkan pimpinan;
• Apakah telah ada kejelasan jenjang pelaporan intern
organisasi.
Contoh Parameter Sub Unsur Pembinaan SDM

• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA


Pamekasan telah mengambil langkah-langkah
untuk memastikan ketepatan pelaksanaan
pekerjaan, mengurangi kesalahpahaman, dan
mendorong berkurangnya tindak pelanggaran;
• Apakah unsur pimpinan di lingkup Lapas Klas IIA
Pamekasan berupaya agar pegawai memahami
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,
serta memahami apa yang diharapkan
pimpinan;
Contoh Parameter Perwujudan peran aparat
pengawasan Intern yang Efektif

• Apakah telah ada mekanisme peringatan


dini dan peningkatan efektifitas
manajemen risiko dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi;
• Apakah telah ada upaya memelihara dan
meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.
Contoh Parameter Hubungan Kerja yang Baik

• Apakah Lapas Klas IIA Pamekasan memiiki


hubungan kerja yang baik dengan Kantor
Wilayah/ instansi pengawasan;
• Apakah Lapas Klas IIA Pamekasan memiiki
hubungan kerja yang baik dengan
Kementerian Keuangan/ KPPN;
• Apakah Lapas Klas IIA Pamekasan memiiki
hubungan kerja yang baik dengan
Instansi/lembaga terkait lainnya.
Urgensi Pengendalian Ligkungan

Lingkungan Pengendalian adalah


kondisi dalam instansi pemerintah
yang dapat membangun kesadaran
semua personil akan pentingnya
pengendalian intern dalam
menjalankan aktivitas yang menjadi
tanggung jawabnya.
2. PENILAIAN RISIKO

Identifikasi Risiko
SPIP Penilaian Risiko
Analisis Risiko
RISIKO YANG DIHADAPI INSTANSI PEMERINTAH
Kerusakan Perubahan Tidak inovatif/
lingkungan anggaran substandar Fraud

Rencana
kontinjensi tidak Teknologi usang
ada

Pemberian
Layanan Biaya
Proyek terlambat
Publik membengkak

Standar kualitas Keselamatan &


tidak ada keamanan kurang

Skill & Sb. Daya Kegagalan Evaluasi tidak Risiko teknis, Program yang
tidak cukup Rekanan/ mitra memadai salah investasi inkonsisten

Sumber : NAO, 2004


23
Penilaian Risiko
(Pasal 13)

(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan


penilaian risiko.
(2) Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. identifikasi risiko; dan
b. analisis risiko.
Identifikasi Risiko
(Pasal 16)

1. Menggunakan berbagai metodologi yang sesuai


untuk tujuan IP dan tujuan pada tingkat kegiatan
secara komprehensif
2. Menggunakan mekanisme yang memadai untuk
mengenali risiko dari faktor eksternal dan faktor
internal
3. Menilai faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko yang dihadapi instansi pemerintah
Analisis Risiko
(Pasal 17)

(1) Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan


dampak risiko yang telah diidentifikasi terhadap
pencapaian tujuan
(2) Pimpinan IP menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam menentukan tingkat risiko yang dapat
diterima.
Kebijakan
Terkait Pengelolaan Risiko
Agar risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat dikendalikan, maka perlu
dibuat kebijakan pengelolaan risiko guna mendukung pencapaian tugas
dan fungsi secara efektif dan efisien. Pengelolaan risiko terdiri atas
pengelolaan risiko tingkat kebijakan, dan pengelolaan risiko tingkat
operasional.
• Pengelolaan tingkat kebijakan pada level Satker dilakukan oleh Kepala
Satker dibantu Satgas Penyelenggaraan SPIP.
• Pengelolaan risiko pada level operasional/kegiatan dilakukan oleh
pimpinan unit kerja masing-masing, yang bertanggung jawab atas
kegiatan tertentu dibantu oleh Satgas Penyelenggaraan SPIP unit kerja
tersebut.
Penetapan Kriteria
Penilaian Resiko

Kriteria penilaian risiko tingkat entitas Satker


ditetapkan oleh Kepala Satker berdasarkan
usulan dari Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP.
Penetapan kriteria penilaian risiko pada unit-
unit kerja dilakukan oleh pimpinan unit kerja
masing-masing berdasarkan usulan dari Satgas
Penyelengaraan SPIP masing-masing.
ANALISYS
Contoh Identifikasi Resiko
No. Sumber Kode Dampak/ Identifikasi Resiko
Uraian Kode Pihak yang Terkena

1. Penyusunan • R01 • Revisi DIPA masih belum • Satker, Kepala


Usulan bisa memenuhi Urusan Keuangan
alokasi kebutuhan Satker;
anggaran • R02 • SDM kurang memahami • Kaur Keuangan
dalam aplikasi RKAKL;
RKAKL • R03 • Usulan RKAKL tidak • KaSatker, Kaur
selesai tepat waktu Keuangan
2. Kegiatan R04 Masih terjadi pelanggaran Kalapas, Kasi
Tindaklanjut keamanan dan ketertiban Kamtib
Pelanggaran oleh WBP
Tatib Lapas
Lanjutan Contoh Identifikasi Resiko
No. Sumber Kode Dampak/ Identifikasi Resiko
Uraian Kode Pihak yang Terkena

3. Tugas • R05 • Kurangnya Petugas KPLP


Pengamanan Pengamanan
Lapas • R06 • Sering terjadi pelanggaran
oleh WBP
4. Penyusunan • R07 • Kurangnya disiplin Kaur Kepegawaian
WAS Intern pegawai
• R08 • Capaian kinerja tidak
maksimal (penilaian SKP
dan jurnal harian tidak
maksimal)
PEMETAAN MAPING
Contoh Analisis Resiko
KIR Pernyataan Pemilik Kegiatan Sisa
Penyebab Pengendalian
Resiko yang telah Resiko
Sumber U/C Uraian dilakukan

R01 Revisi DIPA Kaur Penyusunan U Rencana Sudah masih


masih Keuangan usulan kegiatan dilakukan terdapat
belum bisa alokasi ditiap Seksi Revisi kekuranga
memenuhi anggaran ada n
kebutuhan dalam kendala belanja
Satker RKAKL pegawai
R04 Masih terjadi Kasi Kegiatan C Keterbatasan penggeled masih
ditemukan
pelanggaran Kamtib tindak SDM untuk ahan pelanggaran
keamanan dan lanjut Pengawasan blok yang dilakukan
oleh
ketertiban pelanggaran hunian WBP
yang tata tertib diantaranya :
- Masih
dilakukan oleh Lapas ditemukan HP
WBP - Masih
menyambung
listrik secara
ilegal
untuk charger
HP
Contoh Rencana Penanganan Resiko/
Matrik Rencana Tindaklanjut
3. KEGIATAN PENGENDALIAN
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah

Pembinaan Sumber Daya Manusia

Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

Pengendalian Fisik atas Aset

Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja


Kegiatan
SPIP Pengendalian Pemisahan Fungsi

Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting

Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu

Pembatasan Akses atas Sumber Daya

Akuntabilitas terhadap Sumber Daya

Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern


UNSUR Kegiatan Pengendalian DALAM
PERATURAN PEMERINTAH
Nomor 60 Tahun 2008
Kegiatan pengendalian :
Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta
penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk
memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah
dilaksanakan secara efektif.

Kegiatan pengendalian ditetapkan untuk membantu


memastikan bahwa arahan pimpinan IP dilaksanakan
dan membantu memastikan tindakan yang perlu, telah
dilakukan untuk meminimalkan risiko dalam mencapai
tujuan
Kegiatan Pengendalian
(Pasal 18)

(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan


kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran,
kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah yang bersangkutan.

(2) Penyelenggaraan kegiatan pengendalian sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok
Instansi Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses
penilaian risiko;
Kegiatan Pengendalian
(Pasal 18)

c. kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan


sifat khusus Instansi Pemerintah;
d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara
tertulis;
e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan
sesuai yang ditetapkan secara tertulis; dan
f. kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur untuk
memastikan bahwa kegiatan tersebut masih sesuai dan
berfungsi seperti yang diharapkan.
Kegiatan Pengendalian
(Pasal 18)

(3) Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) terdiri atas:
a. reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang
bersangkutan;
b. pembinaan sumber daya manusia;
c. pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;
d. pengendalian fisik atas aset;
e. penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran
kinerja;
f. pemisahan fungsi;
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;
Kegiatan Pengendalian
(Pasal 18)

h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas


transaksi dan kejadian;
i. pembatasan akses atas sumber daya dan
pencatatannya;
j. akuntabilitas terhadap sumber daya dan
pencatatannya; dan
k. dokumentasi yang baik atas Sistem
Pengendalian Intern serta transaksi dan
kejadian penting.
Urgensi Kegiatan
Pengendalian

Kegiatan Pengendalian merupakan


tindakan yang diperlukan untuk mengatasi
risiko, penetapan dan pelaksanaan
kebijakan serta prosedur untuk
memastikan bahwa tindakan mengatasi
risiko telah dilaksanakan secara efektif.
Aktivitas Pengendalian

CONTOH KEGIATAN Kebijakan


Pengendalian
Dokumen

PENGENDALIAN
No. Sumber Tujuan Keg Risiko Pemilik
Resiko

1. Penyusunan Terlaksanan Terlalu Memastikan SOP Kaur


Revisi ya Revisi Sering Satker/Unit Pengendali Keuangan
Anggaran dan Anggaran Melakukan Pelaksana an Nomor
APBNP Tahun dan APBNP Revisi Teknis 1
2018 Tahun 2018 Anggaran melakukan
revisi
anggaran
sesuai dengan
jadwalnya.
Evaluasi Terpantaun Ketidakpa Memastikan SOP Kaur
Pelaksanaan ya hasil h aman pegawai telah Pengendali Kepegawai
Penilaian prestasi SDM dalam memahami an Nomor an
Sasaran kerja membuat pembuatan 2
Kinerja pegawa SKP SKP.
Pegawai
MANAJEMEN RISIKO
 Manajemen Risiko adalah proses
yang proaktif dan
berkesinambungan meliputi
Identifikasi, analisis, pengendalian,
pemantauan, dan pelaporan risiko,
tarmasuk berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola risiko
dan potensinya
4. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Sarana Komunikasi
Informasi &
SPIP Komunikasi
Manajemen Sistem Informasi
UNSUR Informasi dan Komunikasi DALAM
PERATURAN PEMERINTAH
Nomor 60 Tahun 2008
Informasi dan komunikasi :
Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian pesan
atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang
tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan umpan balik.
Unsur Informasi dan
Komunikasi
(Pasal 41)

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib


mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasi
kan informasi dalam bentuk dan waktu yang
tepat.
Bentuk & Sarana Komunikasi
(Penjelasan Pasal 42 huruf a)

1.Buku pedoman kebijakan dan prosedur


2.Surat edaran
3.Memorandum
4.Papan pengumuman
5.Situs internet dan intranet
6.Rekaman video
7.E-mail
8.Arahan lisan
9.Tindakan pimpinan yang mendukung
implementasi SPI
Pertimbangan Pengelolaan, Pengembangan, &
Pembaharuan Sistem Informasi
(Penjelasan Pasal 42 huruf b)

1.Manajemen sistem informasi


2.Mekanisme identifikasi kebutuhan
informasi.
3.Perkembangan dan kemajuan teknologi
informasi
4.Pemantauan mutu informasi
5.Kecukupan sumber daya.
5. PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN

Pemantauan Berkelanjutan

Pemantauan
SPIP Pengendalian Intern
Evaluasi Terpisah

Tindak Lanjut
UNSUR PEMANTAUAN PENGENDALIAN DALAM
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN
2008 TENTANG SPIP
Pemantauan Pengendalian Intern :
Proses penilaian atas mutu kinerja sistem
pengendalian intern dan proses yang memberikan
keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya
segera ditindaklanjuti. Pemantauan pengendalian
intern dilaksanakan melalui pemantauan
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
Pemantauan
(Pasal 43)

(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan


pemantauan Sistem Pengendalian Intern.
(2) Pemantauan Sistem Pengendalian Intern
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi
terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil
audit dan reviu lainnya.
Pemantauan Berkelanjutan
(Pasal 44)

1. Kegiatan pengelolaan rutin


2. Supervisi
3. Pembandingan
4. Rekonsiliasi
5. dll
Evaluasi Terpisah
(Pasal 45)

• Penilaian sendiri
• Reviu
• Pengujian efektifitas SPI
Urgensi Pemantauan

Pemantauan sistem pengendalian intern adalah suatu


proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern
dalam suatu periode tertentu. Pemantauan pengendalian
intern pada dasarnya adalah memastikan bahwa sistem
pengendalian intern pada suatu instansi pemerintah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan perbaikan-
perbaikan yang diperlukan telah dilaksanakan sesuai
dengan perkembangan. Pemantauan yang efektif dapat
menjamin terlaksananya kegiatan secara efektif dan
efisien, keandalan laporan, pengamanan asset serta
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalam
pelaksanaan pemantauan dibutuhkan aturan/ kebijakan/
prosedur yang memadai. hal ini untuk menjamin kegiatan
pemantauan dilaksanakan secara berkelanjutan, jelas,
terarah dan taat hukum.
Contoh kegiatan
dalam tiap unsur
spip
KONDISI MATURITAS SPIP KEMENKUMHAM

NO Awesome Services
FOKUS PENILAIAN BOBOT
KLASIFIKASI
NILAI
NILAI

1 Unsur Lingkungan Pengendali 30 2,625 0,787

2 Penilaian Resiko 20 1 0,2

3 Unsur Kegiatan Pengendalian 25 2,545 0,636

4 Unsur Informasi dan Komunikasi 10 3 0,300

5 Unsur Pemantauan 15 2 0,300

Jumlah Skor 100 2,224

LEVEL 2
Implementasi Penyelenggaraan SPIP
Implementasi dilakukan secara bertahap:

• Memberikan pemahaman dan persamaan persepsi secara


KNOWING
luas tentang SPIP

• Melakukan penilaian risiko sebagai entry point untuk


MAPPING
memperbaiki SPI

• Membuat peraturan dan pakta integritas penyelenggaraan SPIP


NORMING • Membentuk unit kerja (satgas) penyelenggaraan SPIP
• Menyusun rencana kerja dan menyediakan anggaran penyelenggaraan SPIP

• Membangun infrastruktur pengendalian sesuai hasil penilaian risiko dg


FORMING membangun atau merevisi kebijakan, SOP dan alat pengendalian lainnya

• Mengimplementasikan dan menginternalisasikan kebijakan,


PERFORMING SOP dan alat pengendalian lainnya

• Melakukan monev atas hasil implementasi utk memastikan sistem


MONITORING pengendalian yang dibangun apakah dpt mengatasi risiko dan
meningkatkan kinerja organisasi
Format Penyusunan Laporan
SPIP
(Keputusan Menteri Hukum dan
HAM Nomor: M.HH-
02.PR.03.01 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Pelaksanaan dan
Pelaporan Penyelenggaraan
SPIP Di Lingkungan
Kemenkumham RI)
FORMAT
LAPORAN
TRIWULAN
LAMPIRAN FORMAT TRIWULAN
“LANJUTAN
FORMAT
LAMPIRAN
TRIWULAN”
FORMAT
LAPORAN TAHUNAN
BAB I PENDAHULUAN :
A. Dasar Hukum
B. Tujuan SPIP
C. Ruang lingkup

BAB II KEMAJUAN PENYELENGGARAAN SPIP:


A. Persiapan
a. Pembentukan Satgas
b. Pemahaman (Knowledge)
c. Pemetaan (Maping)
d. Penyusunan rencana kerja
penyelenggaraan/pengembangan SPIP
B. Pelaksanaan
a. Penilaian resiko
b. Pembangunan infrastruktur (norming)
c. Internalisasi / implementasi (forming)
C. Pengembangan berkelanjutan

BAB III PENUTUP :


A. Pelaksanaan rencana tindak
diuraikan mengenai pelaksanaan rencana aksi
pelaksanaan SPIP selama setahun yang telah
dilaporkan pada tiap triwulan dan rencana aksi
yang belum berhasil dilaksanakan.
B. Hambatan , penyebab dan alternatif pemecahan
diuraikan hambatan dan penyebab dari tidak
terlaksananya rencana aksi serta alternatif
pemecahan untuk mengatasi hambatan tersebut.
C. Rencana aksi tahun berikutnya
D. Tindak lanjut saran ITJEN terkait penyelenggaraan SPIP
Rencana Aksi Tahun Berikutnya dan Usulan kepada
Unit Kerja BPKP Pusat / Satgas.
Lampiran format LAPORAN TAHUNAN
“Lampiran
format
LAPORAN
TAHUNAN”
“Lanjutan
Lampiran
format
LAPORAN
TAHUNAN”
Contoh Matrik
Pelaksanaan
pengembangan
Tahapan
Pelaksanaan SPIP
per triwulan
Contoh matrik
inventarisasi
kegiatan pada unsur-
unsur spip per
triwulan
BATAS WAKTU PELAPORAN SPIP
SATUAN KERJA di Lingkungan KANWIL
PERMENKUMHAM NO 33 TAHUN 2013

Laporan SPIP Unit Pelaksana Teknis harus disampaikan


kepada Kepala Kantor Wilayah paling lambat tanggal:

• 5 APRIL, Untuk Triwulan I;


• 5 JULI, Untuk triwulan II;
5 • 5 OKTOBER, untuk triwulan III;
• 5 JANUARI, Tahun berikutnya untuk triwulan IV;
• 10 JANUARI, Tahun berikutnya untuk laporan
tahunan.

Kanwil mengkompilasi Laporan


SPIP Satker untuk dimuat dalam
laporan Penyelenggaraan SPIP
Kanwil
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai