Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN KELAS

Disampaikan pada Darul Arqam Dasar (DAD)


Dewan Pimpinan Daerah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Aceh
Aceh Barat Daya, 14 Maret 2021
Sub Bahasan
1. Konsep Manajemen
2. Pengertian Manajemen Kelas
3. Prinsip Manajemen Kelas
4. Tahapan Manajemen Kelas
5. Dimensi Manajemen Kelas
6. Lay out Ruang Kelas
1
3

Konsep
Manajemen
Konsep 4 Manajemen

M A N A J E M E N

POAC
Planning Organizing Actuating Controlling
2
6

KONSEP &
PENGERTIAN
MANAJEMEN KELAS
Manajemen Kelas 6 Konsep dasar

Konsep dasar manajemen kelas adalah :


• Penempatan individu
• Penempatan kelompok
• Penempatan organisasi
• Penempatan Faktor lingkungan yang
mempengaruhinnya
Manajemen Kelas 7 Konsep dasar

• Tugas fasilitator adalah :


• Memenej BUKAN mengontrol, mengatur
• Mengorganisir, dan atau mendisiplinkan peserta
• Mengkoordinasikan segala dalam kelas.
aktifitas peserta di kelas

• Mengelola kelas merupakan ketrampilan yang harus dimiliki


fasilitator dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis, dan
kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap
aspek-aspek manajemen kelas
Manajemen Kelas 8 Definisi

Manajemen Kelas merupakan proses


perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang
dilakukan oleh fasilitator pelatihan baik
individual maupun melalui orang lain seperti
teman sejawat atau pihak lain untuk
mengoptimalkan proses pelatihan

(DR. Edie E. Yusuf, MA, 2016)


Manajemen Kelas 9 Definisi

Suatu seni mengoptimalkan sumber daya kelas


bagi penciptaan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien • Proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran

(Sudaran Danim, 2002)


3
5

PRINSIP
MANAJEMEN KELAS
11

MENGGEMBIRAKAN
KEKELUARGAAN
4
7

TAHAPAN
MANAJEMEN KELAS
13

Tahap Perisapan

TAHAPAN
MANAJEMEN Tahap Pelaksanaan
KELAS

Tahap Evaluasi
Tahap Perisapan 14 Manajemen Kelas

Check List
No Daftar persiapan
Sudah Belum
Persiapan awal, meliputi;

Apa yang
?
1 Pembukaan, Presentasi dan
penutup
Persiapan media (teknologi
2 informasi & komunikasi)
pembelajaran

disiapkan 3
4
5
Persiapan tata ruang kelas
Persiapan Cue cards
Persiapan diri pribadi
Tahap Pelaksanaan 15 Manajemen Kelas

Apa kegiatan

?
1. Kegiatan Pembukaan (5%)
pada tahap 2. Kegiatan Inti (85%)
3. Kegiatan Penutup (10%)
Pelaksanaan
Tahap Evaluasi 16 Manajemen Kelas

Apa kegiatan

?
1. Evaluasi tertulis
pada tahap 2. Evaluasi lisan
3. Komitmen RTL
Evaluasi
Tahap Evaluasi 17 Manajemen Kelas

1. Five Level ROI Model (Jack PhillPS’)


2. CIPP (Context, Input, Process, Product) Model (Daniel
Stufflebeam’s)

?
Apa alat 3. Responsive Evaluation Model (Robert Stake’s)
4. Congruence-Contingency Model (Robert Stake’s)
5. Five Levels of Evaluation (Kaufman’s)
evaluasi yang 6. CIRO (Context, Input, Reaction, Outcome)
7. PERT (Program Evaluation and Review Technique)
digunakan? 8. Goal-Free Evaluation Approach (Michael Scriven’s)
9. Discrepancy Model (Provus’s)
10. Four Level Model (Kirkpatrick)
18

DIMENSI
DIMENSI
MANAJEMEN
MANAJEMEN
KELAS
KELAS
Dimensi 19 Manajemen Kelas

Perilaku Manusia

Manajemen Kelas Sarana Kelas

Lingkungan
Indikator 20 Perilaku Manusia

1. Perbedaan kondisi fisiologik, yaitu penurunan komponen


indera, penurunan daya ingat

2. Perbedaan kondisi psikologik, yaitu bakat, minat,


kecerdasan, motivasi, daya kognitif

3. Perbedaan karakter individu, yaitu kemampuan kognitif,


pengelaman individu, penguasaan bahasa, sosial budaya,
faktor usia
Indikator 21 Sarana Kelas

1. Ketersediaan dan pemilihan media (teknologi informasi


komunikasi) pemebalajaran yang menstimulasi aspek
kognitif dan afektif serta psikomotorik

2. Menguasai berbagai metode pembelajaran


Indikator 22 Lingkungan

1. Susana belajar yang kondusif : keakraban, menyenangkan,


ketenangan

2. Ruang kelas : bersih, teratur, nyaman, lega, tata ruang

3. Ventilasi tuangan
23

LAY OUT
KELAS PELATIHAN
U-SHAPE

Biasanya digunakan untuk meeting medium dengan kapasitas


hingga 20 orang :
• Memudahkan pembicara berinteraksi dan berkomunikasi
dengan setiap peserta
• Setiap peserta lebih mudah berinteraksi antara satu dan
yang lainnya
• Memudahkan setiap partisipan untuk berkontribusi
• Mengedepankan konsep kekeluargaaan dengan meja dan
kursi yang didesain bersebelahan dan berseberangan.
• Konsep seating ini biasanya sangat disukai oleh rapat
perusahaan atau tim-tim medium.

ruang meeting dengan pola bangku dan kursi yang


berbentuk seperti huruf U
BOARDROOM

• Dapat memaksimalkan komunikasi dan interaksi para


peserta satu sama lain.
• Dapat dipastikan bahwa 90% dari peserta tersebut memiliki
tingkat konsentrasi yang lebih maksimal untuk
memperhatikan pembicara.
• Konsep Boardroom ini dinilai lebih maksimal dan juga efektif
karena selain bisa meningkatkan interaksi, setiap peserta
juga lebih mudah untuk mencatat berbagai hasil diskusi dan
juga materi yang disampaikan.
• Desain Boardroom tidak bisa memfasilitasi jumlah peserta
yang terlampau banyak karena jangkauan dari ujung ke
ujung yang terlalu jauh.
• Untuk presentasi menggunakan layar atau proyektor harus
Konsep ruangan Boardroom yang menggunakan meja diposisikan dengan maksimal dan sudah dipertimbangkan
panjang yang berada di tengah-tengah para peserta dengan baik dan memastikan setiap peserta dapat
yang duduk berhadapan menjangkau pembicara dengan baik.
CLASSROOM

• Model Classroom tidak bisa meng-cover setiap partisipan


yang hadir karena bisa jadi peserta yang duduk di paling
belakang tidak fokus dan tidak bisa mendengar serta
memperhatikan pembicara dengan maksimal karena adanya
distraksi dan jarak yang cukup jauh dengan pembicara.

• Saat partisipan lain di depannya yang mengganggu, seluruh


partisipan lain yang duduk di belakangnya pasti terdistraksi.

• Desain Classroom ini tidak efektif untuk kapasitas peserta


yang sedikit sampai medium, namun jika dilakukan
untuk meeting besar, desain Classroom ini kurang maksimal
karena tidak bisa menjangkau peserta yang paling belakang
Ruang meeting dengan desain Classroom ini memang
dibuat dengan meja dan kursi berjajar ke belakang
dengan satu fokus utama menghadap ke pembicara
TEATER

• Teater Style ini hanya bisa diaplikasikan di ruangan yang


berukuran besar untuk bisa mengakomodir setiap
bagiannya. Biasanya juga, Teater Style ini tidak memberikan
fasilitas meja, sehingga kurang efektif untuk materi yang
membutuhkan banyak catatan.

• dengan desain Teater Style ini biasanya interaksi para


peserta terbatas dan bahkan minim, oleh karena itu hanya
terfokus pada pembicaranya saja dan menjadi pendengar
pasif.

Untuk meeting kapasitas besar, Teater Style lah yang


paling sering digunakan dan menjadi alternatif yang
paling tepat. Teater Style bisa dibilang kurang lebih
salam dengan Classroom style, namun bedanya, di
bagian tengah para peserta ini disediakan jalanan
BANQUET

• Desain Banquet ini umumnya lebih memakan tempat karena


tersedia ruangan kosong yang terbuang di tengah-tengah
meja tersebut

• Jarak antara setiap meja cukup jauh untuk menjaga privasi


satu sama lain.

• Meskipun konsep Banquet ini lebih bounding dan juga


akrab, namun membutuhkan ruangan yang
cukup spacey dan juga harga sewa yang lebih mahal untuk
mendapatkannya.

Ruangan meeting yang satu ini bergaya glamor dan


juga eksklusif karena tidak hanya digunakan sebagai
tempat meeting, namun juga bisa menjadi
tempat lunch sekaligus
Apa faktor lain yang
mempengaruhi manajemen
kelas?
Fastabiqul Khairat

Anda mungkin juga menyukai