Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR

FIQH MU’AMALAH
KONTEMPORER
Ahmad Dimyati
‫‪DEFINISI‬‬
‫الشريعة‪ :‬كل ماشرع هللا لعباده من األحكام الذي جاء بها نبي من األنبياء‬
‫سواء كانت متعلقة بكيفية العمل وتسمى فرعية ودون لها علم الفقه‬
‫اواإلعتقاد وتسمى كالما ودون لها علم الكالم‬
‫الفقه ‪ :‬العلم باألحكام الشرعية العملية المستنبطة من ادلتها التفصيلية‬
‫الحكم ‪ :‬خطاب هللا المتعلق بأفعال المكلفين باالتكليف اوالتخيير او الوضع‬
• Kontemporer: ke kinian, sebuah aliran yang berkembang (di Barat) mulai
abad XIX hingga sekarang.
• Pergeseran pemikiran : theosentris – kosmosentris- antrhoposentris –
logosentris
• Pemikiran yang bertumpu pada ilmu pengetahuan, bahasa dan simbol
• Pemikiran yang ditandai dengan kompleksitas, penolakan atas superioritas
sains, pandangan dikotomi; menekankan pada perlunya interdisipliner dan
multi disipliner
• Merambah dalam semua kajian; termasuk fiqh.
PERIODISASI FIQH
• Periode Risalah.
• Periode Al-khulafaur Rasyidun
• Periode Awal Pertumbuhan Fiqh
• Periode Mazhab Fiqh
• Periode Kemunduran Fiqh
• Periode Pembaharuan
• Periode kodifikasi Fiqh
• Kajian fiqh mu’amalah kontemporer berkembang sejak pada abad XIX;
• Fiqh mu’amalah dikaji dengan pendekatan multi –disipliner dan
interdisipliner; menggabungkan fiqh-ekonomi- hukum
PERKEMBANGAN FIQH ERA KLASIK
THE MASTERS OF FIQH

Syrian Legists: Medinian Legists: Iraqi Legists:


Influenced by Syrian and Umayyad Claimed closer memory of Used analogy but also preferred
governmental practices Prophet’s Sunnah and less taint of equity; influenced by Iraqi and
(al-Auza’I d. 774) innovations Abbasid govermental practiced

Al-Auza’I Malik ibn Anas


d. 774 (715-795)
Maliki School Abu Hanifah (d. 767)
Hanifi School

Al-Shafii d. 820 Abun Yusuf (d.798)


Al-syaibani
d. 805
Ibn Hanbal d. 855

Dawud b. Kholaf d. 883

Zahiri School
PERKEMBANGAN FIQH INDONESIA
(Fiqh berdasarkan praktik keberagamaan dan tradisi pemikiran)

Tradisional-literal: Modern-Rasional: Fiqh-Adat: Fiqh Negara:


Fiqh berkembang di Fiqh berkembang di per Fiqh berkembang pada Fiqh berkembang
pesantren dengan kajian guruan tinggi, bersifat komunitas tertentu sebagai sistem hukum
literatur klasik, bersifat kontekstual sebagai hasil interaksi positif melalui jalur
tekstual. Teks sebagai obyek ilmiah, dengan sistem hukum legislasi
Teks memiliki otoritas terbuka terhadap kritik setempat. Teks senbagai sumber
absolut, sebagai sumber Fiqh sebagai pusat Teks berkelindan materiil hukum untuk
pengetahuan dan kebenaran pertarungan wacana dengan lokal penyusunan peraturan
Fiqh sebagai sumber Pendekatan : historis, Fiqh sebagai living – Pendekatan :
normatif (law in book) analisis wacana, law hermeneutika hukum
Pendekatan : teologis, Pendekatan: sosiologi Tokoh/ Produk:
normatyif, kebahasaan Tokoh/ produk : hukum, antropologi Yurisprudensi, KHI,
Tokoh/ produk: hukum KHES, Fatwa MUI,
Hasbi Ash-Shiddiqi, Azhar
- Basyir , Munawir Sadzali, Tokoh/ Produk : Fatwa DSN, perda
dll Hazairin. syari’ah, qanun syari’ah
Hukum Waris adat, dll
hukum perkawinan
Law in book adat

Law in action
PEMBIDANGAN FIQH
Fiqh

Ibadah Siyasah Qadha’


Mu’amalah
Jinayah
Ahwal asy-
Syakhshiyah
OBYEK FIQH MU’AMALAH
‫ خطاب الله المتعلق بأفعال المكلفين باالتكليف اوالتخيير او الوضع‬: ‫الحكم‬
Wahyu, nushus, dalil

• ‫ العلم باألحكام الشرعية العملية المستنبطة من ادلتها‬: ‫الفقه‬


‫التفصيلية‬
Hukum syara’ paktis, bukan
teoretis

Obyek kajian fiqh mu’amalah adalah hukum syara’ yang diperoleh dari dalil
(lafdhiyah/ ghairu lafdhiyah), dalam bidang mu’amalah (maliyah)
METODE FIQH MU’AMALAH
Istinbath al-Ahkam

Tahlili Ta’lili Istishlahi


Analisis kebahasaan Menemukan legal
reasoning Analisis kontekstual
- Teori illah Teori maslahah

Posisi qawa’id ushuliyah, qawa’id fiqhiyah, dhawabith fiqhiyah sangat penting


METODE PENEMUAN HUKUM
Interpretasi Subsumtif, gramatikal, sistematis, historis, sosiologis,
komparatif, restriktif, interdisipliner, multi disipliner, kontrak,
ekstentif, otentik

Argumentasi Analogi, a contrario, rechttsvervijning, fiksi hukum

Sinonimasi, Antitese, terjemahan, restriksi, ampkiasi,


Eksposisi
paraleli, deskripsi, enumerasi, archetipasi, ilustrasi,
exemplifikasi
BIDANG KAJIAN FIQH MU’AMALAH
Fiqh Mu’amalah

KLASIK KONTEMPORER
- Buyu’ - Hak
- Riba - Perikatan (iltizam)
- Rahn - Aqd (kontrak)
- ‘ariyah/ I’arah - Subyek akad (syakhshiyah)
- Ijarah - Obyek akad (mal)
- Syirkah - Bentuk-bentuk akad
- Qirahd/ mudharabah - Teori pembentukan akad
- Musaqah - Teori berakhirnya akad
- Muzara’ah - Hak Opsi
- Mukhabarah
Rukhshah

Manzilah
Wustho

HAK

Aini Syakhsyi (iltizam)

Ashli Taba’i Bil ‘ain Bid dain Bil ‘amal Bit tausiq

‘aqd Qard Ijarah Kafalah


Milkiyah Iradah munfaridah ‘Ariyah Istishna’ Wakalah
‘amal gairu masyru’

Tam Naqish

‘Raqabah, Manfaah, Tasharruf,


Irtihan, ihtibas, waqf, qarar
‘alal auqaf
Definisi Umum:
1.”Wewenang yang ditetapkan syara’ pada seseorang terhadap
untuk menuntut orang lain”
2. ”Hubungan antara dua pihak (seperti debitur dan kreditur)
dimana kreditur (pemilik hak) dapat menuntut agar debitur
memberikan sesuatu, melakukan atau meninggalkan suatu
tindakan hukum”
Definisi dan Teori
Iltizam Teori Suybyektif (Theorie subjective, Subjective Theory, al-
madzhab asy-syakhsi) :
“Ikatan yang bersifat subyektif (antara dua individu) antara
kreditur dengan debitur”

Teori Obyektif (theorie subjective, Objective Theory, al-madzhab


al-madi):
“Ikatan hukum yang bersifat subyektif (antar individu) yang
didasarkan pada kepercayaan (al-wasiqah).

Kesimpulan:
Perikatan (Iltizam) adalah:
1. Peristiwa hukum yang melibatkan subyek-subyek
(syakhsyiah);
2. Mengharuskan adanya debitur (ad-dain)
3. Tidak mengharuskan adanya nilai ekonomi (qimah
maliyah) sebagai dasar terbentuknya perikatan, tetapi
cukup adanya maslahah (manfaat) yang dilindungi hukum.
Ikatan Hukum (ar-rabthah al-Qanuniyah, juris vinculum): Yaitu
hubungan hukum yang timbul dan mengikat pihak-pihak (atau
salah satu pihak) yang membuat kesepakatan hukum.

Contoh: Dalam jual beli, penjual memiliki ikatan hukum berupa


Rukun Iltizam kewajiban menyerahkan barang yang dijual kepada pembeli.

Obyek Iltizam (al-mahall): Yaitu akibat hukum yang timbul dalam


sebuah perikatan. Atau, kewajiban yang dibebankan kepada
debitur (al-madin)

Contoh: dalam perikatan jual beli, yang menjadi obyek adalah


“pemindahan barang yang dijual” dari penjual kepada pembeli.

Kausa (as-sabab): Yaitu hal atau keadaan atau perbuatan yang


menimbulkan terbentuknya perikatan. Atau, tujuan yang
dilindungi UU sebagai akibat dari terbentuknya perikatan.

Contoh: dalam jual beli, perikatan terjadi hanya ketika pembeli


bersedia menyerahkan harga yang disepakati kepada penjual.
JENIS-JENIS MAL:
Syakhshiyah Ahliyah Mutaqawwam,
‘Aqd Gairu mutaqawwam
Thabi’iyah Wujub
Misli, qimi
Hukmiyah ‘Am
Istihlaki, isti’mali
Khash ‘Am Tam Naqish Obyek Manqul, Gairu manqul
SUBYEK
Considerant
Pernyataan
(mahal (‘Aqidain)
al’aqd, (Shigat)
ma’qud ‘alaih)
(‘iqar)

‘ain, dain

Madhi ‘ain, manfa’ah


Bil lafdz/ bil qaul
Mudhari’ Mamluk, mubah, mahjur
Amr Qabil lil qismah, gairu qabil
Bil kitabah
Istifham lil qismah

Bil isyarah Ashl, samarat


Marsumah
Mustabinah Bith tha’athy Khash, ‘am
Al ashly (cont.principal) at taba’iy (cont. accessoire)

Al fauri (cont. instantane), al mustamir (cont. successif)

Ridha’iy (Contrat consensue), syakliy (cont. solennel), ainiy (cont. reel)

Jenis-jenis Musammah (conts. Nommes), ghairu musammah (conts. Innommes)


akad
Al-basith (simple), mukhtalith (mixe, complexe)

Dzati (cont.subjentif), al-istiqaq al-munadham (statut, institution)

Mulzim lil janibain (cont.bilateral), al mulzim lil janib wahid (cont.unilateral)

Al mu’awidhah (cont. a titre onereux), tabarru’ (cont. a titre gratuit)

Al muhaddad (cont. commutatif), al ihtimali (cont.aleatoire)


Murabahah
Prinsip Jual beli
Bai’ bi saman ajil

Bai’ salm
Bai’ istishna’

Musyarakah

Mudharabah IMBT
Jenis-jenis Musaqah
Prinsip Kerjasama
akad komersil
Muzara’ah

Wadi’ah
Ijarah
Prinsip Jasa Rahn
Wakalah bil
Kafalah ujrah
Hiwalah
Wakalah

Anda mungkin juga menyukai