Anda di halaman 1dari 9

Click icon to add picture

Click icon to add picture

BAB IX
Mengasah Pribadi Yang
Unggul Dengan Jujur, Santun,
Dan Malu
A Free Presentation Template
Pengertian Sifat Malu
Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek,
kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang
merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan
hasil latihan. Namun demikian, untuk
menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu
serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian
dari iman karena dapat mendorong seseorang
untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari
kemaksiatan.
Manfaat Sifat Malu
• Mencegah dari perbuatan
tercela. Seorang yang
memiliki sifat malu akan
berusaha sekuat tenaga
menghindari perbuatan
tercela, sebab ia takut
kepada Allah Swt. 
• Mendorong berbuat
kebaikan. Rasa malu kepada
Allah Swt. akan mendorong
seseorang berbuat kebaikan.
• Mengantarkan
seseorang menuju jalan
yang diridai Allah Swt.
Orang-orang yang
memiliki rasa malu
akan senantiasa
melaksanakan perintah
Allah Swt. dan
menjauhi larangan-
Nya.
Macam Sifat
Malu
• Ada tiga macam malu yang perlu melekat pada
seseorang. Pertama, malu kepada diri sendiri ketika
sedikit melakukan amal saleh kepada Allah dan kebaikan
untuk umat dibandingkan orang lain. Malu ini
mendorongnya meningkatkan kuantitas amal saleh dan
pengabdian kepada Allah dan umat.
• Kedua, malu kepada manusia. Ini penting karena dapat
mengendalikan diri agar tidak melanggar ajaran agama,
meskipun yang bersangkutan tidak memperoleh pahala
sempurna lantaran malunya bukan karena Allah. Namun,
malu seperti ini dapat memberikan kebaikan baginya dari
Allah karena ia terpelihara dari perbuatan dosa.
• Ketiga, malu kepada
Allah. Ini malu yang
terbaik dan dapat
membawa kebahagiaan
hidup. Orang yang malu
kepada Allah, tidak akan
berani melakukan
kesalahan dan
meninggalkan kewajiban
selama meyakini Allah
selalu mengawasinya.
Mengingat sifat malu
penting sebagai benteng
Dalil Sifat Malu

‫ون أَ ْو‬
َ ‫س ْب ُع‬
َ ‫ض ٌع َو‬
ْ ‫ان ِب‬
ُ ‫اإلي َم‬ ُ ‫َعنْ أَ ِبى ُه َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر‬
ِ « -‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫سو ُل هَّللا‬

ِ ‫طةُ األَ َذى َع ِن الطَّ ِر‬


‫يق َوا ْل َحيَا ُء‬ َ ‫ضلُ َها قَ ْو ُل الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوأَ ْدنَا َها إِ َما‬
َ ‫ش ْعبَةً فَأ َ ْف‬ َ ‫س ُّت‬
ُ ‫ون‬ ِ ‫ض ٌع َو‬
ْ ‫ِب‬
‫ان‬ ِ ‫ش ْعبَةٌ ِم َن‬
ِ ‫اإلي َم‬ ُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Iman itu ada
tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah
ucapan ‘Laailaahaillallah’, sedangkan yang paling rendahnya
adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan
malu itu salah satu cabang keimanan” (HR. Bukhari dan Muslim).
‫ فَإ ِ َذا‬، ‫س ْت َر‬ َ ‫ـح ُّب ا ْل‬
ِّ ‫ـحيَا َء َوال‬ ِ ُ‫ستِّ ْي ٌر ي‬ ِ ‫إِ َّن هللاَ َع َّز َو َج َّل َحيِ ٌّي‬
ْ َ‫س َل أَ َح ُد ُك ْم فَ ْلي‬
ْ‫ستَتِر‬ َ َ‫ا ْغت‬
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu, Maha
Menutupi, Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan.
Apabila salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah
dia menutup diri.”

َ ‫سالَ ِم ا ْل‬
‫ـحيَا ُء‬ ُ ُ‫إِنَّ لِ ُك ِّل ِد ْي ٍن ُخلُقًا َو َخل‬
ْ ‫ق ْا ِإل‬
“Biarkan dia, karena malu termasuk iman.”
Sekian Pembelajaran Hari ini ...
Sampai jumpa di pertemuan
selanjutnya ...
Click icon to add picture

Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai