Anda di halaman 1dari 13

SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

SEKOLAH PILIHAN MASYARAKAT

SANTUN DAN MALU


“DENGAN MENERAPKAN DAN MENJALANKAN
PRINSIP HIDUP BERTATA KRAMA, SANTUN DAN
MALU, NISCAYA AKAN MEMUDAHKAN SESEORANG
DALAM MERAIH KEBAHAGIAAN DAN KESUKSESAN
DALAM HIDUPNYA”
MALU
Malu adalah menahan diri dari perbuatan buruk,
kotor, tercela, dan hina.
Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan
dan juga bisa merupakan hasil latihan.
Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu,
perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan.
Rasa malu merupakan bagian dari iman karena
dapat mendorong seseorang untuk melakukan
kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan.
Mari kita perhatikan hadis berikut ini :
‫ صىل‬- ّ ِ ‫ َع ِن النَّىِب‬- ‫ رىض هللا عنه‬- ‫َع ْن َأىِب ه َُر ْي َر َة‬
، ‫ون ُش ْع َب ًة‬
َ َ ُّ ‫ت‬‫س‬ ِ ‫و‬ ‫ع‬
ٌ ْ
‫ض‬ ‫ب‬
ِ ‫ان‬
ُ َ ‫مي‬ ‫ا‬ َ
‫ل‬ ‫ قَا‬- ‫هللا عليه وسمل‬
‫ِإل‬
‫َوالْ َح َيا ُء ُش ْع َب ٌة ِم َن ا مي َ ِان‬
‫ِإل‬
Artinya “Dari Abu Hurairah r.a. Nabi SAW
bersabda, "Iman mempunyai lebih dari
enam puluh cabang. Dan malu adalah salah
satu cabang dari iman."
Hadits Riwayat Bukhari
4
Hadis tersebut menegaskan bahwa
malu merupakan salah satu cabang
iman. Seseorang malu untuk mencuri
jika ia beriman, malu berdusta jika
ia beriman. Seorang wanita malu
membuka atau menunjukkan auratnya
jika ia beriman. Jika sifat malu
berkurang dan mulai luntur,
pertahanan diri dalam menghadapi
godaan nafsu mulai
menipis. 5
MALU MERUPAKAN SALAH SATU
BENTENG PERTAHANAN
SESEORANG DALAM
MENGHINDARI PERBUATAN
MAKSIAT. MALU JUGA
MERUPAKAN FAKTOR
PENDORONG BAGI SESEORANG
UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN
6
Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik,
seseorang akan hidup dalam kebaikan. Ia akan
memiliki kekuatan dalam berbuat kebaikan dan
menolak kemaksiatan. Seorang pejabat yang memiliki
rasa malu akan melaksanakan tugasnya dengan
penuh tanggung jawab dan bebas dari korupsi.
Seorang pelajar akan percaya diri dalam mengerjakan
soal ulangan tanpa menyontek karena didasari rasa
malu. Seorang pedagang akan malu berbuat curang
karena merasa dilihat Allah Swt. Seorang polisi akan
malu menerima suap dari pelanggar rambu lalu
lintas. Aparat penegak hukum seperti hakim dan
jaksa akan malu menerima suap dari tersangka
karena ia takut azab dari Allah Swt. Seorang pria dan
wanita akan berpakaian menutup aurat karena
menjaga harga diri dan kehormatannya. 7
Sebaliknya, apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa
malu, ia akan hidup dalam keburukan. Begitu hilang
rasa malunya, hilang pula kepribadiannya sebagai
seorang muslim. Ia akan terbiasa berbuat dosa,
baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
Jika seorang pria maupun wanita tidak punya rasa
malu, ia akan mengumbar auratnya.
Seorang pejabat yang tidak punya rasa malu akan
menggunakan kekuasaanya untuk menindas rakyat
guna memperkaya diri.
Seorang pedagang yang tidak punya rasa malu akan
membohongi pembelinya.
Jika seorang pelajar tidak punya sifat malu, ia dengan
mudahnya berkata kotor, menyontek, memperolok-
olok teman sendiri.
Sungguh, dengan tidak adanya rasa malu, bencana
moral dan kerusakan akhlak akan merajalela.
Tahukah kalian dari mana sebenarnya
sumber rasa malu?
Malu berasal dari keimanan dan pengakuan
akan keagungan Allah Swt. Rasa malu akan
muncul jika kita beriman dan menghayati
betul bahwa Allah Swt. itu Maha kuasa atas
segala sesuatu. Allah Swt. Maha Melihat,
Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.
Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari
Allah Swt.Semua aktivitas badan, pikiran,
dan hati kita semua diketahui oleh Allah
Swt.
9
Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya
sebagai berikut.
a) Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang

memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga


menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut
kepada Allah Swt.
b) Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada
Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat
kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan
manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat
kelak.
c) Mengantarkan seseorang menuju jalan yang
diridai Allah Swt.Orang-orang yang memiliki rasa
malu akan senantiasa melaksanakanperintah
Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. 10
BAIKLAH ANAK-ANAK SEKALIAN,
SEMANGAT DAN MOTIVASI YANG MUNCUL
DARI DALAM DIRI KITA, MERUPAKAN
MODAL DAN JALAN PEMBUKA MENUJU
KESUKSESAN DAN MERAIH APA YANG
KITA IMPIKAN.

PERCAYALAH, SESEORANG
HANYA AKAN MENDAPATKAN
SESUATU SESUAI APA YANG
DIUSAHAKANNYA 11
RANGKUMAN
1. Tata krama merupakan norma-norma pergaulan yang berkaitan
dengan kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang
berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan antarmanusia
setempat.
2. Tata krama meliputi tata krama dalam berkomunikasi lisan maupun
tulisan, dalam bersikap, dan dalam berpakaian.
3. Tata krama pergaulan harus dipegang teguh supaya kepentingan
setiap anggota masyarakat tidak terganggu, karena terganggunya
kepentingan masyarakat akan memicu konflik bahkan perpecahan.
4. Santun adalah berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan
baik. Ucapannya lemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga
perasaan orang lain.
5. Santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun
dalam perbuatan.
6. Q.S. al-Baqarah/2:83 memerintahkan agar bertutur kata yang baik
kepada manusia.
7. Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, serta merasa sangat
tidak enak hati jika melakukan perbuatan tercela.
8. Malu merupakan benteng pertahanan seseorang dalam menghindari
perbuatan maksiat dan merupakan faktor pendorong untuk
melakukan kebaikan.
9. Sumber sifat malu adalah keimanan dan pengakuan akan keagungan
Allah Swt.
PERSIAPKAN DIRI :
MINGGU DEPAN
KITA PENILAIAN
HARIAN I MATERI
BAB 8-9

Anda mungkin juga menyukai