0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Kelompok 1 membahas tentang arti dan jenis-jenis rasa malu dalam ajaran Islam. Rasa malu merupakan sifat terpuji yang mencegah perbuatan buruk. Ada tiga jenis malu yaitu malu kepada Allah, diri sendiri, dan sesama. Membiasakan diri untuk merasa malu membawa berbagai manfaat seperti mencontoh para nabi dan menjauhi larangan-larangan Allah.
Kelompok 1 membahas tentang arti dan jenis-jenis rasa malu dalam ajaran Islam. Rasa malu merupakan sifat terpuji yang mencegah perbuatan buruk. Ada tiga jenis malu yaitu malu kepada Allah, diri sendiri, dan sesama. Membiasakan diri untuk merasa malu membawa berbagai manfaat seperti mencontoh para nabi dan menjauhi larangan-larangan Allah.
Kelompok 1 membahas tentang arti dan jenis-jenis rasa malu dalam ajaran Islam. Rasa malu merupakan sifat terpuji yang mencegah perbuatan buruk. Ada tiga jenis malu yaitu malu kepada Allah, diri sendiri, dan sesama. Membiasakan diri untuk merasa malu membawa berbagai manfaat seperti mencontoh para nabi dan menjauhi larangan-larangan Allah.
JUDUL : MALU KEPADA ALLAH,MALU KEPADA DIRI SENDIRI,DAN SESAMA MANUSIA.
Rasa Malu dalam Ajaran Islam
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah malu. Tahukah kalian, apa yang dimaksud dengan malu? Bagaimana menjaga rasa malu itu dalam ajaran Islam? Malu adalah menahan diri dari melakukan perbuatan yang tidak baik, dari perbuatan kotor, dari perbuatan tercela, dan dari perbuatan yang hina. Malu merupakan sifat terpuji yang merupakan benteng dari perbuatan-perbuatan buruk. Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut. َ ـج َفا ِء َو ْال ِ ـج َفا ُء فِـي ال َّن ِار َ َو ْال َب َذا ُء م َِن ْال، ـج َّن ِة َ ان َو َ ْاِإل ْي َمانُ فِـي ْال َ اَ ْل. ِ ـح َيا ُء م َِن ْاِإل ْي َم
Artinya: r.a., Malu itu bagian dari iman dan iman ada di surga, sedangkan perkataan keji itu dari perangai yang kasar, dan perangai yang kasar ada di neraka. (H.R. Ah]mad diriwayatkan dari Abu< Hurairah).
Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa malu merupakan
manifestasi dari iman, hanya orang-orang yang imannya kuat saja yang akan memiliki tingkat sensitivitas rasa malu yang sangat tinggi.
Sifat malu merupakan pembeda antara manusia sebagai makhluk
paling sempurna dengan makhluk Allah Swt. lainnya. Malu termasuk golongan kesempurnaan akhlak. Orang yang tidak mempunyai rasa malu mencerminkan rendahnya akhlak dan tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Rasulullah Saw. adalah seorang yang sangat pemalu, lebih pemalu dari seorang gadis yang dipingit. Adalah Rasulullah Saw., lebih pemalu dari gadis dalam pingitan. Dan bila terjadi sesuatu yang tidak disukainya, kami dapat mengenal dari wajahnya. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
ُMalu dalam ajaran Islam terbagi menjadi tiga, yaitu:
1) Malu kepada Allah Swt.
Orang yang memiliki rasa malu terhadap Allah Swt. akan tampak dalam sikap dan tingkah lakunya karena ia yakin bahwa Allah Swt. senantiasa melihatnya. Bentuk malu kepada Allah Swt. antara lain, malu apabila melanggar aturan Allah Swt., malu apabila tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt, malu apabila menjadi orang yang selalu tergantung pada orang lain, malu apabila tidak sungguh- sungguh dalam beribadah.
2) Malu kepada diri sendiri.
Seseorang yang mempunyai malu terhadap dirinya sendiri, ia akan sangat malu ketika menyadari masih sedikitnya amal ibadah dan ketaatannya kepada Allah Swt. serta kebaikannya kepada masyarakat di lingkungannya. Ia akan merasa malu, saat melihat orang lain lebih berprestasi darinya, dia akan malu, dan dia akan mendorong dirinya untuk menjadi orang yang berpresetasi. Contoh menjaga rasa malu yang dilakukan oleh pelajar Muslim adalah perilaku malu jika membuang sampah sembarangan dan malu jika kita mencontek ketika ulangan, atau malu jika berpenampilan lusuh dan tidak rapi.
3) Malu kepada sesama manusia.
Seseorang yang mempunyai malu terhadap Allah Swt., malu terhadap diri sendiri, tentu ia juga akan memiliki rasa malu terhadap sesama manusia. Malu kepada sesama manusia akan ditunjukkan dengan perilakunya yang malu apabila berbuat zalim dan mengambil hak orang lain.
Manfaat Membiasan Diri Memelihara Rasa Malu.
Sebagai seorang pelajar Muslim, kita harus memiliki rasa malu,
karena rasa malu itu akan menghalangi seseorang untuk berbuat maksiat. Apabila seseorang tidak memiliki rasa malu, ia akan berbuat apa saja yang ia inginkan, ia akan larut dalam perbuatan keji dan mungkar. Tahukah kalian apa manfaat yang bisa diperoleh dari sikap memelihara rasa malu? Berikut ini manfaat dari sikap memelihara rasa malu.
1) Malu merupakan sunah para Nabi dan Rasul.
2) Malu merupakan manifestasi dari keimanan seseorang. 3) Malu merupakan bagian dari sikap terpuji dan pengaruh yang baik. 4) Sifat malu mengajak pada ketaatan terhadap Allah Swt. dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Dengan melihat betapa banyaknya manfaat memiliki rasa malu
tersebut, sudah selayaknya kita membiasakan diri memelihara rasa malu dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita biasakan perilaku menjaga rasa malu baik terhadap Allah Swt., terhadap diri sendiri, dan juga terhadap sesama, dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulai dari sekarang.