parenteral
Faktor yang mempengaruhi
pemilihan pelarut
• Rute pemberian
• Jenis pembawa
Jenis pelarut sediaan Parenteral
1. Air
Sifat Air:
• Polar (konstanta dielektrik tinggi, 80) –
melarutkan zat bersifat polar
• Konduktivitas air murni : 0.055
mikrosiemen
• Inert
• Tidak toksik
• Bercampur dengan cairan tubuh
Kontaminan yang terdapat dalam air :
1. Deionisasi
• Proses penghilangan ion (kation/anion) dalam air
• Alat mempunyai resin penukar ion (kation/anion) yang dilengkapi
dengan pengukur konduktivitas yang dikoreksi terhadap perubahan
suhu.
• Carbon aktif,
• kolom kromotografi
Sumber pirogen :
1. pelarut
2. Bahan obat
3. Peralatan
4. Proses pembuatan
5. Proses sterilisasi
Sifat pirogen
• Thermostabil : tidak dapat dihilangkan
dengan proses otoklaf. Penghilangan
pirogen : 250°C selama 30 min
• Molekul kecil
Tidak dapat dihilangkan dengan proses
penyaringan menggunakan membran
berukuran 0.22 um.
• Larut air tidak menguap
Uji Pirogen
• Hewan percobaan : kelinci – pengukuran
suhu setelah penyuntikan sediaan yang
mengandung pirogen. Dapat digunakan
untuk menguji adanya pirogen tanpa
membedakan sumber pirogen
(bakteri/virus)
Uji limulus (Limulus polypohemus)
Etanol
Digunakan sebagai pelarut campur, misalnya sol, petit. Injeksi digitoksin mengandung
etanol 49%. Permasalahan dengan pengendapan zat ketika zat masuk kedalam cairan
tubuh (cairan tubuh mengandung air). Permasalahan dengan rasa nyeri bila suntikan
secara intramuskular atau subkutan.
Propilenglikol
Bersifat higroskopis dan bercampur dengan air.
Digunakan sebagai pelarut campur untuk senyawa antibiotika, barbiturat dan alkaloida.
Menimbulkan rasa nyeri pada waktu penyuntikan sehingga perlu penambahan lokal anastetika.
Polietilenglikol
PEG tersedia dalam berbagai bobot molekul.
Yang dipakai untuk pembawa pada sediaan parenteral adalah yang berbobot molekul rendah (PEG 300 –
400, bentuk cair). Propilenglikol juga dapat meningkatkan kestabilan senyawa barbiturat
Gliserin
Digunakan sebagai pelarut campur.
Mempunyai titik didih tinggi
Penggunaan dosis tinggi menyebabkan efek konvulsi dan gejala paralitik
Pelarut non-air, tak bercampur
dengan air
1. Minyak Lemak
2. Isopropilmiristat
3. Benzylbenzoat
4. Etiloleat
1. Minyak Lemak
• Berasal dari tumbuhan (minyak kacang, biji kapas,
jagung, wijen, kenari, jarak, zaitun)
• Ada yang alergi terhadap minyak tertentu
• Minyak mineral tidak boleh digunakan untuk pembawa
sediaan injeksi karena tidak dimetabolisme oleh tubuh.