Anda di halaman 1dari 38

Proses dalam

Industri Sabun dan


Deterjen
O

PENDAHULUA
N
TENTANG INDUSTRI SABUN DAN
U
DETERJEN

BAHAN BAKU DAN SENYAWA


PENYUSUN
TAHAPAN PRODUKSI DAN REAKSI
TERJADI
T
PENGUJIAN PRODUK SABUN DAN
DETERJEN

L
P

Industri N

Kimia D

H
Pertokimia
P
Agrokimia

Farmasi
E
Industri Kimia
Polimer

Cat N
Oleokimia

H
Sumber- sumber Industri
P
Oleokimia

E
Nabati Hewani

H
Macam – macam Industri Oleokimia
AWAL SEJARAH SABUN
Awal tahun 2800 SM
BANGSA BABILONIA

Lemak Hewan Abu Kayu Sabun

For &
Wol Serat Kapas
Pada tahun 1550 SM
Masyarakat Mesir Kuno

Untuk Keperluan

Membersihkan
Badan

Sanitasi
Pada awal - awal abad Masehi
BANGSA ROMAWI

Untuk Membantu Penyakit Kulit


Pada awal abad ke – 8 M
Pembuat sabun batang pertama kali

Al Razi,
seorang ahli kimia Muslim
asal Persia
Jalur Sutra, untuk memperluas perdagangan sabun
sabun

Sabun Sabun Sabun Sabun


Batang Cair Bubuk Cream

Sabun Sabun Sabun


Detergen
Mandi Mandi Colek

Sabun Sabun Sabun


Cuci Baju Antibakteri Cuci Muka

Sabun
Cuci Piring

Detergen
SABUN MANDI
BATANG

• Minyak atau lemak : Tallow (lemak


hewan), minyak kelapa, minyak sawit,
minyak ikan, minyak zaitun,dll
• Alkali : Caustic soda (NaOH), Soda Ash
(Na2CO3), Sodium Silicat (Na2SiO3),
Sodium Bicarbonat (NaHCO3), Trisodium
Bahan Phosphate
• Bahan Aditif : Air, Gliserin, Surfaktan,

Baku Pewangi, Pewarna, deodorant, Antioksida,


Builder, Filler
Bahan Aditif dalam pembuatan sabun
batang, sebagai berikut :
p 1. Builder ( zat penguat) : senyawa
S kompleks fosfat, natrium
e
e sitrat,
n
n y 2. Filler (zat pengisi) : TiO2
y (Titanium
Dioksida)
u 3. Antioksidan : EDTA
a (ethylene diamine tetra
acetate)
s
w 4. Pewarna
5. Pewangi : Essential Oils dan
u Fragrance Oils
a
6. Deodorant : TCC ( trichloro
n carbanilide ) dan 2 - hidroxy 2,4,4 -
trichlodiphenyl ester
Proses dan Reaksi
Pembuatan Sabun
Proses dan Reaksi
Pembuatan
Sabun
1. Saponifikasi Lemak Netral

Reaksi saponifikasi menghasilkan


sabun sebagai produk utama dan
gliserin/gliserol sebagai produk
samping. Gliserin/Gliserol sebagai
produk samping juga memiliki nilai
jual.

2. Pengeringan Sabun >> vakum spray drye


3. Netralisasi Asam Lemak
Proses Pembuatan
Sabun
SABUN MANDI CAIR

• Minyak atau lemak : minyak kelapa


murni (VCO)
• Bahan Aditif : gliserin, aquadest,
Propilena Glikol, coco-DEA, minyak
atsiri, Etanol 96%, phenolphtalein,
aseton, dietil eter, media Plate Count
Bahan Agar (PCA), Buffered Peptone
Water (BPW), alkohol 70%
Baku • Alkali : KOH (Kalium hydroxide)
30%
Proses dan Reaksi
Pembuatan
Sabun Cair
Komposisi Sabun
Cair Formulasi pembuatan sabun cair dengan
penambahan minyak atsiri melati
Proses Pembuatan
Sabun Cair
DETERGEN

• Bahan Aktif : Sodium Laurine Sulfonate


• bahan penunjang deterjen adalah soda
abu (Na2CO3)
• Bahan Pengisi : sodium sulfat
(Na2SO4)
• Alkali : Caustic soda (NaOH), Soda Ash
Bahan (Na2CO3),
• Bahan Aditif CMC : (Carboxyl
Baku methyl cellulose)
• Surfaktan
Kmponen dalam pembuatan detergen,
sebagai berikut :
1. SURFACTANS
 Untuk mengurangi tegangan permukaan
 Jenis bahan : Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) dan Fatty
p Alcohol Sulfonat
S 2. SUDS REGULATOR (pengatur busa)
e e  Untuk membantu surfactan dalam proses
pencucian
n n  Jenis bahan : asam lemak
3. Builders
y y  Untuk penguat daya cuci deterjen
 Jenis bahan :
a u a) Sodium Tripoli Phosphat (STPP)
mencegah redeposisi
untuk
w s  Bahan ini bekerjasama dengan surfactan untuk
meningkatkan daya cuci
a u b) Soda abu

n
4. Additive
 Mencegah korosi : Natrium Silicate
 Anti redeposisi agent : Carboxyl Methyl
p Cellulose (CMC)
S
 Menghambat noda,bercak : Benzotriazole
e e  Pemutih (mengubah ultraviolet menjadi
n cahaya yang terlihat) : bluings, dari jenis
n Peroxygen
 Anti microbial agent : carbonilides, salycyl
y y anilides
 Memudahkan penghilangan noda :
a u enzym,di Eropa & AS
 Estetika : parfum
w s

a u

n
Komponen dasar 3 jenis deterjen (bubuk)
Isi Fungsi Light Heavy Heavy
duty - duty - duty -
High Controll High
sudsers ed sudser
sudser
Surfac-tans : Menghilangkan 25 - 40 8 - 20 20 - 35
Organic noda berminyak,
active, with membersihkan
suds regulator
Buliders :
a) STPP or Menghilangkan 2 - 30 30 – 50 30 – 50
TSPP noda anorganik,
deterjen
buliding
Light-
heavy duty,
duty heavy duty,
high
Kandungan Fungsi , controlled
sudser
high sudser
s
suds
er

surfactans :

organics active, with suds menghilangkan noda


berminyak, 25 - 40 8 - 20 20 - 30
regulator
membersihkan

builders :
menghilangkan noda
a) STTP atau TSPP anorganik, deterjen 2 - 30 30 - 50 30 -50
building

filler dengan building action


30 - 70 0 - 30 10 - 20
b) Sodium Sulfat pada air lunak
filler dengan beberapa
0 0 - 20 0-5
c) soda ash building action
Additive :
a) Sodium Silicate pencegah korosi 0-4 6-9 4-8
b) CMC anti redeposisi agent 0 - 0,5 0,5 - 1,3 0,5 - 1,3
c) fluorescent dye optical brightening 0 - 0,05 0,05 - 0,1 0,1
mencegah warna menjadi
0 0 - 0,02 0 - 0,02
d) pencegah kusam kusam
e) parfum & pewarna atau estetika, meningkatkan
0,1 0,1 0,1
pigmen karakteristik produk
Proses Pembuatan
Deterjen

Campurkan bubuk sabu putih dengan Bicarbonat Natricus,


Causik Soda, dan biboras Tatricus

kemudian tumbuk atau gilas sampai


kering dan halus.

masukkan bibit minyak wangi kemudian aduk hingga


merata.

jemurlah adonan tadi hingga benar-benar kering

kemudian diayak dan ambil yang paling


halus (bubuk)
Proses dan Reaksi
Pembuatan Detergen

1. Reaksi Sulfonasi

R + H2SO4.SO3 R –SO3H + H2SO4

alkilbenzena ooeleuumm Alkilbenzena sulfonat (ABS)

SO3H

R –SO3H + H2SO4.SO3 R SO3H + H2SO4

disulfonat

R –SO3H + R R SO3

R’
Sulfone 1%
Proses dan Reaksi
Pembuatan Detergen

2. Reaksi Sulfasi
a. Reaksi Utama
R-CH2OH + SO3H2O R’OSO3H + H2O H= -325 sd -350 Kj/kg
a. Reaksi Tambahan
R-CH2OH + R’-CH2-OSO3H R’-CH2-O-CH2-R’ + H2SO4

R’-CH2-CH2OH + SO3 R’-CH=CH2 + H2SO4

R-CH2OH + SO3 RCHO + H2O +SO2

R-CH2OH + 2 SO3 RCOOH + H2O +SO2

3. Netralisasi dengan NaOH


Hasil reaksi sulfonasi dengan reaksi sulfasi ditambahkan dengan NaOH berbentuk
Na5P3O11, kemudian terjadi hidrasi, sebagai berikut:
Na5P3O11 + 6 H2O Na5P3O11.6 H2O
Sodium Sodium Tripoliphosphate
Tripoliphosphate Hexahydrate
Pembuatan Detergen
dalam Industri
Pembuatan Detergen
dalam Industri

Adapun pembuatan deterjen dengan berbagai


jenis deterjen dilakukan sebagai berikut :
1. Detergen Anionik
Pembuatan Detergen
dalam Industri

2. Detergen Kationik
Pembuatan Detergen
dalam Industri

3. Detergen Nonionik
Uji Produk
Sabun Mandi
Uji Produk
Sabun Mandi

1. Uji Kadar Air

• 4 gram sampel sabun

• Dimasukkan kedalam oven pada


suhu 105 C selama 2jam

• Ditimbang kembali
Uji Produk
Sabun Mandi

2. Uji Jumlah Asam Lemak

• sampel sabun

• Diletakkan pada suatu tempat dan dipanaskan pada


penangas air selama satu jam

• Didinginkan sampai suhu 70C

• Dititrasi dengan HCl 0,5 N, larutan sabun


ditambahkan indikator PP

• Diamati jika terjadi perubahan warna merah


Uji Produk
Sabun Mandi

3. Minyak Mineral

• sampel sabun

• Dimasukkan ke dalam gelas beaker,


ditambah air, dan dipanaskan hingga larut

• Dititrasi dengan HCl 10% larutan sabun


ditambahkan indikator metil orange

• Diamati jika terjadi perubahan warna merah


Uji Produk
Sabun Mandi

4. Uji Asam Lemak Bebas / alkali bebas

• 5 gram sampel sabun

• 100mL alkohol dididihkan pada suhu 70C

• Dititrasi dengan KOH 0,1N, ditambahkan indikator pp

• Sampel sabun dimasukkan kedalam larutan alkohol tersebut

• Dimasukkan batu didih dan dipasang kondensor

• Didihkan selama 30 menit

• Diamati perubahan warna


Syarat mutu sabun mandi menurut Standar Nasional
Indonesia 06-3235-1994 dapat dilihat pada Tabel 1.

Anda mungkin juga menyukai