Luka pada jaringan kulit luka lecet luka memar luka iris luka robek. Luka lecet Luka lecet adalah jenis luka yang terjadi apabila permukaan kulit terkelupas akibat gesekan beda keras dan kasar. Contoh luka pada kaki akibat menggunakan sepatu yang sempit. Menangani luka lecet Bersihkan luka dengan air dan obat antiseptik. Tutup luka dengan kasa steril yang kering dan plester atau balut. Jika luka sangat luas, lakukan desinfeksi dan rujuk ke dokter untuk mendapatkan suntikan tetanus bila diperlukan. Balutan luka diganti setiap hari sampai luka sembuh. Luka lecet yang kecil cukup dicuci dan diolesi mercurochrom ada larutan betadine dan bila perlu diplester dengan tensoplast ada sejenisnya. Luka Memar Luka memar dapat terjadi akibat pukulan dari beda tumpul yang mengakibatkan terjadinya kerusakan dibawah jaringan kulit tanpa ada kerusakan yang berarti dipermukaan kulit tersebut. Memar ditandai dengan kulit yang membiru dan membengkak. Menangani luka memar Jaringan kulit yang memar dikompres dengan es atau air dingin dan jika perlu diberikan balutan penekan. Biasanya pembengkakan akibat luka memar ini bisa disusutkan dengan salep Lasonil atau sejenisnya. Luka Iris Luka iris adalah luka yang ditimbulkan dari benda yang memiliki tepi yang tajam. Luka iris ditandai dengan bentuk luka yang memanjang. Menangani luka Iris Luka iris pendek dan dangkal dapat ditolong dengan menggunakan plester berobat (tensoplast) dengan terlebih dahulu luka dibersihkan dengan air dan antiseptik. Luka Sobek Luka robek adalah luka terbuka yang ditimbulkan oleh goresan benda yang tidak terlalu tajam. Tepi luka berbentuk garis yang tidak teratur, dan jaringan kulit disekitar luka ikut mengalami kerusakan. Menangani luka sobek Luka robek pada umumnya memerlukan jahitan oleh karena itu tindakan pertama adalah melakukan desinfeksi kemudian luka ditutup dengansofratulle atau kasa steril kemudian dirujuk ke rumah sakit. Balutan diberikan bersifat menekan. Membalut luka Tentunya timbul pertanyaan apakah Pembalutan Luka ini penting? Ya, karena pembalutan ini berfungsi membantu mengendalikan Perdarahan, mempertahankan penutup luka pada tempatnya, dan menjadi penopang bagian tubuh yang cedera.
Ada 4 (empat) jenis pembalut luka yang harus teman-teman
ketahui yaitu; Pembalut Pita / Gulung Pembalut Segitiga / Mitela Pembalut Tabung / Tubuler Pembalut Penekan. Langkah-Langkah Membalut Luka Hentikan dahulu perdarahan, jika sudah berhenti barulah pasang pembalut. Pembalutan dapat langsung dilakukan jika menggunakan pembalut penekan (jenis no.4) yang sekaligus bisa menghentikan perdarahan. Usahakan dalam membalut luka korban untuk tidak terlalu kencang ataupun longgar. Rapikan ujung pembalut dan jangan sampai ujung sisanya terurai. Bila mendapati korban dengan luka yang kecil, sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar atau besar. Hal ini untuk menambah luasnya permukaan yang mengalami tekanan sehingga mencegah terjadinya kerusakan jaringan. Jangan sampai pembalutan ini menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk jika pembalutan terlalu kuat. Bila ujung jari pucat artinya pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki. Khusus untuk luka terbuka pada alat gerak, pembalutan harus dilakukan dari distal ke proksimal arah jantung. Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus. Pembalut Mitella Merupakan bahan pembalut yang terbuat dari kain dan dapat dilipat menadi beberapa ukuran. Panjang kaki sekitar 50-100cm Umumnya ada di dalam kotak P3K, atau dalam seragam pramuka. Jenis luka Contoh balutan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Referensi http://herrypernando.blogspot.com/2013/ 03/pertolongan-pertama-pada-luka-ringan .html http://pertolonganpertama-pertolonganper tama.blogspot.com
ASUHAN KEPERAWATAN (Pengkajian Ilang T_T) PADA Tn. “S” DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEGLOVING FEMUR-CRURIS, RUPTUR TENDON PATELLA, FRAKTUR TIBIA PLATEU, DAN ROBEKAN MUSCULO GASTROCNEMIUS POST OPERASI DEBRIDEMENT DAN DEGLOVING