11 PP Parenteral Ponek
11 PP Parenteral Ponek
11 PP Parenteral Ponek
PADA NEONATUS
TIM PONEK
IDAI
1
Tujuan
Tujuan modul ini adalah untuk mengimplementasikan metodologi
pelatihan berbasis kompetensi bagi fasilitator yang, jika
dilaksanakan sesuai rancangannya, akan mendorong dokter
menguasai
Pengetahuan
Kompetensi
Keterampilan
yang diperlukan untuk
menilai dan menatalaksana
kebutuhan cairan, elektrolit dan nutrisi secara
parenteral pada neonatus
2
Gambaran Umum Modul
• Penatalaksanaan cairan • Penilaian yang seksama
dan elektrolit: tugas yang dan menyeluruh
penting tapi menantang • Teknik aseptik yang benar
• Perhitungan yang tepat dan aman dalam
memberikan cairan dan
• Faktor yang penting: elektrolit via jalur perifer dan
– Berat sentral
– Usia kehamilan
– Usia pasca lahir
– Masalah medis
3
Analisis Tugas: Memberikan FEN Yang Sesuai
4
Kehilangan Berat Badan Fisiologis
Cairan tubuh Neonatus
• Prinsip utama:
– Cairan tubuh total (TBW) = Cairan intraselular (ICF) + Cairan
ekstraselular (ECF)
– Cairan Ekstraselular (ECF) = Cairan intravaskular (dalam
pembuluh : plasma, limfe) + cairan interstisial (antar sel)
• Sasaran utama:
– Mempertahankan volume ECF yang tepat,
– Mempertahankan osmolalitas ECF dan ICF dan konsentrasi
ion yang tepat
5
Perubahan cairan tubuh selama kehamilan
dan masa bayi
• Prinsip:
– Total cairan tubuh (TBW)
= Cairan Intraselular (ICF)
+ Extraselular fluid (ECF)
– Cairan Extracellular =
Cairan Intravaskular
(dalam pembuluh:
plasma, limfe) + Cairan
Interstisial (antara sel)
6
Kehilangan Berat Badan Fisiologis
7
Insensible Water Loss (IWL)
8
Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan
Neonatus
• Faktor yang terkait dengan – bayi seperti
– Usia kehamilan : ↓GA → ↑ kebutuhan cairan
– Gawat nafas: ↑RR → ↑ kebutuhan cairan
– Demam: ↑ T → ↑ kebutuhan cairan
– Tangis berkepanjangan → ↑ kebutuhan cairan
– Kondisi ginjal
• Faktor yang terkait dengan – Lingkungan seperti
– Tempat tidur dengan Radiant warmer → ↑ kebutuhan cairan
– Plastic heat shield → ↓ kebutuhan cairan
– Terapi sinar → ↑ kebutuhan cairan
9
Bayi prematur
harus diletakkan di
inkubator sesegera
mungkin untuk
meminimalkan
kehilangan cairan
melalui evaporasi.
10
Penilaian Status Hidrasi Neonatus
• Glikosuria bisa
menyebabkan diuresis
osmotik dan dehidrasi. Jika
glukosa urine 2+, ukur
serum glukosa dan
pertimbangkan penyesuaian
dengan infus glukosa atau
pemberian insulin.
• Jika memulai terapi sinar
tingkatkan total cairan 20
cc/kg/hari
11
Penilaian Status Hidrasi Neonatus
Parameter Frekuensi Keterangan
Berat Harian Kehilangan berat badan
Dua kali sehari jika <1000g harian tidak boleh melebihi
(BBLSR) 1-3%
Kulit dan fontanel Harian Lihat tanda dehidrasi
Setiap 8 jam jika <1000g
(BBLSR)
Serum sodium Harian Batasi cairan jika <130
Setiap 8-12 jam jika Pemberian cairan tidak
<1000g (BBLSR) dibatasi jika >145
Urin Setiap ganti popok Volume Normal 2-3
Volume Setiap ganti popok cc/kg/jam
Gravitas spesifik Setiap ganti popok Sp Gr Normal 1005-1010
Glikosuria*
12
NUTRISI PARENTERAL
• Komponen Nutrisi intra vena
– Sentral
– Perifer
13
INDIKASI NUTRISI PARENTERAL
Akses vena Indikasi
Perifer Asupan nutrisi parenteral < 2 minggu:
↓ toleransi minum
Prematuritas/ BBLR
Gangguan sementara (sesak nafas)
Sentral Asupan nutrisi enteral > 2 minggu:
Kasus bedah sal. cerna
EKN
Sindrom usus pendek
BBLASR <1,000 gram
14
PERAWATAN KATETER IV
Akses vena Indikasi
Perifer Osmolaritas kurang dari 765 mOsm/L
K < 80 mEq/L
Ca < 50 mg/100 mL
Protein <3 g/kg pada total cairan 100cc/kg/hari
Sentral Osmolaritas kurang dari 1010 mOsm/L
Heparin 1 U/cc
Tempat insersi: v. Jugularis ekst./ interna; v.
Saphena magna/.
15
KOMPOSISI NUTRISI PARENTERAL
16
NUTRISI PARENTERAL: CAIRAN
Memenuhi kecukupan:
• IWL
– NCB: 0,7-1,6 cc/kg/jam (17-38 cc/kg/hari)
– NKB: 1,8-2,5 cc/kg/jam (43-60 cc/kg/hari)
• Metabolisme
• Pertumbuhan
17
VOLUME CAIRAN:
20
Hiperglikemi
Glikosuri
Diuresis osmotik
Dehidrasi
Kolestasis
Perlemakan hati
21
Infus Glukosa pada Neonatus
GIR (mg/kg/min) =
Kecepatan cairan (cc/jam) x konsentrasi Dextrose (%)
6 x berat badan (Kg)
22
NP: KARBOHIDRAT
23
INFUS GLUKOSA PADA NEONATUS
Contoh GIR
Berapa GIR untuk Neonatus dengan berat 2
kg yang mendapatkan total jumlah cairan 120
cc/kg/hari menggunakan larutan D10W?
24
Larutan asam amino khusus bayi baru lahir
Aminosteril Infant (Frisenius),
Primene 5% (Baxter)
25
1 g protein = 4 kcal
Untuk daya tahan dan pertumbuhan
Mencapai Balans Nitrogen Positif
daya larut Ca dan P
26
Tujuan: Defisiensi:
Sumber Kalori
Gangguan tumbuh kembang
Esensial untuk
tumbuh dan Dermatitis
kembang normal Trombositopeni
Retina
SSP Rentan terhadap infeksi
Struktur dan Penyembuhan luka terhambat
fungsi sel
27
Mulai: 0.5 g/kg/hari
Pemberian dalam: 20 - 24 jam, dengan kecepatan
pemberian melalui infus 0.12-0.15 g/kg/hour.
Peningkatan dosis: 0.5 g- 1.0 g/kg/hari
29
PEMANTAUAN:
Kadar trigliserida normal < 150 mg/dl
Evaluasi dilakukan setiap peningkatan dosis,
kemudian setiap minggu
30
Natrium 2 - 4 mEq/kg/hari
Kalium 1- 3 mEq/kg/hari
Kalsium* 1- 4 mEq/kg/hari
(Ca++: 45mg/kg/hari)
Fosfat* 1- 2 mmol/kg/hari
* Ca:F = 1.3 - 1.7: 1
31
Vitamin 5 ml MVI- Pediatric Kecukupan /kg
Vitamin A 2300 IU 1665 IU
Vitamin D 400 IU 160 IU
Vitamin E 7 IU 2.8 IU
Vitamin K 200 μg 80 μg
Tiamin (B1) 1.2 mg 0.35 mg
Riboflavin (B2) 1.4 mg 0.15 mg
Niasin 17 mg 6.8 mg
Piridoksin ( B6) 1 mg 0.18 mg
Vitamin B12 1 μg 0.3 μg
Asam Folat 140 μg 56 μg
Vitamin C 80 mg 30 mg
Biotin 20 μg 6 μg
Asam Pantotenat 5 mg 2 mg
32
Elemen Kecukupan μg/kg/hari
Zinc 150 - 400
Copper* 20
Manganese* 1
Chromium 0.2
Selenium** 2
Molybdenum** 0.25
33
KOMPLIKASI NUTRISI PARENTERAL
35
SEDIAAN NUTRISI PARENTERAL
Sediaan Standard
•Adekuat
•Mudah
•Murah
36
SEDIAAN NUTRISI PARENTERAL
Sediaan individu
37
Malnutrisi Kalori
Protein
38
Kapan Memulai Pemberian Asupan
Enteral
Mulai pemberian asupan secara enteral
segera setelah tanda vital mulai stabil,
biasanya mulai pada hari kedua
kehidupan.
39
KEBUTUHAN CAIRAN DAN KALORI NEONATUS USIA 7
HARI ATAU LEBIH
Jika neonatus mendapatkan asupan secara enteral,
lanjutkan dengan “pemberian asupan sesuai
sasaran”:
– Total cairan 150-180 ml/kg/hari
– Total kalori 120 kcal/kg/hari
– Kenaikan berat badan harian 20-30 gram
– Peningkatan volume maksimum:10-20 ml/kg/hari
(pada bayi prematur dan bayi cukup bulan dalam
kondisi kritis)
40
Panduan: Pemasangan Jalur IV Perifer Dan
Kateterisasi Pembuluh Umbilikus
41
Panduan: Pemasangan Jalur IV Perifer Dan
Kateterisasi Pembuluh Umbilikus
42
Panduan: Kateterisasi Pembuluh Umbilikus
• Berpengetahuan dan
berpengalaman
dalam metode
aseptik untuk
memasang jalur
intravena
43
Benar Salah
44
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL PADA NEONATUS
45
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
46
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
47
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
48
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
49
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
50
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
(usia 1 hari, 3 kg, cukup bulan, mengalami RD)
51
KEBUTUHAN CAIRAN & ELEKTROLIT (CE) UNTUK
USIA > 4 HARI
52
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
5. Na : 4 mEq/kg/hari
6. K : 2 mEq/kg/hari
7. Ca : 45 mg/kg/hari
Tingkatkan 20-40% untuk radiant warmer atau terapi sinar.
54
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
56
KEBUTUHAN C&E PADA USIA 4-6 HARI
58
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA >4 HARI
59
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg usia 30 mingguan dengan RDS dan terapi
sinar)
6. Kebutuhan K+ untuk bayi ini adalah ~ 2 mEq/kg/hari
→ 2 x 1,5 = 3 mEq/hari.
– KCl 7,4 % → 7,4 gram/100cc
– 1 gram KCl = 13,4 mEq K+ →
– 1cc KCl 7,4% = 1/100 x 7,4 x 13,4 mEq = 0,99 ~ 1
mEq
– Bayi membutuhkan 3 cc KCl 7,4 %
60
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg usia 30 mingguan dengan RDS dan
terapi sinar)
7. Kebutuhan Ca+ (elemental mg/kg/hari)
= 45 mg/kg/hari,(5 cc/kg/hr)
• jadi kebutuhan kalsium neonatus 1,5 kg
= 45 mg x 1,5 = 67,5 mg/hari
• 1 cc Ca glukonat 10% mengandung 9 mg
elemental Ca+, jadi: 67,5:9 = 7,5 cc/hari
61
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi
sinar)
• Total cairan 175 cc
Kurangi yang berikut ini:
• NaCl 15 cc
• KCl 3 cc
• Ca 7,5 cc
Sekarang, total cairan : 175 – (15+3+7,5)= 149,5 cc
62
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
Studi Kasus 2: Pemecahan
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS + terapi sinar)
1. Cairan 149,5 cc → kecepatan: 149,5/24= 6,3 cc/jam
2. Kebutuhan glukosa basal: 4-6 mg/kg/min (5)
GIR (mg/kg/min) =
Kecepatan cairan (cc/jam) x konsentrasi Dextrose(%)
6 x berat (Kg)
5 = (6,3 x ?) / 6 x 1,5
Konsentrasi Dextrose = 7,2 %
– Jika D5W → 3,5 mg/kg/min
– Jika D10W → 7 mg/kg/min
63
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDSdan terapi sinar) selama 24 jam:
• D10W 149,5 cc plus
• Amino acids 12,5 cc plus
• IL 20% 7,5 cc plus
• NaCl 3% 15 cc plus
• KCl 7.4% 3 cc plus
• Ca glukonat 10% 7,5 cc
TOTAL CAIRAN 195 cc
Ingat: IL dialirkan di jalur terpisah
Total cairan tanpa IL= 195 – 7.5 = 187.5 cc / hari
64
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar) selama
24 jam:
Faktor Konversi: (250/195-7,5) = 1,33
• D10W 1,33 x 149,5 = 199 cc plus
• Asam amino 1,33 x 12,5 = 16,6 cc plus
• NaCl 3% 1,33 x 15 = 19,9 cc plus
• KCl 7,4% 1,33 x 3 = 4 cc plus
• Ca glukonat 10% 1,33 x 7,5 = 10 cc
TOTAL CAIRAN…………..250cc dengan laju 7,8 cc/jam dan
IL 20% diberikan dengan laju 0,3 cc/jam
65
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
• Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
• (5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi
sinar) selama 24 jam:
Total cairan: 195 cc per hari:
D10W(7mg/kg/mnt) 149,5 cc
Asam amino 12,5 cc
IL 20% 7,5 cc
NaCl 3% (4mEq/Kg/hari) 15 cc
KCl 7,4% 3 cc
Ca glukonat 10% 7,5 cc
66
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar) selama
24 jam:
67
KEBUTUHAN C&E UNTUK USIA > 4 HARI