M2 - Fr. Impresi Dan Fr. Linear - YUSUF
M2 - Fr. Impresi Dan Fr. Linear - YUSUF
FRAKTUR LINEAR
OLEH:
YUSUF ALMALIK SAPUTRA
• Simple Linear Fracture (74-90% pada anak2)=> benturan dengan objek datar
yang besar/permukaan luas (e.g. Lantai/Tembok, dll)
• Symetrical Linear Fracture=> dihasilkan dari kompresi bilateral tengkorak di
antara dua permukaan
MANIFESTASI KLINIS CEDERA KEPALA
DIATAS
• Lobus Frontal:
• Adanya gangguan pergerakan bagian tubuh (kelumpuhan)
• Ketidakmampuan untuk melkukan gerakan rumit yang di perlukan untuk menyelesaikan
tugas yang memiliki langkah-langkah, seperti membuat kopi
• Kehilangan spontanitas dalam berinteraksi dengan orang lain
• Kehilangan fleksibilitas dalam berpikir
• Ketidakmampuan fokus pada tugas
• Perubahan kondisi kejiwaan (mudah emosional)
• Perubahan dalam perilaku sosial
• Perubahan dalam personalitas
• Ketidakmampuan dalam berpikir (kehilangan memory)
• Lobus Parietal:
• Ketidakmampuan untuk menghadirkan lebih dari satu obyek pada waktu
yang bersamaan
• Ketidakmapuan untuk memberi nama sebuah obyek (anomia)
• Ketidakmampuan untuk melokalisasi kata-kata dalam tulisan (agraphia)
• Gangguan dalam membaca (alexia)
• Kesulitan menggambar obyek
• Kesulitan membedakan kiri dan kanan
• Kesulitan mengerjakan matematika (dyscalculia)
• Penurunan kesadaran pada bagian tubuh tertentu dan/area disekitar
(apraksia) yang memicu kesulitan dalam perawatan diri
• Ketidakmampuan fokus pada perhatian fisual/penglihatan
• Kesulitan koordinasi mata dan tangan
• Lobus Oksipital
• Gangguan pada penglihatan (gangguan lapang pandang)
• Kesulitan melokalisasi obyek di lingkungan
• Kesulitan mengenali warna (aknosia warna)
• Teriptanya halusinasi
• Ilusi visual-ketidakakuratan dalam melihat obyek
• Buta kata-ketidakmampuan mengenali kata
• Kesulitan mengenali obyek yang bergambar
• Ketidakmampuan mengenali gerakan dari obyek
• Kesulitan membaca dan menulis
• Lobus Temporal
• Kesulitan mengenali wajah (prosoprognosia)
• Kesulitan memahami ucapan (afasiawernicke)
• Gangguan perhatian selektif pada apa yang dilihat dan didengar
• Kesulitan identifikasi dan verbalisai obyek
• Hilang ingatan jangka pendek
• Gangguan memori jangka panjang
• Penurunan dan peningkatan ketertarikan pada oerilaku seksual
• Ketidakmampuan mengkategorikan onyek (kategorisasi)
• Kerusakan lobus kanan dapat menyebabkan pembicaraan yang persisten
• Peningkatan perilaku agresif
MANIFESTASI KLINIS
•LAB •RADIOLO
• Na GI
•K • X-Ray
• GDS • CT Scan
• Ur
• DL
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto
terlihat sebagai garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak.
FRAKTUR
IMPRESI
CT SCAN
FRAKTUR
IMPRESI
FRAKTUR
LINEAR
Fraktur terlihat sebagai garis
radiolusen,paling sering di
daerah parietal. Garis fraktur
biasanya lebih radiolusen
daripada pembuluh darah dan
arahnya tidak teratur.
Fraktur kranium linier. Fraktur cranium (tanda panah) biasanya berupa garis hitam
bertepi tajam dan tidak ada tepi yang berwarna putih. Pada posisi anteroposterior (AP)
(A), tidak dapat ditentukan apakah fraktur berasal dari tulang tengkorak bagian depan
atau belakang. Pada posisi Towne (B), yaitu posisi leher menunduk dan posisi occipital
lebih tinggi, fraktur ini dapat terlihat terletak di tulang occipital.
CT scan kepala dengan fraktur kranium linier (B) dan hematoma epidural (A). Pada brain window (A),
terdapat gambaran lesi berbentuk lentikular dan hiperdens di regio frontal kiri yang khas untuk hematoma
epidural (panah hitam). Bone window (B) menunjukkan fraktur di tulang region frontal kiri (panah putih).
KOMPLIKASI FRAKTUR KRANIUM
1) Penatalaksanaan Keperawatan
• Menjamin kelancaran jalan nafas dan control vertebra cervicalis
• Menjaga saluran nafas tetap bersih, bebas dari secret
• Mempertahankan sirkulasi stabil
• Melakukan observasi tingkat kesadaran dan tanda tanda vital
• Menjaga intake cairan elektrolit dan nutrisi jangan sampai terjadi hiperhidrasi
• Menjaga kebersihan kulit untuk mencegah terjadinya decubitus
• Mengelola pemberian obat sesuai program
o Terapi neurotropik: citicoline,
piroxicam
2) Penatalaksanaan Medis
o Oksigenasi dan IVFD o Terapi anti perdarahan bila perlu:
Kalnex 500 mg
o Terapi untuk mengurangi edema serebri
(anti edema): Manitol 500 ml/24 atau
o Terapi antibiotik untuk profilaksis:
15-20 mL/KgBB dalam 30 menit
Ceftriaxone 2 g q12h
o Dexamethasone 10 mg untuk dosis o Terapi antipeuretik bila demam: PCT
awal, selanjutnya: o Terapi anti konvulsi bila klien kejang:
Fenitoin 5-20 mg/KgBB dlm 100 cc
I. 5 mg/6 jam untuk hari I dan II
NaCl 0,9% atau levetiracetam 500
II. 5 mg/8 jam untuk hari III mg/12h => selama 7 hari
III. 5 mg/12 jam untuk hari IV o Terapi diazepam 5-10 mg atau
Chlorpromazine bila klien gelisah
IV. 5 mg/24 jam untuk hari V
o Intake cairan tidak boleh > 800 cc/24
jam selama 3-4 hari