\

PARASIT YANG
MENGINFEKSI SISTEM
OTOT
Trichinella spiralis
Trichinela spiralis
Penyakit : trikinosis, trikinelosis, atau trikiniasis

Sejarah
Pertama : ditemukan dalam bentuk larva yang terdapat kista di otot
pasien yang diotopsi
1835 : Richard Owen mendeskripsikan parasit ini & menamakan
encysted larva

Hospes definitive : manusia, tikus, babi, beruang, kucing, anjing, dll

Distribusi Geografik
Eropa & Amerika serikat
kebiasaan makan daging babi yang kurang matang (sosis)
JANTAN
Ukuran : 1,5 mm
Ujung anterior langsing, mulut kecil, bulat, tanpa
papel
Ujung posterior melengkung ke ventral & 2 papel

Betina
Ukuran : 3 -4 mm
Ujung anterior langsing, mulut kecil,
bulat, tanpa papel
Ujung posterior membulat & tumpul
 Mouth

Embryos in uterus

Mouth (b)

..._.._....,_. .._ ,.,._.._U'<

_
Enc:\fSte'd .A- Infective Larvae are ingested In raw
iarva jn r undercooked meats
Slifl'f.rtecl S1;1ge
mus,rie A- Dia9nffc St3ae
Normal (red) and
calcified Nurse
..... ""'" MIE"-L."" , ........,,...., cell-larvae
http:llwviw dpcl ode govfdpdl( complexes Larvae are released from
Nurse cells In stomach

IDo.mastia

Cyele

Adults mature and

live In small
intestine

Newborn
larva enters
Sylvatic: skeletal
Cycle muscle cell
Priodatk:Jr
I
ir
11-C ;!! ffig
injj newborn larvae
that enter lymph
or blood

Heart failure CNS damage

Patologi dan Gejala Klinis
Cacing dewasa Larva
Invasi Mukosa usus Tersebar di otot 7 28 hari sesudah
Sakit perut infeksi
Diare Otot : mialgia dan kelemahan umum
Mual dan muntah Radang otot : miositis
Masa tunas 1-2 hari sesudah Demam, eosinifilia &
infeksi hepereosinifilia
Mata : Sembab sekitar mata
Jantung : kelainan jantung
Otak : gangguan susunan saraf pusat
Patologi dan Gejala Klinis
Infeksi berat
5000 ekor larva/Kg BB
Meninggal 2-3 minggu
Kelainan paru, jantung dan ginjal : 4 8 minggu.
Diagnosis
1. Tes kulit :
antigen larva T. Spiralis pada kulit menimbulkan benjolan putih
(diameter 5 mm) dikelilingi eritema
Reaksi positif pada minggu ke 3 - 4
2. Tes Imunologi : tes Ikat komplomen & tes presipitin
4. Pemeriksaan Cairan otak dan darah
Dilakukan pada hari ke 8 14 sesudah infeksi
5. Biopsi Otot
ditemukan larva T. Spiralis pada minggu ke 3 4 sesudah infeksi
Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan
Tidak memberi makan babi
peliharaan dari daging babi sisa
potong
Memasak daging babi pada suhu
60 C
Larva tidak mati saat daging babi
yang diasinkan atau diasap
Pengobatan
Pengobatan simtomatis Nyeri
kepala : Analgetik Gangguan
saraf pusat : Sedatif
Farmakologi :
mebendazol 100 mg 2x1
Efek mematikan pada fase invasif
dan pembentukan kapsul
Trichinella
 Taenia saginata
(cacing pita sapi)
 Pendahuluan
Hospes definitif : Manusia
Hospes Perantara : hewan Bovidae mis. sapi, kerbau
dll.
Penyakit : taeniasis saginata
Penyebaran Geografis : kosmopolit.
 Morfologi dan Siklus Hidup
Habitat : usus halus
Cacing dewasa :
Panjang 4 12 m, proglotid 1000 - 2000 bh
Skoleks : 1 - 2 mm, 4 batil isap tanpa kait
Proglotid : imatur, matur dan gravid
Proglotid gravid :
cabang uterus 15 -30 buah
keluar sendiri satu per satu secara aktif atau bersama tinja.
Setiap hari proglotid lepas 9 buah proglotid
Satu buah proglotid gravid berisi 100.000 telur
 Morfologi dan Siklus Hidup
Cara infeksi : makan daging sapi yg mengandung Cystisercus
bovis yg tdk dimasak sempurna.

Skoleks akan keluar dgn cara evaginasi & melekat pd mukosa

usus halus manusia, spt yeyenum.
 PROGLOTID Taenia saginata

PANJANG : 4 - 8 M
PG : MONOLATERAL
BERGANTIAN

PROGLOTID : 1000 - 2000

LEBAR < PANJ
PG

CAB LAT
UTERUS:
15 - 30
 Taenia saginata

Taenia saginata Taenia saginata

mature segment: gravid segment Egg of Taenia sp.
nearly square, longer than broad circular,radiating
bilobed ovary, branched uterus double wall
scattered testis, filled with eggs (H.P).
uterus:median tube (magnifier)
(magnifier)
Stadium Telur
30 40 x 20 - 30 m
Dibungkus embriofor yang bergaris-garis radial
Isi onkosfer dengan 3 pasang kait-kait (embrio heksakan)
Dimakan hospes perantara >>> sapi
Larva yang keluar membentuk Cysticercus bovis dalam otot
sapi: otot maseter, paha belakang & punggung.
TELUR & LARVA Taenia saginata
TELUR :
35 x 25
EMBRIOFOR
HEKSAKAN
EMBRIO
GRS RADIER
LARVA:
SISTISER-
KUS BOVIS
 Coenurus Cysticercus cellulosae

Multilocular hydatid Cysticercus bovis

 PENIERll<SA.AN PAR.A.SITOLOGIS

i. Pemeriksa.a..n tinja tclur

prnRlottid
2. Pemcriksaan dacrah pcrianal tclur
;.>ro.,;;:lottid

NIORFOLOGI

TEL UR

Sukar dibcdakan dengan telur Taenia

soliun?.
Selain dapat ditemukan di dalam t.inja, juga
dapat ditcmukan di kulit sekitar anus.

I. Ukuran 30 - 40 rn.
2. Bcntuk bulat.
3. Kulit sangat. tebal, halus, dengan garis-garis
silang.
4. Warna kulit kuning gelap-coklat. Isi kuning
tcrang abu-abu.
5. Bcrisi masa bulat bergranula yang diliputi
dengan mcmbra.n yang halus, dengan tiga
pasang kait berbentuk lanset yang ITlembias,
kadang-kada.ng telur berada mengambang
di data.en kantung yang transparan.

CACIN"G DEJ-VASA

I . Bervvarna putih tembus cahaya.

2. Panjangnya dapat mencapai 24 m
 SKOLEKS
l. Berbentuk scg1 cmpat dengan cl i arrrc.te r I - 2 mm.
2. Mcmpunyai 4 alat isap.
3. Tidak rnc rrrp u rry.a.i r o s tc l u rri rria.u p urr kait.

LEHER
l. Scmpit. rrrcrrrn nj a ri g.
2. Lebamya + 0,5 rrtrri

ovarium PROGLOTTID
I. Jumlah segmen dapat rn cric a.p ai 2.000.
2. Segmen matur panjangnya 3 - 4 kali lebamya.
3. Segmen gravida paling ujung panjangnya 2 cm, dan
lebarnya 0,5 cm.
4. Lubang genital berada di dekat UJUng posterior.
5. Uterus pada segmen gravida berupa batang memanjang
MATURE SEGMENT di tengah segmen, bercabang lateral 15 - 30 di setiap sisi
yang memenuhi seluruh ruang segmen.
6. Segmen gravida dilepaskan satu persatu, dan dengan
kekuatan sendiri mampu bergerak ke luar anus.

Susunan 'lateral pore' tidak teratur

..
.
,,-a .

GRAVID SEGMENT
 A Onchosphere
bettembang Uanusia terinfeksi karena
menjadi sistsettus di memakan
etot makanan
matang yangmentah atau sistsettus
Onchospere (embrio
cacing) setengah
mengandung
tetfepas dari telur, atau telur Taeni;,
menembus dinding usus

e
dan
beredar ke o1ot

T. SIJfJMIO T sclrum

efl Sl:oleks menempel di

usus

Sapi dan babi terinfeksi

karena termakan telur
Taeni;,

T soginots
()cacing dewasa di usus
hatus

SIKLUS HIDUP
A Stadium inttktif
11

Taenia sp. A= T.ihap

ntur mu progt01id grauid
dalam ftses di lepaskan ke diagnostik
Sumber: tingkungan
www.dpd.cdc.gov/dpdx
Taenia saginata (Cacing pita sapi) Cacing dewasa
dalam usus

Skoleks melekat
pada usus halus

MANUSIA Proglotid gravid

Tertelan

- Sistiserkus dalam (bentuk diagnostik) e-

Telur (dalam tlnja)

dalam tinja atau lingkungan:

Peredaran SAPI

Telur berembrio atau

proglotid tertelan
Patologi dan Gejala Klinis
Gejala klinis yang ringan, spt: sakit ulu hati, perut merasa tdk enak,
mual,muntah, mencret, pusing/gugup.
Gejala klinis yang berat bisa menyebabkan proglotid menyasar masuk
appendiks, atau illeus (obstruksi oleh strobila cacing)
Gejala berkaitan dengan ditemukan cacing yang bergerak-gerak dalam
tinja atau cacing keluar dari anus.
 Diagnosis
Ditemukan proglotid yang aktif bergerak dalam tinja atau keluar
spontan.
Proglotid dpt diidentifikasi dgn merendam dalam cairan
laktofenol sampai jernih.
Menemukan telur dalam tinja atau dengan anal swab pd daerah
perianal.
Tes ELISA >>>>>>>>> tes mendeteksi antigen T. saginata dlm
sampel tinja (copro antigen)
Tes DNA dot blot >>> membedakan telur berdasarkan spesies
(T. saginata/T. solium)
 Pengobatan Pencegahan
Obat tradisional : biji labu merah, Membuang kotoran dengan benar
biji pinang Memasak daging sapi dengan
Obat lama : kuinakrin, amodiakuin, sempurna
niklosamid Pemeriksaan daging sapi yg
Obat baru : prazikuantel & terkontaminasi
Albendazol Vaksinasi sapi
Tes ELISA >>> deteksi antibodi
spesifik utk Cystisercus
 Epidemiologi
Sering di negara yang penduduknya makan daging
sapi/kerbau yg tdk dimasak dgn sempurna (setengah
matang).
Ternak yang dilepas di hutan atau padang rumput lebih
mudah diinggapi cacing dari pada ternak yang diikat
dengan tali atau di kandang.
Kebiasaan makan daging sapi yang dimasak kurang matang
TOXOPLASMA GONDII
TOXOPLASMA GONDII
1908 NICOLLE & MANCEAUX : CTENODACTYLUS GUNDI
SPENDORE : KELINCI
1923 JANKU : T. GONDII PADA RETINA (HIDROSEFALUS)
1937 WOLF & COWEN : T. GONDII PENYEBAB TOKSOPLASMOSIS KONGENITAL
1948 SABIN & FELDMAN : DYE TEST
1970 HUTCHISON : SIKLUS SEKSUAL T. gondii PADA KUCING
TOXOPLASMA GONDII
PROTOZOA TERGOLONG COCCIDIA
KOSMOPOLIT PADA HEWAN DAN MANUSIA
PREVALENSI 1% - 90%
DI INDONESIA :
MANUSIA 2% - 63%
HEWAN 11% - 75%
 MORFOLOGI
TAKIZOIT KISTA
OBLIGAT INTRASELULAR BULAT, LONJONG,
3 x 6 MIKRON BENTUK SEL OTOT
MEMPUNYAI 10 - 100 MIKRON
MEMBRAN SEL 50 - BEBERAPA RIBU
NUKLEUS
BERBAGAI ORGANEL BRADIZOIT

MEMBENTUK KISTA MEMBRAN PARASIT
JARINGAN
OOKISTA
LONJONG
10 - 13 MIKRON
DINDING BERLAPIS
DUA
2 SPOROKISTA
8 SPOROZOIT
 Intermediate hosts: Definitive hosts:

---------

mammals, birds Felids

. .....
so : : .' Cyst rupture
Brain, heart, lung, eye,
- ..
:
muscles, placenta ... . G7'..
Trophozoites.;ft

Blood flow
dissemination
Intestinal @
cells

Endodyogeny Carn ivory Shizont

+ Monocyte invasion Ingestion

\ Tachyzoites
Intestinal @
cells

Intestinal
---.l!.lli Micro o /macro Q gametes

@/
cells Sporulated oocyst
(2 sporoblasts each

Sporo zoites Ingestion containing 4 sporozoites)
Sporogony Oocyst

KUCING (HOSPES DEFINITIF) MAKAN TIKUS (KISTA)

SIKLUS ASEKSUAL (SKIZOGONI) External environment
SIKLUS SEKSUAL (GAMETOGONI)
OOKISTA DALAM TINJA (SPOROGONI)
 LINGKARAN HIDUP

HOSPES PERANTARA (MAMALIA, BURUNG)

SPOROZOIT
SEL USUS, ENDODIOGENI
TAKIZOIT
KISTA JARINGAN DI OTAK, OTOT
 Toxoplasma gondii

Felids
contamination
(hunting)

,,-o_o t_s_p_e_a_d-
Cat
contamination
(hunting)

<'
Oocystl , Reservoir hosts
spread

Soil and surface

Tachyzoites infect liver
oells via bloodstream

Herbivore
contamination
Contact with Pseudocyst in
cat feces tissues of mouse

External Brain lesions

activities,
gardening

Vertical Human contamination

transmission (raw or undercooked meat)
Carnivore
contamination

Pseudocysts are produced in

response lo acquired immunity
 CARA INFEKSI T. gondii

TERTELAN KISTA JARINGAN TRANSPLANTASI ORGAN

TERTELAN OOKISTA TRANSFUSI DARAH
TRANSPLASENTAL INFEKSI LABORATORIUM
PATOGENESIS

INVASI DI USUS
TAKIZOIT MASUK SEL BERINTI/DIFAGOSITOSIS
BERKEMBANG BIAK DALAM SEL
MENGHANCURKAN SEL
PENYEBARAN HEMATOGEN
PEMBENTUKAN KISTA JARINGAN
 PATOGENESIS

KERUSAKAN JARINGAN TERGANTUNG :

VIRULENSI STRAIN
KEKEBALAN HOSPES
ORGAN YANG DISERANG
PATOLOGI & GEJALA
KLINIS
IMUNOKOMPETEN IMUNOKOMPROMAIS
TANPA GEJALA GEJALA BERAT
FLU FATAL
LIMFADENOPATI
 PATOLOGI & GEJALA
KLINIS
IBU HAMIL : INFEKSI PRIMER
TOKSOPLASMOSIS KONGENITAL

1-5/1000 KEMAMILAN
TRIMESTER I : 17%
TRIMESTER II : 24%
TRIMESTER III : 62%
PATOLOGI & GEJALA KLINIS

RETINOKOROIDITIS
HIDROSEFALUS, MIKROSEFALUS
KALSIFIKASI INTRASEREBRAL
GANGGUAN PSIKOMOTOR
HEPATOSPLENOMEGALI
TOXOPLASMOSIS KONGENITAL

5% - 15% FATAL
8% - 10% KERUSAKAN OTAK/MATA BERAT
10% - 13% GANGGUAN PENGLIHATAN
58% - 72% ASIMTOMATIK

RETINOKOROIDITIS
RETARDASI MENTAL
TOXOPLASMOSIS PADA PASIEN
IMUNOKOMPROMAIS
INFEKSI AKUT
EKSASERBASI AKUT
MULTIPEL ABSES DI OTAK

ENSEFALITIS
DIAGNOSIS
MENEMUKAN/ISOLASI PARASIT
INOKULASI PADA MENCIT/BIAKAN JARINGAN
DETEKSI IgG DAN IgM (ELISA)
 !
i:

f

lg
M v-
I -
-,
-
Peibl
I
I
, -, ..........
-
!
11'4
1
2""
' _'
Im
o
21
M
!
3
I
4
I I
S 6
I
8 1
I
)1'
I
2 3 I
1
0
Figure 11.7. Relationship between antigenic stimulation, antibody
production, and stages of infection (latent period, acute, and chronic
infection). Redrawn after Remington.
DIAGNOSIS TOKSOPLASMOSIS AKUT
PAIRED SERA
KONVERSI DARI NEGATIF
POSITIF
TITER IgG MENINGKAT
ZAT ANTI IgM
DIAGNOSIS TOKSOPLASMOSIS PADA KEHAMILAN
< 8 MINGGU
HASI PEMERIKSA TITER TRANSMISI
L AN IgG KE
IgG ULANG -
JANIN
+
IgM 2-3 +
- IgG
+ MINGGU + +
IgM
+ SETIAP
IgG - 4-6
DIAGNOSIS TOKSOPLASMOSIS PADA KEHAMILAN
20 MINGGU

TITER IgG INFEKSI TERAPI

PEMERIKSAAN SERIAL
MENINGKAT AKUT +
STABIL 2 BULAN YANG LALU +
3 BULAN YANG LALU +
8 BULAN YANG LALU -
1 TAHUN YANG LALU -
DIAGNOSIS PRENATAL
AMNIOSENTESIS
INOKULASI
MENCIT
BIAKAN JARINGAN
PCR
USG
DIAGNOSIS TOKSOPLASMOSIS
KONGENITAL PADA NEONATUS

IgM + : TOKSOPLASMOSIS KONGENITAL

IgG + : PASIF DARI IBU
IgG + ATAU MENINGKAT PADA USIA 3-6 BULAN
TOKSOPLASMOSIS KONGENITAL
PENGOBATAN NEONATUS T. gondii

SULFONAMID : 100 MG/KG BB/HARI

PIRIMETAMIN : 1 MG/KG BB/HARI
ASAM FOLINIK 10 MG/HARI, 3 X SEMINGGU
SPIRAMISIN : 100-200 MG/KG BB/HARI
KLINDAMISIN
KORTIKOSTEROID : 1-2 MG/KG BB/HARI
PENGOBATAN PROFILAKTIS IBU
HAMIL

SULFONAMID : 75 MG/KG BB/HARI (2HARI)

100 MG/KG BB/HARI (MAKS 4 G/HARI)
PIRIMETAMIN : 2X50 MG/HARI (2 HARI)

2X25 MG/HARI
ASAM FOLINIK 10-20 MG/HARI
SPIRAMISIN : 3 G/HARI
OBAT LAIN
MAKROLIDE
ROKSITROMISIN
KLARITROMISIN
AZITROMISIN
HIDROKSINAFTOKUINON :
ATOVAKUON
PENCEGAHAN
TERUTAMA
IBU HAMIL
IMUNOKOMPROMAIS
MENCEGAH TERINFEKSI KISTA JARINGAN
MAKAN DAGING YANG DIMASAK MATANG
CUCI TANGAN/ALAT DAPUR DENGAN SABUN
SETELAH KONTAK DENGAN DAGING MENTAH
PENCEGAHAN
MENCEGAH TERINFEKSI OOKISTA
TIDAK MAKAN LALAP MENTAH
CUCI TANGAN DENGAN SABUN SEBELUM
MAKAN
SETELAH BERKEBUN
SETELAH MENGGENDONG KUCING
MENCEGAH MAKANAN DIHINGGAPI
LALAT/LIPAS
KUCING DIBERI MAKANAN MATANG HINGGA
KENYANG