Anda di halaman 1dari 15

JOURNAL READING

CHANGES IN MEAN SYSTEMIC FILLING PRESSURE AS AN


ESTIMATE OF HEMODYNAMIC RESPONSE TO ANESTHESIA
INDUCTION USING PROPOFOL
Pembimbing:
dr. Maria Fransisca Susanti Handayani, Sp.An, M.H.Kes
Disusun oleh:
Muhammad Jodi Cabisio Priyanto
2018730069

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAYANG


CIANJUR FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA 2023
LATAR BELAKANG

• Mean Systemic Filling pressure (MSFP) adalah tekanan dalam sistem vaskular sistemik dalam keadaan
tidak mengalir, dan diperkirakan sekitar 7-10 mmHg.
• Mean Circulatory Filling pressure didefinisikan sebagai tekanan yang ada pada seluruh sirkulasi saat
jantung bekerja, dan dapat diukur dengan menggunakan metode Parm.
• Sekitar 70% volume darah terkandung dalam sistem vena, dan kompliansnya sekitar 30 kali lebih besar dari
pada sistem arteri, yang memungkinkan sistem vena berfungsi sebagai reservoir.
• MSFP adalah indikator yang baik dari tekanan penggerak sistem vena.
• Venous return (VR) ditentukan oleh perbedaan antara MSFP dan tekanan atrium kanan (PRA),
dibagi dengan resistensi vena.
• Perubahan gradien tekanan atau peningkatan resistensi vena akan mempengaruhi aliran balik vena.
• Efisiensi jantung global (Eh) adalah parameter berdasarkan MSFP yang memberikan perkiraan
kinerja jantung.
LATAR BELAKANG

• Propofol adalah agen intravena yang paling umum digunakan untuk menginduksi anestesi umum.
• Propofol menyebabkan hipotensi, dengan mekanisme yang mungkin termasuk penurunan tonus simpatis,
penurunan preload dan afterload, atau depresi miokard langsung. Selain efek farmakologis, transisi dari
pernapasan spontan ke ventilasi tekanan positif mempengaruhi aliran balik vena dan resistensi perifer.
• Pengukuran efek vasomotor vena selama induksi dapat mengisolasi perubahan hemodinamik yang terjadi
akibat pemberian propofol dari efek ventilasi tekanan positif.
Tujuan
• Untuk mengkarakterisasi perubahan parameter
hemodinamik dari sistem vena selama induksi
anestesi umum oleh propofol.
• Untuk menggambarkan mekanisme yang mendasari
hipotensi yang diinduksi propofol.
• Untuk mengukur perubahan MSFP dan CVP dan
pengaruhnya terhadap aliran balik vena dan cardiac
output.
METOD
E Pasien
Kriteria Inklusi :
Penelitian • Pasien berusia 18 tahun/lebih, dengan skor
prospektif status fisik ASA I-III, dijadwalkan untuk
observasional operasi elektif besar.
Kriteria Eksklusi:
• Pasien dengan gagal jantung (NYHA) grade
3/lebih), hipertensi pulmonal sedang-berat,
penyakit ginjal stadium akhir, atau penyakit
Januari dan pembuluh darah perifer.
Oktober • Pasien operasi yang melibatkan pembuluh
2019 darah besar
• Pasien dengan gangguan hemodinamik karena
massa atau tekanan pada pembuluh darah besar
• Kasus yang melibatkan tim multidisiplin
METOD
E
Pengukuran
• Sebelum operasi, dimasukkan di bawah infus remifentanil dengan dosis awal 0,05
mcg/kg/min yang dititrasi.
• Remifentanil dihentikan segera setelah insersi garis dan sebelum pengukuran MSFP.
• Setelah pasien sadar penuh, pengukuran MSFP pertama (pra-induksi) dilakukan.
• Pasien dioksigenasi menggunakan fraksi oksigen inspirasi (FiO2) dari 1.
• Dosis induksi 2 mg/kg propofol bolus diberikan, diikuti dengan pengukuran MSFP
kedua (pasca-induksi).
• Intubasi endotrakeal difasilitasi dengan pemberian fentanil 1 mcg/kg fentanil
dan rocuronium 0,6 mg/kg.
• Pengukuran MSFP ketiga (pasca-intubasi) dilakukan 2 menit setelah intubasi.
METOD
E
Analisis Data dan Statitstik
• Resistensi vaskular sistemik (Rsys)

• Resistensi terhadap aliran balik vena (RVR)

• Efisiensi jantung global (Eh)

• Statistik diuji menggunakan uji Wilcoxon, uji non-parametrik


• Nilai P <0,05 dianggap signifikan.
HASI
L
• 18 pasien terdaftar, 3 dikeluarkan dari
penelitian karena pembatalan atau penundaan
operasi.
• Dari 15 sisanya, 6 adalah perempuan, dengan
usia rata-rata 66 (kisaran 40-76) tahun.
• Semua pasien menjalani operasi perut besar elektif.
HASI
L
• Nilai median (IQR) MSFP menurun secara signifikan dari 25 (7) mmHg sebelum induksi menjadi 17 (9) mmHg setelah
induksi, P = 0,001.
• MSFP meningkat secara signifikan setelah intubasi (25 (9) mmHg, P = 0,003 dibandingkan dengan nilai pasca-induksi).
• Nilai CVP tidak menunjukkan penurunan penting secara klinis sebelum dan sesudah induksi, dengan mean
(SD), penurunan 0,4 (3,5) mmHg.
HASI
Lnilai prainduksi).
• PVR menurun dari median baseline 19 (8) menjadi 12 (6) mmHg setelah induksi (P = 0,001) dan meningkat menjadi 19
(7) setelah intubasi; (P = 0,001 dibandingkan dengan
• CO menurun dari 6,1 (1,6) L/menit sebelum induksi menjadi 4,8 (2,3) L/menit setelah induksi; P = 0,002.
• Rsys, RVR dan Eh tidak berubah secara signifikan setelah pemberian propofol.
HASI
L
DISKUS
I
• Induksi anestesi menggunakan propofol menyebabkan penurunan MSFP yang signifikan. Efek serupa terlihat pada gradien
tekanan aliran balik vena (PVR) dan CO.
• CVP tidak menurun secara signifikan selama induksi.
• Ketika tekanan vena menurun, akibatnya CO akan menurun jika perubahannya segera dan sistem kardiovaskular
tidak
memiliki cukup waktu untuk mengkompensasi.
• Penurunan CO merupakan alasan untuk perubahan CVP yang tidak signifikan.
• Ketika Eh rendah dominan, MSFP dan RVR akan menurun dengan perubahan CVP yang tidak terlalu mencolok.
• RVR cenderung menurun (dari 3,1 mmHg × min × L-1 pra induksi menjadi 2,2 mmHg × min × L-1 pasca induksi, dengan hanya
signifikansi marginal (p = 0,069)).
• Setelah induksi propofol, CO berkurang secara signifikan, dan efisiensi jantung menunjukkan tren penurunan, tetapi tidak
signifikan secara statistik.
DISKUS
I
• Efisiensi jantung global (Eh) adalah rasio tanpa dimensi (0 < Eh < 1) dan sama dengan selisih antara MSFP dan PRA dibagi
dengan MSFP.
• Eh dapat digunakan sebagai perkiraan fungsi inotropic
• Efisiensi jantung sebagian besar sebanding dengan perubahan MSFP, sedangkan perubahan CO berasal dari dua mekanisme
yang bertentangan: pengurangan PVR (penurunan VR dan CO) dan pengurangan RVR (peningkatan VR dan CO).
• Intubasi menghasilkan peningkatan MSFP, MAP dan HR, tetapi tidak ada perubahan pada CO.
• Ketika ventilasi tekanan positif meningkatkan PRA, MSFP akan naik, tetapi kenaikan RVR akan menurunkan VR dan,
akibatnya, menurunkan stroke volume. CO tetap stabil karena peningkatan HR. Peningkatan HR mungkin merupakan
kompensasi terhadap penurunan preload, respons terhadap stres intubasi, atau kombinasi keduanya.
• Penurunan MAP setelah pemberian propofol untuk induksi anestesi.
• Penurunan hemodinamik setelah pemberian propofol bolus dimediasi sebagian besar melalui efeknya pada sistem vena. Efek
ini kemungkinan besar diatur melalui perubahan tonus vena, menggeser volume vena dari tekanan ke volume tanpa tekanan.
Kesimpulan
• Induksi anestesi menggunakan propofol dosis bolus menyebabkan
penurunan hemodinamik, dibuktikan dengan penurunan MAP yang
sebagian besar dimediasi oleh penurunan MSFP dan efeknya pada
gradien tekanan aliran balik vena, yang mencerminkan efek utamanya
pada sistem vena.
• Penggunaan propofol bolus selama induksi anestesi pada pasien
dengan hemodinamik tidak stabil harus dihindari jika memungkinkan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai