Anda di halaman 1dari 27

CEDERA ANKLE DAN

PENANGANANNYA
Nathaniel Christopher Maryono
1461050080
ANKLE INJURY

• Cedera pergelangan kaki  cedera paling umum pada sistem muskulo-skeletal

ankle sprain fraktur pergelangan kaki


2,15 / 1000 58,4 / 1000 orang 16-21% 9% 
orang

populasi aktif ↑↑ olahraga semua pria muda


populasi umum
secara fisik fraktur wanita tua
Ligamen lateral Ligamen medial
pergelangan kaki pergelangan kaki

Sindesmosis
ETIOLOGI

• 95% ankle sprain melibatkan ligamen pergelangan kaki lateral


• Kombinasi inversi dan adduksi kaki pada saat plantarfleksi dan rotasi medial 
mempengaruhi ATFL, dapat merusak CFL dan PTFL
• Hantaman atau tekanan yang kuat pada pergelangan kaki melebihin beban yang
dapat ditanggung  fraktur
• Supinasi-rotasi eksternal  paling umum, (40-70% dari seluruh fraktur pergelangan
kaki)
PATOFISIOLOGI

Cedera atau sprain saat inversi dan eversi


• Kombinasi inversi, plantarfleksi dan rotasi medial  cedera ligamen pergelangan
kaki lateral  kekuatan yang lebih besar  cedera ligamen talofibular anterior
(ATFL), ligamen talofibular kalkanealofibular (CFL) dan posterior (PTFL)
• Cedera inversi murni terjadi ketika seorang atlet mendarat di kaki atlet lain 
cedera CFL
• Pronasi, abduksi, eversi dan dorsofleksi yang berlebihan  cedera ligamentum
deltoid pergelangan kaki medial
PATOFISIOLOGI
High ankle sprain (sprain sindesmosis)
• adalah cedera pada artikulasio tibiofibular distal dan / atau
membran interosseous
• Insiden ↑ pada olahraga dengan tabrakan tinggi (higher
collision sports) dan yang melibatkan imobilisasi kaku
pergelangan kaki seperti ski dan hoki
• Mekanisme paling umum  rotasi eksternal dengan kaki
dalam posisi pronasi-dorsifleksi
KLASIFIKASI ANKLE SPRAIN (AMERICAN COLLEGE OF
FOOT AND ANKLE SURGEONS)

Grade I Grade II Grade III


robekan ruptur
robekan ligamen komplit
parsial, ligamen
mikroskopik
dengan dengan
pada gangguan kehilangan
ligamen fungsi intergritas
sedang ligamen
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri dan Gangguan


Memar pada
pembengkakan fungsi
lokasi cedera
ringan pergerakan

Gangguan Pergeseran atau


range of motion penonjolan
(ROM) aktif tulang
PEMERIKSAAN FISIK

1 Mengukur edema
2 Anterior drawer test
3 Talar tilt examination
4 Squeeze test
5 Dorsiflexion-external rotation test (kleiger’s test)
MENGUKUR EDEMA

• Pita pengukur ditempatkan di sekitar pergelangan kaki, melintasi


tuberositas navicular, ujung maleleus lateralis, ujung maleolus medial,
dan dasar metatarsal kelima
ANTERIOR DRAWER TEST
• menilai ketidakstabilan pergelangan kaki
• lutut dilenturkan  kompleks gastrocsoleus rileks  kaki berada
dalam posisi 10° plantarfleksi  pegang tumit dan tarik ke depan
sambal berikan tekanan balik di depan tibia  ulangi langkah ini
untuk pergelangan kaki lainnya  bandingkan hasilnya
TALAR TILT EXAMINATION

• kaki netral dengan plantarfleksi  stabilisasi


tungkai distal  melakukan gerakan
pemeriksaan pada pergelangan kaki
• Inversi  menilai ligamen lateral
pergelangan kaki
• Eversi  menilai ligamen deltoid
• Positif : nyeri atau bunyi pada ligamen yang
sedang diperiksa
SQUEEZE TEST

• menilai integritas ligamen tibiofibular distal


• menekan sepertiga bagian proksimal dari tungkai
dengan cukup kuat  pergerakan timbal balik pada
ujung distal tibia dan fibula
• pergelangan kaki tidak plantarfleksi  ruptur tendon
Achilles
DORSIFLEXION-EXTERNAL ROTATION TEST

• menilai integritas ligamen tibiofibular distal


• menstabilkan kaki tepat di atas pergelangan kaki 
memutar kaki secara eksternal (abduksi bidang transversal)
dengan pergelangan kaki dalam dorsofleksi maksimal
• Nyeri daerah sindesmosis tibiofibular  cedera ligamen
tibiofibular
• Nyeri medial pergelangan kaki  keterlibatan ligamen
deltoid
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

• Ottawa ankle rules  pemeriksaan radiologis dilakukan jika nyeri


berada di zona malleolar dan zona midfoot
TATALAKSANA

• RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)


• Antiinflamasi (NSAID)
• Mendukung pergerakan ankle
• Mobilisasi manual
• Protect, brace & support
RICE (REST, ICE, COMPRESSION,
ELEVATION)

• Tatalaksana utama untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakkan


• Cryotherapy  es atau gel beku ditempelkan pada tempat cedera
selama 15-20 menit setiap 1-2 jam  efek analgesic, mengurangi
pembengkakkan, mengurangi aktivitas metabolic, dan mencegah
terjadinya cedera sekunder
ANTI-INFLAMASI (NSAID)

• Dapat  rasa nyeri dan  fungsi jangka pendek


• COX-2 selective inhibitor dan NSAID topikal
• Kontroversial  pertimbangkan risk vs benefit
MENDUKUNG PERGERAKAN ANKLE

• Gerak secara aktif dapat mencegah kekakuan dan mempertahankan


fungsi pergerakan pasca cedera
• Baring terlentang  angkat pergelangan kaki sedikit  perlahan
gerakkan ke segala arah yang tidak nyeri
• Lakukan setiap 10-20 kali per jam
PROTECT, BRACE & SUPPORT

• Berfungsi untuk mengurangi


pembengkakan akut
• Contoh:
• air stirrup brace
• lace-up support
• kompresi elastis
• gips
KOMPLIKASI

Komplikasi ankle sprain:


• Ketidakstabilan pergelangan kaki
lateral kronis
• Sinovitis fibrotik terlokalisasi
• Subluksasio tendon peroneal
• Sindrom nyeri regional kompleks
PROGNOSIS

• 36-85% keseleo pergelangan kaki akut  sembuh sempurna pada 2 minggu


sampai 36 bulan
• 3-34% mengalami keseleo rekuren pada 2 minggu hingga 96 bulan setelah
cedera awal
• Rehabilitasi agresif  menurunkan angka morbiditas
KESIMPULAN

• Keseleo pergelangan kaki adalah salah satu cedera muskuloskeletal yang paling
umum. Sekitar 95% dari keseleo pergelangan kaki melibatkan ligamen
pergelangan kaki lateral.
• Manifestasi klinis pada cedera pergelangan kaki bervariasi mulai dari nyeri dan
pembengkakan ringan seperti pada ankle sprain hingga tidak dapat
mempertahankan fungsi normal seperti pada ruptur ligamen atau fraktur pada
stadium tinggi. Pada fraktur pergelangan kaki, pasien yang datang menunjukkan
gejala yang sama pada umumnya seperti pada ankle sprain.
• Cedera pergelangan kaki harus dievaluasi dengan menggunakan Ottawa ankle
rules sebuah merupakan pedoman klinis yang digunakan untuk menentukan
kebutuhan radiografi.
• Mengurangi rasa nyeri sangat penting, tetapi meningkatkan fungsi pergerakan,
kekuatan, dan / atau propiosepsi sama pentingnya.
DAFTAR PUSTAKA

• Young C. Ankle Sprain: Practice Essentials, Background, Anatomy [Internet]. Emedicine.medscape.com. 2017 [cited 14 June 2018]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1907229-overview

• Polzer H, Kanz K, Prall W, Haasters F, Ockert B, Mutschler W et al. Diagnosis and treatment of acute ankle injuries: development of an evidence-based algorithm. Orthopedic
Reviews. 2011;4(1):5.

• LeFebvre R, Hatch S. Ankle Sprains: Assessment. University of Western States; 2016.

• Petersen W, Rembitzki I, Koppenburg A, Ellermann A, Liebau C, Brüggemann G et al. Treatment of acute ankle ligament injuries: a systematic review. Archives of Orthopaedic and
Trauma Surgery. 2013;133(8):1129-1141.

• Russo A, Reginelli A, Zappia M, Rossi C, Fabozzi O, Cerrato M et al. Ankle fracture: radiographic approach according to the Lauge-Hansen classification. Musculosceletal Surgery.
2013;97(S2):155-160.

• Wolfe M, Uhl T, Mattacola C, McCluskey L. Management of Ankle Sprains. Am Fam Physician. 2001;63(1):93-105.

• Young C. Ankle Sprain Clinical Presentation: History, Physical Examination, Staging [Internet]. Emedicine.medscape.com. 2017 [cited 14 June 2018]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1907229-clinical#b3

• Iskyan K. Ankle Fracture Clinical Presentation: History, Physical, Causes [Internet]. Emedicine.medscape.com. 2016 [cited 14 June 2018]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/824224-clinical#b4

• Tiemstra J. Update on Acute Ankle Sprains. Am Fam Physician. 2012;85(12):1170-1176.

• LeFebvre R, Hatch S. Ankle Sprains: Management. University of Western States; 2016.

Anda mungkin juga menyukai