SEJARAH
Akhir periode Devonian(365 juta tahun yang lalu)
Paku-pakuan dan lumut sebesar ukuran pohon,
tingginya 12m dan dengan ketebalan 1m,tempat
tinggal binatang amphibi dan serangga.
Awal masa Mesozoic, sekitar 240 juta tahun
yang lalu
Pohon-pohon Gymnosperm membentuk hutan yang
menutupi sebagian besar bumi, amphibi dan
serangga, dan reptil yang besar hidup di
dalamnya.
Awal jaman Cretaceous, sekitar 138 juta tahun
yang lalu
Semak berbunga dan tumbuhan herbal terbentuk
Awal era Cenozoic, sekitar 65 juta tahun
yang lalu
Hutan kaya akan tumbuhan berbunga,
berdaun lebar, dan cemara berdaun
runcing. Beberapa burung dan binatang
menyusui tinggal di dalamnya
Hutan Modern, sekitar 2,4 juta tahun
yang lalu
Lembaran es telah merusakan hutan-
hutan beriklim sedang di amerika utara
dan eropa. Hanya hutan-hutan beriklim
sedang di asia tenggara yang masih
tersisa tanpa tersentuh es
Kondisi Umum Hutan Hujan Tropis
Lapisan
canopy(46m)
Tumbuhan
understory
Lapisan semak
belukar
tumbuhan
herbal
Stratifikasi
Produktivitas Primer Biosfer
Tipe Ekosistem
Produktivitas Primer
Bersih (Bahan Kering)
Kisaran Normal
(g/m2/tahun)
Hutan Hutan Tropis 1000-3500
Hutan Musim Tropis 1000-2500
Hutan Iklim Sedang:
(a) Suhu
(b) Curah Hujan
(c) Interaksi Antara Suhu dan Curah Hujan
(d) Produktivitas Serasah
(e) Tahap Suksesi Komunitas
(f) Edafik
(g) Herbivora
(h) Sistem konservasi hara yang sangat
ketat
Suhu dan Cahaya Matahari
Radiasi global bervariasi berdasarkan
keadaan atmosfer, lintang, dan
ketinggian
kisaran suhu bulanan berkisar 24-280C
menerima lebih banyak sinar matahari
tahunan yang tersedia bagi fotosintesis
suhu yang tinggi dan konstan hampir
sepanjang tahun dapat bermakna musim
tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan akan
berlangsung lama
56% sampai dengan 59 % sinar matahari
pada batas atmosfer dapat sampai di
permukaan tanah
Curah Hujan Produktivitas
Serasah
Curah hujan per
tahun berkisar Ekosistem dengan
antara 1600 sampai laju dekomposisi serasah
dengan 4000 mm tercepat dibanding
ekosistem lainnya
Memiliki curah hujan
karena serasah yang
yang merata hampir jatuh ke permukaan
sepanjang tahun tanah tidak akan lama
Banyak nitrogen yang tertimbun di lantai hutan
terfiksasi selama tetapi segera mengalami
terjadi badai dan dekomposisi sehingga
turun ke mbumi dapat dengan segera
bersama dengan diserap kembali oleh
hujan tumbuhan
Interaksi Antara Suhu dan
Curah Hujan
Interaksi ini menyebabkan kondisi
kelembaban yang sangat ideal bagi
vegetasi hutan hujan tropis untuk
meningkatkan produktivitas
Pelapukan tanah yang cepat,terjadi
ketika hidrogen dalam larutan tanah
bereaksi dengan mineral-mineral dalam
tanah atau lapisan batuan, yang
mengakibatkan terlepas unsur-unsur hara
Distribusi Hutan Hujan Tropis
Top Ten Hutan Hujan
Terbesar
Brazil
Kongo,Repuplik Demokratik
Peru
Indonesia
Kolombia
Papua nugini
Venezuela
Bolivia
Meksiko
Suriname
Keragaman hayati di hutan-hutan
Indonesia
11% spesies tumbuhan dunia, 10% spesies
mamalia, dan 16% spesies burung
Dari 429 spesies burung endemik lokal,
251 di antaranya adalah spesies unik yang
hanya ada di suatu pulau tertentu saja
Pusat kekayaan spesies di Indonesia:
Irian Jaya (tingkat kekayaan spesies dan
endemisitas tinggi), Kalimantan (tingkat
kekayaan spesies tinggi, endemis sedang),
dan Sulawesi (tingkat kekayaan spesies
sedang, endemisitas tinggi).
Kekayaan Hutan Hujan Tropis
Memiliki 170.000-250.000 species
terkenal di bumi
Madagaskar memiliki 300 species katak
Taman di hutan hujan di Peru memiliki
1300 species kupu-kupu
Lembah sungai Amazon memiliki 3000
species ikan air tawar yang telah
teridentifikasi,dan kemungkinan belum
teridentifikasi dalam jumlah yang sama
Meliputi wilayah sekitar 2% dari wilayah
tanah bumi, namun hutan hujan masih
menyediakan 40% oksigen
FLORA
ANGGREK HITAM
(Coelogyne pandurata)
Rafflesia spp.
Flora
Pohon Coklat
Pongo pygmaeus
. Kucing emas
(Felis temmincki)