Anda di halaman 1dari 13

Resistensi osmotik

Pendahuluan
• Hemolisis adalah peristiwa keluarnya hemoglobin dari
dalam sel darah merah menuju ke cairan di sekelilingnya.
• Keluarnya hemoglobin ini disebabkan karena pecahnya
membrane sel darah merah.
• Membrane sel darah merah mudah dilalui atau ditembus
oleh ion-ion H+, OH-, NH4+, PO4, HCO3-, Cl-, dan juga oleh
substansi-substansi yang lain seperti glukosa, asam amino,
urea, dan asam urat.
• Sebaliknya membrane sel darah merah tidak dapat
ditembus oleh Na+, K+, Ca++, Mg++, fosfat organic dan juga
substansi lain seperti hemoglobin dan protein plasma.
hemolisis kimiawi
• dinding sel darah merah terutama terdiri dari
lapisan yang disebut lipoprotein.
• Setiap substansi kimia yang dapat melarutkan
lemak (pelarut lemak) dapat merusak atau
melarutkan membrane sel darah merah.
• Contoh pelarut lemak yaitu kloroform, aseton,
alcohol, benzene dan eter.
• Substansi lain : bisa ular, bisa kalajengking, garam
empedu, saponin, nitrobenzene, pirogalol, asam
karbon, resi, dan senyawa arsen.
Hemolisis osmotik

• Terjadi karena tekanan osmotik isi sel jauh


lebih besar daripada tekanan osmotik di luar
sel.
• Tekanan osmotik isi sel darah merah adalah =
tekanan osmotik larutan NaCl 0.9%.
Hemolisis osmotik
• Larutan yang mempunyai tekanan osmosa
lebih kecil daripada tekanan osmosa isi sel
darah merah disebut larutan hipotonis
• larutan yang mempunyai tekanan osmosa
lebih besar isi sel darah merah disebut larutan
hipertonis.
• Suatu larutan yang mempunyai tekanan
osmosa yang sama besar dengan tekanan
osmosa isi sel disebut larutan isotonis.
Uji fragilitas osmotik eritrosit (resistensi
osmotik eritrosit)
dilakukan untuk mengukur kemampuan
eritrosit menahan terjadinya hemolisis
(destruksi eritrosit) dalam larutan yang
hipotonis.
Perbedaan ini disebabkan karena umur sel darah merah berbeda-beda.
Sel darah merah yang sudah tua, membran sel mudah pecah
sedangkan sel darah merah yang muda, membran selnya kuat.
Nilai normal :
• Tidak hemolisis pada konsentrasi NaCl 0,8%
• Permulaan hemolisis pada konsentrasi NaCl 0,4%
• Hemolisis sempurna pada komsemtrasi NaCl 0,3%
Penurunan fragilitas:
• Talasemia mayor dan minor (anemia Mediterania atau
anemia Cooley)
• Anemia (def besi, def asam folat, def vitamin B6, sel sabit)
• Penyakit hemoglobin C
• Polisitemia vera
• Post splenektomi
• Nekrosis hati akut dan sub akut
• Ikterik obstruktif.
Peningkatan fragilitas:
• Sferositosis herediter
• Transfusi (inkompatibilitas ABO dan Rhesus)
• Anemia hemolitik autoimun (AIHA)
• Penyakit hemoglobin C
• Toksisitas obat atau zat kimia
• Leukemia limfositik kronis
• luka bakar (termal).
Hasil pengamatan :
atas (normal); bawah (hereditery spherocytosis)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai