Anda di halaman 1dari 7

FRAGILITAS OSMOTIK

MERI SUZANA, M.KES


DEFENISI

Fragilitas osmotik (Osmotic Fragility) atau resistensi


osmotik eritrosit merupakan pemeriksaan yang
dilakukan untuk menentukan daya tahan dinding
eritrosit terhadap larutan hipotonus yang dapat
melisiskan eritrosit (hemolisis)
MEKANISME
 Cairan di luar eritrosit (plasma) dan cairan di dalam eritrosit memiliki tekanan serupa, sehingga
menghasilkan tekanan osmotik yang sama. Kondisi ini dinamakan isotonik atau isoosmolar.
 Secara fisiologis, setiap saat terjadi perpindahan air dari dalam plasma ke dalam sel atau sebaliknya.
Perpindahan terjadi secara osmotik, dimana air akan berpindah ke daerah yang memiliki kadar air
lebih rendah melalui suatu pembatas (membran sel).
 Jika terjadi ketidakseimbangan tekanan, baik di dalam atau di luar eritrosit, dapat terjadi perubahan
bentuk pada eritrosit (mengerut atau mengembang), bahkan bisa terjadi hemolisis.
 Sel darah merah yang dimasukkan dalam larutan hipertonis akan mengalami krenasi (pengerutan)
sel karena lebih banyak air yang keluar sel daripada yang masuk.
 Demikian sebaliknya, apabila eritrosit berada dalam lingkungan yang hipotonis (konsentrasi air di
luar sel lebih tinggi daripada di dalam sel) , maka osmosis akan terjadi dari luar ke dalam sel yang
akan menyebabkan sel akan menggembung (bengkak). Apabila membran plasma tidak dapat
menahan tekanan tinggi intrasel tersebut oleh sebab tercapainya critical volume, maka sel akan
pecah dan hemoglobin akan dilepaskan
• Terjadinya hemolisis sel darah merah disebabkan oleh pecahnya membran sel
akibat perbedaan tekanan osmotik. Hal ini menyebabkan air akan tertarik masuk ke
dalam sel darah merah sehingga sel membengkak dan berubah bentuk menjadi
sferis. Pada keadaan ini dapat mengakibatkan membran sel darah merah mengalami
peregangan. Setelah mencapai volume tertentu, membran sel akan robek dan lisis
sehingga hemoglobin terlepas. Hemoglobin eritrosit yang mengalami hemolisis
akan larut dalam plasma dan mewarnai plasma menjadi merah
• Hemolisis yang terjadi pada sel darah merah normal mulai menjadi larutan garam
0,39% hingga 0,45%.
• Lisis sempurna terjadi pada sel darah merah pada larutan garam 0,30% hingga
0,33%
MANIFESTASI KLINIS
Peningkatan Fragilitas Osmotik Penurunan Fragilitas Osmotik

 Anemia hemolitik autoimun  Talasemia (mayor dan minor)


 Anemia (defisiensi besi, asam folat,
 Pasca transfusi
B6)
 Toksisitas obat atau zat kimia  Polisitemia vera
 Leukemia limfositik kronis  Post splenektomi
 luka bakar  Nekrosis hati akut
 Ikterik obstruktif
Metode Pemeriksaan

• Sanford
• OTOFT (One Tube Osmotic Fragility Test):
Fotometer
Catatan

• Apabila terjadinya hemolisis pada larutan salin yang


sedikit hipotonis hal ini disebut dengan peningkatan
fragilitas sel darah merah (penurunan resistensi atau daya
tahan sel darah merah).
• Sedangkan apabila terjadi hemolisis pada larutan yang
sangat hipotonis, keadaan ini mengindikasikan terjadinya
penurunan fragilitas osmotik (peningkatan resistensi sel
darah merah).

Anda mungkin juga menyukai