Fragilitas osmotik (Osmotic Fragility) atau resistensi
osmotik eritrosit merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan daya tahan dinding eritrosit terhadap larutan hipotonus yang dapat melisiskan eritrosit (hemolisis) MEKANISME Cairan di luar eritrosit (plasma) dan cairan di dalam eritrosit memiliki tekanan serupa, sehingga menghasilkan tekanan osmotik yang sama. Kondisi ini dinamakan isotonik atau isoosmolar. Secara fisiologis, setiap saat terjadi perpindahan air dari dalam plasma ke dalam sel atau sebaliknya. Perpindahan terjadi secara osmotik, dimana air akan berpindah ke daerah yang memiliki kadar air lebih rendah melalui suatu pembatas (membran sel). Jika terjadi ketidakseimbangan tekanan, baik di dalam atau di luar eritrosit, dapat terjadi perubahan bentuk pada eritrosit (mengerut atau mengembang), bahkan bisa terjadi hemolisis. Sel darah merah yang dimasukkan dalam larutan hipertonis akan mengalami krenasi (pengerutan) sel karena lebih banyak air yang keluar sel daripada yang masuk. Demikian sebaliknya, apabila eritrosit berada dalam lingkungan yang hipotonis (konsentrasi air di luar sel lebih tinggi daripada di dalam sel) , maka osmosis akan terjadi dari luar ke dalam sel yang akan menyebabkan sel akan menggembung (bengkak). Apabila membran plasma tidak dapat menahan tekanan tinggi intrasel tersebut oleh sebab tercapainya critical volume, maka sel akan pecah dan hemoglobin akan dilepaskan • Terjadinya hemolisis sel darah merah disebabkan oleh pecahnya membran sel akibat perbedaan tekanan osmotik. Hal ini menyebabkan air akan tertarik masuk ke dalam sel darah merah sehingga sel membengkak dan berubah bentuk menjadi sferis. Pada keadaan ini dapat mengakibatkan membran sel darah merah mengalami peregangan. Setelah mencapai volume tertentu, membran sel akan robek dan lisis sehingga hemoglobin terlepas. Hemoglobin eritrosit yang mengalami hemolisis akan larut dalam plasma dan mewarnai plasma menjadi merah • Hemolisis yang terjadi pada sel darah merah normal mulai menjadi larutan garam 0,39% hingga 0,45%. • Lisis sempurna terjadi pada sel darah merah pada larutan garam 0,30% hingga 0,33% MANIFESTASI KLINIS Peningkatan Fragilitas Osmotik Penurunan Fragilitas Osmotik
Anemia hemolitik autoimun Talasemia (mayor dan minor)
Anemia (defisiensi besi, asam folat, Pasca transfusi B6) Toksisitas obat atau zat kimia Polisitemia vera Leukemia limfositik kronis Post splenektomi luka bakar Nekrosis hati akut Ikterik obstruktif Metode Pemeriksaan
• Apabila terjadinya hemolisis pada larutan salin yang
sedikit hipotonis hal ini disebut dengan peningkatan fragilitas sel darah merah (penurunan resistensi atau daya tahan sel darah merah). • Sedangkan apabila terjadi hemolisis pada larutan yang sangat hipotonis, keadaan ini mengindikasikan terjadinya penurunan fragilitas osmotik (peningkatan resistensi sel darah merah).